Senin, 06 Februari 2012

Wall Street: Waspadai Kejenuhan Indeks


Wall Street: Waspadai Kejenuhan IndeksBursa saham Amerika Serikat (AS) mencetak kinerja impresif sepanjang pekan lalu. Namun kejenuhan siap membayangi pekan ini.
Indeks Dow Jones dan S&P 500 mencatat level terbaik dalam beberapa bulan terakhir. Sementara Nasdaq ditutup pada titik tertinggi sejak lebih dari satu dasawarsa. Data rata-rata pengangguran keluar di atas ekspektasi Jumat lalu, turun dari 8.5% menjadi 8.3%. Adapun angka non-farm payrolls melonjak dari 150,000 ke 243,000, padahal sebelumnya tingkat kenaikan hanya diprediksi sebesar 150,000. Laporan ISM Service Index bulan Januari juga meningkat ke 56.8 dari catatan bulan sebelumnya, 52.6.
Rangkaian indikator fundamental itu bisa mencerminkan betapa roda ekonomi sudah membaik. Daya serap tenaga kerja makin tinggi, sedangkan rerata pengangguran mulai surut. Pekan ini terdapat dua data ekonomi yang bisa mempengaruhi performa saham, yakni laporan sentimen konsumen dan neraca perdagangan negara. Keduanya sama-sama dirilis pada hari Jumat mendatang. Beberapa perusahaan juga masih berhutang laporan earnings kuartal IV, antara lain Coca-Cola (KO), Cisco (CSCO) dan Disney (DIS).
Analis yang disurvei CNN menilai indeks utama Wall Street rentan mengalami koreksi dalam lima hari ke depan. Kombinasi antara minimnya rilis data ekonomi dan penguatan indeks yang terlampau tinggi menjadi pertimbangan khusus. Namun potensi kenaikan tetap ada, terutama bila kesepakatan soal rasio kerugian antara Yunani dan pihak kreditur bisa dicapai pekan ini. Jika harapan terwujud, maka pemerintah Athena bisa mengalihkan perhatian ke agenda bail out baru senilai 145 miliar euro. Sejauh ini, pihak investor hutang Yunani terus menolak proposal penerimaan kerugian yang disodorkan pemerintah. Kondisi politik dalam negeri juga tidak kondusif. Eskalasi perlawanan warga terhadap program efisien baru makin deras mengalir. Lobi-lobi bail out akan sangat terhambat oleh konflik kepentingan dan penolakan warga. Patut diingat bahwa otoritas moneter Eropa hanya akan mengabulkan proposal dana talangan jika seluruh elemen politik mau menerima klausul program pemangkasan tanpa terkecuali.
Adapun sentimen eksternal yang bisa menggerakkan bursa yaitu isu kemunduran ekonomi China. Rilis harga konsumen (inflasi) dan perdagangan luar negeri tirai bambu akan mengkonfirmasi hal tersebut dalam beberapa hari ke depan. Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) diprediksi tidak akan mengubah suku bunga pada peremuannya hari Kamis.

Tidak ada komentar: