Jumat, 18 November 2011

Saham AS Berjangka Tertopang Aksi Beli Obligasi ECB


Saham AS Berjangka Tertopang Aksi Beli Obligasi ECBPasar saham berjangka AS terdongkrak naik di hari Jumat ditengah harapan bahwa pemimpin Eropa dan ECB akan merencanakan tambahakan langkah baru untuk mencegah krisis utang menular ke kawasan lainnya.
Terpantau sejauh ini indeks saham DJIA Futures menguat 0.58% ke level 11,807, sedangkan S&P500 futs naik 0.74% ke level 1,223.75 dan Nasdaq futures melejit 0.51% di level 2,279.75.
Di hari Jumat, ECB kembali mengintervensi dengan membeli obligasi sovereign Eropa, untuk meredam aksi jual di pasar obligasi Eropa dan akhirnya dapat mengangkat mata uang Euro.
Namun seiring krisis Eropa yang belum terselesaikan, para investor masih cemas setelah lembaga pemeringkat kredit Fitch Rating Agency mengatakan bahwa eksposur perbankan AS terhadap utang sovereign Eropa cukup membahayakan.

Draghi Desak Percepatan Implemetasi EFSF


Draghi Desak Percepatan Implemetasi EFSFDalam Kongres Perbankan Eropa yang berlangsung di Frankfurt pada hari Jumat, Presiden ECB Mario Draghi mendesak para petinggi Uni Eropa untuk mempercepat peluncuran Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF). Draghi berpendapat bahwa seharusnya fasilitas tersebut telah diluncurkan sejak lama, penundaan lebih lanjut mungkin akan memberikan konsekuensi merugikan bagi stabilitas keuangan zona Euro.
Dalam pidatonya, Presiden baru ECB ini juga mengingatkan tentang adanya resiko perlambatan lebih lanjut dalam aktivitas perekonomian di sebagian besar negara maju seiring memburuknya proyeksi ekonomi.
Sementara ECB dilaporkan masih terus melakukan pembelian obligasi Spanyol danItalia pada hari ini, yang mungkin menjadi alasan penurunan yield obligasi negara-negara Uni Eropa dari rekor tertinggi yang mereka cetak kemarin.

Isu Kerjasama ECB-IMF Kuatkan Euro


Isu Kerjasama ECB-IMF Kuatkan Euro  Euro melejit seiring beredarnya isu ECB dapat berikan pinjaman dana kepada IMF untuk menambah kapasitas pendanaan IMF hingga dapat bantu Eropa perangi krisis utang. EUR/USD kini diperdagangkan 1.3587, jauhi level rendah harian 1.3447.
Narasumber Dow Jones news wires utarakan Eropa tengah pertimbangkan untuk membahas proposal dimana ECB dapat pinjamkan dana kepada IMF untuk biayai bailout bagi anggota zona-euro yang alami masalah pendanaan. "Hingga saat ini Jerman dan ECB masih menentang usulan tersebut, tapi tanpa adanya alternatif solusi lainnya maka proposal tersebut akan dibicarakan," tutur pejabat senior zona-euro kepada Dow Jones news wires. "Jika semua pihak setuju, maka kesepakatan dapat diumumkan pada pertemuan Eropa 9 Desember mendatang." Baik ECB dan IMF menolak untuk berikan komentar atas proposal ini.

Emas Bentuk Double Top

Pergerakan emas terlihat berhasil membentuk formasi double top dan saat ini sedang melakukan pullback ke atas menuju resistan 1734.96. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual. Pecahnya resistan 1734.96 berpotensi akan membawa emas menguat dengan bergerak menuju resistan 1755.08. Tetapi jika support 1703.30 ditembus maka emas cenderung akan meneruskan pelemahannya terhadap dollar dengan bergerak menuju support 1679.83.


Emas Bentuk Double Top

Emas: Pola Bearish Terkuak

Peluang koreksi lanjutan ke 1708 sudah disebut pada proyeksi terdahulu. Sejauh ini, Kita sudah melihat level rendah terlihat di 1710. Sentimenbullish satu arah menjadi perhatian Kami, sehingga penembusan ke bawah 1745-50 dibutuhkan guna mengkonfirmasi bahwa pola bearish belum pudar. Hari ini, selama emas bertahan di bawah resisten 1732-36, Kami melihat harga berpotensi jatuh lagi ke 1697-1700 (level target harian). Pada titik itu, minat pembeli jangka menengah akan kembali. Hanya jika pecah ke bawah 1697, maka peluang pelemahan menuju 1680-87 terbuka. Kami tetap bearish selama harga tetap di bawah level kunci 1755-60.


Penulis: EW Benny - Analis yang berbasis di Dublin, Irlandia


Emas: Pola Bearish Terkuak

Logam Mulia Dekati Target Rendah


Logam Mulia Dekati Target Rendah Emas ditutup di bawah level $1,725/ons. Ini mensinyalkan emas siap bergerak ke kisaran $1,680/oz, dengan level resistance di $1,755/ons, berdasarkan analisa teknikal Barclays Capital.
Logam mulia turun 2.4% dikarenakan kecemasan pasar atas penyebaran krisis hutang zona Eropa yang dapat mendorong investor menarik investasi. Setelah gagal menembus level $35.70/ons, perak bergerak di bawah $33/ons. "target pelemahan perak di kisaran $30/ons." Kemarin (17/11) perak    turun 5.9%. Kontrak perak merosot ke level terendah dalam empat pekan di Comex. Perak Comex untuk pengiriman bulan Desember ditutup turun 6.9% menjadi $31.497/ons, setelah terkikis ke $31.040, level terendah sejak 21 Oktober. Spot emas di $1,714.20/ons, turun $5.70, dan perak di $31.30/ons, turun 41 sen dari level penutupan.

Rally Euro Berkat Janji PM Italia, Masih Rapuh


Di bandingkan sesi kemarin, mata uang tunggal Euro cenderung lebih kokoh di akhir pekan (Jumat, 18/11) dengan bertengger tipis di bawah level $1.35.
Rally Euro Berkat Janji PM Italia, Masih RapuhRallyEUR terbantu oleh janji PM baru Italia, Mario Monti, yang akan melakukan reformasi guna mengembalikan kepercayaan konsumen. PM Mario Monti kemarin menjabarkan prioritas kebijakannya yang mencakup reformasi dana pensiun dan sektor tenaga kerja, merubah sistem perpajakan dan menindak keras penggelapan pajak.
Namun demikian rally EUR tersebut terlihat masih rentan dan rapuh terhadap koreksi lantaran pasar masih di liputi pesimisme terhadap penanggulangan krisis,
Bahkan suasana krisis kini diperparah dengan ketegangan politik di negara Yunani akibat huru hara menentang kebijakan. Terjadi bentrokan antara polisi Yunani dengan pengunjuk rasa anti penghematan Italia yang mengumumkan reformasi penghematan dalam menanggapi krisis utang Eropa pada hari Kamis lalu.
Pada akhirnya, akibat memburuknya situasi di benua Eropa tersebut, pasar semakin cemas sehingga banyak yang melepas posisi dan enggan untuk masuk pasar terlebih dahulu sambil menunggu perkembangan positif dari Eropa.

Pasar Paksa ECB Untuk Bertindak


Pasar Paksa ECB Untuk BertindakKondisi hutang Eropa yang berada di level berbahaya, kredit global serta pasar ekuiti yang bereaksi negatif memaksa Bank Sentral Eropa untuk segera mengambil langkah guna menghentikan krisis dalam hitungan hari bukan lagi bulan, menurut penasehat investasi RBS Morgans, Christopher Macdonald. "Saat ini pasar terus mendorong pejabat Eropa untuk kembali melakukan negoisasi," menurut Macdonald.
"Langkah penghematan membutuhkan waktu yang lama namun pasar tidak memberi batas waktu bagi Eropa." ECB kemungkinan akan dipaksa untuk melakukan hal yang tidak mereka inginkan, berdasarkan yang tertulis di EFSF dan melakukan pembelian hutang zona Eropa dalam jumlah tak terbatas dengan cara mencetak uang, kata Macdonald. Direktur pelaksana Bell Potter, Charlie Aitken sependapat dengan hal itu. "Pasar sudah mulai murka dan memaksa untuk mendapatkan yang mereka inginkan," kata Aitken. "Pasar mata uang terus terkoreksi dari euro hingga dollar AS menjelang langkah pelonggaran zona Eropa." menurut Macdonald. Partisipan pasar harus bersikap waspada atas setiap rencana pada pertemuan darurat antara ECB, komisi Uni Eropa dan pejabat IMF.  Indeks S&P/ASX 200 -1.6% menjadi 4190.4.

EURUSD Dalam Formasi Penurunan Terakhir


 Bias intraday masih bearish di jangka pendek menguji area 1.3430, bahkan 1.3365. Bagaimanapun masih dibutuhkan closing daily dibawah area 1.3480 untuk memicu tekanan bearish lebih lanjut.
Resisten terdekat ada di area 1.3555, berbalik lagi diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral di jangka pendek, namun selama harga masih bertahan dibawah area 1.3590, harga masih cenderung untuk lanjutkan downtrend. 
EURUSD Dalam Formasi Penurunan Terakhir

Technical Analysis November 18th 2011


CURRENCY
RANGE
TREND
RESISTANCE
SUPPORT
BUY
SELL
OBJ
CUT
EUR/USD
1.3380-1.3550
Down
1.3610
1.3430

1.3490
1.3380
1.3550
1.3550
1.3370
USD/JPY
76.30-78.00
Up
78.10
76.30
76.90

78.00
76.30
77.50
75.70
GBP/USD
1.5660-1.5840
Down
1.5900
1.5720

1.5780
1.5660
1.5840
1.5840
1.5660
USD/CHF
0.9120-0.9290
Up
0.9300
0.9120
0.9180

0.9290
0.9120
0.9240
0.9060
AUD/USD
0.9910-1.0080
Down
1.0140
0.9960

1.0020
0.9910
1.0080
1.0080
0.9900
NIKKEI
8160-8340
Down
8400
8220

8280
8160
8340
8340
8150
HANGSENG
18550-18730
Down
18790
18610

18670
18550
18730
18730
18540
KOSPI
239.40-241.20
Down
241.80
240.00

240.60
239.40
241.20
241.20
239.30
GOLD
1715.50-1738.00
Down
1745.50
1723.00

1730.50
1715.50
1738.00
1738.00
1715.50

Bullard: Krisis Hutang Eropa Nampaknya Tidak Akan Berpengaruh Pada AS


Bullard: Krisis Hutang Eropa Nampaknya  Tidak Akan Berpengaruh Pada AS  Krisis hutang Eropa yang berkepanjangan nampaknya masih akan “bertambah parah” untuk waktu yang lebih lama namun tidak akan mempunyai dampak yang besar bagi AS, ucap presiden Fed bagian St. Louis, James Bullard. Ketimbang meledak dan menyebabkan penyebaran global, permasalahan  negara seperti Italia dan Yunani dalam membayarkan hutang pemerintah mereka nampaknya akan teratasi, ucap Bullard, yang mempercayai bahwa Fed mempunyai kebijakan yang cukup untuk melindungi perekonomian AS.
"Sudah jelas Eropa adalah resiko. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi," ucapnya. "Jika masalah itu meledak secara besar dan tidak teratur, seperti yang dicemaskan orang banyak, maka itu dapat kembali menghantui kita. Jika hanya terpuruk untuk waktu yang lama, maka saya tidak yakin akan ada dampak yang banyak pada AS.” Konsumen di AS nampaknya tidak resah oleh situasi hutang di Eropa, tambah Bullard. "Eropa terlalu jauh bagi masyarakat AS untuk membatalkan perjalanan menuju Disney World," ucapnya. "Mereka tidak akan menghentikan aktivitas rutin mereka hanya karena banyaknya berita mengenai apa yang terjadi di Italia dan Perancis."

WGC: Krisis Zona Eropa Masih Topang Emas Di Jangka Menengah


WGC: Krisis Zona Eropa Masih Topang Emas Di Jangka MenengahWorldGold Council telah melaporkan trend permintaan Emas selama Q3 yang menunjukkan kenaikan sebesar 6% yoy menjadi 1,053.0 ton atau setara dengan $57.5 milyar. Permintaan investasi Emas masih akan menjadi penggerak market Emas seiring para investor di belahan dunia berupaya melakukan diversifikasi dan mengharapkan pengembalian yang tinggi.
Direktur Investasi WGC, Marcus Grubb mengatakan permintaan masih solid terutama dari bank Sentral di Eropa, dimana trend permintaan diperkirakan masih kuat hingga 2012.
Meskipun akhirnya ada solusi untuk mengatasi krisis utang Eropa, tindakan yang mungkin diambil adalah program quantitative easing yang pada akhirnya dapat memicu kenaikan inflasi, dan faktor ini masih dapat menopang kenaikan harga Emas, ujar Marcus.
Penurunan Emas dari level $1920 per troy ons ke level sekitar $1550, dan berbalik lagi ke area $1744 sejauh ini ditopang oleh pembelian Bank Sentral dari berbagai negara. Berdasarkan hal ini, menurut Marcus pengulangan pergerakan Emas seperti di tahun 1980, dimana terjadi penurunan Emas yang tajam setelah mencapai titik tertingginya masih kecil kemungkinan terjadi disebabkan oleh situasi yang sudah berbeda.
Pada tahun 1980an, terdapat net sell Emas oleh Bank Sentral dimana Gordon Brown sempat menjual 60% cadangan Emas hingga akhir 2002, sedangkan saat ini Bank Sentral terindikasi melakukan net buy Emas hingga 350 ton, yang sekaligus merupakan rekor pembelian yang baru.
Bank Sentral yang banyak melakukan pembelian Emas terutama dari negara yang memiliki kondisi fiskal dan surplus perdagangan yang tinggi, seperti Russia, China dan Amerika Latin.

Kamis, 17 November 2011

Fundamental Analysis, November 17th 2011

Euro falls to 5-week lows as debt crisis deepens
The euro fell to five-week lows against the dollar and yen on Wednesday as rising French and Italian borrowing costs heightened concerns about contagion in the euro zone debt crisis.
The European Central Bank's purchase of Italian and Spanish bonds brought only temporary relief. Once intervention stopped, yields resumed climbing as investors doubted how much the ECB can buy to support the bond market.
Analysts expect the euro to remain under pressure as troubles in the periphery appear to be spreading to core nations in Europe with France the latest target of investor angst as policy makers remain behind the curve in finding a solution to the region's debt problems.
"The euro/dollar is being pushed and pulled by many things in the market of late, but ECB intervention in the Italian and Spanish bond markets seems to give the pair some support and comfort today," said Greg Michalowski, chief currency analyst at FXDD, a retail brokerage in New York. "Tomorrow Spain is scheduled to sell 4 billion 10 year bonds. How that auction goes will give the market a clue as to the real demand from investors."
The common currency also came under pressure after Italian bank UniCredit <CRDI.MI> said it would ask the ECB to extend its access to funding, stoking concerns about the health of euro zone banks.
"Markets are slowly losing their will to believe in an EU solution, and this is being reflected in the debt market," said Paul Bregg, a currency trader at Western Union Business Solutions in Denver, Colorado.

Wall Street falls, eyes banking contagion
U.S. stocks fell on Wednesday, with selling accelerating late in the session on more warnings about the potential impact of the euro zone's debt crisis on the global economy and the banking system.
Worries about growth weighed on sensitive sectors like financials and materials. Losses deepened after ratings agency Fitch said even though the outlook on the U.S. banking industry is stable, it could worsen if the euro-zone's debt crisis is not resolved quickly.
Earlier, Moody's cut ratings on various German public sector banks, citing a lower likelihood of external support if it were required.
Fears are growing that the euro zone's crisis is moving to economies that had been considered more protected from the problems. The yield spread of 10-year French government bonds over their German equivalents widened to a euro-era high.
The Bank of Japan voiced concern about possible negative effects on Japan's growth from Europe's debt crisis, while England's central bank slashed its growth forecasts.
Markets sagged overnight as investors reacted to rising yields overseas. The concern is that euro-zone leaders will be unable to enact reforms to reduce debt and promote growth. The U.S. equity market's swings have become increasingly tied to gyrations in European credit markets.
The Dow Jones industrial average <.DJI> lost 190.57 points, or 1.58 percent, to 11,905.59. The Standard & Poor's 500 <.SPX> fell 20.90 points, or 1.66 percent, to 1,236.91. The Nasdaq Composite <.IXIC> dropped 46.59 points, or 1.73 percent, to 2,639.61.

Gold drops on easing U.S. prices, euro worries
Gold fell on Wednesday, pressured by easing U.S. consumer prices and uncertainty after a clash between France and Germany over whether the European Central Bank should do more to stem the region's debt crisis.
Bullion, used as an inflation hedge by investors, slipped on news that U.S. consumer prices fell in October for the first time in four months, reinforcing a view that inflation is poised to trend lower amid slow economic growth.
Also weighing on gold were European sovereign debt fears. France, which has faced rising borrowing costs as its "AAA" credit rating was at risk, appeared to plead for stronger ECB action, but Germany disagreed with that view.
U.S. gold futures for December delivery <GCZ1> settled down $7.90 at $1,774.30 an ounce.

U.S. crude ends above $102 on pipeline plan
U.S. crude futures jumped sharply on Wednesday on news of plans to reverse the Seaway crude oil pipeline next year, a move expected to help relieve an oil glut at the Cushing, Oklahoma hub.
Brent crude futures tumbled intraday and the pipeline news prompted more unwinding of Brent's premium to its U.S. counterpart.
The Seaway news overshadowed a weekly inventory report from the U.S. Energy Information Administration that showed crude stocks fell, but not as much as expected, last week.
U.S. crude stocks dropped 1.06 million barrels, distillate stocks fell 2.14 million barrels and gasoline stocks rose 992,000 barrels in the week to Nov. 11, the EIA said. [EIA/S]
Ahead of the inventory report, U.S. crude stocks were expected to have fallen 1.2 million barrels, according to a Reuters survey of analysts. Gasoline stocks were estimated to have fallen 700,000 barrels and distillate inventories were expected to be down 2.1 million barrels.
On the New York Mercantile Exchange, December crude <CLZ1> rose $3.22, or 3.24 percent, to settle at $102.59 a barrel, having traded from $98.39 to $102.89.

Nikkei to slip, stick to tight range amid Europe uncertainty
The Nikkei share average is likely to slip on Thursday and stick to a tight range after U.S. stocks tumbled overnight on rising fears about contagion from Europe's debt market woes.
Bond market turmoil is spreading across Europe, with Italian 10-year bond yields rising back above 7 percent, while yields on bonds issued by France, the Netherlands and Austria -- which along with Germany form the core of the euro zone -- have also climbed.
Wall Street fell overnight, with selling accelerating late in the session after a Fitch Ratings report warned that U.S. banks have direct exposure to stressed European markets and that contagion poses a serious risk.
The dollar is threatening to fall below 77 yen, down from a high around 79.50 yen hit after Japan's intervention on Oct. 31
Bank of Japan Governor Masaaki Shirakawa said on Wednesday that Europe's debt crisis may trip up the global economy after a two-day policy review, where the Japanese central bank nevertheless refrained from further action. 
The benchmark Nikkei <.N225> is expected to trade in a range of 8,350 to 8,500 on Thursday, strategists said. Nikkei futures in Chicago ended at 8,390, down 60 points from their Osaka close of 8,450. <JNIc1>.
On Wednesday, the Nikkei fell 0.9 percent to 8,463.16, and the broader Topix index <.TOPX> also shed 0.9 percent to 724.11.

Seoul shares seen lower; eyes on banks, retailers
Seoul shares are seen starting lower on Thursday amid growing doubts that governments in Europe can contain the region's debt crisis, with banking stocks seen particularly weak.
France and Germany, Europe's two central powers, clashed on Wednesday over whether the European Central Bank should intervene more forcefully to halt the euro zone's accelerating debt crisis after modest bond purchases failed to calm markets.
Banking stocks such as KB Financial Group <105560.KS> may be hurt amid growing wariness about the sector and after the S&P financial sector index <.GSPF> fell 2.5 percent. 
The Korea Composite Stock Price Index (KOSPI) <.KS11> ended down 1.59 percent at 1,856.07 points on Wednesday, after rising to as high as 1,911.33 points.

HK shares seen weaker, banks in focus
Hong Kong stocks were expected to fall for a third-straight session on Thursday in low turnover, with banks in particular focus on growing fears of global contagion from the euro zone's lingering debt crisis.
Sectors seen more sensitive to economic growth, such as commodities-related ones, could suffer the brunt of investors' aversion to riskier assets on more warnings about the impact of the European crisis on the global economy.
HSBC Holdings Plc <0005.HK>, Europe's largest bank, could come under more pressure on Thursday, after sinking to its lowest point in about a month on Wednesday. 
On Wednesday, the Hang Seng Index <.HSI> erased gains it made after a sharp tumble on Nov. 10, falling 2 percent to finish at 18,960.9 points, dragged by weakness in financials and property developers. 
Elsewhere in Asia, Japan's benchmark Nikkei <.N225> was trading down 0.6 percent at 8,416.9 points, while the Korea Composite Stock Price Index (KOSPI) <.KS11> was trading 0.9 percent lower at 1,838.1 points at 0055 GMT.
Source : Reuters