Senat Italia menyetujui anggaran baru yang membuka jalan bagi persetujuan Parlemen pada akhir pekan dan pembentukan pemerintaan darurat. Langkah ini juga membuka jalan bagi pengunduran diri Perrdana Menteri Silvio Berlusconi dan pengangkatan Mario Monti untuk menggantikannya. Sementara itu, Perdana Menteri Yunani yang baru Lucas Papademos akan memberi nama kabinet krisis yang baru. Namun, Papademos akan menghadapi hambatan, dengan banyaknya pihak yang keberatan dengan kebijakan pengetatan.
Minggu, 13 November 2011
Wall Street Kembali Positif Untuk Tahun 2011
Harapan Italia, Eropa Cerahkan Emas
Emas sedang menuju kenaikan mingguan ketiga berturut-turut, kenaikan beruntun terpanjang sejak bulan Agustus, setelah Italia membuka jalan untuk mendapat persetujuan penuh paket anggaran dan membentuk pemerintahan darurat menggantikan Perdana Menteri Silvio Berlusconi. "Optimisme Eropa sedang berkembang karena outlook ekonomi yang membaik. Aksi beli dari Asia dan Eropa terus berlanjut seiring meredanya kecemasan di zona Eropa mengenai ketatnya kredit perbankan," ucap George Gero, wakil presiden RBC Capital Markets.
Roubini: Italia Mungkin Harus Tinggalkan Euro
Kecuali adanya bantuan terakhir untuk negara yang terserang hutang di zona Eropa yang dapat membeli obligasi pemerintah, yield akan terus berada dalam level berbahaya, menurut Roubini. Bagaimanapun, ECB telah menegaskan bahwa tidak akan menjadi opsi terakhir bagi perekonomian zona Eropa. Roubini juga mengingatkan akan pentingnya pihak yang menjadi opsi terakhir zona Eropa.
Sabtu, 12 November 2011
Kisruh Politik Italia Mereda, Euro Lega
Euro bergerak menjauh dari level terendah 1-bulan dan kembali melanjutkan apresiasinya terhadap Dollar AS pada hari Jumat setelah senat Italiamerestui langkah-langkah penghematan baru yang termasuk ke dalam RUU anggarannegara 2012, sehingga akan memperlancar parlemen dalam memberikan persetujuan akhir. Meski begitu, situasi genting di zona Euro masih menyisakan resiko bagi mata uang tunggal ini untuk kembali terperosok.
Tekanan jual yang terus mendera Euro sejak awal pekan mulai menunjukkan tanda-tanda mereda seiring kembali stabilnya situasi politik di Italia dan Yunani. Mantan anggota komisi Eropa, Mario Monti, telah mendapat dukungan penuh untuk menggantikan PM Italia Silvio Berlusconi. Sedangkan dari Yunani dikabarkan jika PM terpilih Lucas Papademos telah membentuk kabinet baru dan akan segera menggelar rapat untuk membahas rencana langkah-langkah penghematan.
"Pasar forex nampaknya masih menantikan kepastian pengangkatan Monti dan Italia harus memperlihatkan komitmennya dalam menerapkan kebijakan fiskal yang diperlukan. Dan jika itu yang terjadi, maka Euro akan memperoleh dukungan tambahan," kata Audrey Childe-Freeman, kepala strategi forex pada JPMorgan Private Bank. "Meski begitu krisis masih jauh dari selesai dan volatilitas di pasar forex mungkin masih akan terjadi selama beberapa minggu ke depan."
Sementara dari sudut pandang teknikal, penembusan di bawah level terendah hari Kamis berpotensi membalikkan keadaan dan menenggelamkan Euro hingga ke level terendah Oktober di area $1.3145. Namun sebelum itu terjadi, Euro harus terlebih dahulu melewati support di sekitar $1.3405, yang merupakan 76,4% retracementdari rally $1.3145-$1.4248.
Risk Appetite Bantu Pemulihan Sterling
Di samping itu, terkenanya stop-loss order di tengah volume perdagangan yang tipis turut membantu Sterling mengurangi pelemahan versus Euro.
"Apresiasi Sterling bukan dipicu fundamental domestik Inggris," kata Chris Walker, analis mata uang UBS. "Dalam kondisi normal tekanan jual masih akan mendera Sterling mengingat adanya prospek pelonggaran kuantitatif lebih lanjut, namun perkembangan di zona Euro nampaknya telah memberikan dukungan."
Meskipun berita-berita positif terbaru dari kawasan Eropa telah membantu memperbaiki sentimen resiko, sejumlah analis melihat jika investor masih ragu untuk mengambil posisi dalam jumlah besar menjelang data penting Inggris pada Rabu mendatang. Setelah Bank of England mempertahankan suku bunga dan target pembelian aset tidak berubah, fokus pasar mulai beralih ke laporan inflasi yang diharapkan dapat memberikan petunjuk tentang penambahan QE selanjutnya.
Jumat, 11 November 2011
GBPUSD Pertahankan Range Trading 1.5875 - 1.6165?
Bias intraday masih bearish di jangka pendek dan secara keseluruhan harga hanya bergerak sideways di kisaran 1.6165 - 1.5875 seperti yang dapat kita perhatikan pada grafik H1 dan masih dibutuhkan penembusan konsisten diluar range area tersebut untuk mendapatkan trend yang lebih jelas.
Resisten terdekat ada di area 1.5995, tembus diatas area tersebut dapat memicu tekanan bullish menguji area 1.6030 bahkan area strong resisten 1.6125.
Di sisi bawahnya, anjlok secara konsisten dan closing daily dibawah area 1.5875 dapat menambah tekanan bearish lebih lanjut mengincar target area 1.5445.
Jim Rogers: Emas Bullish
Meski demikian, Rogers yakin emas butuh tahunan untuk ciptakan gelembung. "Bubble mungkin tercipta 5, 6, atau 18 tahun," katanya. "Saya harap saya cukup pintar untuk menjual emas ketika bubble terjadi, tapi harganya mungkin akan berlipat ganda." Rogers utarakan dia lebih memilih perak daripada emas karena lebih murah. "Saya miliki emas dan perak dan saya tidak menjual keduanya. Namun, jikalau harus memilih maka saya akan membeli perak," ungkap Rogers seraya katakan ia ambil posisi short terhadap saham karena tidak terlalu optimis dengan fundamental ekonomi.
Outlook Emas Masih Positif Sampai Akhir Tahun 2011
Imbasnya pada harga Emas, adalah mendapat keuntungan dari situasi kecemasan zona Eropa, terbukti harga Emas telah menguat 15% sejak meraih bottom di $1530 per troy ons pada 26 September bersamaan dengan merangkaknya yield obligasi Italia pada tenor 10 tahun.
Mengantisipasi kenaikan obligasi lebih jauh para investor telah membeli Emas terlebih dahulu, dan melakukan aksi profit taking secepatnya ketika telah terjadi lonjakan yield obligasi hingga ke rekor tertinggi 7.4%.
Aksi profit taking yang ditandai dengan pelemahan Emas telah memberikan peluang bagus bagi para investor untuk membeli emas di level yang cukup atraktif kemarin dekat area $1740.
Melihat kedepan, Emas masih mengincar area $1800, disebabkan oleh alasan kekhawatiran ekonomi, debat nuklir Iran yang dapat menambah resiko geopolitik serta krisis ekonomi yang masih menjadi katalis positif bagi Emas secara keseluruhan.
Melihat kedepan, Emas masih mengincar area $1800, disebabkan oleh alasan kekhawatiran ekonomi, debat nuklir Iran yang dapat menambah resiko geopolitik serta krisis ekonomi yang masih menjadi katalis positif bagi Emas secara keseluruhan.
Euro Tertopang Oleh Harapan Politik Italia & Yunani
Namun para analis mengatakan topangan terhadap Euro hanya bersifat sementara karena situasi utang di zona Eropa sebenarnya belum terselesaikan, apalagi kondisi ekonomi di kawasan tersebut sebenarnya masih mandek.
Di Yunani, mantan Vice Presiden ECB Lucas Papademos akan menjadi Perdana Menteri Yunani yang baru, dimana hal ini memberikan harapan bahwa negara tersebut akan siap menerima paket penyelamatan tahap berikutnya dari Uni Eropa dan IMF.
Dikombinasi dengan gambaran politik di Italia dimana PM Silvio Berlusconi akan lengser selama akhir pekan cukup membantu perbaikan sentimen para investor secara keseluruhan.
Terpantau sejauh ini pair currency EURUSD menguat 0.39% ke level 1.3657, dengan titik tertingginya hari ini di level 1.3667, sementara titik terendah hariannya ada di level 1.3579.
Senat Italia Setujui RUU Anggaran 2012
Kemajuan yang diperlihatkan Italia sejauh ini telah direspon positif oleh pasar keuangan, yang terlihat pulih dari tekanan sebelumnya. Pasar optimis bahwa pemerintahan baru teknokratis yang akan dipimpin oleh seorang ekonom dan mantan anggota komisi Uni Eropa, Mario Monti, akan memperlancar proses reformasi dan implementasi langkah-langkah penghematan dalam rangka mengangkat pasar tenaga kerja dan sektor lain perekonomian.
Debat RUU Anggaran Italia 2012 Dimulai !
Presiden Giorgio Napolitano sendiri pada hari Rabu lalu telah menunjuk Mario Monti untuk menggantikan posisi Berlusconi dalam pemerintahan Italia yang baru.
Politisi Italia berada di bawah tekanan kuat untuk secepatnya meloloskan RUU, yang mencakup rencana pemangkasan defisit untuk tahun fiskal 2012 serta meningkatkan langkah-langkah untuk memacu pertumbuhan jangka panjang.
Dengan dukungan yang lebih luas, pemerintahan darurat baru diharapkan dapat melaksanakan reformasi yang telah disepakati dan meluncurkan kebijakan baru sebagai upaya memulihkan stabilitas dan meredam kenaikan yield obligasi yang mengkhawatirkan. Yang pada akhirnya akan dapat membantu Italia dalam mengelola beban hutang yang telah mencapai €1,9 trilyun.
'Italia dalam Dilema'
Bunga obligasi Italia bertenor 10 tahun melambung ke atas 7% pekan ini. Imbal hasil sebesar itu menunjukkan bahwa tingkat risiko gagal bayar kian tinggi. Semakin besar yield obligasi sebuah negara, maka makin besar pula level risiko kerugian yang harus diterima investornya. Pergerakan harga emas dan saham memang lazimnya berlawanan arah, namun korelasi tersebut tidak berlaku pekan ini. Nyaris seluruh bursa utama Asia dan Eropa terpuruk di zona merah pekan ini. Adapun emas tersasar sampai ke harga $1735 pada hari Kamis. Minat berisiko diharapkan sedikit membaik jelang weekend, mengingat semalam (10/11) Wall Street mendapat suntikan positif dari laporan earnings. Dow Jones industrial average menguat 112,85 poin atau nyaris 1% ke level 11.893. Indeks Standard & Poor's 500 juga naik 10,60 poin (0,86%) ke level 1.239,70 dan Nasdaq meraup 3,50 poin (0,13%) ke level 2.625,15.
Menurut informasi yang disebarluaskan, total hutang pemerintah Italia mencapai 1,92 triliun euro atau setara 23% dari seluruh nilai hutang pemerintah negara dalam zona euro. Bandingkan dengan Yunani yang hanya mengoleksi beban hutang 340 miliar euro. Sementara rasio hutang terhadap GDP (debt-to-GDP) Italia adalah 119,1%, lebih baik dibanding Yunani dan Islandia yang mencatat rasio 142,8% dan 126,1%. Namun kembali lagi ke angka riil, jumlah nominal Italia tentu jauh lebih besar ketimbang dua negara itu. Mengingat posisinya sebagai negara perekonomian terbesar ke-tiga di Eropa.
Jika mengacu pada indikator ekonomi, tingkat pertumbuhan Italia memang memprihatinkan. Level inflasi terpantau naik 3,6% hingga awal kuartal IV ini. Rerata pengangguran bahkan masuk dalam kategori tinggi, 8,3%, dan PMI jatuh ke 43,1%. Pertumbuhan GDP kuartal II silam hanya mampu mencapai 0,8 poin persentase (year-on-year). Fakta-fakta tersebut cukup untuk menunjukkan betapa buruk kinerja pemerintah Silvio Berlusconi.
Italia terlalu besar untuk dibantu (bailout), namun terlalu besar pula untuk dibiarkan bangkrut. Jika Yunani saja sudah membuat guncangan besar di pasar finansial global, apa jadinya bila negeri pizza dibiarkan terjerat dalam krisisnya. Rasio hutang negara itu sudah terlampau besar dan sulit untuk dibayar. Bahkan jika nantinya ada kesepakatan pemangkasan kerugian yang disepakati investor, misalnya sebanyak 50%, jumlah nyaris 1 triliun bukanlah nominal kecil. Pemegang obligasi korporasi, yang kebanyakan perbankan dan asuransi, bisa gulung tikar serentak. Entah efek negatif apa lagi yang bisa diberikan oleh kehancuran ekonomi Italia. Satu hal yang pasti, otoritas Eropa kini mempunyai pekerjaan rumah yang lebih rumit.
Ekonomi Spanyol Stagnan pada Q3
Spanyol makin kesulitan membentengi diri dari krisis kawasan. Secara year on year, perekonomian tumbuh 0,8% di kuartal III. Bank sentral mengklaim penyebab utama stagnasi terletak pada pemangkasan yang dicanangkan pemerintah pusat, regional maupun daerah. Beberapa sektor juga kolaps akibat krisis global.
Meski harus menjalani program efisiensi, Komisi Eropa tidak berharap Spanyol harus mengalami defisit melampaui target 6% dari GDP. Pada 2010 lalu, defisit tercatat sebesar 9,2% dari GDP. Sementara perekonomian Spanyol diprediksi hanya tumbuh 0,7% pada 2012, demikian ramalan Komisi Eropa.
Kamis, 10 November 2011
Emas: 1755 Jadi Level Krusial
Emas gagal melampaui resisten 1800-03 dan justru berbalik ke bawah 1777. Harga kemudian menyentuh target downside Kami, 1762-67, dengan level rendah terletak di 1764.
Selama emas bertahan di bawah 1782, potensi koreksi ke 1755-60 tidak bisa dikesampingkan. Pada level tersebut, Kita akan melihat minat beli kembali lagi. Seandainya harga diperdagangkan di bawah 1755, maka peluang penurunan terbuka sampai 1747, 1740 dan kemungkinan hingga ke 1726 (jika tren downside berlanjut). Namun emas dapat bertahan di sekitar 1755 sebelum akhirnya menguji level tertentu. Resisten Intraday berada antara 1776-80. Semoga berhasil
EUR/USD: Sinyal Bullish, Naikkan Ekspektasi ke 1.3594
EUR/USD berada di bawah tekanan bearish yang sangat kuat. Sinyal bullish yang muncul dari stochastic dan CCI 1 jam menaikkan ekspektasi pullback hingga ke area resistance di 1.3594. Akselerasi ke atas resistance tersebut memungkinkan pergerakan hingga ke resistance selanjutnya di 1.3685. Kedua level resistance tersebut bisa dijadikan referensi untuk mencari kemungkinan sinyal bearish mengingat bias masih akan tetap bearish selama resistance di 1.3685 masih belum tembus.
Fokus saat ini adalah support di 1.3513, di mana tembusnya level tersebut akan memperkuat bias bearish dengan sasaran pergerakan di kisaran 1.3431 – 1.3381
GBP/USD: Potensi Naik Menuju Area 1.5950
GBP/USD jatuh tajam. Saat ini ada potensi pullback hingga ke resistance di 1.5950 seiring sinyal bullish yang terlihat di stochastic dan CCI 1 jam. Kemunculan sinyal bearish di level resistance tersebut kemungkinan akan menyebabkan cable kembali bergerak turun untuk menguji support di 1.5898. Tembusnya support ini akan memperbesar momentum bearish dan cable kemungkinan akan terseret hingga kisaran 1.5847 – 1.5814.
Sementara itu, akselerasi ke atas 1.5950 akan berpeluang memperpanjang pullback hingga ke resistance selanjutnya di 1.6008. Level ini merupakan level 50% Fibonacci retracement sehingga jika level tersebut bertahan maka bias akan tetap bearish secara umum. Oleh karena itu, area tersebut juga bisa dipertimbangkan untuk mencari konfirmasi sinal bearish
Emas Terseret Kinerja Saham dan Komoditi
Emas berjangka memperpanjang penurunan hari ini. Emas untuk pengiriman Desember terkoreksi $30,20 atau 1,7%, ke level $1,761.60 per ons di divisi Comex New York Mercantile Exchange selama sesi perdagangan Asia. Emas sebelumnya sempat terpantau di $ 1,791.60 per ons pada sesi Amerika Utara hari Rabu (09/11). Menurut Daru Wibisono, Analis Monex Investindo Futures, support kini berada di level $1740. Logam-logam komoditi lainnya menyusul pelemahan emas pada perdagangan elektronik, dipimpin oleh tembaga. Tembaga untuk pengiriman Desember kehilangan 8 sen atau 2,4% ke level $3,36 per pon.
Panik! Bursa Asia Diamuk Polemik Italia
Selain itu saham-saham di bursa Asia semakin bergejolak juga karena di picu oleh lonjakan tingkat imbal hasil surat utang Italia (yield obligasi) yang menandakan krisis dari Eropa bakal terus memburuk. Kepanikan pasar Asia juga diakibatkan karena investor terus diliputi kecemasan terrhadap ketidakstabilan kondisi politik di negara Italia pasca berita pengunduran diri PM Italia Silvio Berlusconi terkait masalah keuangan negara.
Pasar Asia selain merespon berita negatif dari Eropa, sentimen negatif juga datang dari makro ekonomi. Pagi ini data ekonomi dari China dan Jepang bermunculan negatif sehingga kondisi tersebut juga turut menekan pasar.
Indeks Hang Seng terpuruk tajam hingga anjlk nyaris 1000 poin akibat besarnya aksi jual di sektor keuangan ditengah kekhawatiran situasi keuangan Italia serta dampaknya terhadap ekonomi global. Selain itu pasar kian khawatir setelah angka surplus perdagangan China merosot tajam ke angka 17.03 billion, meleset jauh di bawah estimasi 24.90 billion. Namun masih berada di atas surplus 14.51 billion. Menutup sesi perdagangan pertama Indeks Hang Seng futures mencatat penurunan sebanyak 844 poin menuju level 19091.
Di Jepang, indeks Nikkei terperosok dalam terutama akibat aksi jual sektor perbankan seiring meningkatnya kekhawatiran krisis Eropa. Selain itu data ekonomi Machinery Orders Jepang yang memburuk turut menambah faktor pesimisme terhadap dunia industri Jepang. Indeks Nikkei futures tercatat sempat merosot hingga 250 poin ke level 8495
Lagi, Emas Terhunus Isu Negatif Eropa
Menyusutnya logam mulia yang kini bergerak loyo di kisaran $1761, terutama akibat terus meningkatnya intensitas aksi jual logam dan ekuiti karena pasar cemas terhadap kondisi zona Eropa setelah yield obligasi Italia menyentuh level tinggi 7.5%. Kalangan pelaku pasar kini semakin khawatir bahwa masalah hutang zona Eropa akan terus membebani sentimen di semua lini sektor komoditas.
Dan aksi lepas logam mulia ini juga ditengah keraguan yang masih ada terhadap kemampuan Italia menangani krisis hutang seiring dengan ketidakpastian politik negara. Saat ini pasar menilai kegagalan Italia untuk menangani masalah hutangnya akan mempunyai dampak yang jauh lebih besar terhadap kawasan Eropa dibandingkan Yunani.
Alhasil, pasar kini sangat cemas, dan pergantian pemimpin di Yunani serta Italia tidak akan mengubah situasi fiskal tapi jsutru membuat investor berada dalam ketidakpastian.
Investor Lepas Logam Mulia
Langganan:
Postingan (Atom)