Selain itu saham-saham di bursa Asia semakin bergejolak juga karena di picu oleh lonjakan tingkat imbal hasil surat utang Italia (yield obligasi) yang menandakan krisis dari Eropa bakal terus memburuk. Kepanikan pasar Asia juga diakibatkan karena investor terus diliputi kecemasan terrhadap ketidakstabilan kondisi politik di negara Italia pasca berita pengunduran diri PM Italia Silvio Berlusconi terkait masalah keuangan negara.
Pasar Asia selain merespon berita negatif dari Eropa, sentimen negatif juga datang dari makro ekonomi. Pagi ini data ekonomi dari China dan Jepang bermunculan negatif sehingga kondisi tersebut juga turut menekan pasar.
Indeks Hang Seng terpuruk tajam hingga anjlk nyaris 1000 poin akibat besarnya aksi jual di sektor keuangan ditengah kekhawatiran situasi keuangan Italia serta dampaknya terhadap ekonomi global. Selain itu pasar kian khawatir setelah angka surplus perdagangan China merosot tajam ke angka 17.03 billion, meleset jauh di bawah estimasi 24.90 billion. Namun masih berada di atas surplus 14.51 billion. Menutup sesi perdagangan pertama Indeks Hang Seng futures mencatat penurunan sebanyak 844 poin menuju level 19091.
Di Jepang, indeks Nikkei terperosok dalam terutama akibat aksi jual sektor perbankan seiring meningkatnya kekhawatiran krisis Eropa. Selain itu data ekonomi Machinery Orders Jepang yang memburuk turut menambah faktor pesimisme terhadap dunia industri Jepang. Indeks Nikkei futures tercatat sempat merosot hingga 250 poin ke level 8495
Tidak ada komentar:
Posting Komentar