Senin, 18 Juli 2011

Sterling Analysis : Masih dalam fase Konsolidasi


GBPUSD kehilangan arahnya pada hari Senin. Bias masih netral di jangka pendek, selama harga bergerak dibawah level tertinggi daily sebelumnya, skenario utama masih downtrend. Namun, formasi hammer yang tampak di grafik Daily mengindikasikan potensi koreksi keatas menguji 1.6175. Tembus diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral mengincar 1.6192 di jangka pendek.
Secara keseluruhan skenario bearish masih valid selama harga bertahan dibawah area resisten 1.6260,  Level support terdekat ada di area 1.6050, anjlok dibawah area tersebut dapat memicu momentum bearish lebih lanjut setidaknya untuk mengincar area support kunci 1.6000 s.d 1.5950.

Euro Analysis : Incar 1.3835


EURUSD sangat labil dan tidak menentu mengawali pekan ini, harga sempat menguji keatas di kisaran 1.4132, kemudian melorot ke area 1.4050 sejauh ini. Pada grafik H1 outlook masih bearish selama harga bergerak dibawah bearish trend channel 1.4150, jika EURUSD stabil tembus dibawah 1.4050 dapat memicu tekanan bearish lebih lanjut menguji area 1.3950 sebelum menuju ke 1.3835.
Di sisi atasnya, level resisten terdekat ada di 1.4150 & 1.4280.

Emas Tertahan Pada Fibonacci Projection 50%


Pada grafik H4 dapat kita perhatikan spot Harga Emas masih tertahan di level fibonacci projection 50%, di saat bersamaan Daily stochastic telah mengindikasikan teritori jenuh beli / overbought.
Target $1600 dapat menjadi resisten yang cukup kuat dan harga berpotensi mengalami koreksi sebelum menuju target objektif teknikal selanjutnya pada fibonacci projection 61.8% di kisaran 1627.
Disisi bawahnya level support terdekat ada di area 1593, anjlok dibawah area tersebut dapat memicu momentum bearish lebih lanjut menguji area support kunci 1577. Namun selama harga masih diatas area 1565, bias teknikal secara keseluruhan masih uptrend.

Gold : Dapat Uji 1605.41

Emas kembali meroket dan membuat harga tertinggi baru dikisaran 1599.75. Secara teknikal pada grafik 1-jam emas terlihat potensi terjadinya koreksi jangka pendek menuju area 1594.09 hingga 1587.75 jika resistance dikisaran 1599.75 mampu bertahan. Hal tersebut juga diperkuat oleh kondisi CCI dan juga Stochastic yang saat ini berada dalam area overbought. Namun abaikan potensi terjadinya koreksi jika resistance tersebut pecah karena dapat memicu penguatan ke area 1605.41. 


Analisa Pekan ini


USD/JPY

USD/JPY memecah support terakhir di area 80.00 dan kuat di kisaran 78.50 pekan lalu. USD diperdagangkan melemah terhadap JPY karena outlook ekonomi Amerika Serikat (AS) sedang lesu. Untuk pekan ini, Saya memperkirakan USD/JPY sideways dari 78.50 ke sekitar 80.00 dalam pergerakan sempit. Abaikan proyeksi beli Anda bila USD/JPY tembus dekat support 78.50.

EUR/USD

Mata uang euro akan bertengger di 1.4200 pekan ini dengan kecenderungan turun. Seandainya mampu memecah support 1.4100 lagi, Saya melihat koreksi akan menyeret EUR/USD ke kisaran 1.3950. Akan tetapi, waspadai berita fundamental dari eurozone, yang rentan memicu short-covering ke atas 1.4270 atau bahkan menyentuh target resisten selanjutnya, 1.4350.

GBP/USD

GBP/USD melampaui support terdahulu, 1.5900, di awal pekan lalu. Namun sterling rebound dengan cepat dari level rendah 1.5780 ke 1.6194. Pekan ini, Saya melihat dua kemungkinan dalam pergerakan jangka pendek. Mengacu pada kabar fundamental yang cenderung menyebabkan koreksi, GBP/USD dapat anjlok sampai area 1.5970. Namun sterling punya kesempatan berbalik ke level lebih tinggi, 1.6260, sebelum nantinya jenuh beli. Meski demikian, GBP/USD masih bearish untuk jangka panjang.  

EMAS

Harga emas akan terbatasi level 1600.00 di tengah minat profit taking. Namun Kami mengidentifikasi resisten tinggi lainnya di sekitar 1630. Pekan ini, Saya memandang harga emas akan menjalani konsolidasi teknikal dengan target di area 1555.00. Tren pasar sedang liar sehingga Kami sarankan traders untuk menempatkan stop-order. Di lain pihak, emas kemungkinan bergerak antara 1595.00-1600.00 di awal pekan sebelum kembali terkoreksi. Abaikan rencana jual Anda jika emas pecah di atas resisten 1600.00.

MINYAK MENTAH 
Harga minyak mentah WTI berhasil mengikis kerugian karena prospek dollar yang buruk. Dari sisi teknikal, harga akan bergerak dari 93.50 ke 94.50 dalam waktu dekat, kecuali tren justru berbalik. Dalam beberapa pekan mendatang, tidak ada petunjuk arah tetapi Saya memilih untuk ambil posisi dari level bawah ekstrim dengan kontrol terhadap resiko. Kami memperkirakan tren baru baru datang di awal Agustus, saat keputusan soal plafon hutang AS sudah lebih jelas. 

Emas Tembus Diatas $1600


Emas berjangka reli diatas $1600 per troy ons pada perdagangan hari Senin seiring dengan kekhawatiran pada krisis utang zona Eropa yang masih berlanjut ditambah lagi tidak ada progress kesepakatan untuk menaikkan batas limit utang AS memicu pengalihan resiko para investor ke aset yang tergolong aman seperti Emas.
 
Akhir-akhir ini Emas bahkan melampaui kinerja Perak, setelah meraih rekor $1600 per troy ons tidak lama ini akibat ketidakpastian atas kemampuan pejabat Eropa untuk menyetujui paket bantuan kedua bagi Yunani dan menghentikan penyebaran problem Yunani ke negara lain seperti Spanyol dan Italia.
 
Para investor cenderung beli Emas seiring dengan meningkatnya nilai Emas ditengah kekacauan keuangan.
 
Berdasarkan studi teknikal, bias intraday masih bullish selama harga bergerak didalam bullish channel pada grafik H4 setidaknya mengincar level Fibonacci projection 161.8% di kisaran $1611, dekat area tersebut kemungkinan harga dapat terkoreksi setelah melejit lebih dari $100 sejak tanggal 1 july silam.
 
Di sisi bawahnya, level support terdekat ada di 1593 – 1583 – 1575.

Jumat, 15 Juli 2011

Kongres Butuh 'Ditekan'


Banyak kalangan memandang bahwa krisis dalam negosiasi plafon hutang Amerika Serikat (AS) pada akhirnya akan berakhir. Pemerintah dan legislatif tidak mungkin membiarkan kinerja Barack Obama terganggu masalah pendanaan. Namun pemikiran (sebagian) anggota parlemen bisa jadi tidak se-simple itu. Beberapa analis melihat ada kemungkinan kongres membiarkan obligasi negara terkena status default.
 
Hal itu tentu akan menyebabkan pasar saham kolaps tiba-tiba. Namun jika pasar nantinya bereaksi keras, maka hal itu akan memberi tekanan baru bagi kongres. "Kongres butuh tekanan supaya mau meneken persetujuan, misalnya dari reaksi keras pelaku pasar," ujar Ed Mills dari FBR Capital. Namun Mills melihat kemungkinan persetujuan tidak tercapai hingga deadline 2 Agustus hanya sebesar 25%. "Tampaknya kedua pihak benar-benar sulit mengalah sampai situasi berubah menjadi krisis," ujarnya. 
 
Kongres dan Gedung Putih menetapkan tanggal 22 Juli sebagai batas akhir negosiasi. Sementara Menteri Keuangan, Tim Geithner, mengatakan pemerintah punya toleransi hingga 2 Agustus. Jika kongres enggan melunak setelah deadline, maka pasar saham akan bergejolak. Investor luar memandang Washington tidak bisa kompak menyelesaikan kepentingan nasional. 
 
"Pada akhirnya, kongres akan menyepakati wacana pemerintah," pungkas Alec Levine, Associate Director Newedge Group. Levine melihat situasi sekarang identik dengan saat pemerintah memperjuangkan Troubled Asset Relief Program (TARP) beberapa tahun silam. "Saat itu perundingan pertama gagal, pasar bereaksi keras hingga perundingan dua berjalan mulus," ungkap Levine. Akhirnya, program senilai $700 miliar bisa direstui House untuk mengatasi krisis tahun 2008 lalu. Situasinya kurang lebih serupa, respon kritis dari pelaku pasar keuangan dibutuhkan supaya kongres tidak terlalu keras kepala. 

Euro : Uji Resistance 1.4281

Koreksi terjadi pada EURUSD hingga ke area support di 1.4129. Terlihat pada grafik 1 jam bahwa terbentuk pola head and shoulders dan pullback terjadi ke area neckline. Pola ini akan gagal jika harga kembali berakselerasi ke atas neckline atau ke atas 1.4187 dan hal tersebut akan membuka peluang untuk pergerakan naik menguji resistance di 1.4281. Sebaliknya, tembusnya support di 1.4129 akan memperkuat pola tersebut sehingga EURUSD berpotensi turun hingga 1.4035.


Sterling “Nervous” Jelang Hasil Stress Test


Meski  sempat terkoreksi tipis, Poundsterling terpantau nayris tak bergerak alias flat di akhir pekan ini.
Dengan kondisi yang flat tersebut, Sterling masih tetap rentan merosot lagi ditengah memburuknya sentimen pasar karena cemas terhadap rapuhnya ekonomi, tingginya rasio hutang Inggris dan ekspektasi kenaikan suku bunga yang makin menjauh.
 
Selain itu aksi lepas posisi kadang sesekali mewanai perdagangan karena pasar mengantisipasi terlebih dahulu menjelang dirilisnya indikator ekonomi AS yaitu data inflasi harga konsumen (CPI-AS) serta hasil uji kesehatan (stress test) bank-bank Eropa hari ini.

Prospek USD Minus, Untungkan Euro


Sampaidengan sesi perdagangan siang di hari Jumat, mata uang tunggal Euro terpantau bergerak sideways setelah mengalami koreksi di sesi sebelumnya.
Faktor ini terutama disebabkan oleh dollar AS yang mengalami sedikit pemulihan setelah Pimpinan Federal Reserve Ben Bernanke akhirnya menjawab semua spekulasi di pasar yang menyebutkan bahwa QE3 akan segera diluncurkan.
 
Dalam pidatonya di depan Komite Senat AS, Bernanke menegaskan bahwa bank sentral AS akan menyuntikkan dana lagi ke dalam sistem perekonomian, hanya jika ekonomi Amerika benar-benar semakin memburuk, yang menurutnya belum terjadi saat ini meski tingkat inflasi terus naik sejak akhir 2010.
 
Namun secara umum untuk kedepannya, dollar AS masih akan tertekan, terutama setelah pihak Moody’s dan S&P saat ini telah memperingatkan akan men-downgrade peringkat hutang kredit Amerika jika sampai 2 Agustus mendatang Kongres belum juga menaikkan plafon hutang AS.
 
Bila kondisinya demikian, untuk jangka panjang EUR masih memiliki peluang menguat lebih lanjut. Karena kondisi ini akan mendorong investor melakukan pembelian terhadap aset ber-imbal hasil tinggi.

Profit Taking Hambat Laju Emas


Harga emas melemah di sesi Asia terkait tindakan trader mengambil keuntungan setelah pekan ini emas rally ke level tinggi baru di $1,594.90 per troy ons. Spot emas di $1,583.40/ons, turun $3.60 dari level penutupan hari Kamis (14/07) di New York.
Logam mulia akan menguji level $1,600/ons dalam jangka pendek, namun pergerakan tajam tampaknya tidak akan terjadi hari ini menjelang hasil stress-test bank Eropa pukul 23.00 WIB. Jika jumlah bank yang gagal menjalani tes lebih tinggi hal ini akan berimbas pada pelemahan EUR terhadap USD. Namun hal ini juga dapat mendorong harga emas dikarenakan kekhawatiran mengenai krisis hutang zona Eropa menambah minat aset safe-haven.
Dari 91 bank Eropa yang menjani tes, 10-15 diperkirakan mengalami kegagalan, menurut catatan analis MF Global, Tom Pawlicki. 

Emas Bergerak Rangebound


Logam  mulia bergerak rangebound. Sejak 1 Juli emas telah mencatat gain 6.8% dengan level penutupan saat itu di $1,486.50/ons.
Kekhawatiran masalah hutang zona Eropa, pertumbuhan ekonomi AS yang mengkhawatirkan dan kemungkinan mengenai langkah pelonggaran kuantitatif AS mendukung permintaan save haven untuk logam mulia. Spot emas di $1,585.80/onsz, turun $1.20 dari level penutupan. Logam mulia diperdagangkan di range sempit kisaran $1,584.00 - $1,589.00. Perak di $38.30/ons, naik 11 sen, platinum menjadi $1,767/ons, naik $5 dan paladium di $778/ons, naik $4 dari level penutupan.

Potensi Downgrade Rating AS Menghantam Sesi Eropa


Minyak  berjangka naik secara moderat setelah laporan jobless claims AS jatuh tajam disaat bersamaan laporan penjualan ritel mengalami peningkatan, mengindikasikan perbaikan ekonomi di negara konsumen minyak terbesar dunia.
 
Para pelaku pasar masih melihat data ekonomi tersebut dibayangi oleh kekhawatiran lebih besar pada potensi downgrade rating kredit AS seiring tidak tercapainya kesepakatan negosiasi anggota kongres dengan Gedung Putih.
 
Permintaan minyak AS juga meorost menyentuh level terendah 2 bulan di minggu yang berakhir pada 8 Juli, menurut laporan EIA hari Rabu kemarin. Penggunaan bahan bakar merosot ke level terendah 8 tahun. Sehingga penguatan harga minyak masih berpotensi terbatas seiring peringatan Moody’s Investor Service pada review rating bond pemerintah di AAA.
 
Berdasarkan studi teknikal, bias intraday menjadi netral setelah harga gagal menembus diatas 98.75, namun masih dibutuhkan penembusan konsisten dibawah area 95.15 untuk memicu momentum bearish lebih lanjut menguji area support kunci 92.00. 

Emas Cetak Rekor Tertinggi


Emas melaju  mencatakanrekor tertingginya di London dan New York sebagai akibat isu tentang kekhawatiran terhadap stimulus AS dan hutang dalam AS serta masih berlarut-larutnya krisis di Eropa mendorong permintaan terhadap logam mulia meningkat sebagai aksi safe haven.
Dolar jatuh terhadap enam mata uang utama setelah Ketua Federal Reserve Ben S.Bernanke mengatakan bank sentral siap mengambil tindakan tambahan, termasuk membeli obligasi pemerintah yang lebih. Pembelian obligasi untuk meningkatkan perekonomian negara adi daya tersebut. 

Investor khawatir  tentang dampak pelonggaran kebijakan lebih lanjut oleh Fed akan melemahkan  dolar dan ini akan mendukung emas, kata Peter Fertig, pemilikKuantitatif Komoditi Research Ltd di Hainburg, Jerman. "Kemungkinan default  AS dengan tidak meningkatkan plafon hutang dalam batas waktu sampai 2 Agustus. Selain itu downgrade mungkin adalah alasan untuk berinvestasi dalam emas sebagai safe haven. Masih ada resiko bahwa krisis di Europe masih akan berlanjut. " Tambahnya lagi.

Segera pengiriman emas naik sebanyak $ 12,07 atau 0,8% menjadi $1594.45 per ons dan berada di $ 1,586.75 pada jam 12.56 waktu London.Emas untuk pengiriman bulan Agustus naik  0,1% lebih tinggi pada $ 1587,10 per ons di Comex di New York setelah mencapai rekor $ 1594.9 yang merupakan harga emas pada rekor tertingginya sepanjang sejarah. Saat ini (20.27 wib) emas diperdagangkan pada $ 1588,2. 

Emas incar rekor baru


 Emas  terkerek naik di rekor segar baru sejak sesi Asia hari Kamis, seiring dengan pelemahan dollar yang dipicu oleh kekhawatiran limit utang yang beralih ke AS.
 
Emas untuk kontrak bulan Agustus bertambah 0.22% sejauh ini diperdagangkan di level $1585.80 per troy ons setelah meraih titik tertinggi nya di $1589.60 per troy ons.
 
Faktor lain yang turut menopang Emas stabil dekat level rekor adalah potensi stimulus tambahan yang dipompa bank sentral AS ke ekonomi AS. Emas melanjutkan penguatannya ditengah ketidakpastian ekonomi makro memicu pengalihan resiko para investor ke aset yang tergolong aman seperti Emas.
 
Berdasarkan studi teknikal, Emas berpotensi terkoreksi turun untuk menetralisir kondisi jenuh beli / overbought pada chart Daily, mengincar support area 1579 – 1577 di jangka pendek. Anjlok dibawah area tersebut dapat memicu momentum bearish lebih lanjut mengincar level support kunci 1562.
 
Namun selama harga masih bertahan diatas area 1552 secara keseluruhan skenario bullish masih kuat untuk membawa harga ke rekor baru 1601 - 1597 minggu-minggu ini.

Kamis, 14 Juli 2011

Konstan Diatas $1.6080 sterling masih aman


Poundsterling  mengalami koreksi hingga sesi siang hari Kamis, namun masih terbilang cukup aman selama valuta ini bergerak diatas level support $1.6080.
Koreksi ini lantaran Sterling didera sentimen negatif setelah lembaga pemeringkat Moody’s menyebutkan kemungkinan rencana untuk memangkas peringkat kredit obligasi Amerika Serikat. Kondisi ini dikhawatirkan bisa mengobarkan kembali kecemasan investor terhadap krisis finansial global.
 
Sesi kemarin GBP menguat tajam terhadap Dollar AS terutama akibat terangkat oleh pidato Gubernur Fed Ben Bernanke yang mengisyaratkan kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter putaran berikutnya jika ekonomi terus melemah dan inflasi terus menurun.
 
Secara teknikal bila GBP pecah dibawah support $1.6080, dikhawatirkan dapat memicu bearish lanjutan Sterling menuju level krusial $1.6. Bila level 1.6 masih juga ditembus, bukan tidak mungkin bila Sterling akan terjerumus hingga 1.5940 hingga 1.5900.

Moody’s Picu Euro Kandas


Mata  tunggal Euro akhirnya tidak mampu melanjutkan rebound-nya dan justru terkoreksi hingga tipis dibawah $1.4200 pada sesi siang hari Kamis.
Koreksi ini lantaran EUR masih terbilang rapuh dalam suasana meluasnya pesimisme terhadap para pemimpin zona Eropa yang terlihat tidak sanggup mencegah penyebaran krisis hutang.
 
Sentimen negatif diperparah oleh berita sebelumnya yang menyebutkan lembaga pemeringkat Moody’s kembali menurunkan peringkat hutang untuk negara Irlandia. Tidak hanya itu saja, Moody’s menyebutkan kemungkinan rencana akan memangkas peringkat kredit obligasi Amerika Serikat.
 
Kondisi ini sontak mengobarkan kembali kecemasan investor terhadap krisis finansial global.

Sterling Analysis : Tren bullish awas support


Sterling menguat terhadap USD. Resistance terdekat saat ini berada di 1.6191. Bias untuk GBPUSD adalah bullish namun kemungkinan akan terjadi pullback ke area support di 1.6123. Jika muncul sinyal bullish sebelum support tersebut tembus, maka sterling berpotensi menguat lagi membidik area 1.6191. Pecah ke atas 1.6191 diperkirakan akan mendorong sterling naik hingga 1.6259.

Waspadai tembusnya support di 1.6123 karena bisa jadi akan diikuti oleh koreksi ke area 1.6047.

Euro Analysis : masih cenderung bullish

Euro terus menguat terhadap USD namun tertahan di resistance 1.4281. Pullback berpotensi terjadi ke area support di 1.4187 atau area trendline naik sebagai support dinamis. Jika area support tersebut bertahan dan diikuti oleh kemunculan sinyal bullish maka EURUSD diperkirakan akan melanjutkan trend naik menguji 1.4281. Perhatikan support di 1.4187 karena jika support itu tembus maka akan berpotensi menyebabkan koreksi hingga ke 1.4035.


Defisit Tahunan AS Sudah Dekati $1 Triliun


Defisit anggaran  Amerika Serikat (AS) terus membengkak sepanjang tahun ini. Rilis Kementerian Keuangan memperlihatkan bahwa tidak lama lagi total defisit siap menembus angka $1 triliun!
 
Sepanjang 9 bulan pertama (tahun anggaran), besaran defisit AS sudah mencapai $971 miliar. Sebagai perbandingan, angka tersebut setara dengan besaran defisit satu tahun penuh pada tiga tahun lalu. Dengan periode perhitungan satu tahun masih tersisa tiga bulan, jumlah defisit hampir pasti menembus catatan tahun lalu, $1,29 triliun. Namun, jumlah tahun ini diyakini tetap berada di bawah rekor angka yang tercapai pada 2009, yakni sebesar $1,41 triliun. 
 
Defisit bulan Juni terpantau $43 miliar, cukup besar untuk rerata bulanan. Fakta ini kian menambah tekanan bagi kongres dan pemerintah untuk segera meneken plafon hutang baru. Jika tidak, surat hutang AS akan default untuk kali pertama dalam sejarah. Defisit tahun ini akan menembus angka $1 triliun untuk tiga periode beruntun.