EMAS
Investor beralih dari emas ke pasar valuta
Pesona harga emas kembali meredup. Harga kontrak emas untuk pengiriman Februari 2011 di Divisi Comex, New York Mercantile Exchange (NYMEX), kemarin pukul 20.00 WIB, terkoreksi 0,88% menjadi US$ 1.358,20/troy ounce. Membaiknya data-data ekonomi Amerika Serikat menjadi salah satu pemicu koreksi harga emas. Produksi industri di negeri Paman Sam naik 0,8% pada Desember 2010, atau melampaui perkiraan para analis. Bukan hanya itu, mengacu survei Bloomberg, penjualan rumah di AS mungkin akan naik 4,1% pada bulan Desember 2010 lalu. "Sentimen pasar untuk emas telah bergeser sejak akhir 2010. Ini karena kecemasan terhadap krisis ekonomi semakin berkurang," kata Anne-Laure Tremblay, Analis BNP Paribas di London, seperti dikutip Bloomberg, kemarin. Sampai tadi malam, indeks dollar AS yang mencerminkan pergerakan the green back terhadap enam valuta utama dunia bergerak naik 0,24% ke posisi 78,83. Koreksi yang terjadi di mayoritas indeks bursa regional juga tidak lantas mendongkrak harga emas. Hingga beberapa hari ke depan, emas dinilai bukan pilihan yang menarik sebagai instrumen investasi. "Investor masih wait and see melihat perkembangan pasar terkini. Mereka lebih senang memegang valuta, terutama dollar AS dan yen Jepang. Namun prospek harga emas masih tetap berkilau. Emas diprediksi hari ini akan berada di kisaran US$ 1.300.00 – 1400.00/troy ounce. (By kontan)
EUR
Data angkat dollar, euro stabil
Dollar menguat terhadap sebagian rivalnya kemarin berkat data yang mengindikasikan ekonomi AS masih dalam jalur pemulihan. Pengangguran dan sektor perumahan menjadi hambatan dalam pemulihan ekonomi AS, tapi data initial jobless claims dan existing home sales yang lebih baik dari prediksi memberikan secercah harapan. Initial jobless claims turun sebesar 39.000 minggu lalu menjadi 404.000 klaim. Sedangkan continuing claims, atau orang yang mengajukan tunjangan pengangguran lebih dari sekali, turun menjadi 3,86 juta dari 3,98 juta. Hal ini mengindikasikan berkurangnya pengangguran. Data lainnya, existing home sales melonjak 12,3% bulan lalu, lebih besar dari prediksi 4,1%, setelah naik 6,1% di bulan sebelumnya. Data ini mengurangi kecemasan mengenai sektor perumahan AS, yang sempat mencuat karena data housing starts Rabu lalu. Dollar juga menguat karena kenaikan yield obligasi pemerintah AS, atau Treasury. Obligasi berjangka waktu 10 tahun bertengger di 3,43% setelah naik 11 bps kemarin. Selisih obligasi itu dengan obligasi Jepang sejenis sebesar 2,24%.
Dollar mencatat kenaikan tajam terhadap rival utama kecuali euro. Mata uang tunggal Eropa ini stabil berkat indikasi para pemimpin Eropa sedang mempersiapkan langkah komprehensif untuk mengatasi krisis utang. Para pemimpin akan mengumumkan langkah dalam beberapa minggu ke depan. Euro bertahan karena pembelian yang dilakukan oleh lembaga investasi negara, salah satunya dari Timur Tengah. Sepertinya pasar masih memberi Eropa waktu untuk menyepakati solusi yang dapat mengatasi krisis utang. Pasar menantikan pertemuan Uni Eropa pada 4 Februari untuk melihat apa yang akan mereka lakukan dengan dana talangan atau Fasilitas Stabilitas Finansial Eropa (EFSF).
Euro berpeluang melaju bila data sentimen bisnis Jerman hari ini lebih baik dari prediksi. Indeks sentimen bisnis hasil survei Ifo itu diperkirakan stabil di 109,9 untuk Januari. Berbeda dengan euro, sterling menjadi salah satu mata uang yang terkoreksi tajam terhadap dollar. Koreksi bisa berlanjut bila data penjualan ritel Inggris buruk.