Jumat, 21 Januari 2011

Gold memperdaya

Harga emas tidak banyak bergerak dari level pembukaan 1345.80. Logam mulia masih ditopang pembelian fisik Asia, namun sentimen investasi berkurang seiring terus membaiknya ekonomi AS. Data Kamis tunjukan naiknya penjualan rumah dan turunnya klaim pengangguran AS. Sentimen juga diperburuk setelah CME, induk perusahaan Chicago Board of Trade, ajukan kenaikan marjin perdagangan emas berjangka sebesar 11%.
 
Investasi emas berkurang di awal tahun 2010. "Investor terlihat likuidasi investasi emasnya. Kepemilikan ETF terus turun," ungkap trader Singapura yang diwawancarai Reuters. “Emas akan lanjutkan penurunan hingga level $1322,” papar Wang Tao, analis teknikal Reuters.
 
Meskipun demikian, analis melihat penurunan emas belakangan sebagai koreksi yang sehat dan tidak akan bertahan lama. "Ada tekanan jual di pasar," kata Yingxi Yu, analis Barclays Capital. "Tapi, kami masih perkirakan emas akan cetak rekor tertinggi. Kondisi makro masih dukung minat investasi emas. Membaiknya outlook ekonomi memang kurangi permintaan, tapi kekhawatiran inflasi akan dongkrak logam mulia.”
 
Permintaan emas fisik di Asia masih tangguh. Ada aksi bargain-hunting seiring harga kini turun $100 dari rekor $1430. "Permintaan Thailand cukup kuat, namun aksi beli Cina mungkin melambat seiring dekatnya perayaan Imlek," kata dealer Singapura

BREAKING NEWS

ECB: Inflasi Zona Euro Hanya Bersifat Sementara

Bank Sentral Eropa (ECB) mengatakan inflasi zona Euro dapat meningkat lebih lanjut dalam beberapa bulan ke depan, mencerminkan perkembangan harga komoditas. Dalam buletin bulanan edisi terbaru, ECB mengatakan, inflasi tampaknya akan tetap sedikit di atas target 2% sebelum moderasi kembali menjelang akhir tahun. Buletin ini mengatakan prediksi harga jangka pendek tidak merubah penilaian Dewan Pengatur bahwa perkembangan harga akan tetap sejalan dengan stabilitas harga dari cakrawala kebijakan yang relevan dan pemantauan perkembangan harga dijamin.

Pantauan Ekonomi Eropa 21 Januari 2011

Di Eropa, Iklim Bisnis IfoJerman, survei dari sekitar 7.000 usaha yang meminta responden untuk menilai tingkat relatif dari kondisi bisnis saat ini dan ekspektasi untuk 6 bulan mendatang, akan naik sebesar 0,1 poin. Merupakan sinyal awal dari kegiatan ekonomi di masa depan. Iklim Bisnis NBB Belgia, survei dari sekitar 6.000 usaha yang meminta responden untuk menilai tingkat relatif dari kondisi bisnis saat ini dan ekspektasi untuk 6 bulan berikutnya, menunjukkan peningkatan kondisi dengan pembacaan 4,3 poin. Di Inggris, penjualan ritel, nilai penjualan disesuaikan dengan inflasi pada tingkat ritel, berkurang sebesar 0,4 persen.

Good POINT today

EMAS

Investor beralih dari emas ke pasar valuta

Pesona harga emas kembali meredup. Harga kontrak emas untuk pengiriman Februari 2011 di Divisi Comex, New York Mercantile Exchange (NYMEX), kemarin pukul 20.00 WIB, terkoreksi 0,88% menjadi US$ 1.358,20/troy ounce. Membaiknya data-data ekonomi Amerika Serikat menjadi salah satu pemicu koreksi harga emas. Produksi industri di negeri Paman Sam naik 0,8% pada Desember 2010, atau melampaui perkiraan para analis. Bukan hanya itu, mengacu survei Bloomberg, penjualan rumah di AS mungkin akan naik 4,1% pada bulan Desember 2010 lalu. "Sentimen pasar untuk emas telah bergeser sejak akhir 2010. Ini karena kecemasan terhadap krisis ekonomi semakin berkurang," kata Anne-Laure Tremblay, Analis BNP Paribas di London, seperti dikutip Bloomberg, kemarin. Sampai tadi malam, indeks dollar AS yang mencerminkan pergerakan the green back terhadap enam valuta utama dunia bergerak naik 0,24% ke posisi 78,83. Koreksi yang terjadi di mayoritas indeks bursa regional juga tidak lantas mendongkrak harga emas. Hingga beberapa hari ke depan, emas dinilai bukan pilihan yang menarik sebagai instrumen investasi. "Investor masih wait and see melihat perkembangan pasar terkini. Mereka lebih senang memegang valuta, terutama dollar AS dan yen Jepang. Namun prospek harga emas masih tetap berkilau. Emas diprediksi hari ini akan berada di kisaran US$ 1.300.00 – 1400.00/troy ounce. (By kontan)

EUR

Data angkat dollar, euro stabil

Dollar menguat terhadap sebagian rivalnya kemarin berkat data yang mengindikasikan ekonomi AS masih dalam jalur pemulihan. Pengangguran dan sektor perumahan menjadi hambatan dalam pemulihan ekonomi AS, tapi data initial jobless claims dan existing home sales yang lebih baik dari prediksi memberikan secercah harapan. Initial jobless claims turun sebesar 39.000 minggu lalu menjadi 404.000 klaim. Sedangkan continuing claims, atau orang yang mengajukan tunjangan pengangguran lebih dari sekali, turun menjadi 3,86 juta dari 3,98 juta. Hal ini mengindikasikan berkurangnya pengangguran. Data lainnya, existing home sales melonjak 12,3% bulan lalu, lebih besar dari prediksi 4,1%, setelah naik 6,1% di bulan sebelumnya. Data ini mengurangi kecemasan mengenai sektor perumahan AS, yang sempat mencuat karena data housing starts Rabu lalu. Dollar juga menguat karena kenaikan yield obligasi pemerintah AS, atau Treasury. Obligasi berjangka waktu 10 tahun bertengger di 3,43% setelah naik 11 bps kemarin. Selisih obligasi itu dengan obligasi Jepang sejenis sebesar 2,24%.
Dollar mencatat kenaikan tajam terhadap rival utama kecuali euro. Mata uang tunggal Eropa ini stabil berkat indikasi para pemimpin Eropa sedang mempersiapkan langkah komprehensif untuk mengatasi krisis utang. Para pemimpin akan mengumumkan langkah dalam beberapa minggu ke depan.  Euro bertahan karena pembelian yang dilakukan oleh  lembaga investasi negara, salah satunya dari Timur Tengah. Sepertinya pasar masih memberi Eropa waktu untuk menyepakati solusi yang dapat mengatasi krisis utang. Pasar menantikan pertemuan Uni Eropa pada 4 Februari untuk melihat apa yang akan mereka lakukan dengan dana talangan atau Fasilitas Stabilitas Finansial Eropa (EFSF).
Euro berpeluang melaju bila data sentimen bisnis Jerman hari ini lebih baik dari prediksi. Indeks sentimen bisnis hasil survei Ifo itu diperkirakan stabil di 109,9 untuk Januari. Berbeda dengan euro, sterling menjadi salah satu mata uang yang terkoreksi tajam terhadap dollar. Koreksi bisa berlanjut bila data penjualan ritel Inggris buruk.

emas di permainkan China

Emas bergerak lebih rendah pada perdagangan hari Kamis pasca serangkaian data dari Cina yang kuat kian menambah resiko terjadinya pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut.
Emas masih terperangkap dalam range perdagangan hari kemarin di $1360-$1380, dikepung oleh faktor teknikal yang solid dan kehati-hatian investor di tengah minimnya arah jelas dari ekonomi makro. Logam kuning ini terakhir diperdagangkan pada kisaran $1365.25/1366.05 per ons, atau lebih tinggi $4,33.
 
"Emas cenderung mengalami perdagangan dua arah sementara investor kembali mempertimbangkan situasi ekonomi dan mencoba untuk menyeimbangkan resiko terhadap naiknya indikator inflasi, dan pada gilirannya kenaikan suku bunga," kata analis James Moore dari FastMarkets.
 
Pada grafik, level resistensi terdekat berada pada MA 50-hari di $1380, kemudian di $1393.50 dan $1401-1405. Sebaliknya support dapat dijumpai pada $1355, $1353 dan $1330/1329.

Kamis, 20 Januari 2011

Good point Comodity

Minyak

Angka perumahan anjlok, harga minyak di level terendah pekan ini

Anjloknya angka pembangunan rumah di AS tidak hanya menyeret pasar saham, tapi juga menyeret harga minyak mentah. Minyak untuk kontrak pengiriman Februari 2011 di Pasar NYMEX-AS turun 0,46 poin ke US$ 90,40/barel hingga pukul 11.45 a.m. waktu Sydney. Kemarin, minyak ditutup di US$ 90,86/barel. Sementara, minyak pada kontrak teraktif di bulan Maret turun 0,29 poin ke US$ 91,52/barel. Angka housing starts per Desember turun 4,3% menjadi 529,000 unit, meleset dari perkiraan pasar yaitu 550.000 unit. Melesetnya pertumbuhan sektor perumahan ini mengindikasikan pemulihan ekonomi mungkin melambat. Harga minyak juga turun setelah American Petroleum Institute melaporkan cadangan minyak mentah AS meningkat 3,53 juta barel menjadi 340,6 juta. Analis dan broker di Tradition Energy di Stamford, Gene McGilian menyebut, data tersebut bukan indikator ekonomi yang positif, dan pasar masih fokus pada faktor eknomi. "Kita melihat bagaimana pergerakan dolar dan ekuitas," ujarnya. 

EMAS

Emas berlanjut naik sampai US$1.370,20/troy ounce

Emas berlanjut naik untuk hari kedua setelah dolar AS makin tertekan mendorong komoditas ini menjadi alternatif investasi sementara platina melonjang ke level tertinggi sejak 2008. Dolar AS melemah ke posisi paling rendah dalam delapan pekan atas mata uang basket akibat spekulasi lemahnya pemulihan ekonomi dan pasar realestat di AS. Emas naik 30% tahun lalu setelah Federal Reserve menahan suku bunga acuan pada level terendah. "Emas melonjak ditopang oleh depresiasi dolar AS. Sektor tenaga kerja dan perumahan masih membebani pemulihan ekonomi sehingga Fed kemungkinan tidak ada menaikkan suku bunga," kata Matthew Zeman, analis logam pada LaSalle Futures Group di Chicago. Departemen Perdagangan melaporkan pembangunan perumahan di AS turun 4,3% menjadi 529.000 per tahun pada bulan lalu, terendah sejak Oktober 2009. Selain itu, jumlah masyarakat yang mendapatkan tunjangan pengangguran juga bertambah menjadi 3,99 juta dalam seminggu yang berakhir 8 Januari, dari 3,88 juta sepekan sebelumnya. Platina berjangka untuk pengiriman April naik US$9,80 atau 0,5% menjadi US$1.838,10/troy ounce pada New York Mercantile Exchange. 

Emas Bisa Merosost, USD Naik, Saham Anjlok

Emas tidak  banyak bergerak di sesi Asia, potensi melemah untuk kali pertama dalam 4 hari karena penurunan harga saham akan mendorong permintaan terhadap USD dan mengurangi permintaan pada logam mulia.

Emas diperdagangkan di level $1369.75 per ons pada pukul 11.10 WIB setelah mengalami fluktuasi antara melemah 0,2% dan gain 0,1%.

Saham-saham Asia anjlok mengikuti kerugian di pasar AS setelah data perumahan  jatuh dan Goldman Sachs Group Inc gagal meraih pendapatan melebihi estimasi. USD mencatat gain terhadap 15 dari 16 mata uang yang aktif diperdagangkan.

"Emas telah mengikuti arah USD dalam beberapa hari," kata Darren Heathcote, kepala trading di Investec Bank (Australia) Ltd di Sydney.

Figur kemarin menunjukkan data perumahan AS jatuh 4,3% bulan lalu sementara dalam survey Bloomberg menunjukkan jumlah yang menerima klaim pengangguran kemungkinan meningkat pada pekan yang berakhir 8 Januari.

Saham unggulan down, Hangseng break low

Indeks bursa Hang Seng manambah keterpurukannya meski setelah dibuka dengan gap-down, terkait sejumlah saham raksasa yang kemarin sempat melejit akhirnya anjlok dari level overbought-nya.
 
Selain itu kemerosotan juga akibat Wall Street yang kemarin merosot tajam akibat terseret oleh jatuhnya sejumlah saham teknologi dan perbankan.
 
Bahkan rilisan sederet data ekonomi Cina yang muncul diatas ekspektasi, tidak mampu mengangkat indeks Hang Seng untuk kembali naik ke kisaran 24400an.       
 
Setelah dibuka dengan gap-down akibat Wall St melemah, secara teknikal bila mengacu pada grafik berikut ini, Hang Seng kesulitan untuk mempertahankan diatas area 24400. Dibutuhkan break keatas area ini untuk memicu momentum bullish lanjutan menguji area 24500. Sementara indeks justru mendapat sinyal koreksi bearish dari indikator stochastic, menuju 24280 sebagai titik support terdekat sebelum melanjutkan turun kembali ke area 24140.
 
 
Resistance Level : 24400, 24545, 24670
Support Level      : 24140, 24000, 23870
Trading Range     : 24140 – 24400
Trend                   : Bearish

China Cetak Rekor Investasi Asing

Pertumbuhan China dalam beberapa tahun terakhir tidak lepas dari tingginya investasi asing. Pada tahun 2010, negara ini mencatat foreign direct investment hingga $106 miliar. Di dalamnya tidak termasuk penanaman modal di pasar finansial seperti saham. Angka tersebut setara kenaikan 17,4% dibandingkan catatan 2009. Demikian laporan kementerian perdagangan China.

Jumlah dana masuk 2010 lebih dari cukup untuk  menebus turunnya volume likuiditas 2,3% pada 2009 akibat resesi global. Dari laporan tersebut, terlihat bahwa seperlima dana masuk ke sektor properti. Tidak heran, sektor ini terancam mengalami bubble, terutama menyangkut tingkat harga.

Investasi di bidang properti menglir deras pada wilayah-wilayah dengan kesejahteraan masyarakat lemah. Dimana upah tenaga kerja di daerah tersebut sangat rendah. Sekitar separuh dana masuk berasal dari Hong Kong, sementara sebagian besar lainnya datang dari Taiwan, Singapura, Jepang dan Korea.

Pemerintah juga melaporkan kenaikan investasi China ke luar negeri hingga 36,3% ($59 miliar). Namun jumlah tersebut hanya setengah dari limpahan dana masuk ke pasar China. Akuisisi dan merger mencapai 40% dari total dana keluar.  

Gold today

Waspadai emas bullish

Inflasi bayangi bursa Chong kuan

Saham Cina menurun akibat kecemasan mengenai meningkatnya inflasi di bulan Januari meskipun tidak ada data perekonomian yang mengejutkan di bulan Desember.
Indeks Shanghai Composite turun 0.4% di 2748.30, dengan level support psikologis di 2700. CPI Desember melambung 4.6% vs bulan November naik 5.1% dan lebih rendah dari perkiraan ekonomi 4.7%. Hari Rabu, Phoenix TV yang bermarkas di Hong Kong melaporkan bahwa CPI Desember naik 4.6%, tanpa menyebutkan sumbernya.
"Hal itu membuat investor mengambil keuntungan setelah indeks kemarin sempat menguat, data makro ekonomi bulan Desember sudah diperkirakan sebelumnya dan perhatian saat ini pada angka inflasi bulan Januari dan apakah hal itu kan memicu lebih banyak pengetatan moneter," kata Wang Weijun, analis Zheshang Securities.
Diantara saham yang aktif, PetroChina turun 0.5% di CNY11.30 dan Jiangxi Copper turun 1.3% di CNY38.75. Indeks Shenzhen Composite merosot 0.3% di 1207.72.

Hangseng Today

Setelah dibuka dengan gap-down akibat Wall St melemah, secara teknikal bila mengacu pada grafik berikut ini, Hang Seng kesulitan untuk mempertahankan diatas area 24400. Dibutuhkan break keatas area ini untuk memicu momentum bullish lanjutan menguji area 24500. Sementara indeks justru mendapat sinyal koreksi bearish dari indikator stochastic, menuju 24280 sebagai titik support terdekat sebelum melanjutkan turun kembali ke area 24140.
 
 
Resistance Level : 24400, 24545, 24670
Support Level      : 24140, 24000, 23870
Trading Range     : 24140 – 24400
Trend                   : Bearish

Good Point

EMAS

Harga emas naik, platina tembus rekor baru

Harga emas naik lagi untuk hari ketiga sejak nilai dolar AS melemah dan mendorong daya tarik emas sebagai alternatif investasi. Harga platina menembus rekor baru dari posisi 2008.

Bullion untuk pengiriman jangka pendek naik 0,3% menjadi US$1.372,95 per ons pada pukul 11:50 waktu Seoul, Korsel, hari ini. Kontrak emas untuk Februari naik 0,3% menjadi US$1.372,50 di New York. Kontrak platina untuk pengiriman dalam waktu dekat melonjak hingga 1,1% menjadi US$1.846,75 per ons, atau level tertinggi sejak Juli 2008. Harga perak untuk pengiriman cepat juga naik 1,1% menjadi US$29,19 per ons, atau level tertinggi sejak 13 Januari.

"Ada pertumbuhan, tetapi pada dasarnya pergerakan ini terjadi akibat kondisi kurs," kata analis National Australia Bank Ltd di Melbourne, Australia Ben Westmore, seperti dikutip Bloomberg, hari ini. Dolar melemah terhadap euro dalam perdagangan 5 pekan terakhir, menyusul spekulasi peningkatan suku bunga oleh The Fed akibat pemulihan pasar perumahan dan tenaga kerja yang lambat di Negeri Paman Sam.

Minyak

Minyak tertekan besarnya pasok di AS

Minyak mendekati level terendah dalam sepekan di New York setelah laporan International Energy Agency mengenai banyaknya pasok, khususnya di AS, negara pengguna minyak terbesar di dunia. Kontrak berjangka turun 0,2% kemarin setelah lembaga yang berkantor di Paris itu melaporkan persediaan di sebagian besar negara maju relatif aman. Cadangan di regional Amerika Utara lebih tinggi 3,2% dari rata-rata 5 tahun. Sekjen OPEC Abdalla El-Badri mengatakan pergerakan minyak didorong oleh faktor teknis seperti gangguan jaringan pipa di Alaska, ladang minyak di North Sea, dan melemahnya dolar AS.  "Tidak benar jika ada asumsi yang mengatakan pasar diperketat. Kenyataannya, cadangan masih di atas rata-rata 5 tahun dan mampu menutup kebutuhan dalam 60 hari," katanya dalam situs lembaga itu.

Rabu, 19 Januari 2011

data perumahan AS gagal: gold UP

Emas mencetak level tertinggi harian baru sedikit di bawah area $1380 pada perdagangan hari Rabu, pasca data perumahan AS yang mixed gagal meredakan kekhawatiran investor terhadap prospek pemulihan ekonomi mengikuti lemahnya data pada sesi sebelumnya.
Emas melesat ke level tinggi 4-hari di $1378.95 pada saat data dirilis untuk kemudian bergerak sedikit turun ke kisaran $1377.20/1378.00 atau naik sekitar $9. Secara teknikal, setelah berhasil menembus resistensi di $1377, maka target berikutnya akan berada pada MA 50-hari di $1380.50 dan kemudian $1.394. Sementara, support terletak di $1355, $1353/1351 dan $1330/1329.

Moody's Beri Peringkat EFSF Aaa

Moody's Investors Service berikan peringkat jangka panjang Aaa untuk penerbitan obligasi Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF). Ini merupakan peringkat tertinggi setara dengan peringkat hutang Jerman dan AS, namun lembaga rating Moody’s katakan masih harus melihat perkembangan Eropa lebih lanjut demi pertahankan peringkat.
 
Eropa akan melelang surat utang ESFS bertenor 5 tahun senilai €3 hingga €5 miliar minggu depan; ini merupakan penjualan obligasi perdana ESFS. Eropa dijadwalkan menjual obligasi ESFS senilai €27 miliar demi danai bailout €85 miliar Irlandia.
 
Sementara itu, Portugal berhasil menjual obligasi bertenor 12 bulan senilai €750 juta pada hari Rabu. Meskipun lelang berlangsung sukses, namun Portugal harus membayar dengan biaya pinjaman yang tinggi. Yield obligasi Portugal memang turun hari ini menjadi 4,029% dari 5,281% pada lelang sebelumnya; namun yield masih berada di level tinggi. "Hasil lelang cukup untuk meyakinkan investor, tapi sentimen masih rapuh," ungkap Chiara Cremonesi, strategis UniCredit Bank.
 
Di lain pihak, euro lanjutkan reli pada perdagangan Rabu, sentuh 1.3505 di awal sesi London. Namun kini mata uang tunggal Eropa berada di level 1.3471 sembari menanti data sektor perumahan AS yang akan dirilis nanti malam.

Gold UP

Emas diperdagangkan sedikit lebih tinggi namun sentimen di pasar masih lesu saat ini, kata Darren Heatcote, kepala trading di Investec di Sydney.

"Saya tidak melihat posisi bearish yang besar namun saat ini belum ada yang bisa mendorong pasar lebih tinggi," ujarnya. Pembelian emas fisik di Asia memberi dukungan namun data ekonomi AS akan menjadi kunci dengan gambaran yang masih beragam.  "Saya masih berpikir komoditi merupakan salah satu fokus pemodal dan Saya tidak melihat ada perubahan. Saya mengira ancaman riil pada emas adalah kenaikan suku bunga namun untuk saat ini kita masih jauh dari itu." ujarnya. emas diperdagangkan di level $1376,55 naik $10, 25 mengikuti kenaikan EUR/USD.

Pertemuan Kan-Shirakawa Tak Hasilkan Apapun

Pemimpin pemerintahan dan kepala bank sentral Jepang mengadakan pertemuan membahas situasi ekonomi terkini. Seperti dilansir Kyodo News, Perdana Menteri Naoto Kan dan Gubernur Masaaki Shirakawa bertemu hari ini di Tokyo.

"Sebelum PM Kan berangkat ke luar negeri, Kami mendiskusikan perkembangan ekonomi global," ujar Shirakawa kepada reporter. Shirakawa menjelaskan setiap isu yang beredar di Eropa, Amerika Serikat dan negara emerging. "Saya utarakan semua sampai detail terkecil," ulas Shirakawa.

Pertemuan keduanya diadakan jelang partisipasi Naoto Kan pada World Economic Forum pada 26 Januari nanti. Shirakawa menganggap tidak ada yang istimewa dalam meeting kali ini, karena hal serupa memang selalu diadakan 3 bulan sekali. Menjawab keingintahuan pasar keuangan, Shirakawa menegaskan bahwa tidak ada pembahasan soal apresiasi Yen. Sebelumnya, beberapa kalangan mempertanyakan isu atau instruksi yang mungkin diamanatkan pada BoJ. 

GOLD senada dengan UERO

Emas menguat untuk hari ketiganya, didukung oleh pelemahan dollar dan pembelian fisik. "Emas terlihat ikuti jejak euro, yang tunjukan performa cemerlang sejak semalam," ungkap Darren Heathcote, trader Investec Australia, seraya katakan emas akan bergerak di kisaran 1370-1378 dengan kecenderungan naik. Namun, Wang Tao, analis teknikal Reuters, melihat pemulihan harga emas sekarang akan berakhir karena harga telah sentuh area resisten trendline di kisaran 1378.

Asia masih lanjutkan koleksi emas di harga yang cukup jauh dari rekor 1430. "Setiap kali emas turun, investor melihat ini sebagai kesempatan membeli, dan ada banyak aksi pembelian fisik dari Asia," papar Miguel Perez-Santalla, petinggi Heraeus Precious Metals Management. Premi emas batangan sentuh level tinggi dua tahun seiring produsen perhiasan berburu logam mulia menjelang perayaan Imlek di awal Februari.

Harga Spot Emas Terangkat Hasil Dip-buying

Harga Spot emas bertengger pada level $1,373.10 per ons atau naik $5.30. Aksi dip-buying tampak setelah harga spot emas meninggalkan level support $1,350-$1,360. Demikian pandangan dari trader komoditi berbasis di Singapura.

"Pasar fisik terlihat tinggi, namun belum ada demand signifikan hari ini," tuturnya. Keterbatasan emas 1 kilo menjelang Tahun Baru China menjaga harga spot emas. Pembelian fisik dari Asia melampaui penjualan di London dan New York.

Pelemahan USD membuat volume penjualan tetap tinggi saat ini. Menyusul pemulihan yang sedang terjadi di eropa. Kurs EUR/USD sendiri kini berada di 1.3454 vs 1.3386 (akhir sesi perdagangan New York hari Selasa).
 

China buat Hangseng rally

Bursa Hong Kong kembali memperpanjang rally hari ini dengan gain mencapai 0,8% ke level 24,343.36. Perusahaan berbasis China memegang kendali setiap kenaikan indeks beberapa waktu terakhir.

Saham blue-chips melonjak hingga 2%, termasuk China Merchants, Sinopec, China Unicom, Cnooc, China Mobile, China Shenhua, Cosco Pacific dan Chalco. Sementara ekuitas berbasis Hong Kong anjlok diterpa profit taking.

Saham grade A China menuai performa bagus akibat Phoenix TV melaporkan tingkat inflasi China turun jadi 4,6% pada bulan Desember. Satu bulan sebelumnya, inflasi mencapai 5,1%. Data resmi sendiri baru akan diumumkan pada Kamis pagi waktu setempat.

 

Timpang, Harga Saham vs Growth China 2010

Morgan Stanley memiliki pendapat sendiri tentang korelasi antara pasar saham China-Hong Kong dan pertumbuhan ekonomi. Institusi keuangan ternama ini menilai investor ekuitas tidak menikmati efek besar dari kemajuan ekonomi China dan growth korporasi sepanjang tahun lalu.

"Tahun 2010 membuktikan bahwa harga aset beresiko bergerak di tengah ketidakjelasan," tegas Morgan Stanley. Periode 2011 diperkirakan masih 'rawan kejutan'. Tidak peduli betapa besar resiko dan ketidakpastian yang ada hari ini, disiplin nilai investor mengajarkan bahwa harga saham tidak merepresentasikan situasi ekonomi terkini.

Berbeda dengan tahun lalu, Morgan Stanley melihat pertumbuhan China akan melambat dan peta bursa saham lebih riil. Mengingat semua kebijakan tahun ini lebih jelas, tingkat inflasi serta pertumbuhan earnings yang solid.