Selasa, 12 Maret 2013

Emas Mencoba Untuk Optimis

Emas Mencoba Untuk OptimisEmas mencatatkan penguatan tipis di sesi London seiring munculnya optimisme akan masih berlanjutnya pemberian stimulus moneter. Serangkaian data Cina yang dirilis di akhir pekan isyaratkan masih rapuhnya momentum pertumbuhan ekonomi Cina sehingga dapat mencegah People's Bank of China untuk menarik stimulus. Produksi industri, penjualan ritel, dan penyaluran kredit di Cina melemah walaupun inflasi meningkat.
Meski demikian, emas terlihat kesulitan mencatatkan rally yang signifikan setelah data di akhir pekan tunjukan membaiknya kondisi ekonomi AS. Tingkat pengangguran AS turun sedangkan non-farm payrolls meningkat di bulan Februari; ini tentunya isyaratkan berlanjutnya momentum pertumbuhan ekonomi Paman Sam. Investor khawatir jika sektor tenaga kerja AS terus membaik maka dapat memaksa Federal Reserve untuk menarik stimulus moneternya lebih cepat dari perkiraan.
Analis teknikal Reuters, Wang Tao, memperkirakan harga emas akan bergerak sideways di kisaran $1564 hingga $1585 dengan kecenderungan melemah hingga di bawah $1564. Sementara itu, emas kini diperdagangkan $1579.35; tidak begitu jauh dari level pembukaan $1578.39

Senin, 11 Maret 2013

Gold diatas triangular pattern

Trend Bearish Sideway

Gold bertahan setelah sempat melemah atas data Non-farm US Jum’at malam lalu, tapi kembali menguat dan ditutup hanya sedikit diatas open. Ada indikasi balik arah, walau signal naik beberapa hari terakhir pada chart Stochastic dan MACD daily masih nampak indikasi koreksi untuk kembali melemah. Open diatas trianggular pattern menjadi indikasi baik untuk menguat. Masih ada resistance pada kisaran 1585-1587, break diatas level tersebut diekspektaiskan mencoba level 1599-1600.

Daily Resistance               : 1587.20  -  1594.55  -  1604.30
Daily Support                   : 1569.75  -  1554.75  -  1546.70

Gold diatas triangular pattern

Emas Tunggu 1587

Harga emas masih bergerak dalam kisaran 1564-1587. Pada akhir pekan lalu, hasil data tenaga kerja AS - Non-farm payrolls dan tingkat pengangguran yang lebih bagus dari ekspektasi pasar, berhasil menekan turun harga emas hingga menembus level support 1564. Namun, tampaknya buyer sudah siap sedia di kisaran support tersebut sehingga harga emas langsung rebound kembali dengan cepat ke area 1580 an.
 
Dalam jangka pendek terlihat masih ada tekanan naik. Namun untuk pergerakan naik lebih jauh ke atas (ke area 1600 an) dibutuhkan konfirmasi penembusan level resisten di 1587 (level ini merupakan level resisten yang cukup penting karena telah bertahan selama belasan hari).

Selama level resisten tersebut tidak mampu ditembus, tekanan turun masih akan terus membayangi pergerakan harga emas. Emas masih rentan untuk kembali menguji level support 1564-nya.

Emas Tunggu 1587

Minggu, 10 Maret 2013

Technical Analysis, March 11th, 2013

CURRENCY
RANGE
TREND
RESISTANCE
SUPPORT
BUY
SELL
OBJ
CUT
EUR/USD
1.2900-1.3080
Down
1.3140
1.2960

1.3020
1.2900
1.3080
1.3080
1.2900
USD/JPY
95.40-96.90
Up
96.90
95.40
95.90

96.90
95.40
96.40
94.90
GBP/USD
1.4820-1.5000
Down
1.5060
1.4880

1.4940
1.4820
1.5000
1.5000
1.4820
USD/CHF
0.9480-0.9660
Up
0.9660
0.9480
0.9540

0.9660
0.9480
0.9600
0.9420
AUD/USD
1.0140-1.0320
Down
1.0380
1.0200

1.0260
1.0140
1.0320
1.0320
1.0140
NIKKEI
12440-12620
Up
12620
12440
12500

12620
12440
12560
12380
HANGSENG
23040-23220
Up
23220
23040
23100

23220
23040
23160
22980
KOSPI
264.40-266.20
Up
266.20
264.40
265.00

266.20
264.40
265.60
263.80
GOLD
1563.00-1587.00
Down
1595.00
1571.00

1579.00
1563.00
1587.00
1587.00
1563.00

Fitch Downgrade Rating Italia Menjadi ‘BBB+’

Fitch Downgrade Rating Italia Menjadi ‘BBB+’Fitchh Ratings pada hari Jumat menurunkan rating kredit Italia menjadi ‘BBB+’ dari sebelumnya ‘A-’ menyusul hasil kurang meyakinkan dalam pemilu lalu dan resiko memburuknya resensi. Downgrades lebih lanjut masih beresiko menimpa Italia mengingat outlook rating yang negatif.
Kebuntuan politik di Italia telah membuat jalan untuk terbentuknya sebuah pemerintahan menjadi kian sulit. "Meningkatnya ketidakpastian politik dan situasi yang tidak kondusif untuk melanjutkan langkah-langkah reformasi struktural telah memberikan kejutan buruk bagi perekonomian riil di tengah resesi yang mendalam," kata Fitch, dalam sebuah pernyataan yang mengiringi pengumuman tersebut.
Fitch juga menambahkan bahwa data yang terkumpul mengindikasikan resesi Italia kemungkinan akan semakin dalam dan lebih berlarut-larut dibandingkan perkiraan sebelumnya. Dan itu akan menggelembungkan hutang Italia mendekati 130% dari GDP pada tahun 2013. Lembaga pemeringkat ini sebelumnya memperkirakan hutang Italia telah mencapai puncaknya pada tahun 2012, ketika menyentuh 125% dari GDP.

Emas Menguat Seiring Tingkat Pengangguran Masih Diatas Target Fed

Emas Menguat Seiring Tingkat Pengangguran Masih Diatas Target FedEmas berjangka naik untuk hari kedua berturut-turut seiring laporan pemerintah menunjukkan jumlah pengangguran AS masih diatas target yang ditetapkan oleh Federal Reserve, yang mengisyaratkan bahwa bank sentral akan teruskan langkah stimulus.
Tingkat pengangguran turun menjadi 7.7% dari 7.9%, ini merupakan level terendah sejak Desember 2008, angka tersebut dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja pada hari Jumat. Ketua Fed Ben S. Bernanke mengatakan bahwa dia ingin menurunkan angka pengangguran sampai level 6.5%.
Emas reli sebanyak 7% di tahun 2012, penguatan untuk 12 tahun berturut-turut, ditengah memuncaknya kekhawatiran bahwa inflasi akan meningkat seiring the Fed menjaga suku bunga mendekati nol dan melakukan putaran ketiga pembelian aset.
 “Orang-orang menyadari bahwa hal ini tidak akan merubah tindakan the Fed, walaupun angka tersebut positif,” kata Dave Lutz, kepala riset di Stifel Nicolaus & Co. dalam wawancara telepon. The FED  mungkin masih khawatir akan banyaknya orang-orang yang meninggalkan pekerjaannya, tambahnya.

Downgrade Italia Memperburuk Kinerja Euro Sabtu, 9 Maret 2013 1:31 WIB

Downgrade Italia Memperburuk Kinerja Euro EURO kian terpukul setelah lembaga pemeringkat Ficth Ratings memangkas rating kredit Italia menjadi 'BBB+' dari sebelumnya 'A-' dengan outlook negatif. Sebelumnya Euro telah tertekan oleh Dollar AS yang terdongkrak oleh solidnya pertumbuhan lapangan kerja, yang menekan tingkat pengangguran AS ke level terendah 4-tahun. Data Non Farm Payrolls AS mengindikasikan jika perekonomian telah memiliki cukup momentum untuk bertahan dari tekanan yang dipicu oleh kenaikan pajak dan pemotongan belanja pemerintah. "Data itu telah mendukung prospek penghentian QE yang lebih cepat dari perkiraan, sehingga menyediakan dorongan positif bagi Dollar AS di seluruh bursa," kata Alan Ruskin, kepala strategi forex G10 pada Deuthsche Bank di New York.

Jumat, 08 Maret 2013

Nomura Pangkas Estimasi Harga Emas 2013

Nomura Pangkas Estimasi Harga Emas 2013Jika tadinya banyak pelaku pasar dan institusi keuangan optimis akan melihat harga emas ke rekor tinggi tahun ini, maka sekarang tidak lagi. Beberapa perusahaan finansial menurunkan target proyeksi harga logam mulia favorit investor setelah mempertimbangkan faktor-fator yang menaunginya.
Nomura baru saja menurunkan perkiraan harga untuk tahun ini dari $1,981 menjadi hanya $1,602. Sementara untuk tahun 2014 nanti, emas diperkirakan berkisar di $1,750, lebih rendah dibanding prediksi terdahulu di level $1,800. "Untuk kali pertama sejak 2008 kami melihat prospek harga tidak lagi cemerlang karena pemulihan ekonomi berjalan baik dan ancaman inflasi masih rendah," urai analis Nomura dalam laporannya. Meski selama 4 tahun terakhir nilai beli emas investor sudah menembus $240 miliar, hal yang sama sulit diulangi untuk dua tahun ke depan.
Penurunan target harga oleh Nomura kian menambah daftar pemangkasan harga emas 2013 yang sebelumnya sudah dilakukan oleh banyak perusahaan dalam dua bulan terakhir seperti Goldman Sachs, BNP Paribas, Credit Suisse, Societe Generale dan Citi. Menurut laporan Financial Times hari Rabu lalu, pihak Exchange Traded Funds atau perusahaan investasi berbasis emas dunia sudah menjual 140 ton emas sejak bulan Januari. Harga emas sendiri saat ini tercatat di $1578.35 per ons atau anjlok lebih dari 5% sejak awal tahun 2013 dan 12% dari level tinggi yang tercapai Oktober lalu.

Dollar & Treasuries Melejit Paska NFP

Dollar & Treasuries Melejit Paska NFPKenaikan data non farm payrolls AS diluar perkiraan selama bulan February telah mengirimkan berbagai bursa saham global dan Dollar melejit di hari Jumat, sementara Treasury AS anjlok tajam seiring spekulasi para investor bahwa pemulihan ekonomi AS akan semakin solid.
Terpantau sejauh ini indeks Dollar AS menguat 0.98% di level 82.93, sementara titik tertinggi intraday di 82.94 dan level terendah hariannya di 82.10.
Secara teknikal bias intraday Dollar masih bullish, setidaknya mengincar area 83.40 sebelum menuju ke kisaran 83.75. Di sisi bawahnya, support terdekat tampak di area 82.35 & 81.90.

Kamis, 07 Maret 2013

Dana Emas Paulson Menyusut 18 Persen

Dana Emas Paulson Menyusut 18 PersenJohn Paulson mengalami kerugian 18 persen dalam Gold Fund nya di bulan lalu akibat kejatuhan harga logam mulai setelah lebih dari satu dekade menunjukkan keperkasaannya. Hal ini memaksa manajer investasi milyuner sekelas Paulson untuk mencari strategi lainnya setelah dua tahun berturut-turut merugi.
Gold Fund yang memiliki nilai $900 juta menaruh investasi pada saham & instrumen derivative lainnya yang berbasis Emas, kini anjlok 26 persen sepanjang tahun ini akibat permintaan terhadap Emas menurun tajam terkait optimisme ekonomi.
Paulson juga sempat merugi $4.9 milyar di tahun lalu akibat spekulasinya bahwa krisis utang Eropa akan bertambah parah, namun kenyataan berbicara sebaliknya.

Emas Bangkit Lagi Terkait Pelemahan Dollar AS

Emas Bangkit Lagi Terkait Pelemahan Dollar ASEmas berjangka diperdagangkan dalam range trading yang sempit menjelang pembukaan Wall Street hari Kamis, pelemahan indeks Dollar AS masih menjadi penyebab aksi short covering & bargain hunting Emas dan Perak sejauh ini.
Di lain sisi, mata uang Euro dan pasar saham Eropa melejit setelah hasil lelang obligasi Spanyol menunjukka permintaan yang positif, ditambah lagi pernyataan presiden ECB, Mario Draghi yang lebih hawkish dibanding ekspektasi sebelumnya.
Laporan ekonomi AS, menunjukkan bahwa situasi tenaga kerja selama bulan February menunjukkan perbaikan sehingga data kunci non farm payroll AS diperkirakan lebih positif dan masih berpotensi mengangkat kembali kekhawatiran pelambatan stimulus The Fed.
Terpantau sejauh ini harga Emas berjangka untuk bulan April melemah tipis -0.09% di level $1,582.35, setelah meraih titik tertinggi intraday di $1,585.34 dan level terendah hariannya di $1,578.80 per troy ons.
Secara teknikal bias intraday Emas menjadi bullish, khususnya bila berhasil tembus secara konsisten diatas area 1590 untuk menguji level resisten kunci 1600. Di sisi bawahnya, support terdekat tampak di area 1575, anjlok lagi dibawah area tersebut dapat membawa Emas ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek.

Dollar Melorot Paska Keputusan Bank Sentral Eropa

Dollar Melorot Paska Keputusan Bank Sentral EropaDollar AS jatuh di hari Kamis seiring aksi profit taking para investor paska keputusan bank sentral Eropa, dimana Poundsterling meroket lagi diatas level 1.5000 setelah suku bunga BoE & ECB tidak berubah, sementara stimulus QE dari bank sentral Inggris masih tetap di level 375 poundsterling.
Terpantau sejauh ini indeks Dollar AS melemah -0.23% di level 82.46, setelah meraih titik tertinggi intraday di 82.62 dan level terendah hariannya di 82.32.
Secara teknikal indeks Dollar AS mulai menunjukkan tanda-tanda melemah, namun masih dibutuhkan penembusan konsisten & closing daily dibawah area 82.00 untuk memicu momentum bearish lebih lanjut mengincar area 81.80. Di sisi atasnya, resisten terdekat tampak di area 83.00 & 83.35.

ECB Draghi: Pemulihan Berangsur Pada Semester Kedua 2013

ECB Draghi: Pemulihan Berangsur Pada Semester Kedua 2013Presiden European Central Bank Mario Draghi mengusulkan pada pemerintah zona euro untuk mengimplementasikan reformasi struktural pada hari Kamis, memperingatkan bahwa perekonomian seharusnya stabil di akhir tahun 2013 namun resiko penurunan tingkat pertumbuhan masih ada. ECB menahan tingkat suku bunga pada rekor rendah 0.75% pada hari Kamis, sesuai perkiraan.
"Langkah kebijakan kami akan tetap akomodatif," ucap Draghi pada konferensi pers pasca keputusan ECB. "Dampak berlanjutnya implementasi reformasi sturktural akan dirasakan oleh perekonomian, ucapnya. "Dewan Kebijakan akan terus memantau resiko memburuknya outlook ekonomi unutk zona euro," ucapnya. Ia juga menambahkan bahwa ekonomi akan kembali pulih secara berangsur pada semester kedua tahun 2013 .

Pasar Tenaga Kerja AS Membaik, Defisit Perdagangan Memburuk

Pasar Tenaga Kerja AS Membaik, Defisit Perdagangan Memburuk Jumlah klaim pengangguran turun di luar perkiraan pekan lalu, menandakan laju pemulihan pasar Tenaga kerja yang bertambah cepat. Sementara laporan terpisah menunjukkan Defisit perdagangan AS bertambah dan produktivitas turun. Jumlah klaim pengangguran turun sebanyak 7,00 menjadi 340,000 pekan lalu, turun untuk minggu kedua, menurut Dep.Tenaga Kerja hari Kamis. Laporan pekan sebelumnya direvisi naik 3,000 dari yang dilaporkan sebelumnya. Ekonom memprediksikan klaim pengangguran akan bertambah hingga 355,000. Bagaimanapun juga, data ini tidak mengubahperkiraan untuk laporan NFP hari Jumat nanti, karena sudah berada di luar periode survey.

ECB Draghi Berikan Pernyataan Yang Bertentangan

ECB Draghi Berikan Pernyataan Yang BertentanganKonferensi pers Presiden ECB, Mario Draghi yang baru dimulai setelah memutuskan untuk tidak merubah tingkat suku bunga ECB, menegaskan bahwa krisis utang telah diselesaikan setidaknya berhasil diredam.
Alhasil pasar saham Eropa & mata uang Euro terkerek naik merespon pernyataan singkat ini. Namun sesungguhnya Mario Draghi memberikan pesan yang bertentangan karena ECB menurunkan proyeksi pertumbuhan zona euro untuk 2013 & 2013, namun di saat bersamaan Draghi menyatakan bahwa ekonomi akan stabil dan pulih di akhir 2013 seiring dengan perbaikan pasar keuangan Eropa secara gradual.
Dari sisi inflasi, Draghi juga menyatakan bahwa inflasi telah menurun dibawah ekspektasi sebelumnya. Terkait apresiasi mata uang Euro, Draghi mengakui bahwa penguatan yang berlebihan akan menjadi resiko pada pertumbuhan ekonomi.  Secara keseluruhan pernyataan Draghi sedikit hawkish dibanding estimasi.

Euro Terlihat Optimis Seiring ECB's Draghi Berpidato

Euro Terlihat Optimis Seiring ECB's Draghi BerpidatoEuro melanjutkan penguatan setelah ECB's Drahi berikan harapan akan membaiknya kondisi ekonomi di zona-euro. "Aktivitas ekonomi akan mulai membaik secara bertahap di akhir tahun 2013. Data terakhir isyaratkan aktivitas ekonomi akan mulai stabil di semester pertama sehingga pemulihan ekonomi yang bertahap dapat terjadi di semester kedua," ujar Presiden ECB, Mario Draghi. EUR/USD kini diperdagangkan 1.3060, menjauhi level rendah harian 1.2964

Masalah di Italia Latar Belakangi Keputusan ECB

Masalah di Italia Latar Belakangi Keputusan ECB European Central Bank menahan tingkat suku bunga tidka berubah seiring menilai seberapa besar ancaman dari Italia terhadap pemulihan ekonomi. ECB menahan tingkat suku bunga pada rekor rendah 0.75% sesuai perkiraan ekonom. Presiden ECB Mario Draghi akan menggelar konferensi pers pukul 20:30 WIB untuk menjelaskan keputusan tersebut. Pemangkasan anggaran dan reformasi ekonomi ditolak oleh lebih dari setengah masyarakat Italia pada pemilu bulan lalu, mengurangi optimisme bahwa zona euro akan terlepas dari krisis hutang dan perlahan keluar dari resesi tahun ini. dengan ekonom memprediksikan ECB akan menurunkan perkiraan pertumbuhan dan inflasi hari ini, investor menanti sinyal dari Draghi bahwa ECB akan melakukan lebih banyak lagi untuk mendorong pemulihan.
“Tergantung pemerintah untuk mengimplementasikan reformasi struktural, dan Draghi akan menjelaskan apa yang dapat dilakukan ECB dibandingkan pemerintah,” ucap Marco Valli, kepala ekonom zona euro pada UniCredit Global Research di Milan. “Namun jika situasi di Italia mempengaruhi kebijakan moneter atau menimbulkan resiko penurunan inflasi, mereka harus mengambil tindakan.”

ECB Pertahankan Suku Bunga 0,75%

ECB Pertahankan Suku Bunga 0,75%ECB kembali mempertahankan suku bunga di level rendah 0,75% pada pertemuan Maret. Ini sesuai prediksi dan tidak berubah dari pertemuan sebelumnya di Februari. ECB sepertinya enggan melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut walaupun resesi telah melanda perekonomian zona-euro. Stabilnya inflasi di level tinggi sepertinya berhasil menahan petinggi bank sentral untuk memangkas suku bunga ke level yang lebih rendah lagi. Euro masih mempertahankan penguatan pasca keputusan ECB. Euro kini diperdagangkan 1.3033, menjauhi level rendah harian 1.2964. Investor kini menantikan konverensi pers ECB's Draghi pada pukul 20.30 WIB untuk mencari petunjuk lebih lanjut akan outlook kebijakan moneter bank sentral Eropa.

Kebijakan BoE

Sterling Gembira Sambut Kebijakan BoESterling menguat setelah bank sentral Inggris memutuskan untuk tidak melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut. BoE kembali mempertahankan suku bunga di level 0,5% dan tidak mengubah program pembelian aset sebanyak £375 miliar pada pertemuan Maret. Ini sesuai prediksi dan tidak berubah dari pertemuan sebelumnya di bulan Februari. GBP/USD kini diperdagangkan 1.5043, menjauhi level rendah harian 1.4963 Sebagian trader sebelumnya memprediksikan bahwa bank sentral Inggris mungkin akan memberikan tambahan stimulus demi membantu pemulihan ekonomi. Namun, stabilnya inflasi di level tinggi sepertinya berhasil mendorong mayoritas petinggi BoE untuk tidak mengubah kebijakan moneter. Minutes pertemuan BoE di bulan Februari menunjukan BoE's King, BoE’s Fisher, dan BoE’s Miles ingin menambah stimulus namun mereka sepertinya masih belum bisa membujuk petinggi BoE lainnya untuk melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut.

Fundamental Analysis, March 7th, 2013

Euro slides vs dollar as ECB seen signaling future easing

The euro weakened against the dollar on Wednesday, a day before a European Central Bank monetary policy meeting, pressured by expectations the bank may flag future interest-rate cuts.
The ECB is widely expected to keep policy unchanged at its meeting on Thursday, though President Mario Draghi may use the news conference afterwards to hint at future policy easing.
Projections for both growth and inflation in the euro zone are likely to be on the low side, giving the central bank room to cut rates in the coming months.
The dollar, meanwhile, extended gains against the euro and yen after a report showed U.S. private-sector employers added 198,000 jobs in February, another sign of improvement in the labor market.
Economists surveyed by Reuters had forecast the ADP National Employment Report would show a gain of 170,000 jobs. January's private payrolls were revised up to show an increase of 215,000 from the previously reported 192,000.
But while the ADP jobs data was important ahead of the U.S. non-farm payrolls report on Friday, investors remained focused on the ECB in the nearer term.
The euro <EUR=> was last down 0.5 percent at $1.2993 <EUR=>. It was the third time in four days that the euro has traded below the key $1.30 level. So far in 2013, the euro was down 1.6 percent.

Dow hits another record on ADP jobs data, S&P flat

The Dow hit another intraday record high on Wednesday on signs of improvement in the U.S. labor market, but the broader market was little changed as investors became cautious that the rally may soon run its course.
The stock market's rally this year has been fueled by signs of a strengthening U.S. economy, continued support from the Federal Reserve and fairly attractive equity valuations compared with other assets.
The S&P 500 index is trading at 13.6 times estimated 12-month earnings, compared with around 14.9 times in October 2007 when the index hit its intraday high, according to Thomson Reuters data. This suggests that stocks are still about 9 percent cheaper than they were at the 2007 peak.
Relative to junk bonds, the earnings yield on the S&P 500 - the inverse of the P/E ratio and used for valuation comparisons with bonds - is around 7.5 percent - above the yield to maturity on junk bonds, which is around 6.5 percent, data showed, indicating that stocks have a better value than the riskiest corporate bonds.
The Dow Jones industrial average <.DJI> rose 42.47 points, or 0.30 percent, to finish unofficially at 14,296.24. The Standard & Poor's 500 Index <.SPX> advanced 1.67 points, or 0.11 percent, to finish unofficially at 1,541.46. But the Nasdaq Composite Index <.IXIC> dipped 1.77 points, or 0.05 percent, to close unofficially at 3,222.36.

Gold up, faces headwind from Wall Street rally

Gold rose on Wednesday, but analysts expect the breakout in Wall Street stocks to new highs and data showing an improving U.S. economy to pressure the precious metal's safe-haven appeal.
News of another gold purchase by South Korea's central bank last month and hopes that outflow in gold-backed exchange-traded funds will peter out soon gave support. Bullion has now risen for a second day after its four-session losing streak.
The U.S. equities market resumed its climb into uncharted territory, with the Dow <.DJI> setting an intraday record for a second session on encouraging jobs and factory data. An extensive survey by the Federal Reserve's regional branches showing continued economic growth in January also boosted the stock market.
Spot gold <XAU=> was up 0.4 percent at $1,580.70 an ounce by 2:42 p.m. EST (1942 GMT), moving in a narrow range of less than $20.
Bullion prices are down nearly 6 percent so far this year and down about 18 percent from a record high of $1,920.30 an ounce hit in September 2011.
U.S. COMEX gold futures for April delivery <GCJ3> settled unchanged from Tuesday's close at $1,574.90, with trading volume about 20 percent below its 30-day average, preliminary Reuters data showed.

Oil Drops on Increase in U.S. Inventories

West Texas Intermediate oil fell for the fourth time in five days after a government report showed U.S. inventories increased more than forecast last week.
Prices dropped as much as 1.4 percent after the Energy Information Administration said supplies rose 3.83 million barrels, more than four times the 788,000-barrel median estimate in a Bloomberg survey of analysts. Refineries operated at the lowest rate in almost a year, reducing demand for crude to process into fuels. Venezuelan President Hugo Chavez died yesterday, and an election must be held within 30 days in OPEC̢۪s fourth-biggest producer.
WTI for April delivery declined $1.13, or 1.2 percent, to $89.69 a barrel at 1:26 p.m. on the New York Mercantile Exchange. Futures dropped to as low as $89.55 a barrel from $90.16 after the report was released at 10:30 a.m. in Washington. Volume was 4.6 percent above the 100-day average for the time of day.
Brent for April settlement fell $1.01, or 0.9 percent, to $110.60 a barrel on the London-based ICE Futures Europe exchange. Volume was 32 percent above the 100-day average.

Nikkei set to rise above 12,000 on Wall Street gains

Japan's Nikkei share average is set to rise and trade above 12,000 on Thursday with sentiment strong after Wall Street ended at another record high, while the prospect of Japan soon adopting aggressively reflationary monetary policy is likely to support risk appetite.
Market players said the Nikkei <.N225> was likely to trade between 11,900 to 12,100 on Thursday after ending 2.1 percent higher at 11,932.27. If it trades above 12,000, it will be the first time since September 2008.
Nikkei futures in Chicago <0#NIY:> closed at 12,085, up 1.3 percent from the close in Osaka <JNIc1> of 11,930.
The Nikkei has gained about 15 percent this year, outperforming its global peers as the yen weakened on a determined monetary easing campaign by (now) Prime Minister Shinzo Abe.

Seoul shares seen extending gains on U.S. jobs data

Seoul shares are set to rise on Thursday, extending the previous day's gains as better-than-expected U.S. private payroll data supports increased risk appetite spurred by the Dow's record close.
The blue-chip Dow Jones index extended its record-breaking run on Wednesday and world stock markets edged higher as U.S. data showing a steady manufacturing sector and strong gains in private employment supported equity markets.
The benchmark Korea Composite Stock Price Index (KOSPI) <.KS11> closed up 0.2 percent at 2,020.74 points on Wednesday, edging closer to its near 2-month high reached on Feb. 28.

Hong Kong shares may see first loss in three days

Hong Kong shares may start lower on Thursday after two straight days of gains, with turnover likely subdued as investors await signs of more policy easing from Japan and Europe.
On Wednesday, the Hang Seng Index <.HSI> climbed 1 percent to 22,777.8, still some way off chart resistance at about 23,000, the top end of a narrow 500-point range the benchmark has traded in for more than two weeks.
Elsewhere in Asia, Japan's Nikkei <.N225> was up 0.9 percent, while South Korea's KOSPI <.KS11> was down 0.7 percent at 0100 GMT.
Source : Reuters