CURRENCY
|
RANGE
|
TREND
|
RESISTANCE
|
SUPPORT
|
BUY
|
SELL
|
OBJ
|
CUT
|
EUR/USD
|
1.2470-1.2680
|
Up
|
1.2680
|
1.2470
|
1.2540
|
|
1.2680
|
1.2470
|
1.2610
|
1.2400
|
|||||||
USD/JPY
|
77.30-79.10
|
Down
|
79.70
|
77.90
|
|
78.50
|
77.30
|
79.10
|
79.10
|
77.30
|
|||||||
GBP/USD
|
1.5780-1.5990
|
Up
|
1.5990
|
1.5780
|
1.5850
|
|
1.5990
|
1.5780
|
1.5920
|
1.5710
|
|||||||
USD/CHF
|
0.9430-0.9640
|
Down
|
0.9710
|
0.9500
|
|
0.9570
|
0.9430
|
0.9640
|
0.9640
|
0.9430
|
|||||||
AUD/USD
|
1.0140-1.0350
|
Up
|
1.0350
|
1.0140
|
1.0210
|
|
1.0350
|
1.0140
|
1.0280
|
1.0070
|
|||||||
NIKKEI
|
8660-8900
|
Down
|
8980
|
8740
|
|
8820
|
8660
|
8900
|
8900
|
8660
|
|||||||
HANGSENG
|
19160-19520
|
Down
|
19640
|
19280
|
|
19400
|
19160
|
19520
|
19520
|
19160
|
|||||||
KOSPI
|
248.80-252.10
|
Down
|
253.20
|
249.90
|
|
251.00
|
248.80
|
252.10
|
252.10
|
248.80
|
|||||||
GOLD
|
1677.95-1703.20
|
Up
|
1703.20
|
1678.90
|
1686.70
|
|
1703.20
|
1677.95
|
1694.95
|
1670.20
|
Selasa, 04 September 2012
Technical Analysis,September 4th, 2012
Trik Menghadapi Pestanya Para Big Boys
Menghitung mundur salah satu peristiwa besar mendasar di market,
yakni symposium tahunan para senior bank sentral dan ekonom ekslusif.
Para pelaku pasar cukup tegang menanti kesimpulan dari rapat tahunan The
Fed di Jackson Hole tersebut.
Rapat Jackson Hole ini menarik perhatian cukup banyak pejabat bank
sentral di seluruh dunia, bahkan Gubernur bank sentral China, Hu
Xiaolian yang biasanya tidak pernah datang pun kali ini ikut menghadiri
symposium tersebut.
Apa artinya kehadiran Ms.Hu yang juga pengelola cadangan devisa valas
China dalam jumlah besar tersebut pada rapat Jackson Hole? Kemungkinan
kehadiran beliau adalah upaya lanjutan China untuk menjalin kerjasama
lebih erat dengan para pemangku kebijakan global. Selain itu kehadiran
Gubernur PbOC juga mengingatkan kita bahwa keputusan kebijakan moneter
The Fed akan memiliki konsekuensi yang tak kalah penting bagi China. Hal
ini cukup wajar, mengingat kebijakan “easy money” the Fed sebelumnya
telah menyebabkan problem inflasi di China.
Rapat Jackson Hole sendiri akan dihadiri oleh para pejabat The Fed,
termasuk Ben Bernanke, dan wakilnya Janet Yellen serta 10 Presiden The
Fed dari 12 regional bank The Fed. Kejutan yang cukup menarik adalah
pembatalan Presiden ECB, Mario Draghi pada rapat kali ini dengan alasan
kesibukannya untuk merumuskan keputusan moneter pada rapat ECB 6
September nanti.
Peserta Jackson Hole, lainnya antara lain Gubernur BoE, Bundesbank,
BoJ dan daftar panjang dari otoritas moneter Swedia, Iraq, Malaysia,
Turki, Polandia, Malta, Denmark, Mexico, Hong Kong, Portugal, Albania,
Irlandia, Korea, Prancis, Finlandia, Luxembourg, Afrika Selatan,
Norwegia, Italia, Spanyol, Nigeria, Islandia, Hungaria, Ceko, New
Zealand, Brazil, Peru hingga Austria.
Selain daftar diatas, hadir juga Martin Feldstein yang sangat
berpengaruh pada symposium Jackson Hole. Mengapa beliau paling
berpengaruh bahkan melebihi Bernanke sendiri? Karena Martin Feldstein
yang merupakan professor ekonomi di Harvard University dan Presiden NBER
merupakan dosen dari kebanyakan pejabat bank sentral yang hadir di
Jackson Hole semasa kuliahnya. Beliau lah yang dianggap paling senior
diantara peserta lainnya, bahkan kebijakan QE1 yang dihasilkan dari
rapat Jackson Hole sebelumnya merupakan saran dari Martin Feldstein.
Pendapat Martin Feldstein yang terakhir seperti yang dilansir dari
Zerohedge, beliau memprediksikan resesi ekonomi AS masih kecil peluang,
dengan laju ekonomi yang masih lamban dan lemah akibat resiko resesi
Eropa yang berimbas pada laju ekspor AS yang makin lemah. Selain itu
resiko terbesar datang dari jurang fiskal yang disebabkan oleh kenaikan
pajak sebesar $5 trilyun di tahun mendatang , jika legislative AS gagal
meraih kesepakatan untuk menetapkan kebijakan spending yang terbaru.
Skenario jurang fiskal ini menurut Martin Feldstein akan memicu resesi
ekonomi yang sangat serious di tahun mendatang jika memang terjadi
kenaikan pajak tersebut. Namun disaat bersamaan Martin Feldstein juga
memperingatkan bahaya gelembung suku bunga rendah yang terlalu adiktif.
Entah anda setuju atau tidak, namun pesan dari Martin Feldstein ini
menunjukkan bahwa The Fed belum terlalu memerlukan QE3 di bulan
September nanti. Logika nya adalah jika bank sentral melanjutkan program
pembelian obligasi pemerintah dan mortgage, maka The Fed akan
menurunkan tingkat suku bunga, namun ternyata tingkat suku bunga rendah
juga tidak langsung memicu laju ekspansi sektor bisnis maupun konsumen,
Realita ini tampak dari QE1 dan QE2 yang telah diselesaikan The Fed,
kenyataannya semua pencetakan uang tersebut justru memicu ketakutan
inflasi, sehingga mendorong tingkat suku bunga menjadi naik, dan
sehingga QE justru tidak menolong ekonomi, dan kenaikan tingkat suku
bunga mencerminkan optimisme para investor untuk mengambil resiko
tambahan.
Terlepas dari keputusan The Fed dan komentar-komentar para ekonom
senior di Jackson Hole nanti, di pasar modal, Big boys lah yang
menentukan arah market (trending atau sideways), dan mereka juga yang
menentukan apakah nanti malam market menjadi bullish / bearish. Sebagai trader, kita hanya perlu mendeteksi langkah-langkah Big Boys
tersebut, dan kita termasuk beruntung karena Big Boys sebetulnya
membagikan sedikit petunjuk bagi kita dengan cara membagikan “News”.
Bagi Big Boys, NEWS itu sangat penting karena dengan cara itulah
mereka menyetir pasar. Para trader professional memahami fundamental
dengan baik, mereka memiliki dana besar, tetapi tidak sebesar Big Boys.
Sementara trader retail, memiliki kenekadan yang besar, sering disebut
sebagai “paper”, karena trader retail identik dengan barang yang murah
tetapi dibutuhkan. Trader retail tidak memahami fundamental tetapi nekad
dalam mengikuti arus.
Nah, NEWS ini akhirnya dipakai untuk menggerakkan trader professional, yang pada akhirnya akan menggerakkan trader retail. Bahkan ada pedoman seperti ini: Trader pro hanya membutuhkan 5 menit
untuk membaca hasil berita dan 5 menit berikutnya langsung bereaksi
dengan yakin. Sementara trader ritel hanya membutuhkan 1 menit untuk
membaca berita (karena banyak yang dilewati gara-gara kurang paham
maksudnya), namun akhirnya perlu menunggu seharian lamanya untuk
bereaksi setelah MACD memotong, atau menunggu closing candle melewati
indikator teknikal.
Big BOYS memiliki harta tak terbatas (kebanyakan yang masuk kategori
ini adalah “bankers”), sementara trader professional memiliki
ketergantungan yang kecil karena memainkan uang orang lain dan dapat
uang dari komisi, sehingga mereka bereaksi lebih cepat karena tidak ada
tekanan mental yang besar untuk kehilangan uang.
Jadi apa yang bisa kita pelajari dari perbedaan Big Boys, trader pro dan trader retail ini?
Kita dapat mengatasi kelemahan kita ini dengan analisis fundamental
yang mendasar. Yaitu, sebagai seorang trader kita membeli sesuatu yang
kita anggap memiliki nilai lebih (value) dan kita menjual sesuatu yang
kita anggap kurang/tidak bernilai.
Pada saat, kita membeli EURO dan menjual DOLLAR, apakah kita sudah
berpikir masak-masak bahwa nilai barang yang kita beli ini akan naik?
Mungkin Anda berpikir iya, kenyataanya pasar berkata tidak secara
mayoritas.
Jadi terlepas dari hasil Jackson Hole nanti, pada intinya adalah
dalam trading kita HARUS membeli sesuatu yang bernilai dan menjual
sesuatu yang tidak bernilai.
Hanya dengan pemahaman ini maka kita sebagai private traders dapat
mengatasi kelemahan mental dan mengabaikan trik-trik Big Boys untuk
mencuri uang dari pundi-pundi kita.
Tanpa mengetahui VALUE dari barang modal yang kita tradingkan maka
kita jangan buru-buru menyebut diri kita trader dulu, jika terlalu
mengandalkan feeling jangan-jangan malah kita seorang pemain jackpot.
Value dari dua pairing currency tidak serta merta berubah.
USD tidak tiba-tiba menjadi lebih valueable dibandingkan EUR hanya
gara-gara Bernanke berpidato, begitu juga pada saat Bank sentral Eropa
menurunkan suku bunga 25 bps, ternyata toh, orang tetap menganggap EUR
sudah terlalu murah dan tetap mau menjual DOLLAR nya dan membeli EUR.
Lagi, ini adalah masalah value dan apakah kita mampu membaca value
tersebut. Di era 1995 - 2000 USD lebih kuat dibanding EUR, lalu
terjadilah peristiwa yang sangat tidak diduga, 9/11 attack, itulah titik
balik EUR/USD, sejak tanggal itu sampai detik ini EUR menjadi lebih
kuat dibandingkan USD.
Ada 2 hal yang bisa kita pelajari dari fakta ini:
1. Coba kita lihat chart EUR/USD, kita bisa buktikan bahwa
reversalnya tidak terjadi secara serta merta, butuh waktu hampir 2 tahun
untuk orang (profesional trader sadar duluan) mulai memahami bahwa EUR
akan menguat dan USD akan melemah.
Faktanya, perubahan nilai / value tidak bisa terjadi secara cepat,
contoh saja meskipun pabrik2 jamu sudah berkampanye besar-besaran dan
memproduksi jamu yang tidak pahit hampir selama 10 tahun toh orang tetap
saja berpikiran kalau jamu itu pahit. Oleh sebab itulah bagi mereka
yang trade secara intraday (menggunakan TF M1, M5, M15, H1) ada baiknya
dipikirkan lagi rencana atau trading plannya. Apakah value EUR dapat secara serta merta berubah terhadap USD dan
sebaliknya hanya dalam hitungan jam atau lebih menyedihkan lagi,
hitungan menit?
Apakah yang sebetulnya kita lakukan? Trading atau bermain jackpot?
2. 9/11 adalah salah satu bukti bahwa BIG BOYS menggunakan NEWS
untuk mempengaruhi pasar. Mereka tahu betul bahwa untuk memanipulasi
pasar mereka harus menggunakan tools yang dibaca dan dipahami oleh semua
orang, baik profesional trader maupun private trader atau yang bukan
trader sekalipun (pebisnis dan politikus).
Mereka tidak bisa menggunakan newsletter atau milis yang dibaca hanya
oleh kumpulan orang tertentu atau menggunakan forum bebas seperti
monexnews untuk mempengaruhi pasar secara massal. Itulah alasan nya
mengapa BIG BOYS akan memanfaatkan NEWS untuk memberi isyarat bagi
mereka yang memahami untuk bersama-sama berinvestasi dengan mereka.
Emas Dapat Lewati $1700
Analis teknikal Barclays Capital, Phil Roberts, mengatakan walaupun bank sentral Eropa dan AS belum bertindak namun Emas
masih menarik sebagai aset safe haven. "Emas sedang berusaha melewati
resisten psikologis $1700 dan begitu level tersebut berhasil ditembus
maka akan ada potensi tambahan kenaikan harga sebanyak $100," ujar
Roberts kepada CNBC. "Ini merupakan waktu terbaik untuk emas."
Ned Naylor-Leyland, direktur perusahaan manajemen aset Cheviot, juga
percaya dengan keberlanjutan rally emas. "Rebound emas baru dimulai,"
tutur Leyland yang juga utarakan rally akan turut ditopang oleh
meningkatnya biaya produksi emas. "Tidak ada keraguan bahwa perusahaan
pertambangan emas kini menghadapai masalah. Biaya produksi dan upah
telah meningkat namun ini tidak diimbangi oleh kenaikan harga emas."
Menteri Ekonomi Jerman dan Weidmann Menentang Rencana Pembelian ECB
"Pembelian obligasi tidak dapat menjadi solusi permanen karena memicu
bahaya inflasi," ucap Roesler dalam pra-publikasi surat kabar
Rheinische Post hari Senin. "Presiden ECB
Mario Draghi harus mengakui bahwa hanya reformasi struktural pada
negara secara individu yang dapat mengamankan daya saing dan stabilitas
euro, bukan pembelian obligasi. Itu satu-satunya jalan."
Minat Spekulan Pada Emas
Emas mendekati level tertinggi 5-bulan tidak lama setelah Ketua The FED,
Ben Bernanke berpidato, hanya terpaut sekitar $100 dari level tertinggi
tahun 2012 di level $1790.50 yang diraih pada 26 February lalu. Semenjak komentar Bernanke di Jackson Hole hari Jumat lalu,
kebanyakan analis melihat masih ada peluang Emas menembus level
tertinggi tahun 2012 tersebut. Selain ada banyak bukti tambahan bahwa
minat para investor terhadap emas kembali meningkat, baik dari sisi emas
fisik khususnya permintaan dari industri perhiasan selain itu faktor
fundamental juga masih mengindikasikan kenaikan harga Emas maupun aksi
spekulatif para investor pada aset emas ETF yang baru saja dilaporkan
mencapai rekor tertinggi pekan ini.
Namun yang cukup menarik kenaikan Emas terhadap Euro lebih pesat dibanding harga Emas terhadap Dollar
AS, dimana harga Emas dalam Euro telah melampaui level tertinggi tahun
2012, dan hanya terpaut 2% dari harga rekor tertinggi Emas tahun lalu. Melihat kedepan, para pelaku pasar Emas akan menantikan kebijakan moneter ECB
dan komentar Presiden ECB, Mario Draghi di hari Kamis nanti.
Diperkirakan minat para investor terhadap Emas akan semakin bertambah
jika ECB mengambil langkah untuk menambah stimulus sama halnya seperti
respon para investor pada arah kebijakan The Fed kemarin.
Secara teknikal, bias intraday menjadi bullish namun masih dibutuhkan
penembusan konsisten dan closing daily diatas area 1704 untuk memicu
momentum bullish lebih lanjut mengincar target resisten selanjutnya di
1712 & 1731. Support terdekat tampak di area 1681, anjlok lagi
dibawah area tersebut masih membuka peluang koreksi pendek ke kisaran
1675. Namun pelemahan pada fase ini masih wajar dan dapat dianggap
bersifat sementara, selama harga masih tertahan diatas area 1660,
skenario bullish masih lebih dominan.
Isu ECB Pulihkan Euro
Rabu, 29 Agustus 2012
Fundamental Analysis, August 28th, 2012
Hong Kong shares seen inching higher, chart level supports
Hong Kong shares could inch higher on Tuesday, though any climbs will be marginal as investors wait for a meeting of central bankers later this week for fresh signs of easing from the U.S. Federal Reserve.
Hong Kong shares could inch higher on Tuesday, though any climbs will be marginal as investors wait for a meeting of central bankers later this week for fresh signs of easing from the U.S. Federal Reserve.
Corporate earnings will stay a focus, with Air China , China Life
Insurance Co Ltd and China Mengniu Dairy Co Ltd reporting first half
results later in the day. The Hang Seng Index <.HSI> on
Monday slipped 0.4 percent to 19,798.7, finishing just above chart
support at its 200-day moving average, now at around 19,764.8. It has
finished above that technical level on all but one session since July
31.
Seoul shares seen rangebound, investors await Jackson Hole
Seoul stocks are seen rangebound on Tuesday as investors await news of possible stimulus from top central banks later this week, with support for the market from a credit rating upgrade. Moody's upgrade of South Korea's credit rating on Monday was unlikely to provide strong upward momentum in the short-term, analysts said, but rather brace the main board from drastic dips until possible central bank policies become clearer.
Seoul shares seen rangebound, investors await Jackson Hole
Seoul stocks are seen rangebound on Tuesday as investors await news of possible stimulus from top central banks later this week, with support for the market from a credit rating upgrade. Moody's upgrade of South Korea's credit rating on Monday was unlikely to provide strong upward momentum in the short-term, analysts said, but rather brace the main board from drastic dips until possible central bank policies become clearer.
The Korea Composite Stock Price Index (KOSPI)
<.KS11> edged down just 0.1 percent on Monday to close at 1,917.87
points, even as Samsung group shares fell sharply after a patent ruling
favouring rival Apple Inc.
The effect of Samsung Electronics'
tumble was limited to individual shares, unlike the widespread effect of
the European crisis or concerns over deteriorating fundamentals," said
Lee Kyung-min, an analyst at Woori Investment and Securities. Even if Samsung continues to weigh, chances are the main board will
hold at the current level or even seek positive territory.
Global stocks held on to recent gains on Monday while U.S. Treasuries
rose as investors looked ahead to a meeting of central bankers at
Jackson Hole, Wyoming, on Friday for possible stimulus clues from the
Federal Reserve and European Central Bank.
Nikkei seen boxed in range, cenbank signals eyed
Japan's Nikkei share average is expected to hold a tight range on Tuesday as investors wait on a speech by U.S. Federal Reserve Chairman Ben Bernanke later this week for hints on any further stimulus steps. The Nikkei <.N225> was likely to trade between 9,050 and 9,150, strategists said, with Nikkei futures in Chicago <0#NIY:> closing at 9,100 on Monday, up 0.2 percent from the Osaka <JNIc1> close of 9,080. "I don't see any big news overnight that could affect the market," said Eiji Kinouchi, chief technical analyst at Daiwa Securities.
Nikkei seen boxed in range, cenbank signals eyed
Japan's Nikkei share average is expected to hold a tight range on Tuesday as investors wait on a speech by U.S. Federal Reserve Chairman Ben Bernanke later this week for hints on any further stimulus steps. The Nikkei <.N225> was likely to trade between 9,050 and 9,150, strategists said, with Nikkei futures in Chicago <0#NIY:> closing at 9,100 on Monday, up 0.2 percent from the Osaka <JNIc1> close of 9,080. "I don't see any big news overnight that could affect the market," said Eiji Kinouchi, chief technical analyst at Daiwa Securities.
"Foreign investors' trading yesterday was subdued.
This is their last week of summer holiday before U.S. Labor Day. So we
are likely to see a range-bound trade today." Bernanke is due to
speak in Jackson Hole, Wyoming on Friday, while European Central Bank
chief Mario Draghi will take the podium the following day. Bernanke has
used this event in the previous two years to signal further easing.
Banking on a quick fix by the ECB to bring down high borrowing costs
for Spain and Italy, the Nikkei has rebounded 9.1 percent since hitting a
seven-week low on July 25. The index is up 7.5 percent for 2012. On Monday, the Nikkei added 0.2 percent to 9,085.39, holding below its
five-day moving average at 9,124.59 and its 26-week moving average at
9,119.58.
Euro lower versus dollar; Bernanke ahead
The euro fell against the dollar on Monday in thin trading after a bigger-than-expected drop in German business sentiment even as it raised hopes in some that the euro zone's largest economy will do more to revive the bloc's growth. Sentiment toward the euro remained uncertain as markets awaited a series of key events next month, including the European Central Bank's policy meeting on Sept. 6, followed by the German Constitutional Court's ruling on the euro zone's permanent bailout fund on Sept. 12.
Euro lower versus dollar; Bernanke ahead
The euro fell against the dollar on Monday in thin trading after a bigger-than-expected drop in German business sentiment even as it raised hopes in some that the euro zone's largest economy will do more to revive the bloc's growth. Sentiment toward the euro remained uncertain as markets awaited a series of key events next month, including the European Central Bank's policy meeting on Sept. 6, followed by the German Constitutional Court's ruling on the euro zone's permanent bailout fund on Sept. 12.
A speech by Federal Reserve Chairman Ben Bernanke due on Friday will also be keenly watched by market players for any signs of action by the U.S. central bank to spur tepid growth. German business sentiment dropped for a fourth straight month in August to reach its lowest since March 2010, the Munich-based Ifo think tank said, with the business climate hit by increasing worries about the future level of exports.
The euro hit a session high of $1.2535 <EUR=> on Reuters data after the Ifo survey was released, but gradually lost ground to trade at $1.2499, closer to the session low of $1.2488, and down 0.1 percent on the day. Volume was thin with London shut for a holiday. Against the yen, the euro was little changed at 98.44 yen <EURJPY=>. The dollar was up 0.1 percent at 78.74 yen <JPY=>.
The Australian dollar <AUD=> skidded to a one-month low and looked vulnerable to further losses on fresh concerns about China's economy. The Aussie is often used to express views on the world's second-largest economy. The Aussie dollar was last down 0.3 percent at $1.0373.
Gold eases from early 4-1/2 month high, eyes Fed
Gold hit a 4-1/2 month high before ending slightly lower on Monday, as investors took profits after an early rally on speculation that the U.S. Federal Reserve may unveil another round of monetary stimulus at a central bankers' meeting later this week. The precious metal, a traditional inflation hedge, received a boost after Fed Chairman Bernanke last week wrote to a U.S. congressional panel that the Fed has room to deliver additional monetary stimulus to boost the U.S. economy.
Bullion investors are awaiting the annual symposium of central bankers and finance ministers at Jackson Hole, Wyoming, where Bernanke is due to deliver a speech on Friday. The metal rose nearly 3.5 percent last week, its biggest one-week rise since late January, and analysts said gold looked set to rise further after breaking the top part of a four-month-old trading range.
Spot gold <XAU=> hit $1,676.45 an ounce before ended down 0.3 percent at $1,665.20 an ounce by 3:53 p.m. EDT (1953 GMT). U.S. COMEX gold futures <GCZ2> for December delivery, however, settled up $2.70 an ounce at $1,675.60, as the futures market settled prior to a wave of late selling that turned spot prices into losses. Spot silver <XAG=> eased 0.2 percent at $30.72 an ounce after hitting a near-four-month high of $31.26, building on last week's gain of nearly 10 percent which was its largest weekly rise since last October.
Wall Street ends flat but Apple notches another high
Shares of Apple hit another record on Monday to keep the Nasdaq index afloat in the lowest trading volume of the year, with investors looking ahead to a key speech by Federal Reserve Chairman Ben Bernanke on Friday.
Apple Inc <AAPL.O> hit an all-time high of $680.87 during the day after the iPad maker won a $1 billion judgment in a patent lawsuit against Samsung Electronics <005930.KS>. The Korean company said it would contest the verdict. Apple, the world's most valuable company, ended up 1.9 percent at $676.68. The verdict on Friday jolted shares of Google Inc <GOOG.O>, as the case could change the dynamics of the mobile device market. Companies using Google's Android system may have to consider design changes. Google shares declined 1.4 percent to $669.22.
Beyond the notable moves of those tech giants, investors mostly cooled their heels before Bernanke's remarks to central bankers at Jackson Hole, Wyoming, on Friday. Data showed volume was 4.46 billion shares traded on the New York Stock Exchange, the Nasdaq and the Amex. The year-to-date average is about 6.6 billion.
Expectations are for Fed action of some kind next month, but Bernanke is likely to keep markets guessing about the timing of another round of bond purchases. The Dow Jones industrial average <.DJI> was down 33.30 points, or 0.25 percent, at 13,124.67. The Standard & Poor's 500 Index <.SPX> was down 0.69 points, or 0.05 percent, at 1,410.44.The Nasdaq Composite Index <.IXIC> was up 3.40 points, or 0.11 percent, at 3,073.19.
Oil Falls on Speculation Isaac Will Have Limited Impact
Oil fell for a third day on speculation that Tropical Storm Isaac will have limited impact on production in the Gulf of Mexico. Futures dropped as forecasts called for Isaac to go ashore Aug. 29 south of New Orleans as a Category 1 storm, the weakest on the five-step Saffir-Simpson scale. Losses narrowed after the U.S. Bureau of Safety and Environmental Enforcement said Isaac has shut 78 percent of Gulf production, up from 24 percent reported yesterday.
Oil for October delivery fell 68 cents, or 0.7 percent, to settle at $95.47 a barrel on the New York Mercantile Exchange. It rose as much as 1.6 percent earlier to $97.72. The price is down 3.4 percent this year. Brent oil for October slid $1.33, or 1.2 percent, to settle at $112.26 a barrel on the London-based ICE Futures Europe exchange.
Isaac was 280 miles (450 kilometers) southeast of the mouth of the Mississippi River with top winds of 65 miles per hour and moving northwest at 14 mph, the National Hurricane Center said in an advisory at 2 p.m. East Coast time.
Technical Analysis, August 29th, 2012
CURRENCY
|
RANGE
|
TREND
|
RESISTANCE
|
SUPPORT
|
BUY
|
SELL
|
OBJ
|
CUT
|
EUR/USD
|
1.2450-1.2660
|
Up
|
1.2660
|
1.2450
|
1.2520
|
|
1.2660
|
1.2450
|
1.2590
|
1.2380
|
|||||||
USD/JPY
|
77.50-79.30
|
Down
|
79.90
|
78.10
|
|
78.70
|
77.50
|
79.30
|
79.30
|
77.50
|
|||||||
GBP/USD
|
1.5710-1.5920
|
Up
|
1.5920
|
1.5710
|
1.5780
|
|
1.5920
|
1.5710
|
1.5850
|
1.5640
|
|||||||
USD/CHF
|
0.9450-0.9660
|
Down
|
0.9730
|
0.9520
|
|
0.9590
|
0.9450
|
0.9660
|
0.9660
|
0.9450
|
|||||||
AUD/USD
|
1.0260-1.0470
|
Up
|
1.0470
|
1.0260
|
|
|
1.0470
|
1.0260
|
1.0400
|
1.0190
|
|||||||
NIKKEI
|
8910-9150
|
Up
|
9150
|
8910
|
8990
|
|
9150
|
8910
|
9070
|
8830
|
|||||||
HANGSENG
|
19610-19970
|
Up
|
19970
|
19610
|
19730
|
|
19970
|
19610
|
19850
|
19490
|
|||||||
KOSPI
|
251.60-254.90
|
Up
|
254.90
|
251.60
|
252.70
|
|
254.90
|
251.60
|
253.80
|
250.50
|
|||||||
GOLD
|
1654.60-1679.30
|
Up
|
1679.30
|
1654.60
|
1662.80
|
|
1679.30
|
1654.60
|
1671.10
|
1646.30
|
Pasar Berharap Terhadap Pidato Bernanke Hari Jumat
Bagaimanapun juga, ekonom dan pengamat Fed tidak memperkirakan
Bernanke untuk mengatakan sesuatu yangb aru, seiring Fed terus
memperhatikan data ekonomi yang akan dirilis menjelang pertemuan tanggal
12 September nanti. “Menurutku Bernanke tidak akan mensinyalkan apa
yang akan dilakukan oleh Fed. Terlalu dekat dan awal baginya untuk
mensinyalkan segalanya,” ucap Bruce Kasman, kepala ekonom pada JPMorgan.
Pidato dari Bernanke menyusul pekan-pekan penuh dengan spekulasi
mengenai apakah Fed akan meluncurkan quantitative easing atau program pembelian aset lanjutan.
Lelang Obligasi Spanyol Cukup Sukses
Biaya pinjaman obligasi pemerintah bermasalah di zona-Eurolah mereda belakangan setelah zona-euro sepakat untuk perbolehkan
dana bailout ESM untuk membeli obligasi pemerintah demi redakan gejolak Krisis Hutang
lebih lanjut. ECB kini bahkan tengah menyusun skema pembelian obligasi
yang mungkin dapat digunakan berbarengan dengan ESM demi membuat
kebijakan intervensi lebih efektif.Sementara itu, euro menguat di sesi New York. EUR/USD kini diperdagangkan 1.2545, dekat level tinggi harian 1.2561
Yunani Rencanakan Zona Ekonomi Khusus
Yunani tengah mengembangkan berbagai kebijakan demi mengakhiri resesi
yang telah memasuki tahun kelimanya. Zona ekonomi khusus telah banyak
diterapkan di negara berkembang untuk mendongkrak pertumbuhan.
Hatzidakis mendesak mitra Eropa-nya untuk menyetujui rencana Yunani.
"Kami sudah melihat adanya keberatan karena zona tersebut dapat
memberikan keuntungan komparatif," tutur Hatzidaksis. Sementara itu, Euro menguat di sesi New York. EUR/USD kini diperdagangkan 1.2541, menjauhi level rendah harian 1.2561
Macquire: Waktu Hampir Habis Bagi Pembuat Kebijakan Cina
Emas Masih Terdukung Harapan Stimulus
Investor emas dapat dengan cepat menguragi posisi bullish jika Bernanke tidak menunjukkan kesiapan untuk meluncurkan QE3,
ucap analis. "Harga emas dapat terkoreksi, mungkin sangat tajam, jika
pidato Bernanke lagi-lagi menjauhkan Fed dari pelonggaran kebijakan
moneter tambahan," ucap James Steel, analis pada HSBC.
Langganan:
Postingan (Atom)