Senin, 07 November 2011

Kisruh Hutang Eropa Gerus Bursa Regional


Kisruh Hutang Eropa Gerus Bursa RegionalTindakan investor yang memilih untuk bersikap hati-hati terkait tindakan politikus Yunani yang terus berupaya untuk menghindari default hutang menyeret sebagian besar pasar regional. Nikkei -0.4%, S&P/ASX -0.2%, HSI -0.2%, Kospi -0.5% dan Indeks Shanghai Composite -0.6%. Volume perdagangan tipis dikarenakan hari libur Singapura, Malaysia, India dan Filipina. 
Di pasar forex, Euro terbebani krisis hutang Yunani yang menyebar ke negara zona Eropa lain. EUR/USD di 1.3759 dari 1.3792 hari Jumat (04/11) sore di New York, EUR/JPY di 107.47 dari 107.86, dan USD/JPY di 78.11 dari 78.24. Perdana menteri Yunani George Papandreou dan pemimpin partai oposisi Demokrasi baru Antonis Samaras sepakat untuk membentuk pemerintah persatuan nasional guna menyelamatkan kondisi Eropa, dengan Papandreou yang setuju untuk mengundurkan diri.
Sementara China harus melaksanakan langkah pengetatan sektor properti dan pemerintah segera melakukan upaya untuk mengembalikan harga ke level yang masuk akal, menurut pidato perdana menteri China Wen Jiabao di Phoenix TV, Rusia. Pemerintah Korea menjaga target pertumbuhan ekonomi di level 4.5% untuk tahun 2011, namun angka inflasi tahun ini diperkirakan sekitar 4.0%. Spot emas di $1,770.70, naik $16.70 dari level penutupan NY. Minyak Nymex bulan Desember naik 21 sen menjadi $94.47/barrel.

Euro Masih Bullish

Secara umum, bias jangka pendek untuk EUR/USD masih bullish. Koreksi mungkin saja kembali terjadi untuk menguji kembali support di 1.3705, namun stochastic mendekati area oversold sehingga rebound diperkirakan akan terjadi dari level tersebut. Sementara itu, pecah ke atas 1.3782 berpotensi untuk mendorong EUR/USD hingga ke resistance selanjutnya di 1.3867. Hati-hati jika support di 1.3705 tembus karena kemungkinan akan membawa harga kembali paling tidak ke 1.3655.


Euro Masih Bullish

Peluang Rebound Sterling

 GBP/USD masih berpeluang untuk mengalami rebound hingga ke 1.6063 jika berhasil pecah ke atas 1.6035. Saat ini cable tengah menguji support di 1.6004 seiring kondisi oversold uang terlihat pada stohatic 1 jam. Skenario bullish kali ini harus memperhatikan support di 1.6004 karena tembusnya support ini berpotensi memperdalam koreksi hingga ke support selanjutnya di 1.5973.

Peluang Rebound Sterling

Sambangi Moskow, IMF Tagih Janji Rusia


Sambangi Moskow, IMF Tagih Janji RusiaKabar baik merebak jelang kunjungan Kepala Dana Moneter Internasional (IMF) ke Rusia hari ini. Kremlin menyatakan siap menyokong pengadaan dana guna memulihkan ekonomi Eropa.
Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov mengatakan bahwa Rusia memiliki sikap sama dengan emerging markets lain seperti China, India, Brazil dan Afrika Selatan. Negara itu ingin membantu ketersediaan likuiditas untuk bantuan Eropa. Namun negara BRICS kemungkinan memilih cara penyerahan bantuan via lembaga yang sudah mapan seperti IMF. Dengan kata lain, keikutsertaan mereka bukan melalui Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF).
Christine Lagarde dijadwalkan mendarat di Moskow hari ini guna bertemu dengan Presiden Dmitry Medvedev. Keduanya akan berbincang soal perkembangan isu ekonomi terkini. Medvedev sempat berjanji memberi 10 miliar dollar bagi pemulihan kawasan. "Rusia adalah salah satu anggota terpenting G20 dengan pengaruh besar," ujar Lagarde. Kepala IMF dijadwalkan bertandang ke China dan Jepang setelah mengunjungi China.

Emas Enggan Bergerak Turun

Emas Enggan Bergerak Turun
Futures acuan emas Comex diperdagangkan 1% lebih tinggi pada hari Senin (07/11). Pada saat yang sama, Jerman dilaporkan menolak rencana penggunaan cadangan emas sebagai bagian dari Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF).
Harga emas untuk pengiriman Desember naik 0,9% ke $1,771.50 per troy ounce di Comex. Logam mulia ini naik dari level yang tercapai pada hari Jumat, $1,755.70 di New York. Surat kabar Jerman melaporkan bahwa pemimpin KTT Group 20 melontarkan gagasan atas pemakaian cadangan emas Bundesbank. Cadangan itu dapat digunakan untuk mendukung Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa. Namun wacana itu ditolak mentah-mentah oleh pejabat senior Jerman. Adapun harga futures emas berdasarkan Monex MetaTrader saat ini adalah $1769.85.

Pemilu Yunani Kemungkinan Digelar Februari

Pemilu Yunani Kemungkinan Digelar Februari
Yunani kemungkinan mengambil pemungutan suara untuk pemilu cepat pada bulan Februari. Demikian pernyataan Menteri Keuangan Evangelos Venizelos, pada hari Senin (07/11).
Athena kini tengah menggodok detil tentang pemerintah transisi Yunani. "Tanggal yang paling mungkin adalah 19 Februari," kata Venizelos.
Mantan wakil presiden Bank Sentral Eropa, Lucas Papademos muncul sebagai kandidat utama pengganti sementara George Papandreou. Ia mewakili kaum sosialis yang berkuasa dan oposisi konservatif. Rincian kabinet kemungkinan baru diumumkan Senin malam.
Berdasarkan kesepakatan antara Papandreou dan koalisi, itu, perdana menteri Yunani diharapkan untuk mundur dari jabatannya. Tugas utama pemerintah transisi adalah melaksanakan amanat dari bailout senilai 130 miliar euro (179,7 miliar dolar AS), yang diumumkan oleh para pemimpin Eropa pada 27 Oktober. Di dalamnya termasuk penghapusan hutang untuk Yunani dan babak baru pemangkasan anggaran. Tanpa suntikan dana baru, Yunani bisa dipaksa bangkrut pada awal bulan depan.

Jerman: Yunani Tentukan Nasibnya Sendiri

Jerman: Yunani Tentukan Nasibnya Sendiri
Pihak Jerman terus menegaskan komitmennya untuk tidak membiarkanYunani keluar dari eurozone. Namun Pemerintah Merkel tidak menutup kemungkinan 'pengusiran' Yunani dari komunitas euro.
Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Menteri Ekonomi Jerman, Philipp Roesler, kepada Bild. Roesler membantah jika kemungkinan Yunani untuk keluar dari euro sudah pupus. Jerman akan membantu Athena dalam pelunasan hutang besarnya, namun jika pemerintah ingin keluar dari euro, otoritas membuka pintu kapanpun.Yunani tidak memiliki pilihan selain melakukan reformasi ekonomi besar-besaran dengan memangkas anggaran secara kejam.
"Warga Yunani dapat menentukan sendiri nasibnya, reformasi di dalam zona euro atau di luar (euro)," kata Roesler. Ia menegaskan kembali bahwa tidak ada pilihan selain dua opsi tersebut. Negosiasi memang tertunda beberapa kali namun reformasi di Yunani harus tetap dilaksanakan sesuai jadwal.

Kisruh Yunani Kencangkan Rally Emas

Kisruh Yunani Kencangkan Rally Emas
Mengawali pekan ini (Senin, 07/11) harga Emas dunia terpantau rally bahkan sempat mencatatkan level tertinggi sesi di $1770.69-Reuters dari sebelumnya di level rendah $1753.81.
Rally emas terutama terkait sentimen negatif yang mencuat di pasar setelah hasil pertemuan G-20 tidak sesuai harapan. Selain itu investor juga masih diliputi oleh ketakutan kisruh Yunani yang bakal menjalar ke Eropa.
Dan baru-baru ini muncul kabar bahwa para politisi Yunani sepakat untuk membentuk sebuah pemerintahan koalisi untuk menyetujui bailout zona euro, dan Papandreou setuju untuk mengundurkan diri ketika pemerintah baru mengambil alih. Namun kabar tersebut di nilai pasar sebagai hal yang menambah ketidakpastian. Karena kondisi itu justru menimbulkan perpecahan diantara petinggi Yunani dan dianggap memper-keruh suasana.
Alhasil ditengah ketidakapstian inilah minat safe haven kembali meningkat sehingga pasar kini berburu emas sebagai perlindungan nilai.

Hasil G-20 Berujung Petaka Bagi Euro


Hasil G-20 Berujung Petaka Bagi Euro Mengawali pekan ini (Senin, 7/11) mata uang tunggal Eurodiperdagangkan merosot hingga di bawah $1.38 dan terus terjepit di area $1.3765-an.
Merosotnya EUR terutama akibat kekecewaan pasar setelah para pemimpin negara-negara G-20 kembali gagal menyepakati bantuan pendanaan dalam mendukung upaya otoritas Eropa mengatasi krisis hutang.
Hasil dari KTT G-20 di Perancis, yang dirumuskan oleh Kanselir Jerman Angela Merkel menyebutkan bahwa para pemimpin telah gagal menyepakati wacana penambahan dana bantuan dari IMF guna mendukung penyelesaian krisis hutang di kawasan Eropa. Namun para pemimpin G-20 telah menyetujui langkah-langkah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi zona Euro.
Akibat sentimen negatif tersebut, merupakan petaka bagi EUR karena rally akan terus terbebani dan sulit untuk menguat setidaknya menembus ke atas $1.38.

Intervensi Jepang Belum Usai


Intervensi Jepang Belum UsaiBank of Japan (BoJ) kemungkinan terus meng-intervensi pasar mata uang secara diam-diam. Aksi jual bank sentral atas kepemilikan valuta yen Senin silam bukan yang terakhir tahun ini.
Sumber Reuters di pasar mengatakan bahwa bank sentral masih campur tangan di pasar sejak pekan lalu, meskipun jumlah transaksinya kecil. Senin lalu, Jepang menghabiskan ¥7,7 triliun untuk mengekang kekuatan yen. Sejak hari itu, dollar tidak goyah di atas ¥78. Minat beli besar tampak saat USD/JPY bertengger di sekitar 77.80.
Mata uang AS kini diperdagangkan pada 78.12 atau sekitar 3,7% di atas rekor rendah 75,31. Low tersebut tercapai pada 31 Oktober, sebelum pemerintah Jepang masuk ke pasar. Intervensi bulan ini diklaim pemerintah berbeda dengan intervensi sebelumnya, 4 Agustus 2011. Ketika itu dollar melonjak lebih dari 4% pasca keterlibatan BoJ. Menteri Keuangan Jun Azumi mengatakan kepada parlemen pada hari Rabu bahwa sekarang bukan saat yang tepat untuk meninjau hasil intervensi. Pernyataan itu dipandang oleh pelaku pasar sebagai sinyal intervensi lanjutan.
Pemerintah Jepang mengklaim intervensi Senin adalah kebutuhan untuk menghambat aksi spekulatif. Menteri Keuangan Azumi sudah menegaskan bahwa intervensi dilaksanakan sampai mereka puas dengan hasilnya. Bank data pasar uang Jepang menunjukkan adanya intervensi yang dilakukan pada hari Selasa dan Rabu pekan lalu. Namun campur tangan otoritas tidak terdeteksi karena jumlahnya tidak besar. Jika dikalkulasi, intervensi Senin lalu jauh melampaui rekor ¥4,5 triliun yang tercatat pada penjualan yen 4 Agustus 2011.Rincian lengkap tentang intervensi Jepang satu kuartal terakhir akan diterbitkan pada pertengahan Februari.

Wall Street Pekan Ini: Eropa Menguji Kesabaran Investor


Wall Street Pekan Ini: Eropa Menguji Kesabaran InvestorDrama resolusi hutang Yunani membuat harga saham Wall Street terombang-ambing dalam puluhan pekan terakhir. Tidak hanya itu, investor bahkan harus lebih berhati-hati dibanding biasanya. Mengingat fakta menunjukkan bahwa penyelesaian krisis masih jauh panggang dari api.
Pejabat tinggi Eropa memang berkomitmen menjaga legitimasi bailout yang sudah disepakati. Namun kisruh politik dalam negeri membuat segalanya jadi tidak jelas. Perdana Menteri George Papandreou memainkan emosi pelaku pasar dengan keputusan referendum pekan lalu. Namun masih di minggu yang sama, Ia juga selamat dari mosi tidak percaya anggota parlemen. Tepat di masa weekend, Papandreou kembali menyentak pasar dengan pernyataan mundur. Peralihan kekuasaan masih harus menunggu finalisasi sikap pemerintah koalisi. Sulit untuk menerka alur cerita karena pihak yang berwenang menentukan bailout belum jelas orangnya.
Jika demikian, mari Kita ambil kemungkinan terparah yang bisa terjadi di Eropa. Bunga obligasi Yunani, Irlandia dan Portugal sudah mencapai level tertinggi pekan lalu. Hanya bailout yang bisa menolong ketiga negara dalam upaya pelunasan hutang. Di saat yang sama, Perdana Menteri Italia sedang dihadapkan pada (kemungkinan) mekanisme mosi tidak percaya. Sikap parlemen diambil setelah Silvio Berlusconi menyatakan bahwa Dana Moneter Internasional (IMF) akan meninjau kemajuan reformasi keuangan Italia. Sama sekali tidak ada kepastian di benua biru sejauh ini, yang ada hanya ancaman negatif bagi pasar keuangan Amerika. Fokus dia awal pekan tertuju pada pertemuan menteri keuangan zona euro di Brussel, Senin (07/11). Meeting antara menteri keuangan Uni Eropa menyusul satu hari kemudian (Selasa 08/11).
Kalender ekonomi Amerika Serikat (AS) memang tidak terlalu ramai pekan ini. Namun indikator ekonomi dan laporan earnings tetap menjadi motor penting. Dalam satu minggu ke depan, pelaku pasar disuguhkan oleh data consumer credit, wholesale inventories, export and import prices, trade balance dan consumer sentiment. Semua data adalah laporan kelas berat yang bisa memicu sentimen pemulihan (atau justru perlambatan) dalam negeri. Laporan klaim pengangguran kian melengkapi formasi data penting Paman Sam.
Untuk laporan earnings, hanya 18 komponen S&P500 yang bersiap merilis potret pendapatannya. Di antaranya adalah Walt Disney (NYSE:DIS), Viacom (VIA), Macy's (M), Ralph Lauren (RL), Nordstrom (JWN) and Kohl's (KSS), Fossil (FOSL) dan Dillard's (DDS). Adapun komponen yang Dow Jones yang tampil antara lain Cisco (CSCO), Priceline (PCLN), Green Mountain Coffee (GMCR) dan General Motors (GM). Dari 433 emiten dalam indeks S&P500 yang sudah merilis earnings kuartal III-nya, sebanyak 70% tampil di atas ekspektasi pasar. Pendapatan usaha korporasi naik nyaris 17% pada triwulan lalu dan revenues diharapkan mampu menembus 11% (sumber: Thomson Reuters).

Yunani Putus Kontrak Kerja dengan 3 Bank


Yunani Putus Kontrak Kerja dengan 3 BankMedia Yunani melaporkan hari Minggu (06/11) bahwa Athena telah mengakhiri perjanjian dengan Deutsche Bank, BNP Paribas, dan HSBC. Belum ada konfirmasi lebih lanjut dari pihak pemerintah terkait penggantian peran ketiga bank.
Tiga bank itu disewa untuk memberikan saran tentang writedown hutang sektor swasta Yunani. Writedown adalah bagian dari kesepakatan yang terjadi pada 21 Juli silam, saat pertemuan puncak Uni Eropa. Kontrak Yunani dengan ketiga lembaga dihentikan akhir pekan lalu dan melibatkan koordinator dari perjanjian Private Sector Involvement (PSI). Keikutsertaan tiga perusahaan itu adalah bagian dari klausul dalam paket bail-out ke-dua senilai $ 109 miliar.
Belum ada kejelasan apakah pemerintah Yunani akan menyewa penasihat baru atau bernegosiasi langsung terkait kesepakatan PSI yang dicapai bulan lalu. Kreditor swasta menerima potongan nilai sebesar 50% dari kepemilikan mereka atas obligasi negara Yunani. Baik Deutsche Bank, BNP Paribas maupun HSBC sudah menyelesaikan pekerjaan legal dan teknis menyangkut ketentuan writedown. Mereka dibayar 70 juta euro ($ 96.4 juta) untuk hasil pekerjaannya.

Emas Enggan Bergerak Turun


Emas Enggan Bergerak TurunFutures acuan emas Comex diperdagangkan 1% lebih tinggi pada hari Senin (07/11). Pada saat yang sama, Jerman dilaporkan menolak rencana penggunaan cadangan emas sebagai bagian dari Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF).
Harga emas untuk pengiriman Desember naik 0,9% ke $1,771.50 per troy ounce di Comex. Logam mulia ini naik dari level yang tercapai pada hari Jumat, $1,755.70 di New York. Surat kabar Jerman melaporkan bahwa pemimpin KTT Group 20 melontarkan gagasan atas pemakaian cadangan emas Bundesbank. Cadangan itu dapat digunakan untuk mendukung Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa. Namun wacana itu ditolak mentah-mentah oleh pejabat senior Jerman. Adapun harga futures emas berdasarkan Monex MetaTrader saat ini adalah $1769.85.

Lowongan Pekerjaan Australia Menyusut


Lowongan Pekerjaan Australia Menyusut
Jumlah iklan lowongan pekerjaan di surat kabar dan internet Australia turun 0.7% selama kurun waktu Oktober jika dibandingkan dengan bulan September dengan jumlah rata-rata 181,005 per minggu namun angka ini masih lebih besar 1.8% dibandingkan dengan angka tahun lalu, menurut Australia & New Zealand Banking Group Ltd. Data didapat dari surat kabar utama hari ini (07/11). 

Jumlah iklan lowongan pekerjaan melalui nternet turun 0.6% di bulan Oktober namun masih lebih tinggi 2.8% dari tahun lalu. Iklan lowongan pekerjaan melalui surat kabar turun 0.7% di bulan Oktober namun meningkat 1.8% dari tahun lalu. Penurunan ini mengindikasikan pertumbuhan jumlah pekerja menurun dan pengangguran secara bertahap akan meningkat beberapa bulan mendatang, menurut pernyataan ekonom ANZ.

Minat Resiko Bantu Kenaikan Euro – Bednarik


Minat Resiko Bantu Kenaikan Euro – Bednarik Eurodibuka menguat disesi pagi dengan celah kenaikan sekitar 55 pips dari penutupan hari Jumat di level 1.3770, dan sejauh ini telah diperdagangkan serendahnya 1.3775 dari tinggi sebelumnya di level 1.3830, seiring likuidasi memasuki pasar.
Euro didukung pernyataan dari Eropa bahwa kesepakatan politik Yunani telah tercapai untuk membentuk pemerintahan baru terhadap pendanaan bantuan darurat sebesar 130 miliar”, dilaporkan Reuters.
“Akan tetapi, secara teknikal gambaran mata uang tersebut masih belum cerah”, dikatakan Valeria Bednarik, pimpinan analis dari FXstreet.com. “Sinyal bullish jangka pendek, grafik jangka waktu lebih lama berusaha untuk pulih diatas retracement 38.2% di level reli 1.3145/1.4246 saat berada di 1.3830”. Analis tersebut mencatat bahwa pergerakan naiknya dibantu oleh meningkatnya minat resiko.
Saat ini, Euro saat sedang mengalami kejatuhan celah penguatan saat ini secara umum, terakhir berada di 1.3785, 15 pips diatas harga penutupan hari Jumat. Untuk pergerakan turunnya, level support berada di 1.3765, 1.3720 dan 1.3680. Untuk pergerakan naiknya, level resistance berada di level 1.3830, 1.3855 dan 1.3900.

Sabtu, 05 November 2011

Waspadai Trendline Euro

Pada grafik 4 jam, euro masih bergerak sideways di dalam MA 100 dan MA 200. Datarnya RSI tunjukan periode konsolidasi, namun kenaikan mungkin terhadang oleh MA 100 dan 50. Waspadai area trendline karena kejatuhan melewati area tersebut dapat picu penurunan yang lebih dalam; terutama dengan turunnya indikator stokastik yang dapat menambah tekanan turun. 1.3830 dan 1.3870 (harga tertinggi 2 dan 1 November) adalah resisten. 1.3700 dan 1.3655 (harga terendah 21 Oktober dan 3 November) merupakan support.


Waspadai Trendline Euro

Sterling Masih Sideways

 Pada grafik 4 jam, sterling bergerak sideways dengan datarnya RSI tegaskan berlangsungnya periode konsolidasi. Perlu penembusan 1.6060 (harga tertinggi 4 November) untuk buka peluang pengujian 1.6165 (harga tertinggi 31 Oktober). Namun, kejatuhan melewati MA 100 dapat picu penurunan yang lebih dalam. 1.5945 dan 1.5890 (harga terendah 4 dan 1 November) adalah support.


Sterling Masih Sideways

Komentar SNB Kembali Redam Laju Swissy

Komentar SNB Kembali Redam Laju Swissy
Franc Swiss merosot versus Dollar AS dan juga Euro setelah salah seorang anggota dewan kebijakan Swiss National Bank, Jean-Pierre Danthine, mengatakan bahwa mata uang Swiss masih terlihat kuat bahkan setelah dipatok pada level 1.20 per Euro. Danthine juga menambahkan jika para pembuat kebijakan siap untuk kembali melemahkan Swissy. Laporan SNB yang menyebutkan jika cadangan devisa bank sentral mengalami penurunan di bulan Oktober juga turut membebani pergerakan Franc Swiss.
Swiss National Bank pada 6 September silam telah memberlakukan kebijakan untuk membatasi nilai tukar Franc pada 1.20 per Euro setelah mata uang Swiss ini melonjak ke rekor terkuatnya, yang mengancam ekspor dan meningkatkan resiko terjadinya deflasi.
"Komentar Danthine menunjukkan jika SNB masih tetap menjaga komitmennya dalam meredam apresiasi Franc," kata Chris Walker, analis forex UBS AG di London. "Mereka mungkin saja meningkatkan batas nilai tukar jika kondisi memburuk atau resiko deflasi kembali meningkat. Kebijakan jangka panjang ini menjadi kesempatan baik untuk membeli Euro-Swiss."
Cadangan devisa Swiss National Bank per akhir Oktober, yang dihitung sesuai dengan standar IMF, berkurang menjadi 242,7 milyar Franc dari 282,2 milyar Franc pada akhir September, menurut laporan SNB melalui website-nya. 

Sterling Terseret Pelemahan Euro


Sterling Terseret Pelemahan EuroKejatuhan Euro di tengah kecemasan masalah hutang Eropa telah menyeret Poundsterling bergerak melemah terhadap Dollar AS pada hari Jumat, dengan pasar terlihat berhati-hati menjelang mosi tidak percaya di parlemen Yunani. Beberapa analis teknikal juga berpendapat jika prospek mata uang Inggris ini masih tetap bearish, menyusul kegagalan Pound baru-baru ini untuk bertahan di atas MA 200-hari telah menempatkannya rentan terhadap koreksi turun lebih lanjut. Meski begitu, Pound masih mampu melanjutkan dominasinya terhadap Euro yang melemah secara luas.
"Berita internasional tetap menjadi penggerak utama Sterling yang masih rentan terhadap Greenback, meskipun mampu bergerak lebih tinggi terhadap Euro," kata Audrey Childe-Freeman, kepala strategi mata uang pada JP Morgan Private Bank.
Sementara sebagian analis lainnya memperkirakan Poundsterling masih berpotensi melanjutkan apresiasinya versus Euro seiring berkurangnya selisih antara tingkat suku bunga Inggris dan zona Euro. Tingkat suku bunga zona Euro yang lebih tinggi telah menjadi faktor pendukung utama Euro terhadap Pound dalam beberapa bulan terakhir, ditambah Bank of England yang telah memulai program pelonggaran kuantitatif. Pada saat yang sama, kekhawatiran atas ekonomi Inggris diperkirakan masih akan terus membebani Pound terhadap Dollar menyusul lemahnya hasil survey pada aktivitas manufaktur dan jasa Inggris dalam pekan ini.

G20 Gagal Selamatkan Euro

G20 Gagal Selamatkan Euro
Euro diperdagangkan anjlok terhadap Dollar AS dan Yen Jepang menyusul kegagalan para pemimpin negara-negara G20 dalam menyepakati bantuan pendanaan untuk mendukung upaya otoritas Eropa mengatasi krisis hutang yang melanda kawasan mereka.
Pada hari terakhir pelaksanaan KTT G20 di Cannes, Perancis, Kanselir Jerman AngelaMerkel mengatakan bahwa para pemimpin telah gagal untuk menyepakati wacana penambahan dana bantuan dari International Monetary Fund guna mendukung penyelesaian krisis hutang di kawasan Euro. Meski begitu para pemimpin G20 telah menyetujui rencana langkah-langkah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi zona Euro, tambahnya.
"Pergerakan pasar masih didominasi oleh berita-berita dari G20 dan Eropa, sehingga investor menjadi sangat berhati-hati untuk mengambil posisi baru pada aset-aset beresiko," kata Mark McCormick, analis mata uang pada Brown Brothers Harriman & Co. di New York. "Koordinasi internasional pun tidak dapat benar-benar menyelesaikan masalah hutang zona Euro, kondisi ini tentu menguntungkan bagiDollar."
Sementara, Perdana Menteri Yunani George Papandreou nampaknya harus berjuang keras untuk mempertahankan kekuasaannya setelah partai oposisi terbesar Yunani menolak tawarannya untuk membentuk pemerintahan koalisi nasional. Kondisi tersebut berpotensi mendorong percepatan pemilu yang dapat menunda pembayaran paket bailout yang diperlukan untuk menghindari default. Papandreou juga harus menghadapi mosi tidak percaya di parlemen meskipun ia telah membatalkanreferendum atas kesepakatan bailout terbaru dengan Uni Eropa.