Senin, 12 September 2011

Anjloknya Saham Akibat Krisis, Ciutkan Emas


Anjloknya Saham Akibat Krisis, Ciutkan Emas  Pada sesi Senin petang (12/9) harga Emas dunia kembali terkoreksi khususnya pada perdagangan elektronik seiring dengan penguatan dolar AS dan melemahnya sektor komoditas serta saham dunia.
Selain itu pelemahan emas terjadi karena indeks saham di Asia merosot cukup tajam terutama akibat kekhawatiran baru terhadap krisis utang Eropa, dan turunnya harga minyak mentah dunia.
Harga Emas tercatat merosot sekitar US$ 7,50, atau lebih dari 0,5%, ke area US$ 1.835-an per ons berdasarkan platform Reuters, mengacu dari Comex New York Mercantile Exchange.
Sementara harga logam lainnya juga ikut melemah. Perak turun 85 sen, atau 0,4% ke angka US$ 41,27 per ons. Tembaga anjlok 3 sen, atau 0,7% menuju US$ 3,97 per pon.

Gold : Netral Saat Rebound Tertahan di 1869.53


Secara umum, emas masih berada di dalam tren naik meskipun koreksi yang terjadi Jumat lalu cukup dalam. Namun terlihat bahwa koreksi tersebut terhenti di support 1812.08 yang merupakan level Fibonacci retracement 50%. Rebound yang terjadi tertahan di resistance 1869.53 yang menyebabkan bias menjadi netral untuk jangka pendek.
Ada kemungkinan emas akan menguji kembali support di 1812.08 karena stochastic masih mempertahankan indikasi bearish.  Jika support tersebut bertahan dan diikuti oleh kemunculan sinyal bullish dari stochastic dan CCI, khususnya di grafik 4 jam-an, maka kemungkinan rebound akan terjadi menuju 1869.53. Akselerasi ke atas 1869.53 diperkirakan akan memperbesar momentum bullish bagi pergerakan ke 1920.90.
Waspadai tembusnya support di 1812.08 karena hal tersebut berpotensi memperdalam koreksi hingga ke support selanjutnya di 1754.62.

EMAS/GOLD: Netral Saat Rebound Tertahan di 1869.53

Wall Street Pekan Ini: Cemaskan Yunani, Berharap ke Inflasi


Wall Street Pekan Ini: Cemaskan Yunani, Berharap ke Inflasi Pasar saham Amerika Serikat (AS) Jumat lalu terkoreksi tajam akibat rumor 'default' negara yunani. Tidak ada yang tahu pasti kapan spekulasi tersebut bisa terkonfirmasi. Namun pekan ini bursa ekuitas harus tetap menerima kenyataan bahwa krisis hutang sudah menggerogoti indeks utama.
Dow Jones anjlok lebih dari 2% Jumat lalu. Begitu pula dengan S&P dan Nasdaq yang masing-masing kehilangan 1,7% dan 0,5% di akhir pekan. Untuk Dow dan S&P, kinerja tersebut menandai 6 koreksi mingguan dalam 7 pekan terakhir.
Pekan ini investor harus mewaspadai volatilitas. Situasi sekarang sangat sulit diprediksi, sehingga setiap kabar kecil akan memicu respon pasar. Makroekonomi akan tetap menjadi pedoman utama bagi investor, khususnya perkembangan isu hutang Eropa. Sedangkan dari dalam negeri, rilis angka inflasi AS dapat menjadi motor penggerak utama. Pada Kamis mendatang, Departemen Perdagangan melepas indeks harga konsumen terbaru. CPI menjadi sangat penting karena bisa mempengaruhi hasil pertemuan bank sentral medio September ini. Jika terdapat bukti adanya deflasi, maka the Fed diyakini segera pro-aktif menggenjot ekonomi AS.
Berikut adalah agenda ekonomi AS pekan ini:
Senin
- CEO Bank of America, Brian Moynihan, berbicara pada konferensi investor Barclays di New York. Pelaku ekonomi akan mencari petunjuk tentang strategi terbaru perseroan guna memulihkan kinerja operasional.
Selasa
- Data ekspor-impor bulan Agustus dirilis pagi hari.
- Peritel Best Buy (NYSE:BBY) akan merilis laporan earnings-nya sebelum bel pembukaan.
- Indeks Harga Produsen (PPI), indikator inflasi, dipublikasikan oleh Departemen Perdagangan. Indeks bulan Agustus diprediksi tetap sama dengan data bulan Juli lalu, +0,2%. Adapun PPI inti (tanpa perhitungan pangan dan energi)diperkirakan naik 0,2% setelah bulan sebelumnya juga naik 0,4%.
Rabu
- Departemen Perdagangan juga merilis data retail sales yang diperkirakan naik 0,2% pada bulan Agustus (survei briefing.com). Satu bulan sebelumnya, data ini melonjak 0,5%. Sementara penjualan tanpa menyertai sektor otomotif diyakini naik 0,3%.
- Data inventaris bisnis dirilis pagi hari dengan estimasi kenaikan 0,5%.
Kamis
- Consumer Price Index diperkirakan naik 0,2% pada bulan Agustus. Satu bulan sebelumnya, data ini naik 0,5%. Ekonom memperkirakan CPI inti naik 0,2% atau same dengan catatan bulan sebelumnya.
- Data tunjangan pengangguran antar pekan diperkirakan turun menjadi 410.000 dibanding catatan pekan sebelumnya, 414.000.
- Empire Manufacturing Survey dirilis jelang bel pembukaan. Data manufaktur regional diperkirakan naik menjadi -4 pada bulan September, dibanding angka bulan Agustus (-7.7).
- Data industrial output dan capacity utilitization Agustus juga dirilis. Menyusul Philadelphia Fed Index bulan September dan regional reading on manufacturing.
- Research In Motion (RIMM) mempublikasikan laporan earnings pasca penutupan pasar.
Jumat
- Data awal sentimen konsumen bulan September dirilis oleh University of Michigan. Ekonom memperkirakan data ini naik menjadi 56.3 dari 55.7.

Emas Masih Jadi Pilihan Investasi


Emas Masih Jadi Pilihan InvestasiEmas mengukuhnya posisi sebagai aset paling aman di tengah gejolak ekonomi dan volatilitas pasar mata uang yang ekstrim, menurut goldCore. "Emas kembali menegaskan posisi sebagai mata uang safe haven dan aset dengan nilai sempurna," menurut GoldCore.
Mengutip dari pergerakan tajam CHF pekan lalu yang kembali menempatkan emas sebagai alat safe-haven. CHF juga dapat dipertimbangkan sebagai aset safe-haven dan pelemahan mata uang pekan lalu menegaskan resiko berinvestasi dalam pasar mata uang saat kondisi makro ekonomi bergejolak. Pergerakan tajam pasar mata uang masih akan terjadi untuk jangka pendek, membuat investasi dalam emas menjadi pilihan yang bijaksana. Spot emas turun 0.6% menjadi $1,848.20 per troy ons, terbebani oleh penguatan USD.

Euro analysis : Tren Masih Bearish, Uji 1.3568 – 1.3486

EURUSD bertahan pada trend bearish sejak beberapa hari terakhir. Saat ini EURUSD terlihat menguji area support dikisaran 1.3568 dimana pecahnya level support tersebut membuka peluang pergerakan bearish lanjutan menuju area 1.3486. Namun sebaliknya, kondisi CCI dan juga Stochastic yang saat ini berada dalam area oversold memungkinkan terjadinya rebound menuju area resistance dikisaran 1.3655 hingga 1.3751 jika support tersebut mampu bertahan.


EURUSD: Tren Masih Bearish, Uji 1.3568 – 1.3486

Sterling analysis : Cenderung Flat, Uji Support di 1.5828

 Cable dibuka dengan gap down di awal sesi pedagangan minggu ini. Bias Cable saat ini masih cenderung flat dan menguji area support dikisaran 1.5828 dimana pecahnya level support tersebut membuka peluang terjadinya pergerakan bearish lanjutan menuju area 1.5771. Sementara itu, waspadai rebound yang mungkin terjadi membidik area 1.5887 hingga area 1.5948 jika support tersebut mampu bertahan.


GBPUSD: Cenderung Flat, Uji Support di 1.5828

Analisa pekan ini : USD/JPY Optimis, Emas Konsolidasi


USD/JPY
USD/JPY masih berkisar di area netral 77.50. Namun jika mampu naik hingga ke atas 76.50, maka USD/JPY bisa kokoh. Pecah ke bawah level tersebut, sama artinya dengan pergerakan bearish baru. Dari sisi teknikal, Saya memperkirakan pasangan valuta ini kembali naik secara gradual ke 80.00 dalam waktu dekat di tengah ekspektasi stimulus.
EUR/USD
Euro anjlok tajam hari Jumat (09/09) karena bereaksi terhadap kemungkinan default negara Yunani. EUR/USD turun ke bawah support penting 1.4830. Tren bullish hanya bisa terpicu jika EUR mampu naik ke atas level tersebut. Sementara koreksi terpicu bila euro menembus 1.4100. Meski demikian, Saya melihat kemungkinan EUR/USD menguji 1.3550 pekan ini sebelum rebound dimulai!
GBP/USD
Poundsterling jatuh hingga ke bawah 1.5910 Jumat lalu (09/09) dan menyentuh support kuat di area 1.5844. Saya melihat GBP/USD mengalami rebound pekan ini untuk naik hingga target pertama, 1.6100. Penurunan lebih lanjut dapat mencapai support 1.5780 bila kurs sterling tidak bisa terjaga di level 1.5844.
MINYAK MENTAH
Minyak mentah WTI ditutup pada 86.91 Jumat lalu dan membuat sentimen pasar jadi netral. Pekan ini, minyak dapat turun lagi menguji kisaran 84.32 di tengah isu defaultnegara Yunani dan permasalahan Eropa. Secara teknikal, minyak tengah diperdagangkan dalam sideways besar antara 83.00 dan 90.00. Kemungkinan untuk menguji batas bawah tadi sangat terbuka. Abaikan proyeksi jual Anda bila harga merangsek ke atas resisten 90.00.  
EMAS
Harga emas turun tajam hari Jumat dari 1885.90 ke 1822.70 akibat kabar buruk soal hutang negara Yunani. Awal pekan ini, Saya memperkirakan emas berkonsolidasi sideways antara 1840.00-1870.00, namun terbuka peluang penurunan lebih lanjut. Seandainya pelemahan kembali terjadi, emas dapat mencapai target pertama Kami 1770.00. Abaikan proyeksi jual Anda bila emas berbalik dan bertengger di atas 1870.00.

Surplus Perdagangan China Bulan Agustus


Menyusut, Surplus Perdagangan China Bulan AgustusSurplus perdagangan China menyusut tajam di bulan Agustus seiring kenaikan volume impor ke rekor baru. Demikian menurut sebuah laporan mingguan pemerintah negara China.
Total surplus perdagangan China mencapai $17.8 miliar di bulan Agustus. Nilai surplus turun dibanding data bulan Juli, $31.5 miliar. Surplus dirilis di bawah ekspektasi ($23.4 miliar), hasil dari sebuah survei ekonom yang dilakukan oleh Dow Jones Newswire.
Impor mengalami lonjakan 30.2% dari tahun sebelumnya, dan naik sebesar 22.9% di bulan Juli. Ekspot meningkat sebesar 24.5% pada periode sebelumnya, dan naik dari kenaikan sebesar 20.4% pada bulan Juli, dikatakan laporan tersebut.
Kenaikan impor disebutkan karena aksi timbun bahan mentah oleh perusahaan-perusahaan China termasuk minyak yang terbarukan, biji besi dan logam lainnya.

Emas Mulai Terkoreksi


Hari Ini, Emas Mulai TerkoreksiHarga emas terus turun hari Senin. Tetapi hal itu mungkin akan menarik minat beli setelah membukukan kejatuhan penutupan terdalamnya sejak bulan Juni pada sesi terdahulu.  Koreksi dipicu oleh kurs dollar yang rally euro terkait instabilitas ekonomi dan hutang Eropa.
Spot emas merosot sebanyak $4.21 menjadi $1,852.95 per troy ounce, stabil dibawah tingginya selama ini disekitar $1,920 yang terjadi minggu lalu.
Kontrak emas AS turun $3.3 menjadi $1,856.2 per troy ounce. Pada hari Minggu kemarin, Yunanu menerapkan pajak atas properti untuk menutup kebocoran anggaran 2011, menyenangkan bagi sektor kredit internasional dan mengamankan tingkat pinjaman baru seiring kekhawatiran yang mengemuka di Eropa terhadap keanggotaan wilayah zona Eropa.

Volatility To Continue In Gold

Volatility will likely continue in the gold market next week, with headline news driving price direction, but traders’ biases favor higher prices for the metal.
The outlook for higher gold prices certainly is not unanimous and underscores the why values have likely swung so much lately.
The most-active December gold contract on the Comex division of the New York Mercantile Exchange settled at $1,859.50, up 0.9% on the week. December silver settled at $41.624, down 3.4% on the week.
In the Kitco News Gold Survey, out of 34 participants, 21 responded this week. Of those 21 participants, nine see prices up, while six see prices down, and six see prices sideways or unchanged. Market participants include bullion dealers, investment banks, futures traders and technical chart analysts.
Richard Baker, editor of the Eureka Miner and president of CP Analytics, said the direction for gold prices next week is a “tough call” but he leans toward firmer prices. He said there are several factors that could result in a push-pull on values.
“U.S. dollar dynamics will cloud the movements of gold next week as it strengthens against the euro (six-month high this morning). Falling global markets on growth concerns and Western economy uncertainty may also cause liquidations in the precious metals.
Nonetheless, this is a headline-driven market and gold will continue to benefit on the margin until there is improvement in near-term expectations for Europe and to a lesser extent, the United States. Key gold-referenced commodity ratios (e.g., oil, copper) remain at recession levels,” Baker said.
Those who expect higher prices said the persistent worries over European sovereign debt issues, especially regarding Greece, present strong support for prices. Greece is drawing closer to a default as bond yields there reach record highs. The euro currency fell to a six-month low against the dollar.
In Europe, several media reports said the European Central Bank confirmed the resignation of Governing Council member Juergen Stark. The reports said Stark is leaving due to personal reasons, but the reports said it was well known he was against the resumption of bond purchases last month. Also, Bloomberg News reported that Germany is preparing a way to recapitalize German banks should their Greek debt holdings swamp their balance sheets.
Gijsbert Groenewegen, managing partner of Silver Arrow Capital Management, said the news about Germany seeking to protect its banks shows how murky the European debt situation is, which makes investors seek the transparency of hard assets like gold and silver.
“The problem is the untransparency of the market. We just don’t know what the banks are holding,” he said.
He said the broader markets are also “tired” and could break easily on negative headline news, whether it is related to Europe or dismal U.S. economic news. How gold reacts maybe difficult to judge, though, he said.
If equity markets fall sharply, fund managers may be forced to sell gold holding to raise money to meet margin calls, so gold could fall if stocks do, too. But if that happens, Groenewegen said this would be an opportunity to buy gold.
Barclays Capital technical analysts said while they are bullish on gold prices, they’d rather buy the metal on dips “toward $1,750 against the $1,700 low. Our upside targets are at $1,930 and then $1,970.”
Several market watchers said that gold prices may just end the week little changed from Monday to Friday, but that wide price swings are likely. They noted that gold prices have had trouble staying over $1,900 and have met selling resistance there. Plus, despite the moves to new highs recently, it hasn’t been accompanied by a rise in open interest in the futures or greater buying of the physically backed exchange-traded funds.
In silver, Groenewegen said for that market to rally, it needs to push decisively through $43. Above there it could break out and retest $50. If silver can break through $50, then he expects a big rally that could take it to $100 very quickly.
Barclays Capital analysts said support for December silver is near $39.75, with resistance at $44.23.

Jumat, 09 September 2011

Stimulus Obama = Lelucon Besar


Stimulus Obama = Lelucon BesarPidato Barack Obama hari ini disikapi berbeda oleh para ekonom kawakan. Mohamed El-Irian, CEO Pimco, menilai pidato sang presiden cukup tepat sasaran, khususnya dalam upaya merespon kegelisahan sektor tenaga kerja . Sementara Marc Faber memandang proposal sang presiden sebagai suatu lelucon semata. Berikut ini adalah pendapat kedua pakar keuangan dan ekonomi tersebut:
Mohamed El-Irian, CEO dan Co-CIO Pimco
Program Obama cukup mengena pada permasalahan yang terjadi pada perekonomian dan tenaga kerja. Efektifitasnya tentu masih terkendala oleh restu kongres dalam beberapa hari ke depan. Titik berat proposal tertuju pada insentif kepegawaian, reformasi pasar tenaga kerja, infrastruktur dan perbaikan kinerja pasar perumahan. Sayangnya, Obama tidak menerjemahkan secara gamblang dan kurang ambisius dalam penjelasan detil reformasi struktural.
Untuk mencerna fakta yang terjadi semalam, Kita harus memperhatikan dua faktor terlebih dahulu. Pertama, menunggu sampai pekan depan untuk mengetahui komponen dari program itu. Labih lanjut, bagaimana jumlah stimulus bisa diimbangi oleh reformasi pajak dan belanja anggaran. Ke-dua, masih belum jelas bagaimana proposal ini bisa menyatukan suara kongres. Apalagi konflik kepentingan antara Demokrat dan Republik kian meruncing.
Marc Faber, Penulis dan Pakar Investasi
Proposal Obama adalah 'bentuk kegagalan dari pemahaman makroekonomi dan intervensi yang menyimpang'. Demikian pendapat Faber yang dilontarkan saat wawancara dengan CNBC.
Di saat negara lain berlomba memangkas anggaran, Amerika Serikat (AS) justru menghabiskan dana lagi. Terutama di tengah jeratan defisit, maka rencana pemerintah bisa diartikan sebagai 'lelucon besar'.

Waspadai Support Emas 1869.53

Emas kembali dalam bias bullish pasca penembusan ke atas 1869.53 yang menjadi support terdekat saat ini. Jika harga bertahan di atas level ini maka peluang untuk menguji resistance di 1920.90 terbuka kembali. Akan tetapi jika harga kembali jatuh ke bawah 1869.53 maka koreksi akan mungkin terjadi hingga ke 1812.08, apalagi terlihat di grafik 4 jam bahwa stochastic dan CCI memperlihatkan kondisi jenuh beli.


Waspadai Support Emas 1869.53

Apa yang Obama Inginkan?


Apa yang Obama Inginkan? Beberapa jam lalu, Presiden barack obama mengumumkan rencana stimulus perekonomian senilai total $447 miliar. Alokasi dana $253 miliar dipersiapkan sebagai kompensasi pemangkasan pajak, sementara $194 miliar sisanya adalah dana belanja baru.
Kecil kemungkinan kongres (Republikan) akan rela begitu saja merestui proposal multi-dollar Obama. Namun beberapa bagian dari rancangan tersebut bisa disepakati sebagai regulasi baru guna menjauhkan ekonomi amerika serikat (AS) dari jurang resesi. Obama sesungguhnya mafhum benar bahwa rencananya tidak akan berjalan mudah. Namun tentu ada pesan khusus yang Ia sampaikan kepada parlemen. Beberapa komponen proposal ini bisa menjelaskan apa sesungguhnya yang diinginkan oleh Gedung Putih, seperti dilansir dari portal berita CNN:
Pemangkasan Pajak Penghasilan
Dari setiap penerimaan gaji sebesar $106.800, pekerja biasanya membayar 6,2% untuk jaminan sosial. Memang saat ini rasio pungutan tersebut berkurang menjadi 4,2% saja. Namun peraturan pengurangan pajak akan kadaluarsa akhir tahun 2011. Obama ingin memperpanjang masa keringanan pajak para pekerja dan bahkan memangkasnya sampai separuh pungutan normal, 3,1%. Pemerintah juga masih menggodok kemungkinan insentif pajak bagi perusahaan guna menyerap tenaga kerja baru. Estimasi stimulus yang dibutuhkan untuk mewujudkan hal ini sebesar $240 miliar.
Belanja Negara
Bank Infrastruktur: prioritas utama dari program Obama dan Partai Demokrat adalah pembentukan 'bank infrastruktur' nasional. Bank ini nantinya akan menjadi media pemerintah untuk memberi pinjaman dana kepada sektor swasta. Adapun kecukupan modal dan operasional lembaga tersebut akan didapat dari pembayaran bunga dari pihak peminjam. Dalam seleksi pemberian dana, Obama ingin proyek-proyek penting yang memacu denyut ekonomi AS untuk diutamakan.
Peningkatan Transportasi: berdasarkan rekomendasi dari AFL-CIO dan Kamar Dagang AS, Obama mengajukan proposal %50 miliar untuk pembangunan jalan, terminal, rel dan sarana penerbangan.
Modernisasi Sekolah dan Properti Terlantar: presiden menyiapkan $25 miliar untuk memperbarui 35.000 sekolah dan $5 miliar guna memrenovasi perguruan tinggi. Adapun dana $15 miliar ditujukan untuk memperbaiki properti hunian dan bisnis yang terbengkalai.
Memperpanjang Tunjangan Pengangguran: sebanyak 43% pengangguran tidak mengalami perubahan nasib selama lebih dari 6 bulan. Perpanjangan masa tunjangan diprediksi memakan biaya $49 miliar.
Mendorong Penyerapan Tenaga Kerja secara Kesinambungan: Obama menginginkan tax credit baru hingga $4.000 bagi pelaku bisnis yang berkenan menerima pengangguran untuk dipekerjakan sementara waktu. Dengan demikian, kemampuan individu tetap terasah sampai Ia mendapat pekerjaan baru secara permanen.
Subsidi bagi Pelatihan SDM: program job training di Georgia berhasil meningkatkan skill para pengangguran yang masih menunggu pekerjaan permanen. Warga non-pekerja memang tidak mendapat upah, tetapi mereka tetap mendapat tunjangan pengangguran dan uang transport hingga $240.
Alokasi Dana bagi Staf Pengajar dan Kesehatan: Obama meminta $35 miliar untuk dipompa ke dalam komunitas lokal yang mempekerjakan pengajar dan tenaga kesehatan. Dengan stimulus tersebut, para pengajar dan pekerja medis di berbagai komunitas tidak akan kehilangan pekerjaannya.
Menambah Lowongan Pekerjaan Musim Panas: musim panas tahun depan diharapkan bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja, khususnya para remaja. Pasalnya sepanjang musim panas tahun ini, daya serap pekerja usia 16-24 tahun sampai pada level terendah. Padahal setiap pertengahan tahun, sektor bisnis dan wisata AS berdenyut lebih cepat dibanding biasanya. 
Sektor Perumahan
Pemerintah ingin bekerjasama dengan Fannie Mae dan Freddie Mac untuk memperbaiki sektor hunian AS. Obama ingin membantu pemilik rumah untuk membayar kembali cicilannya dengan suku bunga paling rendah dalam sejarah, yakni sekitar 4%.
Demi mewujudkan berbagai rencana tadi, Obama harus benar-benar mampu mengambil hati komisi hutang. Pemerintah sesungguhnya masih harus memenuhi target pengurangan defisit $1,2 triliun sampai $1,5 triliun dalam satu dekade ke depan. Apabila Obama bersikukuh ingin meloloskan proposal American jobs Act-nya, maka target reduksi defisit harus direvisi hingga mendekati $2 triliun! Wajar bila para pengamat skeptis dengan respon kongres dalam beberapa waktu ke depan.

Wacana Baru Obama Meragukan


Wacana Baru Obama MeragukanSituasi perekonomian Amerika Serikat (AS) saat ini sudah terlampau suram utuk digambarkan. Pertumbuhan melambat dan sektor perumahan masih tertekan. Lebih parah, angka pengangguran enggan bergeser dari level tinggi di kisaran 9%.
Presiden Barack Obama diprediksi kuat mengumumkan paket stimulus $300 miliar dan pemangkasan pajak pada pidatonya hari ini. Namun tidak ada yang cukup yakin kalau langkah kepala negara bisa mendorong roda perekonomian secara instan. Setidaknya para ekonom sudah bersikap skeptis jelang momen penting tersebut.
1. Nigel Gault, Chief U.S Economist di IHS Global Insight
"Dampaknya akan sangat kecil, mungkin hanya menambah kontribusi kurang dari 1% untuk pertumbuhan GDP 2012."
Pada kuartal II, perekonomian AS hanya tumbuh 1%. Tidak heran jika banyak ekonom dan analis giat memangkas proyeksi ekonomi mereka dari hari ke hari. Obama membutuhkan stimulus besar dan strategi ampuh untuk benar-benar memperbaiki kondisi perekonomian, khususnya sektor tenaga kerja.
2. Gary Burtless, Pengamat Tenaga Kerja Brookings Institution
"Berbicara soal jumlah stimulus, mungkin hasilnya tidak akan menemui sasaran."
Proposal Obama diperkirakan meliputi belanja infrastruktur, pemangkasan pajak dan penyesuaian pembayaran ke pemerintah daerah dan pusat. Meski belum ada detil pasti, angka stimulus kemungkinan besar berkisar di $300 miliar. Berdasarkan draft proposal, $120 miliar akan dialokasikan untuk memperpanjang pemangkasan pajak penghasilan. Sementara $50 miliar dihabiskan untuk tunjangan pengangguran. Dengan demikian, alokasi dana untuk pembangunan infrastruktur, jalan dan bantuan ke negara bagian hanya sebesar $130 miliar. Angka tersebutu terlalu kecil untuk menggenjot perekonomian.
3. Mitch McConnell, Senator Partai Republik
"Meski akan terdengar bagus, program Obama tetap tidak akan menghasilkan apa-apa."
Pejabat legislatif Republikan sudah membuat surat desakan bagi Obama. Mereka meminta sang presiden menghentikan aturan yang tidak mendukung penyerapan tenaga kerja. Termasuk di antaranya adalah reformasi sistem kepegawaian dan kesepakatan perdagangan bebas.

Wall St Kecewa Dengan Komentar Bernanke


Wall St Kecewa Dengan Komentar Bernanke Perdagangansaham di wall street ditutup sekitar 1% lebih rendah pada hari Kamis setelah Ketua federal Reserve Ben Bernanke dalam pidatonya mengatakan bahwa bank sentral masih memiliki opsi yang dapat digunakan untuk mengangkat perekonomian, tanpa memberikan rincian lebih lanjut mengenai langkah-langkah kebijakan yang akan diambil.
Indeks-indeks utama sempat bergerak mixed sebelum akhirnya komentar Bernanke menekan pergerakan hingga ke level rendah sesi, di tengah perdagangan yang volatile dan tipis. Sektor perbankan kembali harus menderita penurunan terbesar setelah naik tajam pada hari sebelumnya.
"Fed masih belum menunjukkan adanya pilihan atau langkah yang lebih konkrit seperti yang diharapkan pasar," kata Tim Ghriskey, kepala investasi pada Solaris Asset Management di Bedford Hills, New York. "Hal itu memicu kekecewaan pasar."
Pidato Bernanke hari Kamis digelar kurang dari 2 minggu menjelang pertemuan kebijakan Fed berikutnya, yang dijadwalkan pada 20-21 September.
Selain itu, pasar juga terlihat berhati-hati menjelang pidato Presiden AS Barackobama pada Jumat pagi yang diperkirakan akan menyerukan rencana stimulus sektor pekerjaan senilai $300 milyar yang mencakup pemotongan pajak untuk kelas menengah dan bisnis, serta belanja infrastruktur baru. 

Bernanke: Fed Akan Bahas Stimulus Pada Meeting Berikutnya


Bernanke: Fed Akan Bahas Stimulus Pada Meeting Berikutnya  Ketuafederal Reserve, Ben S. Bernanke, pada hari Kamis mengatakan bahwa para pembuat kebijakan akan membahAS mengenai langkah-langkah untuk mendorong pemulihan ekonomi dalam pertemuan berikutnya pada bulan ini dan siap untuk menggunakannya jika memang diperlukan.
Bernanke juga kembali menegaskan komitmen bank sentral untuk memberikanstimulus bagi perekonomian AS yang goyah, meskipun tidak memberikan janji-janji tertentu atau rincian tentang tindakan yang akan diambil.
Sementara spekulasi yang beredar menyebutkan jika Fed akan menerapkan versi revisi dari Operation Twist, yang pertama kali digunakan pada tahun 1961 untuk menekan suku bunga dengan menjual obligasi jangka pendek dan membeli obligasi jangka panjang. Bernanke sendiri tidak berkomentar secara spesifik mengenai kemungkinan itu.
Di samping itu, Bernanke juga kembali mendesak Kongres dan Gedung Putih untuk segera menerapkan langkah-langkah fiskal yang tepat guna mengendalikan hutang dan defisit anggaran negara.

Kamis, 08 September 2011

Emas Konsolidasi Jelang Pidato Obama


Emas Konsolidasi Jelang Pidato Obama HargaEmas rebound sekitar 1% di hari Kamis ditopang aksi bargain hunter setelah penurunan tajam sesi sebelumnya lebih dari 3%, menjelang pidato Presiden Obama yang berpotensi menepis ketakutan resesi.
Obama diekspektasi mengeluarkan paket penciptaan lapangan kerja senilai lebih dari $300 milyar, setelah data terakhir menunjukkan ekonomi tidak mendapatkan tambahan tenaga kerja selama bulan Agustus.
Setelah Emas anjlok dibawah $1800 kemarin, terpicu gelombang pemeblian emas selama sesi Asia, terpantau sejauh ini Emas berhasil menguat ke area $1828.68 per troy ons, dengan titik tertinggi di level $1846.30 per troy ons, sementara titik terendahnya di $1814.30 per troy ons.
Penguatan Emas ditopang ketidakpastian pertumbuhan ekonomi global setelah 2 data ekonomi dari eksportir papan atas dunia Jerman dan Jepang turun dibawah estimasi mengindikasikan pelambatan pemulihan ekonomi lebih lanjut.
Berdasarkan studi teknikal, bias intraday masih netral dengan perkiraan range trading terletak di $1812 - $1843.75, dan dibutuhkan penembusan konsisten disalah satu arah untuk mendapatkan trend yang lebih clear di jangka pendek. Anjlok dibawah $1812 akan memicu sinyal jual menguji area support kunci $1781.25, sebaliknya jika harga malah tembus diatas $1843.75, dapat memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar target $1875.00 per troy ons.

Klaim Pengangguran AS Meningkat


Klaim Pengangguran AS Meningkat Klaim pengangguran AS naik menjadi 414.750 lebih tinggi dari perkiraan 405.000 dan revisi publikasi sebelumnya 411.000. Wall Street masih bertahan di teritori negatif setelah data dirilis.
Naiknya klaim pengangguran tentu sinyalkan pasar tenaga kerja AS masih berjuang untuk pulih meski resesi telah berakhir 2 tahun silam. Perusahaan terus lakukan pemecatan karyawan; ini tentunya akan perlambat belanja konsumen. Data minggu lalu bahkan tunjukan non-farm payroll tidak catatkan pertumbuhan dan tingkat pengangguran stabil di level tinggi 9,1%.  persen.
"Meningkatnya resiko resesi double-dip membuat perusahaan kurangi beban tenaga kerja," ujar Jeffrey Roach, ekonom Horizon Investments. "Perusahaan belum siap untuk tingkatkan produksi dan ciptakan lapangan pekerjaan yang diperlukan bagi ekonomi AS."
Lambatnya pertumbuhan lapangan pekerjaan tentu akan mendorong Pimpinan Federal Reserve, Ben S. Bernanke, dan Presiden Barack Obama untuk lakukan sesuatu demi gairahkan pemulihan ekonomi yang rapuh. Presiden Obama bahkan telah ajukan stimulus senilai $300 miliar dalam bentuk pemotongan pajak, belanja infrastruktur, dan bantuan langsung kepada pemerintah negara bagian. 

Emas Berpotensi Rebound ke 1869.53


Koreksi harga emas tertahan oleh support di 1812.08 yang juga merupakan level Fibonacci retracement 50%. Rebound berpotensi terjadi hingga ke resistance di 1869.53, namun stochastic 4 jam yang mulai mengindikasikan kondisi jenuh beli sepertinya akan diikuti oleh menurunnya momentum bullish. Oleh sebab itu, untuk jangka pendek rebound kemungkinan akan terhambat di area resistance 1869.53. Namun jika resistance tersebut pecah maka rebound diperkirakan akan berlanjut menguji resistance kunci di 1920.90.
Waspadai tembusnya support di 1812.08 karena hal tersebut sangat mungkin akan diikuti oleh koreksi yang lebih dalam lagi hingga ke area support selanjutnya di 1754.62.
Emas Berpotensi Rebound ke 1869.53

Emas Tergerus Minat Resiko


Emas Tergerus Minat Resiko Harga emas dapat terkoreksi ke arah level $1,750/ons, menurut analisa teknikal Barclays Capital. Jika harga emas merosot ke level $1,700/ons maka emas dapat kembali rebound ke level $1,930/ons dan terus bergerak ke level $1,970/ons.
Spot emas yang sempat menyentuh rekor tinggi di $1,920.94/ons pada 06 September, anjlok lebih dari $100 pada 07 September tergerus oleh minat resiko yang meningkat sehingga mendorong saham global. Logam mulia bergerak volatile selama beberapa pekan terakhir dan terkoreksi $200 dalam waktu 48 jam setelah pada 23 Agustus menyentuh level puncak di $1,920.29/ons. Analis memprediksi harga emas dapat kembali rebound karena krisis hutang Eropa yang berlum terselesaikan. Sementara untuk perak, BarCap memperkirakan harga akan bergerak menuju level $38.75/ons kemudian $44.23/ons.  Spot emas di $1,835.30/ons, naik $18 dan perak $41.59/ons, naik 4 sen dari level penutupan.