Rabu, 27 Juli 2011

Rebound Sterling Jelang CBI Orders bersiap terhenti


Diantara major currencies, Sterling (GBP) merupakan valuta yang mengalami rebound signifikan hingga kini masih bertengger di kisaran kuatnya di hari Rabu.  
Sterling melesat tajam selain akibat terpuruknya dollar AS, namun juga karena faktor-faktor fundamenetal ekonomi Inggris yang muncul dengan performa cukup apik.
 
Kemarin angka GDP Inggris tumbuh 0,2%, dari kuartal sebelumnya 0,5%, meski menurun namun pasar cukup lega karena negara Inggris tidak jatuh ke dalam jurang resesi.
 
Selain itu data lain yang turut mendukung adalah data industri sektor service (jasa) yg melejit 1.6%, dan merupakan pertumbuhan paling cepat sejak Juli 2002. Sementara indeks business services and finance juga dirilis naik 2.2%, dan juga merupakan kenaikkan tercepat sejak Mei tahun 2000. Faktor-faktor tersebut itulah yang membuat GBP kini masih bercokol di kisaran kuat.
 
Namun patut diwaspadai karena hari ini sedianya Inggris akan merilis data ekonomi CBI Trend Orders pukul 1700 WIB, dan kali ini angkanya diekspektasi menurun dibawah periode sebelumnya.
 
Bila angka yang dirilis memang mengecewakan, bukan tidak mungkin GBP akan terkoreksi tajam.

Soros to return outsiders' hedge fund money


Soros Fund Management Chairman, George Soros, attends a session at the World Economic Forum (WEF) in Davos, January 27, 2011. REUTERS/Christian HartmannBillionaire investor George Soros, whose stock-picking career has spanned nearly four decades, said he will manage money only for himself and his family as new regulations threaten to crimp the hedge fund industry he made famous.
The octogenarian fund manager, known as much for earning $1 billion on a nervy currency bet as for giving away millions to support liberal causes, will return roughly $1 billion to outside investors most likely by the end of the year and turn Soros Fund Management into a family office. The sum represents only a small portion of the $25 billion he oversees.
Keith Anderson, who has been Soros' chief investment officer since 2008, will leave the firm.
Since launching the Quantum Fund nearly 40 years ago, Soros, who emigrated to the United States from Hungary, created one of most envied records in the industry, returning about 20 percent a year. But recently volatile market conditions have taken their toll on the fund as it lost 6 percent in the first half of 2011 and gained only 2.5 percent last year.
In a letter to investors, Soros' two sons, the fund's deputy chairmen, cited impending industry regulation as a reason for returning the money now.
Bloomberg first reported the news.
EXEMPTIONS NO MORE
Under the new Dodd-Frank Act, hedge funds will be forced to register with financial regulators, giving the Securities and Exchange Commission fresh insight into exactly how these generally secretive portfolios make money. But family offices are treated more leniently under the new regulations.
Ever since their father reorganized the Quantum fund in 2000 after heavy losses, the firm has effectively been operating as a family office, relying on various exemptions to avoid registration, the Soros brothers wrote.
Now that many loopholes have been closed, it made more sense to return outsiders' money instead of going through the expensive and time consuming process of registration, people familiar with Soros' thinking said.
"An unfortunate consequence of these new circumstances is that we will no longer be able to manage assets for anyone other than a family client as defined under the regulations," Jonathan and Robert Soros said.
Soros joins a growing list of fund managers who have recently revamped their businesses in the face of fresh regulation. Stanley Druckenmiller, Soros' long-time deputy who helped engineer the firm's winning bet against the British pound in 1992, returned money as did Chris Shumway, who was mentored by another industry great, Julian Robertson. Earlier this year Carl Icahn did the same.
For some outsiders the trend is raising some red flags.
"If the top money managers are closing shop because of overly onerous regulations, then this will ultimately be to the detriment of our institutional investors," said Jim Liew, who teaches finance at NYU's Stern School of Business. "In this environment, we actually need more hedge fund activity: hiring people, raising capital, allocating money, and ultimately stimulating our economy," he added.
MORE BARK THAN BITE
Soros' decision to return money sounds dramatic but the move is expected to be more symbolic than disruptive. The firm is not expected to shrink in size from its roughly 100 employees and George Soros is expected to remain as active in managing money as he always has been.
Soros, and Anderson, recently unwound a huge bet on gold, selling off almost $800 million of exchange-traded funds that hold gold during the first quarter, according to a recent SEC filing. Soros also slashed stakes in gold mining stocks like Kinross Gold and Novagold Holdings.
Indeed even Carl Icahn, who returned outsiders' money, has not retreated from the public stage and recently made a prominent play for bleach maker Clorox. And Julian Robertson, who long mentored some of the industry's next generation of stars, is now letting outsiders invest along side him again.
George Soros' particular focus on philanthropy may have played a hand in his decision to manage only his own money as his support for liberal causes and candidates have increasingly made him into a lightning rod for conservatives.
Last year, Soros told Reuters "I will effectively give away half my income as I earn it and the other half I will give away on my death."
Outsiders interpret this to mean he wants to make more and now it may be easier to act on his own. "The trades that people will have to conduct in the future in order to make money may not be very politically correct -- you may have to short the dollar and do other things that are considered unpatriotic-- and making those bets may be easier without having limited partners calling up to complain," said Charles Gradante, co-founder of Hennessee Group which invests with hedge funds but has no money with Soros right now.
(Additional reporting by Aaron Pressman in Boston and Michelle Nichols in New York, editing by Gerald E. McCormick, Dave Zimmerman)

Gold : Hati-hati koreksi stochastic..target potensial 1632


Secara teknikal untuk sementara emas (XAU=) akan berkonsolidasi terlebih dahulu di antara range area 1608 – 1623. Dibutuhkan break keluar dari area range ini untuk melihat arah yang lebih jelas.
Bila berhasil tembus lagi ke atas area $1623 akan membawa emas naik untuk mencetak rekor tinggi baru dengan membidik area $1630.
Sementara pecah ke bawah $1608 dapat memicu koreksi bearish menuju area $16005 hingga $16000. Namun koreksi minor yang ditunjukkan oleh indikator Stochastic akan membawa XAU= ke beberapa support diantaranya $1615 dan $1608.
 
Resistance Level  : 1623, 1627, 1630
Support                 : 1615, 1608, 1600
Range                    : 1608– 1623

Euro Analysis : Midline Pecah, Mungkin Bidik 1.4436

Pergerakan Euro hari ini terlihat berhasil mencapai 123.6% Fibonacci dan saat ini berada di atas median line dari Andrew Pitchfrok. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli dimana euro berpeluang akan melemah. Pecahnya median line akan menjadi momentum bearish bagi euro dan bergerak ke bawah menuju support 1.4436. Waspadai jika resistan 1.4537 ditembus maka pound berpeluang akan bergerak menuju resistan 1.4699.


Sterling Analysis : Pecah 1.6417, Potensial Bentuk Momentum Bearish

Secara umum pergerakan pound masih dalam tren ke atas. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli dimana ada peluang pound akan melemah. Pecahnya support 1.6417 berpotensi akan menjadi momentum bearish bagi pound dan bergerak ke bawah menuju support 1.6338. Tetapi jika pound masih meneruskan penguatannya maka resistan 1.6545 akan menjadi target pergerakan berikutnya.


Teknikal: Waspadai Koreksi Minor Emas


 Kondisi carut marut masalah krisis hutang Amerika membuat komoditas emas banyak diminati, sehingga terbuka peluang bagi harga emas untuk melaju setidaknya hingga ke level $1630.
Hari ini harga emas dunia kembali mencatat rekor tertinggi baru di level $1623.86, mematahkan rekor sebelumnya di rekor $1622.49 yang tercatat pada hari Senin 25/07.
 
Secara teknikal untuk sementara, emas (XAU=) akan berkonsolidasi terlebih dahulu di antara range area 1608 – 1623. Dibutuhkan break keluar dari area range ini untuk melihat arah yang lebih jelas.
 
Bila berhasil tembus lagi ke atas area $1623 akan membawa emas naik untuk mencetak rekor tinggi baru dengan membidik area $1630.
 
Sementara pecah ke bawah $1608 dapat memicu koreksi bearish menuju area $16005 hingga $16000. Namun koreksi minor yang ditunjukkan oleh indikator Stochastic akan membawa XAU= ke beberapa support diantaranya $1615 dan $1608.

Setelah Patahkan Rekor, Emas Kini Incar $1630


Setelah mematahkan rekor sebelumnya $1622.49 yang tercatat pada Senin 25/07, hari ini harga emas dunia kembali mencatat rekor tertinggi baru di level $1623.86.
Rebound emas tertuama akibat investor dunia masih waspada terkait adanya kebuntuan di pihak Washington dalam debat mengenai anggaran untuk menghindari default dan downgrade. Kondisi carut marut tersebut kemungkinan akan membuat komoditas emas banyak diminta, sehingga terbuka peluang bagi harga emas untuk melaju setidaknya hingga ke level $1630.    
 
Namun aksi jual sedikit akan mewarnai bursa emas dunia menjelang akhir masa kontrak option sehingga akan turut menekan harga emas.

Selasa, 26 Juli 2011

Sterling analysis : Melonjak, Target Potensial 1.6700


GBPUSD bergerak fluktuatif sejak sesi Asia namun mendapatkan momentum bullish secara signifikan menguji resisten intraday 1.6411. BIas intraday masih bullish di jangka pendek terutama jika harga berhasil closing daily diatas area 1.6400 untuk menguji area 1.6470 sebelum menuju 1.6700 long term.
Di sisi bawahnya, level support terdekat terletak di area 1.6310 - 1.6270, anjlok dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi tidak di jangka pendek menguji area support 1.6190.

Euro Analysis : Melanjutkan Uptrend ke 1.4550 - 1.4570?


EURUSD menembus diatas downtrend channel Daily sejak sesi Asia hari ini mengindikasikan adanya momentum bullish signifikan meraih titik tertinggi 1.4521, setelah bergerak sideways di kisaran 1.4436 - 1.4320 seperti yang dapat kita perhatikan pada grafik H1 dibawah ini.
Fakta ini menunjukkan potensi skenario bullish menguji area 1.4550 - 1.4570 di jangka pendek. Tembus diatas area tersebut dapat memicu tekanan bullish lebih lanjut menguji area resisten kunci 1.4720.
DI sisi bawahnya, hanya pergerakan berbalik dibawah area 1.4450 dapat membawa harga ke zona netral  karena arahnya menjadi tidak jelas, namun selama harga masih bertahan diatas area trendline support & 1.4220, bias intraday secara keseluruhan masih tetap keatas.

Gold : Peluang Buy on Dip


Emas bergerak tak menentu hari ini kehilangan momentum bullish setelah tembus diatas range market 1605. Bias intraday masih bullish di jangka pendek menguji target fibonacci 61.8% di level 1627, level historis tertinggi.
Di sisi bawahnya, hanya pergerakan berbalik dibawah 1587, baru dapat merubah bias intraday menjadi bearish dan menghentikan outlook bullish yang cukup kuat pada fase ini. Level support selanjutnya terletak di area 1571 & 1555.
Indikator MACD masih memotong keatas, mengindikasikan trend intermediate / jangka menengah sebenarnya masih keatas, selama MACD pada time frame Daily tetap bullish strategi terbaik pada fase ini adalah buy on DIP, jika terjadi koreksi kebawah berlebihan dibawah area 1571.

Emas Bentuk Symmetrical Triangle

Hari ini pergerakan emas pada grafik 1 jam-an, terlihat berpotensi membentuk formasi symmetrical triangle dimana ada peluang harga emas akan menguat kembali. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bearish. Pecahnya upper line akan membawa harga emas menguat kembali dan akan menguji resistan 1623.10. Sebaliknya jika lower line di tembus maka harga emas cenderung melemah menuju support 1607.97 – 1598.63. 


Earnings & Hutang AS Kikis Sentimen Pasar Eropa


Saham-saham Eropa diperdagangkan lebih rendah sepanjang sesi hari Selasa, seiring kian merebaknya kecemasan di pasar terhadap pembahasan kenaikan plafon hutang AS yang tak kunjung mencapai kesepakatan, ditambah laporan laba kuartalan yang lemah dari beberapa perusahaan raksasa seperti BP Inggris dan UBS Swiss semakin mengikis sentimen terhadap resiko.
Di London, FTSE sjauh ini tercatat melemah sekitar 0,3%. Sementara indeks DAX Jerman dan CAC Perancis masing-masing harus kehilangan 0,25% dan 0,7%.
 
"Bahkan jika Kongres menyetujui kenaikan plafon hutang, resiko downgradepenuh rating kredit AS masih menjadi kekhawatiran pasca Moody’s dan S&P pada awal bulan ini menyatakan tengah meninjau ulang rating AAA milik AS," kata analis UniCredit, Stefan Kolek.

sterling Dekati Resisten Kunci


Poundsterling melonjak setelah berita ekonomi positif GDP Inggris dirilis 0.2% vs 0.5% triwulan sebelumnya, bersamaan dengan tertekannya dollar AS paska pidato Presiden Obama di tv nasional AS membuka fakta bahwa progress negosiasi reduksi defisit masih sangat kecil padahal deadline jatuh tempo 2 Agustus sudah semakin dekat.
 
Sejak rilis berita pertumbuhan ekonomi GDP Inggris pada 0.2% di Q2 sesuai ekspektasi, GBP/USD berhasil terkerek naik ke 1.6400 melonjak 60 pips akibat berita tersebut. Terpantau sejauh ini Pound melorot lagi ke area 1.6386.
 
Meskipun terindikasi pertumbuhan di Inggris, namun angka tersebut masih memberi sinyal tidak ada kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Ekonomi masih suram, dan ekspektasi kenaikan bunga Inggris masih setahun dari sekarang.
 
Secara teknikal, level resisten yang perlu dipantau terletak di area 1.6470 dan 1.6550. Sedangkan di sisi bawahnya cukup jauh terletak di area 1.6200 dan 1.6110.

Sterling Analysis : Potensial Bidik 1.6417

Saat ini, pound terlihat menguji resistan 1.6338 dimana ada peluang harga menguat kembali dan bergerak ke atas menuju area 1.6417. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bullish. Jika pound gagal menembus area resistan dan tertahan kuat maka harga berpotensi akan terkoreksi kembali dan bergerak ke support 1.6259.


Euro Analysis : Potensi Overbought di 1.4537

Setelah kemarin Euro berkonsolidasi maka hari ini terlihat Euro bergerak naik mengambil gain terhadap dollar. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi jenuh beli dimana harga cenderung akan bergerak ke atas menuju area resistan 1.4537. Waspadai ketika Euro berada di area tersebut dimana ada dua skenario yang akan terjadi, harga menembus resistan 1.4537 atau tertahan dan terkoreksi ke bawah menuju area median line dari Andrew Pitchfrok.


Gold : Target Potensial 1637


Emas telah tembus diatas area konsolidasi 1605, fakta ini  mengindikasikan bias bullish di jangka pendek kecuali harga malah anjlok dibawah 1605.
Resisten pertama terletak di area 1622 (high intraday), tembus diatas area tersebut dapat menambah tekanan bullish menguji area tertinggi secara historis di kisaran 1637.
Di sisi bawahnya, masih dibutuhkan penembusan dibawah 1605 sebelum menguji area support kunci 1575, anjlok dibawah area tersebut seharusnya dapat memproduksi koreksi lebar setelah menyentuh level tertinggi historis. Pada fase ini strategi terbaik adalah buy on a dip dekat area 1575 seiring dengan rasio risk-reward yang baik diarea tersebut. Batasan resiko dibawahnya terletak di area 1552, karena jika malah anjlok dibawah area tersebut dapat mengancam skenario bullish untuk menguji trendline support di kisaran 1532.

Profit Taking Hambat Laju Emas


Logam mulia diperdagangkan melemah di awal perdagangan Asia setelah trader membukukan untung. Outlook untuk logam mulia masih bullish karena emas masih dijadikan sebagai alat safe haven selama kondisi ekonomi belum pasti.
Masalah plafon hutang AS yang masih berlanjut dan masalah zona Eropa mendukung harga emas. Spot emas menyentuh level tinggi di $1,623.49/ons hari Senin. Emas di $1,613.50/ons, turun $1.30 dari level penutupan. "Saat ini tidak ada bukti bahwa pembelian besar-besaran mensinyalkan emas telah berada di level puncak namun dari fundamental yang solid emas masih berpeluang menguat," menurut direktur pelaksana American Precious Metals Advisors, Jeffrey Nichols.
Spot perak turun 16 sen menjadi $40.23/ons, platinum turun $8 menjadi $1,778/ons sementara palladium naik $1 menjadi $805/ons.

Senin, 25 Juli 2011

Gold : Bullish

Pergerakan emas sejak pembukaan market tadi pagi terus menguat sampai siang ini dan secara umum pergerakan emas masih berada dalam kondisi bullish. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli dimana ada peluang harga akan melemah. Pecahnya support 1609.75 berpotensi akan membawa emas melemah ke support 1593.38. Waspadai jika resistan 1626.12 ditembus maka ada peluang harga emas akan menguat kembali dan bergerak ke atas menuju resistan 1652.61. 


Analisa Pekan ini : Emas dan Euro Menanti Petunjuk Arah


USD/JPY
 
USD/JPY mencatat penurunan tajam pekan lalu di tengah penguatan yen dan perlambatan ekonomi. Pasangan mata uang ini telah menguji support terdahulu di area 78.30. Peluang koreksi lebih dalam terbuka pekan ini meski keluar peringatan dari otoritas keuangan Jepang. Kami melihat pergerakan ke sekitar level 77.00 dalam waktu dekat. Jika tidak, USD/JPY harus naik menembus resisten 79.30 untuk memulihkan momentum naik. 
 
EUR/USD
 
Kinerja euro akan sangat tergantung pada hasil penyelesaian krisis hutang pekan ini. Dari sisi teknikal, EUR/USD rawan jatuh ke kisaran 1.4150 jika pelemahan tertahan di bawah 1.4350 pada hari Senin (25/07). Resisten atas masih terletak di 1.4440. Jika berhasil dipecahkan, maka EUR/USD akan melaju ke area 1.4550.  
 
GBP/USD
 
Poundsterling bergerak bullish pekan lalu akibat sentimen dari bursa saham Eropa. Pekan ini, Saya memperkirakan GBP/USD berkonsolidasi dengan support kuat di 1.6200, kecuali tren berbalik bearish dengan cepat di bawah level tersebut. Jika pecah di atas 1.6340, GBP/USD bisa naik ke target selanjutnya 1.6550, saat solusi masalah hutang Eropa tercapai. 
 
MINYAK MENTAH
 
Harga minyak mentah WTI naik dan bertahan di atas 99.42, level yang menjadi resisten dalam 2 pekan terakhir. Untuk pekan ini, Kami melihat adanya minat beli yang bisa mengangkat harga sebelum minyak konsolidasi di kisaran 98.40. Seandainya support tersebut kuat menopang tren naik, Kami perkirakan tren dapat melewati level 100.00 lagi. Kemudian minyak dapat meraih target terdekat, 102.50. 
 
EMAS
 
Harga emas menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di 1622.49 Logam mulia ini didukung oleh optimisme investor terhadap kesepakatan hutang Amerika Serikat (AS) dan pelemahan dollar. Akan tetapi, emas diperdagangkan sideways di tengah ketidakpastian dan ditutup di 1600.40 pada akhir pekan. Untuk pekan ini, Kami memperkirakan harga emas bergerak antara 1580.00 dan 1610.00 seraya menanti tren baru dari data fundamental. Tren teknikal sendiri sedikit jenuh karena pasar minim petunjuk, namun emas masih bertahan di kisaran atas. Patut dicatat bahwa koreksi teknikal menanti jika pertemuan kongres AS kembali gagal.  
 

Gold terus membuka rekor tinggi


Emas reli di perdagangan Asia terkait ketidak pastian mengenai perundingan batas hutang AS yang membuat logam mulia makin diminati. Emas menyentuh level tertinggi baru di $1,622.49/ons di awal perdagangan.  
Pelemahan harga emas pekan lalu dikarenakan akhir dari kesepakatan mengenai paket bantuan bagi Yunani, menurut Barclays Capital. Kekhawatiran mengenai masalah hutang yang masih membebani sentimen pasar dan tingkat inflasi yang semakin tinggi di tengah suku bunga yang rendah, membuat "harga emas turun", menyebabkan harga terkoreksi untuk sementara.
Spot emas di $1,612.70/ons, naik $12.40 dan perak di $40.43/ons, naik 36 sen dari level penutupan. "Level support perak di $37/ons dan diperkirakan akan menembus $41.08/ons lalu $43/ons," tambahya.