Rabu, 01 Juni 2011

Sterling Akan Terbebani Data Manufaktur

Sterling masih berkeliaran di sekitar area koreksinya di hari Rabu setelah menjauh dari posisi tertinggi 1-bulan terhadap Dollar AS kemarin terutama dipicu oleh aksi jual Pound terhadap Euro dari sejumlah investor guna memenuhi kebutuhan akhir bulan.
Prospek pemulihan ekonomi Inggris yang belum merata juga turut membebani Sterling. Beberapa analis memperkirakan data PMI manufaktur yang akan dirilis hari Rabu ini akan melemah, dan kejutan negatif akan menekan Sterling seiring terus menurunnya ekspektasi pasar atas kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.
"Beberapa minggu terakhir Cable menguat kendati ekspektasi suku bunga melemah, sehingga kami harus sedikit menyesuaikan," kata Paul Robson, analis mata uang senior pada RBS Global Banking. "Dan di akhir bulan banyak orang mungkin harus melakukan rebalancing disaat data Inggris yang masih lebih lemah dibandingkan negara lain.

Sterling today

Sterling melemah terhadap USD hingga 1.6422 kemarin. Pullback terjadi diperkirakan menuju resistance di 1.6483, lalu kemungkinan akan bergerak turun lagi menguji support di 1.6451 atau bahkan 1.6422. Waspadai pergerakan ke atas 1.6483 karena berpotensi diikuti oleh pergerakan lanjutan menuju 1.6516.

Gold today

Emas terlihat mondar-mandir dikisaran level $1,530-an di hari Rabu setelah kemarin sempat memangkas gain menyusul laporan negara Jerman akan menyetujui bailout untuk Yunani, sehingga kondisi ini kontan memicu kembali minat resiko investor.
Pihak Wall Street Journal melaporkan Jerman kini tengah mempertimbangkan untuk tidak bersikeras mendesak melakukan penjadwalan ulang obligasi Yunani, namun mendukung paket bantuan baru guna mencegah kebangkrutan Athena dari kegagalan bayar hutang.
 
Setelah mengalami rally akhir-akhir ini, harga spot emas (XAU=>) sudah mulai terlihat overbought dan diperkirakan dapat retrace ke area $1,513 per ons terkait rebound gelombang "c" telah berakhir. 
 
Sebagai bagian dari siklus gelombang korektif "a-b-c" yang dimulai pada $1,461.57, gelombang "c" saat ini telah menempuh perjalanan yang sama panjang dengan gelombang "a", sebagaimana terindikasi oleh analisa proyeksi dari Fibonacci. Koreksi harga emas akan menggiring turun ke area $1,513, yang merupakan 38.2% dari Fibonacci setelah menguat dari $1,471.50 s/d $1,538.10.
 
Namun penguatan ke level $1,540 secara signifikan dapat meningkatkan peluang untuk mendapat gain selanjutnya menuju $1,561, level proyeksi 138.2 Fibonacci yang saat ini berada pada gelombang "c", berdasarkan panjang dari gelombang "a".
 
 

Perkembangan Yunani Redupkan Emas

Spot emas bergerak turun hari Rabu (01/06) 0,1% ke level $1,533.1 per ons. Koreksi dipicu oleh harapan mengenai dana bantuan baru Yunani. Namun pelemahan dollar AS diperkirakan membatasi kejatuhan emas. 
Kontrak emas AS turun 0.2% ke level $1.532.80. Spot emas menyentuh level tertinggi 4 pekan pada level $1,540.50 hari Selasa. Penguatan saat itu dipicu oleh data harga rumah negatif, pesimisme konsumen serta perlambatan sektor manufaktur regional di AS. Hal ini meningkatkan kekhawatiran terhadap pemulihan di AS.
 
Spot perak turun 0.6% ke level $38.22. Komoditi logam turun 19.6% bulan lalu, kejatuhan terbesar ke 2 di komoditi setelah perak AS, tetapi masih lebih tinggi 24% sampai tahun ini. Harga perak AS bergerak melemah 0.2% ke level $38.22.

Dapatkah Reli Emas Berlanjut?

Emas berjangka merangkak naik lagi dekati $1540 seiring dengan pelemahan dollar tapi harapan atas solusi kekacauan utang sovereign Yunani memudarkan daya tarik Emas.
 
Emas untuk pengantaran bulan Agustus terpantau diperdagangkan naik tipis 0.14% ke level $1539.30 per troy ons. Kontrak emas berjangka ini hanya bolak balik di teritori negatif dan positif sejak pembukaan bursa NYSE.
 
Pelemahan dollar tampak memicu pembelian komoditas untuk sementara ini, apalagi ekspektasi data makro ekonomi AS di pekan ini masih buruk, berdasarkan asumsi tersebut reli emas masih terbuka peluang setidaknya incar area $1548 - $1550 di jangka pendek. Namun waspadai koreksi teknikal jika Emas meraih level tersebut seiring dengan kondisi jenuh beli / overbought.

Selasa, 31 Mei 2011

Buruknya Angka Ekonomi AS Terus Gerogoti Dollar


Dollar AS masih terjerembab terhadap mayoritas rival-rival utamanya di hari Selasa terkait data-data ekonomi A.S yang dirilis belakangan ini tidak memberikan performa yang baik bagi para pelaku pasar.
Data-data ekonomi AS akhir-akhir ini telah memperburuk pelemahan dollar. Contohnya minggu lalu, belanja konsumen AS hanya tumbuh 0,4% di bulan April dari bulan sebelumnya yang direvisi naik ke 0,5%, lebih rendah dibandingkan estimasi pertumbuhan 0,5%, menurut laporan Departemen Perdagangan di Washington.
 
Dari pihak National Association of Realtors merilis data penjualan rumah yang tertunda di AS anjlok hampir 12% pada bulan April dari kenaikan sebesar 3,5% pada bulan Maret. Sementara penurunan juga terjadi pada data durable goods orders sebesar 3,6%, data GDP pun meleset dari prediksi analis yang +2,2% menjadi 1,8% dan ditambah dengan data klaim pengangguran yang malah bertambah dibandingkan pekan sebelumnya.
 
Secara umum angka-angka yang bermunculan negatif tersebut menambah spekulasi bahwa Federal Reserve akan tertinggal oleh bank-bank sentral lain dalam hal menaikkan suku bunga dan kondisi ini bakal sulit terutama bagi momentum penguatan dollar AS selanjutnya.

Gold : pekan ini koreksi


Setelah mengalami rally akhir-akhir ini, harga spot emas (XAU=>) sudah mulai terlihat overbought dan diperkirakan dapat retrace ke area $1,513 per ons terkait rebound gelombang "c" telah berakhir.
Sebagai bagian dari siklus gelombang korektif "a-b-c" yang dimulai pada $1,461.57, gelombang "c" saat ini telah menempuh perjalanan yang sama panjang dengan gelombang "a", sebagaimana terindikasi oleh analisa proyeksi dari Fibonacci. 
 
Koreksi harga emas akan menggiring turun ke area $1,513, yang merupakan 38.2% dari Fibonacci setelah menguat dari $1,471.50 s/d $1,538.10. 
 
Namun penguatan ke level $1,540 secara signifikan dapat meningkatkan peluang untuk mendapat gain selanjutnya menuju $1,561, level proyeksi 138.2 Fibonacci yang saat ini berada pada gelombang "c", berdasarkan panjang dari gelombang "a".
 
(Analisa teknikal oleh Wang Tao, analis pasar komoditi dan energi pada Thomson Reuters)


Rebound Sterling Dihantui Kerapuhan Ekonomi


Sterling kembali bertengger kokoh di kisaran tinggi 2-pekan terhadap Dollar AS terkait para pelaku pasar banyak melepas posisi long dollar akibat data-data ekonomi AS yang lemah memicu kekhawatiran terhadap lesunya pertumbuhan ekonomi di Amerika.
Namun penguatan sterling sendiri secara umum juga masih dibatasi oleh ekspektasi pemulihan ekonomi yang belum merata di Inggris dan tingkat suku bunga yang masih stabil.
 
Sementara BoE (Bank Sentral Inggris) terlihat belum akan segera menaikkan suku bunga, mengingat kecemasan bank sentral lebih besar terutama terhadap melambatnya aktivitas.
 
"Secara keseluruhan outlook Cable masih tetap negatif," ungkap Kit Jukes, analis mata uang Societe Generale. "Bank of England akan terus memantau data aktivitas minggu ini terutama angka manufaktur dan industri (PMI) yang akan menunjukkan level penurunan." imbuh Kit.

Sterling Analysis : Bias Bullish Masih Ada, Potensi Koreksi ke 1.6501

Bias bullish masih terlihat pada pergerakan GBPUSD. Kondisi overbought yang diperlihatkan stochastic dan CCI kemungkinan akan diikuti oleh koreksi ke area 1.6501 sebelum kembali melanjutkan pergerakan bullish. Pecah di atas 1.6544 berpotensi melanjutkan pergerakan bullish hingga ke area 1.6567 – 1.6580. Waspadai tembusnya support di 1.6501, karena kemungkinan koreksi akan berlanjut hingga 1.6449.



Gold 'Buy on Dips'


Emas bergerak stabil dan kokoh dikisaran tinggi dalam 3 minggu terakhir di sesi hari Selasa terutama akibat masih besarnya ekspektasi krisis hutang zona Eropa yang berkepanjangan.
Fokus saat ini terus tertuju kepada Eropa, dimana kecemasan mengenai hutang Yunani telah kembali memicu rally emas pasca penurunan tajam pasar komoditas awal Mei lalu.
Menurut Dennis Gartman, berkenaan masalah politik dan ekonomi di Eropa saat ini, tidak ada alasan bagi investor untuk tidak meninggalkan euro dan beralih kepada emas.
Mengingat kedua fundamental dan sinyal teknikal telah mendorongnya untuk buy on the dips, sehingga kondisi ini menambah jumlah kepemilikan emasnya bukan dalam dollar.

Emas Kokoh Dekat High 3-pekan


Emas stabil hari Selasa (31/05) setelah naik ke level tertinggi selama lebih dari 3 pekan pada sesi sebelumnya. Investor masih fokus pada ketidakpastian hutang Yunani.
Spot emas nyaris tidak bergerak dari level $1,538.34 per ons. Sepanjang Mei, emas sudah turun 1.6%. Adapun perak naik 19 sen ke level $38.24 per ons. Bulan ini perak sudah membukukan koreksi sebesar 20% (koreksi bulanan terbesar sejak 2008). Silver menyentuh rekor $49.51 per ons di bulan April. 

Emas Nyaman Di Atas $1535/oz


Logam mulia ini diperdagangkan relatif stabil di sekitar level tertinggi dalam hampir 4-minggu, dengan didukung oleh statusnya sebagai aset safe haven di tengah berlanjutnya kekhawatiran atas masalah hutang di zona Euro.
Namun, dikarenakan liburnya pasar di AS dan Inggris, perdagangan telah berjalan dengan tenang sejauh ini dengan Emas terus bergerak dalam rangeantara $1534 dan $1538 per ons. Saat ini emas ditawarkan pada kisaran $1537.50 per ons atau 0,11% di atas harga pembukaan.
 
Sedangkan Perak masih bertahan di atas level $38.00 per ons, meskipun rencana bursa Shanghai meningkatkan margin pada Emas dan Perak untuk sementara waktu telah membebani pergerakan harga logam abu-abu hari ini. Saat ini, Perak diperdagangkan pada kisaran $38.20 per ons atau 0,55% di atas harga pembukaan hari Senin.

Emas Ditopang Pelambatan Ekonomi Global


Mei merupakan bulan konsolidasi logam mulia seperti Emas dan Perak, dimana kenaikan masih terhambat dibandingkan April 2011, namun harga Emas di bulan Mei masih stabil dekat level tinggi.
 
Ada beberapa faktor yang menopang stabilnya Emas, yang pertama adalah faktor dari Jepang akibat terpukul tsunami merubah dinamika permintaan Emas dan Perak. Jepang sebagai konsumen emas mengalami penurunan permintaan sehingga kenaikan harga emas melambat dibandingkan sebelumnya.
 
Di satu sisi, supply Emas masih tinggi melampaui permintaan selama bulan Mei dan mungkin trend tersebut masih berlanjut hingga bulan Juni oleh karena itu cukup wajar bila harga Emas tertahan di kisaran 1535 hingga akhir bulan Mei.
 
Seperti diketahui Emas dan Perak seringkali digunakan sebagai alat hedging terhadap depresiasi Dollar AS dan inflasi. Maka selama ekonomi AS, zona Eropa dan Jepang masih berupaya pulih dari pelambatan ekonomi yang dialami sejak tahun lalu tidak menunjukkan perkembangan berarti maka harga emas dan perak masih cenderung bertahan di level tinggi selama jangka pendek dan menengah. 

Senin, 30 Mei 2011

Lelang Obligasi Menjadi Ujian Ketakutan Krisis Eropa


Tim IMF dan Uni Eropa dijadwalkan untuk memerika keuangan pemerintah Yunani dengan teliti di minggu ini bersamaan dengan jadwal lelang obligasi yang diprediksi dapat memberikan sinyal atas ketegangan para investor atas penyebaran krisis di negara eropa lainnya.
 
Mengenai problem utang Yunani, pejabat Eropa yang mendukung delay pembayaran jatuh tempo obligasi mendapat oposisi dari ECB. Sehingga sentimen para investor masih negatif akibat ketidakpastian.
 
Italia akan melelang obligasi senilai $12.1 milyar pada hari Senin, sementara Spanyol diestimasikan lelang senilai €3.5 billion. Lelang ini dijalankan setelah lembaga pemeringkat Standard& Poor’s merubah outlook obligasi Italia menjadi negatif dan kekalahan telak partai Sosialis di Spanyol. Problem di Italia sendiri menjadi yang kedua mengalami beban hutang terbesar setelah Yunani dengan mencapai 120% rasio utang terhadap GDP. 

Gold : Bullish

Harga emas kembali naik hingga ke area 1,538.10 di mana level tersebut menjadi resistance terdekat saat ini. Pecah di atas resistance tersebut berpotensi diikuti pergerakan bullish menuju 1,546.19. Akan tetapi, sinyal bearish yang muncul dari stochastic dan CCI cenderung mengindikasikan potensi koreksi hingga ke area support di 1,525.00.



Irlandia Mungkin Butuh Bantuan Ekstra

Irlandia mungkin harus minta pinjaman lainnya dari Uni Eropa/IMF karna akan sulit kembali ke pasar untuk kumpulkan dana tahun depan. Kepada The Sunday Times, Menteri Transportasi Leo Varadkar menjadi anggota kabinet pertama yang ragukan kemampuan Irlandia dapatkan dana di pasar obligasi seiring meningkatnya biaya pinjaman.

"Sangat tidak mungkin bisa kembali ke pasar tahun depan. Butuh waktu sedikit lebih lama ... mungkin 2013," ungkap Varadkar. Irlandia telah tegaskan untuk kembali ke pasar obligasi pada tahun 2012 sebelum dana bail-out €85 miliar habis pada tahun berikutnya. Namun, investor yakin Athena akan sulit kembali ke pasar dan mungkin butuh dana tambahan dari Eropa pada tahun 2013.

Sementara itu, euro tidak banyak berubah di sesi London, masih tertekan oleh kecemasan krisis utang zona-euro. 

Timteng masih terus bergeliat

Kondisi di Timur Tengah makin tidak menentu di tengah memburuknya situasi di Yaman dan Suriah. Al Jazeera laporkan pasukan keamanan Yaman bakar tenda pengunjuk rasa dan tembaki demonstran di Taiz, Sanaa selatan. Ribuan demonstran telah berkemah sebelumnya demi tuntut penyingkiran Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh. 3.000 orang berunjuk rasa demi pembebasan enam demonstran yang ditahan pada 26 Mei silam. Pengunjuk rasa bahkan menangkap seorang tentara dan meminta imbalan pembebasan rekannya.

Di Suriah, helikopter militer tembaki demonstran kemarin jelang konverensi pers oposisi di Turki besok. Militer menembaki orang-orang di kota-kota Talbiseh dan Rastan, melukai sedikitnya 16, kata Ammar Qurabi, pimpinan Organisasi HAM Suriah. Al Arabiya laporkan 13 orang terluka dan 8 demonstran meninggal di Talbiseh ketika pasukan Suriah menembaki bus sekolah. Kantor berita resmi Suriah SANA, utarakan 4 tentara tewas di Talbiseh. Uni Eropa telah jatuhkan sanksi ke Suriah pekan lalu sedangkan AS bekukan aset Assad.

Di Libya kemarin, jet NATO bombardir gudang senjata dan truk minyak di Ajdabiya, menurut laporan Al Jazeera. Serangan terjadi sehari setelah Inggris katakan pesawat NATO telah hancurkan tempat perlindungan pemimpin Qaddafi di Tripoli

Barclays: Auto Menyakiti Perekonomian


Kinerja perekonomian dua negara perekonomian terbesar Asia terancam oleh kinerja sektor otomotif masing-masing. Penjualan kendaraan akan berdampak buruk bagi ekonomi kedua negara.
 
Demikian pandangan Barclays Capital pada laporan terbarunya. Penjualan otomotif di India dan China (pasar auto terbesar dunia) terancam oleh pengetatan syarat kredit, lonjakan harga BBM dan penurunan optimisme konsumen. "Momentum penjualan mobil berbalik negatif, India dan China memimpin penurunan," tulis Barclays pada sebuah laporan. Patut diketahui bahwa kedua negara ini menyuntik 85% pada penjualan mobil global. 
 
Bank sentral India dan China memperketat likuiditas secara agresif. Hal ini memupus angka pengeluaran serta kepercayaan konsumen. "Di India, mayoritas transaksi (mobil) dilakukan melalui cara kredit," ujar Rahul Bajoria, Ekonom Regional Barclays. Hal ini membuat minta konsumen terhadap kendaraan turun signifikan. 
 
Bank Sentral India telah menaikkan suku bunga hingga 9 kali sejak Maret 2010. Sementara penjualan kendaraan di China turun 0,25% di bulan April dibanding satu tahun sebelumnya, yakni menjadi 1,55 juta unit. Penurunan tersebut adalah yang pertama kali dalam dua tahun terakhir. Adapun produsen auto asing terbesar di China, General Motors, juga melaporkan penurunan sales pada bulan April. Pelemahan daya jual kali ini adalah penurunan year on year pertama sepanjang masa. 
 
Hal ini sangat kontras dengan performa Desember 2010, saat produsen mampu bertahan memenuhi demand dealer. Di samping pengetatan moneter dan lonjakan BBM, Barclays melihat adanya penghalang lain bagi sektor otomotif. Termasuk di dalamnya adalah pembatalan subsidi mobil dan pembatasan kepemilikan mobil di kota-kota tertentu.

Gold analisa bisa retrace ke 1513 pekan ini

Setelah mengalami rally akhir-akhir ini, harga spot emas (XAU=>) sudah mulai terlihat overbought dan diperkirakan dapat retrace ke area $1,513 per ons terkait rebound gelombang "c" telah berakhir.
Sebagai bagian dari siklus gelombang korektif "a-b-c" yang dimulai pada $1,461.57, gelombang "c" saat ini telah menempuh perjalanan yang sama panjang dengan gelombang "a", sebagaimana terindikasi oleh analisa proyeksi dari Fibonacci. 
 
Koreksi harga emas akan menggiring turun ke area $1,513, yang merupakan 38.2% dari Fibonacci setelah menguat dari $1,471.50 s/d $1,538.10. 
 
Namun penguatan ke level $1,540 secara signifikan dapat meningkatkan peluang untuk mendapat gain selanjutnya menuju $1,561, level proyeksi 138.2 Fibonacci yang saat ini berada pada gelombang "c", berdasarkan panjang dari gelombang "a".
 
(Analisa teknikal oleh Wang Tao, analis pasar komoditi dan energi pada Thomson Reuters)


Euro Analysis : Dampak Yunani


Para pemimpin negara-negara ekonomi penting (G8) siap menggelar pertemuan dua hari di Prancis pekan ini. Pokok pembahasan tampaknya masih tertuju pada penyelesaian krisis hutang kawasan.
 
Bagaimana tidak, sejak Moody's memangkas peringkat hutang Yunani, kondisi pasar investasi sulit terbaca. Indeks saham global berguguran dan harga emas bersiap meroket.  
 
Beberapa analis dan figur perekonomian ternama memiliki proyeksi sendiri dalam menyikapi masalah hutang kawasan.Berikut adalah kutipan yang Kami rangkum dari berbagai sumber:
 
1. David Wyss, Chief Economist Standard & Poor's
 
"Terlalu banyak persoalan, terlalu sedikit waktu membahasnya."
 
Masalah Eropa smembutuhkan pembahasan komprehensif pada forum G8. Krisis hutang akan sangat menyita waktu sehingga agenda lain G8 mungkin terpaksa digugurkan. Dari sini bisa didapat kesepakatan 'off the record' mengenai restrukturisasi hutang Yunani, kemudian baru diulas permasalahan serupa yang dialami Irlandia, Portugal dan Spanyol. Meski demikian, pejabat Eropa dan ECB sudah jauh-jauh hari membantah adanya wacana restrukturisasi hutang Yunani. 
 
2. Christian Noyer, Gubernur Bank of France dan Anggota Dewan ECB
 
"Retrukturisasi hanyalah cerita horor."
 
Jika benar Yunani gagal memenuhi persyaratan bailout tahun lalu, maka seharusnya perbankan Eropa akan terancam. Dampaknya akan jauh lebih besar dibanding apa yang telah dibuat oleh Lehman Brothers beberapa tahun lalu. Negara yang masih memiliki rasio hutang kondusif juga bisa terkna imbasnya. Masalah terbesar bagi Athena saat ini adalah stabilitas politik dan keamanan, mengingat banyak aksi protes menolak pemangkasan anggaran super-ketat.   
 
3. Bini Smaghi, ECB Executive Board
 
"Perpanjangan tempo pembayaran (hutang Yunani) tidak akan berdampak besar terhadap penyelesaian hutang itu sendiri."
 
Yunani diyakini tidak mampu kembali ke pasar modal tahun depan, sebagaimana dipaparkan pada ketentuan bailout $156 miliar tahun lalu. Beberapa politisi menyerukan pada pemegang surat hutang Yunani untuk memberi perpanjangan maturitas obligasi. ECB menentang wacana tersebut dan ingin fokus pada upaya lain. 
 
4. Uri Landesman, Hedge Fund Manager Platinum Partners
 
"Jika Spanyol default, dampaknya tidak akan besar bagi sektor perbankan."
 
Situasi berbeda dapat terjadi jika Yunani yang mengalami hal tersebut. Efek berantai bisa menular ke negara tetangga dengan rasio hutang rentan seperti Spanyol maupun Portugal.