"Fasilitas likuiditas ECB bertenor 3 tahun berhasil pulihkan kepercayaan investor. Beberapa indikator ekonomi terakhir juga isyaratkan akan adanya perbaikan situasi," tulis pernyataan Sentix yang merilis data tersebut. Kepercayaan dunia usaha Jerman, ekonomi terbesar Eropa, melonjak ke level tinggi lima bulan di Januari, yield obligasi pemerintah Italia dan Spanyol juga menurun; ini tentunya dapat berikan harapan bagi Eropa untuk dapat hindari resesi tahun ini. ECB akan kembali lakukan lelang fasilitas likuiditas bertenor 3 tahun pada 28 Februari mendatang.
Senin, 06 Februari 2012
Pesimisme Eropa Mulai Berkurang
Dollar Gerogoti Performa Emas
Sterling Masih di Topang Fundamental
Sterling mulai berada di bawah tekanan USD sejak hari Jumat lalu pasca data ketenagakerjaan AS yang dirilis lebih kuat dari ekspektasi. Sehingga munculnya angka tersebut dapat meredam spekulasi peluncuran QE-3 dari Federal Reserve dan mendongkrak daya tarik mata uang AS.
Namun demikian, berbeda dengan Euro, pelemahan Sterling kemungkinan masih dapat terbatas menyusul solidnya data sektor jasa (service PMI) yang telah sedikit meredakan kecemasan terhadap ancaman kejatuhan ekonomi Inggris ke jurang resesi. Laporan CIPS Service PMI menunjukkan aktivitas sektor jasa Inggris mampu berekspansi dengan laju tercepat dalam 10-bulan di Januari (56.0 vs 54.0), mementahkan estimasi perlambatan ekonomi.
Selain itu dengan hasil survey sektor konstruksi dan manufaktur yang juga menunjukkan pertumbuhan, Sterling berpotensi kembali melanjutkan rally penguatan jika data-data ekonomi berikutnya tidak mengindikasikan kondisi ekonomi yang separah dugaan investor.
Super Mario' Selamatkan Eropa
Sejak mengambilalih kursi tertinggi European Central Bank (ECB) November silam, Mario Draghi terbukti mampu membuat manuver berarti. Saat pejabat Eropa lainnya hanya konsisten melakukan seruan normatif, 'Super Mario' sudah membuat beberapa gebrakan. Program pertamanya adalah dengan memposisikan ECB sebagai pihak pemberi pinjaman paling akhir bagi perbankan. Draghi menyadari bahwa tidak mungkin baginya untuk membeli surat hutang beracun dari negara-negara bermasalah. Namun ECB tetap berkomitmen terhadap penyehatan sektoral dengan membuka akses pendanaan bagi bagi bank-bank dengan suku bunga sangat rendah. Dengan elegan, Draghi dan kolega memompa uang lewat pintu belakang ketimbang langsung masuk ke pasar obligasi.
Pria Italia ini langsung memulai program penting dalam satu bulan masa pemerintahannya. Desember lalu, ECB meminjamkan bank-bank dana sekitar 489 miliar euro melalui 'repo' atau kesepakatan pembelian kembali dengan bunga murah. Aktifitas perbankan terbilang membeku saat itu, sehingga langkah ECB sangat diapresiasi. Apalagi secara teoritis, otoritas sebenarnya memberikan pinjaman secara cuma-cuma pada bank. Hasilnya terbilang luar biasa. Berdasarkan data statistik dua pekan lalu, tingkat pinjaman anggota euro ke pihak swasta turun pada rekor persentase paling tajam di bulan Desember.
Pasar saham kawasan juga merespon baik perbaikan kinerja perbankan. Indeks gabungan Eropa Stoxx 600 langsung menapaki jalur penguatan panjang. Stoxx sudah melonjak 20% dari level terendahnya yang tercapai di bulan September.
Kreatifitas Mario Draghi bisa dibilang serupa dengan apa yang dilakukan oleh Ben S. Bernanke pasca krisis 2008 silam. Ia mampu membuat sektor kredit tetap berdenyut di tengah ketidakpercayaan antar pelaku perbankan dan konsumen. Tadinya Jerman sangat tidak sepakat jika ECB menjadi sarana pencetak uang dan pemberi pinjaman utama bagi negara bermasalah. Pertimbangan inflasi turut dijadikan alasan mengapa bank sentral tidak leluasa membeli surat hutang, padahal perekonomian banyak negara sedang kontraksi. Namun keterbatasan itu bisa disiasati Draghi dengan menyuntik dana langsung ke sektor yang menjadi palang pintu perekonomian utama, perbankan.
Meski demikian, upaya Mario Draghi belum ditopang oleh soliditas fiskal kawasan yang mumpuni. Banyak pengamat masih melihat adanya potensi perpecahan euro dalam lima tahun ke depan. Kinerja fiskal, moneter dan perdagangan antar anggota masih sangat timpang. Valuta tunggal gagal mempersempit kesenjangan struktur ekonomi antara negara kuat seperti Jerman dan pion-pion kecil seperti Yunani dan Portugal. Sampai ada suatu formula ampuh untuk mempersatukan komponen keuangan euro zone, usaha Draghi akan menjadi sia-sia.
Wall Street: Waspadai Kejenuhan Indeks
Indeks Dow Jones dan S&P 500 mencatat level terbaik dalam beberapa bulan terakhir. Sementara Nasdaq ditutup pada titik tertinggi sejak lebih dari satu dasawarsa. Data rata-rata pengangguran keluar di atas ekspektasi Jumat lalu, turun dari 8.5% menjadi 8.3%. Adapun angka non-farm payrolls melonjak dari 150,000 ke 243,000, padahal sebelumnya tingkat kenaikan hanya diprediksi sebesar 150,000. Laporan ISM Service Index bulan Januari juga meningkat ke 56.8 dari catatan bulan sebelumnya, 52.6.
Rangkaian indikator fundamental itu bisa mencerminkan betapa roda ekonomi sudah membaik. Daya serap tenaga kerja makin tinggi, sedangkan rerata pengangguran mulai surut. Pekan ini terdapat dua data ekonomi yang bisa mempengaruhi performa saham, yakni laporan sentimen konsumen dan neraca perdagangan negara. Keduanya sama-sama dirilis pada hari Jumat mendatang. Beberapa perusahaan juga masih berhutang laporan earnings kuartal IV, antara lain Coca-Cola (KO), Cisco (CSCO) dan Disney (DIS).
Analis yang disurvei CNN menilai indeks utama Wall Street rentan mengalami koreksi dalam lima hari ke depan. Kombinasi antara minimnya rilis data ekonomi dan penguatan indeks yang terlampau tinggi menjadi pertimbangan khusus. Namun potensi kenaikan tetap ada, terutama bila kesepakatan soal rasio kerugian antara Yunani dan pihak kreditur bisa dicapai pekan ini. Jika harapan terwujud, maka pemerintah Athena bisa mengalihkan perhatian ke agenda bail out baru senilai 145 miliar euro. Sejauh ini, pihak investor hutang Yunani terus menolak proposal penerimaan kerugian yang disodorkan pemerintah. Kondisi politik dalam negeri juga tidak kondusif. Eskalasi perlawanan warga terhadap program efisien baru makin deras mengalir. Lobi-lobi bail out akan sangat terhambat oleh konflik kepentingan dan penolakan warga. Patut diingat bahwa otoritas moneter Eropa hanya akan mengabulkan proposal dana talangan jika seluruh elemen politik mau menerima klausul program pemangkasan tanpa terkecuali.
Adapun sentimen eksternal yang bisa menggerakkan bursa yaitu isu kemunduran ekonomi China. Rilis harga konsumen (inflasi) dan perdagangan luar negeri tirai bambu akan mengkonfirmasi hal tersebut dalam beberapa hari ke depan. Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) diprediksi tidak akan mengubah suku bunga pada peremuannya hari Kamis.
Eropa Terus Cecar Yunani
Perdana Menteri Yunani, Lucas Papademos memberikan sinyal kesepakatan dengan para pimpinan Eropa untuk mendorong tingkat persaingan ekonomi dan memperpanjang pemangkasan anggaran setelah para para pimpinan keuangan Eropa mengatakan kepada mereka adanya tambahan dana bantuan senilai 130 miliar Euro (setara dengan $170 miliar) masih belum akan diberikan.
“Apabila kami melihat bahwa Yunani membuat banyak kesalahan, maka tidak akan ada program bantuan yang baru – dan itu berarti di bulan Maret Anda akan melihat adanya deklarasi kebangkrutan”, dikatakan Jean-Claude Juncker, yang memimpin pertemuan keuangan Eropa, kepada majalah Der Spiegel dalam sebuah wawancara yang dirilis kemarin.
Euro Tergerus Keampuhan USD Setelah Data AS
Sejak akhir pekan lalu USD berbalik menguat terhadap rival-rival utamanya setelah rilis angka tenaga kerja di luar sektor pertanian yang bertambah lebih banyak dari perkiraan di bulan Januari. Sehingga data itupun meredam spekulasi penambahan program pembelian aset Federal Reserve sebagai upaya memacu pertumbuhan.
Data sektor tenaga kejra ini setidaknya akan mengarahkan tren pasar untuk saat ini, seiring pasar juga akan memangkas ekspektasi QE lanjutan. Dan tentunya itu merupakan hal baik bagi Dollar. Angka Non Farm Payrolls meningkat sebanyak 243.000 bulan lalu, dari angka bulan Desember yang direvisi naik menjadi 203.000, berdasarkan laporan Departemen Tenaga Kerja di Washington. Sedangkan tingkat pengangguran AS turun menjadi 8,3% dari sebelumnya 8,5%.
Secara teknikal dengan melihat kondisi grafik harian Euro, mata uang ini sangat rentan terhadap koreksi lanjutan. Pasalnya indikator Stochastic dan Moving Average dari EUR menunjukkan tren bearish, sehingga memungkinkan mata uang ini merosot lebih dalam lagi ke level support $1.3040 hingga $1.3000. Sementara rally yang terbatas hanya akan menghantarkan EUR ke resisten $1.3130 hingga $1.3170.
EURUSD: Potensial Bearish, Bidik 1.3088 – 1.2927
Pergerakan EURUSD terlihat tertahan kuat di bawah area resistan dimana ada kemungkinan euro akan meneruskan pelemahannya. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bearish. Pecahnya support 1.3088 diperkirakan akan membawa euro melemah terhadap dollar dan bergerak menuju support 1.2927. Sebaliknya jika euro tidak berhasil menembus dan tertahan kuat di atas area support maka ada peluang euro akan menguat dan bergerak ke atas menuju resistan terdekatnya di kisaran 1.3232.
GBPUSD: Potensial Bearish, Incar Kisaran 1.5748 – 1.5665
Pergerakan GBPUSD terlihat melemah dan berada di area support kuat. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bearish. Pecahnya support 1.5748 maka ada kemungkinan pound akan meneruskan pelemahannya hingga support 1.5665. Waspadai jika pound tidak berhasil menembus dan tertahan kuat area support di atas maka ada peluang pound akan melakukan kondisi rebound dan bergerak ke atas menuju resistan 1.5880.
Euforia Data A.S Ceriakan Bursa Asia
Mengawali pekan ini (Senin, 06/02) saham Asia mengalami rally setelah ekonomi Amerika menunjukkan perbaikan di sektor tenaga-kerja. Dan faktor faktor yang menggerakan indeks rally adalah data-data ekonomi AS yang di rilis akhir pekan lalu, yaitu data tingkat pengganguran AS dan Non-farm payrolls yang memicu sentimen di pasar.
Amerika Serikat menciptakan percepatan pertumbuhan tenaga kerja tercepat dalam sembilan bulan terakhir pada bulan Januari, sementara tingkat pengangguran turun signifikan hingga mendekati level terendah dalam tiga tahun terakhir. Laju penciptaan lapangan kerja AS di luar sektor pertanian (non-farm payrolls) meningkat pada Januari 2012 sebesar 243 ribu dari ekspektasi yang hanya sekitar 150 ribu. Sementara itu, tingkat pengangguran turun menjadi 8,3%, jauh dibawah angka ekspektasi dan bulan sebelumnya pada 8.5%.
Sontak berkat rilis data tersebut, indeks saham Nasdaq langsung bertengger di level tertingginya dalam 11 tahun terakhir pada penutupan perdagangan Jumat akhir pekan lalu. Lonjakan terutama karena optimisme terhadap tumbuhnya pasar tenaga kerja yang berada di jalur yang mantap untuk pemulihan. Dan positifnya rilis data tenaga kerja AS tersebut dipastikan juga akan menjadi penggerak utama bagi bursa saham Asia hari ini untuk kokoh berada di teritori positif. Dan pada sesi hari ini kebetulan tidak ada data fundamental ekonomi yang terlalu penting, sehingga pasar diperkirakan bakal lebih leluasa lagi bergerak di zona positif.
Optimisme AS Hijaukan Asia
Nikon Corp, produsen kamera dan lensa yang lebih dari ¼ penjualannya didapat dari Amerika Utara, melonjak 10% di Tokyo setelah menaikkan perkiraan laba operasional tahunan secara penuh. Panasonic Corp, produsen elektronik dari Jepang yang mendapatkan penjualan nyaris 50% di luar negaranya, naik 6.7%. BHP Billiton Ltd, produsen tambang terbesar dunia, menguat 1.6% di Sydney setelah harga komoditi merangkak naik.
“Terjadi perbaikan outlook untuk bursa saham”, dikatakan Andrew Pease, seorang chief investment strategist yang berbasis di Sydney daari Russel Investment Group, yang mengelola sekitar $150 miliar. “Di pertengahan tahun kedua tahun lalu, pembahasan lebih banyak mengenai AS yang mungkin akan kembali mengalami resesi. Saat ini saya pikir pembicaraan akan mengarah kepada seberapa kuatnya pemulihan di AS. Hal itulah yang akan menjadi penyeimbang (di pasar)”.
Technical Analysis Febuary 6th 2012
CURRENCY | RANGE | TREND | RESISTANCE | SUPPORT | BUY | SELL | OBJ | CUT |
EUR/USD | 1.3060-1.3230 | Up | 1.3240 | 1.3060 | 1.3120 | 1.3230 | 1.3060 | |
1.3180 | 1.3000 | |||||||
USD/JPY | 75.80-77.520 | Up | 77.60 | 75.80 | 76.40 | 77.50 | 75.80 | |
77.00 | 75.20 | |||||||
GBP/USD | 1.5740-1.5920 | Up | 1.5920 | 1.5740 | 1.5800 | 1.5920 | 1.5740 | |
1.5860 | 1.5680 | |||||||
USD/CHF | 0.9100-0.9270 | Down | 0.9330 | 0.9150 | 0.9210 | 0.9100 | 0.9270 | |
0.9270 | 0.9090 | |||||||
AUD/USD | 1.0690-1.0860 | Up | 1.0870 | 1.0690 | 1.0750 | 1.0860 | 1.0690 | |
1.0810 | 1.0630 | |||||||
NIKKEI | 8950-9130 | Up | 9140 | 8950 | 9010 | 9130 | 8950 | |
9070 | 8890 | |||||||
HANGSENG | 20810-20990 | Up | 21000 | 20810 | 20870 | 20990 | 20810 | |
20930 | 20750 | |||||||
KOSPI | 262.90-264.70 | Up | 264.80 | 262.90 | 263.50 | 264.70 | 262.90 | |
264.10 | 262.30 | |||||||
GOLD | 1723.10-1745.60 | Down | 1753.10 | 1730.60 | 1738.10 | 1723.10 | 1745.60 | |
1745.60 | 1723.10 |
Langganan:
Postingan (Atom)