CURRENCY | RANGE | TREND | RESISTANCE | SUPPORT | BUY | SELL | OBJ | CUT |
EUR/USD | 1.3270-1.3510 | Down | 1.3590 | 1.3350 | 1.3430 | 1.3270 | 1.3510 | |
1.3510 | 1.3270 | |||||||
USD/JPY | 77.20-79.00 | Up | 79.00 | 77.20 | 77.80 | 79.00 | 77.20 | |
78.40 | 76.60 | |||||||
GBP/USD | 1.5470-1.5710 | Down | 1.5790 | 1.5550 | 1.5630 | 1.5470 | 1.5710 | |
1.5710 | 1.5470 | |||||||
USD/CHF | 0.9100-0.9340 | Up | 0.9340 | 0.9100 | 0.9180 | 0.9340 | 0.9100 | |
0.9260 | 0.9020 | |||||||
AUD/USD | 1.0090-1.0330 | Down | 1.0410 | 1.0170 | 1.0250 | 1.0090 | 1.0330 | |
1.0330 | 1.0090 | |||||||
NIKKEI | 8540-8780 | Up | 8780 | 8540 | 8620 | 8780 | 8540 | |
8700 | 8460 | |||||||
HANGSENG | 18910-19300 | Up | 19300 | 18910 | 19040 | 19300 | 18910 | |
19170 | 18780 | |||||||
KOSPI | 252.40-248.80 | Up | 252.40 | 248.80 | 250.00 | 252.40 | 248.80 | |
251.20 | 247.60 | |||||||
GOLD | 1734.40-1759.10 | Up | 1759.10 | 1734.40 | 1742.60 | 1759.10 | 1734.40 | |
1750.90 | 1726.20 |
Senin, 05 Desember 2011
Technical Analysis Desember 5th 2011
Sarkozy – Merkel, Bertemu di Paris
Setelah keduanya saling mengungkapkan pandangan mereka masing-masing terkait integrasi keuangan, kedua pimpinan negara besar Eropa tersebut akan segera mengatasi perbedaan untuk akhirnya mengeluarkan proposal yang akan diajukan kepada para pimpinan negara-negara Eropa di Brussels, hari Kamis, pada pertemuan minggu ini.
Keduannya akan bertemu untuk memperbaiki tingkat kepercayaan di Eropa, dan dijadwalkan akan bertemu pada pukul 12.30 GMT atau 19.30 WIB hari Senin dan diharapkan untuk mengadakan konferensi pers setelahnya.
Mereka bermaksud untuk menyetujui proposal untuk disiplin anggaran yang lebih ketata di Eropa, yang akan membawa perubahan pada aturan-aturan antar negara Eropa, dimana mereka mengharapkan akan mendapatkan persetujuan pada pertemuan hari Jumat.
Jumat, 02 Desember 2011
EURUSD Bergerak Liar Paska NFP, Kenaikan Masih Terbatas
Bias intraday masih bullish di jangka menengah namun berpotensi mengalami koreksi jangka pendek setelah harga berada di teritori overbought / jenuh beli pada grafik H1. Selain itu kita juga dapatkan indikasi false break setelah harga menembus diatas formasi symmetrical triangle pattern paska rilis data non farm payroll. Fakta ini mengindikasikan outlook bearish di jangka dekat, setidaknya menguji area support 1.3420, anjlok lagi dibawah area tersebut membuka peluang koreksi lebih dalam menguji level support kunci 1.3380.
Di sisi atasnya, masih dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 1.3560 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar target 1.3615 di jangka pendek.
Indeks Berjangka AS Menguat Sebelum Laporan Non Farm Payrolls
Bank of America, bank terbesar kedua dari segi aset, dan Citigroup terpantau menanjak 1.4%, sementara Western Digital Corp menguat 10% setelah dilaporkan kenaikan prediksi penjualan produk jaringan internet untuk triwulan berikutnya.
Indeks S&P futures terpantau menguat 1.37%, sementara DJIA Futs menanjak 1.28% ke level 12,154 sejauh ini sejak The Fed dan 5 bank sentral lainnya memangkas biaya funding dollar dan China mengurangi porsi GWM pada perbankan.
Melihat kedepan, fokus akan tertuju pada laporan non farm payrolls dan tingkat pengangguran pada pukul 20.30 WIB.
Tingkat Pengangguran AS Berkurang, Meski Pertumbuhan Lapangan Kerja Minim
Dengan indikator ekonomi lainnya yang beranjak lebih tinggi, sektor pekerjaan danperumahan masih tetap menjadi rantai utama yang hilang dari proses pemulihan AS.
Angka klaim pengangguran AS baru-baru ini yang terus bertahan di bawah level psikologis 400.000 sempat memberikan momentum positif pada pasar tenaga kerja, yang terhenti menyusul rilis klaim pengangguran sebanyak 402.000 pada Kamis lalu. Meski begitu, klaim tersebut tidak termasuk dalam periode survey NFP bulan November.
Bagaimanapun, angka NFP AS yang dirilis masih menyisakan sejumlah keraguan pasar mengingat data tersebut tidak menyertakan pekerjaan sektor publik, yang harus mengalami kejatuhan seiring pemerintah-pemerintah negara bagian mengurangi cukup banyak pekerjaan guna menyeimbangkan anggaran mereka.
Tekanan Inflasi Eropa Berkurang
Indeks harga produsen merupakan salah satu indikator untuk melihat tekanan inflasi yang akan mempengaruhi konsumen. Bank Sentral Eropa memiliki mandat untuk menjaga inflasi di kisaran 2% namun data terakhir tunjukan inflasi stabil di level 3% pada bulan Oktober dan November. Meski demikian, ekonom prediksi ECB akan kembali turunkan suku bunga pada pertemuan 8 Desember mendatang akibat munculnya ancaman kontraksi ekonomi yang tengah mengintai Eropa.
ECB Mungkin Dapat Sediakan Pinjaman Melalui IMF Sebesar 200 Milyar Euro
Negosiasi masih pada tahap awal, dalam proposal terbaru tersebut Bank Sentral Nasional akan mendaur ulang funding melalui IMF, dan berpotensi untuk memberikan jalur lending bagi Italia dan Spanyol.
Strategi Merkel berbeda lagi hari ini, dengan menyarankan amendemen pakta perjanjian Uni Eropa untuk menyiapkan sanksi secara otomatis bagi negara yang memiliki limit defisit utang diatas 3 persen dari GDP, dan memiliki rasio utang terhadap GDP sebesar 60%.
Berbagai opsi tersebut secara keseluruhan telah meredakan lonjakan yield obligasi Spanyol dan Italia seiring optimisme para investor bahwa para pemimpin Eropa dapat memberikan kerangka kerja fiskal yang ketat pada KTT tanggal 9 Desember mendatang.
Emas Masih Dalam Uptrend, Terbuka Peluang Koreksi Sesaat Jelang NFP
Meski demikian penguatan di jangka pendek masih terbatas sembari menunggu laporan tenaga kerja AS malam ini.
Namun para investor mengharapkan KTT Uni Eropa pekan depan dapat menyediakan solusi konkrit pada krisis utang zona Eropa, dan mengharapkan peningkatan likuiditas yang dapat menopang Emas.
Secara teknikal, Emas dalam kondisi uptrend secara keseluruhan, namun karena kondisi overbought / jenuh beli, koreksi Emas masih terbuka peluang namun terbatas di area support $1732 & $1725, namun penguatan berpotensi berlanjut menuju area $1770 & $1815.
Apresiasi Emas Terbatas Jelang NFP AS
Kendati demikian, penguatan yang diperlihatkan Emas mungkin masih akan terbatas menjelang rilis data ketenagakerjaan AS hari ini.
"Pasar berharap akan pertemuan para petinggi Eropa pekan depan akan menghasilkan beberapa solusi, termasuk peningkatan likuiditas, yang berarti juga akan mendorong inflasi. Hal tersebut tentu memberikan dukungan positif bagi Emas," kata analis Saxo Bank, Ole Hansen.
KTT Eropa pekan depan diperkirakan secara luas akan memberikan solusi konkret untuk penyelesaian krisis hutang zona Euro, dengan Jerman dan Perancis terus berupaya keras untuk mencapai kesepakatan. Presiden ECB Mario Draghi juga telah menyatakan kesiapan bank sentral untuk bertindak lebih agresif dalam memerangi krisis, dengan catatan para pemerintah negara-negara zona Euro sepakat untuk memperketat kontrol anggarannya.
Minat Berisiko Naungi London
Indeks FTSE 100 Inggris melonjak 1,7% ke level 5,582.12, setelah ditutup turun 0,3% pada sesi sebelumnya. Optimisme London dipicu oleh kabar yang menyebut bahwa pejabat Eropa sedang merancang sebuah rencana untuk mengatasi krisis hutang zona euro. Pada saat bersamaan, futures saham Amerika Serikat (AS) berjangka juga diperdagangkan lebih tinggi.
Fokus perhatian hari ini tertuju pada laporan dari Departemen Tenaga Kerja AS. Data diharapkan dapat menunjukkan adanya pertambahan 125.000 lapangan kerja baru pada bulan November.
Saham perbankan di bursa Inggris menjadi emiten sektoral dengan kenaikan terbesar di seluruh Eropa. Barclays PLC (BARC) naik lebih dari 4%, HSBC (HBC) dan Standard Chartered PLC (STAN) masing-masing naik 3,7 %. Saham Lloyds Banking Group (LYG) dan Royal Bank of Scotland Group PLC (RBS) berhasil meraup 3,6%.
Harga minyak dan logam mulia turut menguat sehingga berdampak pada performa saham energi terkait. Saham BP naik 2%, BG Group naik 1,8% dan Royal Shell memperoleh 1,7%.
Di antara emiten penambang, BHP Billiton PLC melonjak sampai 4% dan Xstrata meroket hingga 3,7%. Sementara Fresnillo PLC dan Lonmin PLC masing-masing melonjak 3,5%.
Hanya ada segelintir saham yang bergerak di zona negatif. Saham perusahaan asuransi Admiral Group PLC turun 2% ke 893 sen poundsterling setelah Investec memotong harga target menjadi 570 pence dari 843 pence.
Waspadai Resisten Emas 1754
Pergerakan emas terlihat berada dalam kondisi sideways dan berada di area range sempit. Secara teknikal, indikator stochastic berpotensi dalam kondisi bullish. Pecahnya resistan 1754.10 berpeluang membawa emas kembali menguat menuju resistan 1773.70. Sebaliknya jika support 1733.41 ditembus maka emas cenderung melemah dan bergerak menuju support 1720.62.
Pasar Saham Eropa Terkerek Naik Jelang NFP
Terpantau sejauh ini indeks saham FTSE London, menguat 1.45% ke level 5,573.00, sementara DAX Jerman melesat 1.45% ke level 6,126.50, dan CAC Prancis naik 1.55% diperdagangkan di level 3,176.50.
Melihat kedepan, fokus masih tertuju pada laporan non farm payrolls yang dirilis pada pukul 20.30 WIB, diperkirakan naik menjadi 125,000. Sementara tingkat pengangguran masih stabil di angka 9%, cukup rendah dibanding level tinggi tahun 2009, di are 10.1%, namun secara historis level angka pengangguran saat ini masih cukup tinggi.
Para analis yakin, tingginya level tenaga kerja akan mengarahkan kebijakan Quantitative Easing tambahan oleh The Fed pada 2012.
Kecemasan Ekonomi Bebani Sterling
Sterling bergerak stabil terhadap dollar dengan support di 1.5636. Trader juga terlihat enggan bertransaksi sembari menunggu data non-farm payrolls AS yang akan dirilis 20.30 WIB. AS diprediksi akan laporkan penambahan lapangan pekerjaan sebanyak 122.000 di bulan November.
Meski demikian, analis melihat situasi krisis utang zona-euro akan terus menjadi faktor penggerak sterling. Jikalaupun sterling dapat rasakan dampak positif dari rilis data non-farm; namun rally akan berlangsung singkat jika investor kehilangan kepercayaan atas kemampuan Eropa untuk atasi krisis. "Efek non-farm terhadap performa sterling terbatas. Minggu depan ada pertemuan puncak Eropa dan jika Eropa tidak umumkan solusi komprehensif untuk selesaikan krisis utang maka sterling akan kembali melemah," ujar Ian Stannard, strategis Morgan Stanley.
Afrika Selatan: Eropa Tidak Punya Kemampuan!
Banyak pelaku ekonomi mungkin sudah hilang kesabaran terhadapEropa. Seperti apa yang dinyatakan oleh dua petinggi negara di benua Afrika.
Menteri Keuangan Afrika Selatan, Pravin Gordhan, menilai kawasan Afrika tertimpa akibat kelalaian negara Eropa. "Masalah Eropa telah merusak ekonomi negara berkembang," kecamnya. Afrika Selatan adalah negara ekonomi terbesar di benua itu dan paling terdampak oleh krisis negara barat. Gordhan kini bersekutu dengan Menteri keuangan Nigeria, Ngozi-Okonjo Iweala, yang juga lama mengkritisi kinerja pejabat tinggi Eropa.
"Pemimpin Eropa tidak punya kemampuan untuk menjaga halamannya dan membiarkan krisis meluas ke kawasan lain," kecam Gordhan pada sebuah wawancara dengan BBC. Sang menkeu memang layak untuk geram, mengingat krisis sudah membuat investor lari dari negaranya. Arus likuiditas asing ke Afrika terus menurun karena pemodal takut dengan prospek investasinya. Krisis Eropa menggiring pemilik modal untuk mengalihkan uang ke instrumen seperti emas atau tunai. Penarikan uang secara cepat memicu volatilitas pada nilai tukar valuta domestik, seperti yang dialami Nigeria. Apalagi banyak negara Afrika sedang menggalakkan pembangunan, dengan memakai dana investasi asing. Dalam pernyataannya, bank sentral Kenya juga melihat risiko nilai tukar dari kisruh hutang Eropa.
Afrika Selatan sendiri tengah giat melipatgandakan investasi asing langsung (FDI) menjadi tiga kali lipat pada 2015 mendatang. Adapun nilai total FDI saat ini sudah mencapai $3 miliar per tahun. Negara Afrika belum bisa melepaskan diri dari pasar ekspor potensial seperti Eropa. "Sekarang Kita hanya bisa berharap adanya perbaikan," ujar Gordhan. Ia meminta otoritas benua biru untuk segera membentuk benteng yang bisa menghambat krisis seperti ini untuk menyebar ke wilayah lain.
Kanselir Merkel: Kami akan Amandemen Pakta Eropa
"Kita sudah tidak bicara soal kesatuan fiskal, tetapi sudah masuk langkah konkrit," ujar Merkel. Kedua negara sudah berulangkali menyerukan amandemen pakta Uni Eropa dalam berbagai event. Dengan begitu, petinggi kawasan bisa merancang aturan fiskal yang diterapkan sama rata pada semua anggota. Pakta baru nantinya mewajibkan seluruh negara untuk meninjau kembali komponen anggaran nasional serta mengikuti aturan. Di dalamnya juga akan dicantumkan sanksi bagi pemerintah yang melanggar disiplin fiskal.
Merkel akan bertemu presiden Nicolas Sarkozy hari Senin (05/11) untuk menjabarkan rencana kedua negara. Setelah itu, cetak biru resolusi akan dibahas pada pertemuan Eropa 9 Desember mendatang di Brussel. "Kami siap menuju Brussel untuk mengubah pakta Eropa," ujar Merkel. Jerman dan Prancis tidak menghendaki krisis seperti saat ini terulang lagi di masa depan.
Langganan:
Postingan (Atom)