Jumat, 25 November 2011

Technical Analysis November 25th 2011


CURRENCY
RANGE
TREND
RESISTANCE
SUPPORT
BUY
SELL
OBJ
CUT
EUR/USD
1.3260-1.3430
Down
1.3490
1.3310

1.3370
1.3260
1.3430
1.3430
1.3250
USD/JPY
76.30-78.00
Up
78.10
76.30
76.90

78.00
76.30
77.50
75.70
GBP/USD
1.5400-1.5580
Down
1.5640
1.5460

1.5520
1.5400
1.5580
1.5580
1.5400
USD/CHF
0.9100-0.9270
Up
0.9280
0.9100
0.9160

0.9270
0.9100
0.9220
0.9040
AUD/USD
0.9640-0.9810
Down
0.9870
0.9690

0.9750
0.9640
0.9810
0.9810
0.9630
NIKKEI
8140-8320
Up
8330
8140
8200

8320
8140
8260
8080
HANGSENG
17970-18150
Up
18160
17970
18030

18150
17970
18090
17910
KOSPI
233.40-235.20
Up
235.30
233.40
234.00

235.20
233.40
234.60
232.80
GOLD
1700.60-1723.10
Down
1730.60
1708.10

1715.60
1700.60
1723.10
1723.10
1700.60

Kamis, 24 November 2011

China Konfirmasi Pemangkasan RRR Untuk 6 Bank


 China Konfirmasi Pemangkasan RRR Untuk 6 BankBank sentral China memberikan konfirmasi bahwa bank sentral tersebut telah menurunkan giro wajib minimum untuk 6 perbankan di provinsi Zhejiang, memangkas rasio pendanaan yang diperlukan untuk digantikan dengan persyaratan dari PBOC untuk 16-16.5% yang efektif hari Jumat.
PBOC mengutip dalam sebuah laporan dari kantor berita Xinhua bahwa rasio permodalan atau giro wajib minimum mengalami kenaikan tahun lalu sebagai bagian dari hukuman perbankan karena tidak memberikan pinjaman yang cukup untuk usaha pertanian didaerah-daerah. Penurunan giro wajib minimum seharusnya tidak dianggap sebagai pelonggaran kebijakan, demikian dilaporkan. 

Technical Analysis November 24th 2011


CURRENCY
RANGE
TREND
RESISTANCE
SUPPORT
BUY
SELL
OBJ
CUT
EUR/USD
1.3260-1.3430
Down
1.3490
1.3310

1.3370
1.3260
1.3430
1.3430
1.3250
USD/JPY
76.50-78.20
Up
78.30
76.50
77.10

78.20
76.50
77.70
75.90
GBP/USD
1.5450-1.5630
Down
1.5690
1.5510

1.5570
1.5450
1.5630
1.5630
1.5450
USD/CHF
0.9100-0.9270
Up
0.9280
0.9100
0.9160

0.9270
0.9100
0.9220
0.9040
AUD/USD
0.9610-0.9780
Down
0.9840
0.9660

0.9720
0.9610
0.9780
0.9780
0.9600
NIKKEI
8080-8260
Down
8320
8140

8200
8080
8260
8260
8070
HANGSENG
17580-17760
Down
17820
17640

17700
17580
17760
17760
17570
KOSPI
228.70-230.50
Down
231.10
229.30

229.90
228.70
230.50
230.50
228.60
GOLD
1684.40-1706.90
Down
1714.40
1691.90

1699.40
1684.40
1706.90
1706.90
1684.40

Rabu, 23 November 2011

Euro Terus Didera Polemik Eropa


Euro Terus Didera Polemik Eropa Menjelang sesi pembukaan pasar Eropa (Rabu, 23/11) mata uang tunggal Euro masih mondar-mandir di area negatif dengan bergerak di range sempit kisaran $1.3450/70.
Terjebaknya EUR di bawah kisaran $1.35 tersebut lantaran pasar masih fokus pada krisis utang di Eropa, dan pasar kali ini merespon negatif sentimen yang datang dari yield obligasi Spanyol yang kembali melonjak tajam hingga ke level tertinggi dalam 14 tahun terakhir. Sentimen semakin negatif setelah tingkat kepercayaan konsumen zona Eropa kian memburuk. Kondisi tersebut berdasarkan data yang dirilis kemarin menunjukkan angka indeks muncul -20.4 dibanding sebelumnya di level -19.
Dan akhirnya berita negatif tersebut kembali menjadi pukulan berat bagi kepercayaan pasar yang sudah dialami selama berminggu-minggu akibat krisis utang zona Euro yang tidak cepat tuntas. Alhasil, Euro masih akan terus larut dalam keterpurukan dan akan konstan di bawah $1.35 seiring krisis utang Eropa yang penanganannya sampai kini belum bisa diharapkan.

Yunani Harus Waspadai Potensi Keluar Dari Zona-Euro


Yunani Harus Waspadai Potensi Keluar Dari Zona-EuroBank sentral Yunani peringatkan adanya potensi keluar dari zona-euro dan meminta pemerintah koalisi untuk tingkatkan kebijakan reformasi. Dalam laporan moneternya, Bank of Greece katakan bailout €130 miliar merupakan kesempatan terakhir bagi Yunani untuk jalankan program reformasi. Kegagalan pelaksanaan dapat sebabkan keterpurukan lebih dalam yang dapat menghapus kemajuan yang diraih beberapa dekade terakhir, paksa Yunani keluar dari zona-euro, dan jatuhkan standar hidup masyarakat.
Laporan ini cerminkan suramnya outlook ekonomi Yunani yang kini masuki tahun kelima resesi. Bank sentral prediksi GDP akan berkontraksi 5,5% tahun ini dan tidak terlihat pertumbuhan hingga 2013. “Pemerintah Yunani harus targetkan pencapaian surplus anggaran dan lakukan reformasi sebagai cara untuk pulihkan ekonomi,” tulis laporan Bank of Greece.
Sementara itu, euro melemah di sesi London. EUR/USD kini diperdagangkan 1.3392, dekat level rendah harian 1.3373 

Emas Masih Pantau Zona-Euro


Emas Masih Pantau Zona-Euro Harga emas tidak banyak berubah di sesi London meski terlihat kesulitan pertahankan level psikologis 1700 seiring menguatnya dollar. Meski demikian, investor terus memantau perkembangan lebih lanjut dari krisis utang zona-euro. Yield obligasi pemerintah Spanyol masih berada dekat level kritis 7% walaupun IMF telah luncurkan fasilitas likuiditas 6 bulan yang dapat membantu negara yang merasa terancam oleh penularan krisis.
Analis teknikal Reuters, Wang Tao, prediksi emas dapat rebound ke area 1715. Meski emas masih hadapi ancaman dari aksi jual di pasar keuangan lainnya, namun ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter di kedua sisi Atlantik masih mendukung sentimen. Beberapa petinggi Federal Reserve melihat rendahnya prospek pertumbuhan ekonomi berarti perlunya kebijakan yang lebih longgar. "Untuk jangka panjang, emas masih bullish. Harga emas di 1700 masih cukup baik untuk dikoleksi terutama jika bank sentral AS atau Eropa putuskan untuk suntikkan lebih banyak likuiditas ke pasar," ujar trader Singapura yang diwawancarai Reuters.

Lelang Obligasi Jerman Perburuk Euro

Lelang Obligasi Jerman Perburuk Euro Euro lanjutkan pelemahan akibat buruknya hasil lelang obligasi Jerman. Jerman hanya berhasil kumpulkan dana €3,9 miliar, lebih rendah dari rencana €6 miliar. Ini tentunya tunjukan bahwa ekonomi terkuat zona-euro sekalipun rasakan dampak dari meningkatnya kecemasan akan potensi penularan krisis. EUR/USD kini diperdagangkan 1.3396, jauhi level tinggi harian 1.3531

Dollar Berjaya di Atas Pelemahan Euro


Dollar Berjaya di Atas Pelemahan EuroMenjelang rilis data manufaktur Eropa, kurs mata uang euro terpantau melemah. Sepanjang sesi perdagangan Asia, mata uang tunggal cenderung terkoreksi.
Hari ini euro bergeser ke 1.3465 per USD atau turun dibanding harga pada sesi Amerika, 1.3513. Pelemahan itu dipicu oleh beberapa faktor, antara lain penurunan kinerja bursa saham Amerika Serikat (AS) dan Asia, revisi turun ekonomi AS dan kontraksi sektor manufaktur China (preliminary HSBC Purchasing Managers Index).
Indeks dollar langsung naik ke 78.475 dari catatan sesi Selasa kemarin (78.252).Euro hari ini kemungkinan bereaksi terhadap PMI awal manufaktur euro-zone yang akan segera dirilis. Jerman dan Prancis juga siap melepas data yang sama hari Rabu ini. Dollar tampak berjaya di hadapan beberapa valuta utama. GBP/USD terkoreksi dari 1.5637 ke 1.5613. Sementara yen Jepang juga melemah dari 77.00 ke 77.03 per USD. AUD/USD bahkan mencetak koreksi terdalam, dengan minus 0,9% sepanjang sesi Asia ke level 97.58 sen dollar. Kini EUR/USD terpantau menguat tipis ke 1.3473. 

Partai Oposisi Tolak Naikkan Defisit Jerman


Partai Oposisi Tolak Naikkan Defisit JermanPemimpin partai oposisi mengkritik rencana pemerintah Kanselir Angela Merkel untuk naikan beban utang tahun depan meskipun pertumbuhan ekonomi masih kuat. Pimpinan Social Democrat, Sigmar Gabriel, katakan Jerman akan kehilangan kredibilitas jika menambah utang di saat serukan negara Eropa lainnya untuk memangkas defisit.
Partai oposisi ingin pemerintah memangkas anggaran belanja dan urungkan niat untuk naikan defisit anggaran 2012 menjadi €26 miliar; lebih tinggi dari €22 miliar tahun ini. “Kanselir Merkel telah bersikeras untuk penerapan kebijakan penghematan di seluruh zona-euro demi cegah penularan krisis lebih lanjut; namun jika pemerintah tidak urungkan niatnya maka pimpinan Eropa lainnya akan mengkritik sikap arogan Jerman,” tutur Gabriel di depan parlemen.
Sementara itu, euro melemah di sesi London. EUR/USD kini diperdagangkan 1.3452, dekat level rendah harian 1.3432

Stress Test, Tantangan untuk Bank AS


Stress Test, Tantangan untuk Bank ASDaya tahan sektor perbankan menjadi sorotan di tengah isu perlambatan ekonomi dunia. Bukan hanya di Eropa, wacana uji stress mulai mencuat juga di Amerika Serikat (AS).
Federal Reserve melihat sektor perbankan masih rentan terhadap guncangan seperti kasus Lehman 2008 silam. Tepat setelah bursa ditutup Selasa kemarin (22/11), bank sentral memerintahkan 31 bank utama untuk berpartisipasi dalam uji stress. Rekomendasi the Fed dinyatakan untuk mengetahui tingkat ketahanan bank-bank, dengan aset senilai >$50 miliar, dalam menghadapi krisis.
Enam bank terbesar Paman Sam bahkan menghadapi tantangan lebih besar. Penurunan gairah industri finansial menggerus kinerja Bank of America (NYSE:BAC), Goldman Sachs (GS), Citigroup (C), JPMorgan Chase (JPM), Morgan Stanley (MS) dan Wells Fargo (WFC). Sebagai parameter kinerja perbankan, keenam lembaga dituntut merancang strategi mumpuni guna bertahan di tengah krisis. "Lembaga (perbankan) diharapkan memiliki rencana kredibel supaya tetap mempunyai dana untuk pinjaman rumah tangga dan bisnis," demikian pernyataan the Fed. Atas dasar itu bank sentral merilis instruksi spesifik bagi bank, yang isinya bervariasi dan disesuaikan dengan skala bisnis dan operasional perusahaan bersangkutan.
Pada uji tekanan 2009 lalu, hanya 19 bank yang diwajibkan untuk turut ambil bagian. Mereka adalah institusi dengan pengelolaan aset di atas $100 miliar. Tetapi sekarang, aturan yang disebut dengan 'Dodd-Frank Regulations' itu mewajibkan bank dengan aset minimal $50 miliar untuk berpartisipasi.
Hasil ujian bank akan memperlihatkan daya tahan lembaga, jika dihadang oleh guncangan pasar dengan skala krisis seperti tiga tahun lalu. Di dalamnya termasuk simulasi kondisi angka pengangguran sebesar 13% dan pengaruh krisis Eropa. Bank kini harus membuktikan bahwa mereka sanggup menyisihkan cadangan modal, setidaknya 5%, guna menjaga keseimbangan pada masa krisis.
Institusi perbankan kini memiliki waktu sampai 9 Januari untuk menyerahkan rencana korporat kepada the Fed. Mereka yang gagal stress test kemungkinan tidak diperkenankan membagi dividen. Bank sentral berencana melepas sebagian hasil ujian pada publik, termasuk estimasi kerugian dan pendapatan dari 19 bank yang pernah berpartisipasi sebelumnya. Kini tinggal bagaimana bank-bank itu menjawab tantangan yang diajukan oleh otoritas moneter. 

EURUSD: Waspadai Support 1.3450, Potensial ke 1.3422

EURUSD Saat ini berpeluang rebound mengarah pada area resistance dikisaran 1.3477. Pecahnya area tersebut membuka peluang terjadinya penguatan lanjutan menuju area 1.3508 hingga area bearish trendline. Proyeksi tersebut kemudian juga diperkuat oleh kondisi pergerakan CCI dan Stochastic yang saat ini telah berada dalam area oversold. Namun waspadai support pada kisaran 1.3450 karena jika level tersebut pecah, besar kemungkinan bias EURUSD kembali bearish dan membidik area 1.3422.


 EURUSD: Waspadai Support 1.3450, Potensial ke 1.3422

GBPUSD: Konsolidasi Dikisaran 1.5610 – 1.5675

GBPUSD masih berada dalam zona konsolidasi dikisaran 1.5610 hingga 1.5675. pada grfaik 1-jam diatas, terlihat pergerakan GBPUSD saat ini menguji area support dikisaran 1.5610 dimana pecahnya level tersebut berpotensi memicu akselerasi bearish menuju area 1.5544. Sementara itu, waspadai kondisi CCI dan Stochastic yang saat ini berada dalam area oversold karena berpotensi memic terjadinya rebound menuju area 1.5675 hingga 1.5748 jika support tersebut mampu bertahan.


GBPUSD: Konsolidasi Dikisaran 1.5610 – 1.5675

Fed Pertimbangkan Kejelasan Pada Kebijakan Suku Bunga


Fed Pertimbangkan Kejelasan Pada Kebijakan Suku Bunga  PetinggiFederal Reserve pada bulan ini mendiskusikan bagaimana mereka memberikan dunia usaha dan investor lebih banyak informasi mengenai apa yang dapat memicu kenaikan tingkat suku bunga. Namun Fed menahan diri untuk merubah tingkat suku bunga, menurut minutes pertemuan tanggal 1-2 November. Panel yang diketuai oleh wakil Janet Yellen sedang mencari cara untuk memberikan lebih banyak informasi mengenai langkah bank sentral di masa mendatang. Kejelasan pada kebijakan tingkat suku bunga dapat membantu meyakinkan investor dan dunia usaha bahwa tingkat suku bunga akan tetap berada di level rendah.
Pasca pertemuan bulan November, Fed memberikan outlook yang suram bagi perekonomian AS, memprediksikan penurunan pada GDP dan akan menghadapi kenaikan tingkat pengangguran. Fed tidak mengumumkan adanya kebijakan baru, namun suramnya outlook meningkatkan peluang diambilnya kebijakan tambahan dalam waktu dekat. Menurut sejumlah ekonom, Fed dalam pertemuan tanggal 13 Desember nanti mungkin akan mengumumkan rencana pembelian obligasi kredit perumahan untuk membantu pasar perumahan. Opsi lain untuk Fed adalah QE3.

Rapuh! Rally Emas Temporer, Support $1680


Rapuh! Rally Emas Temporer, Support $1680
Sepanjang perdagangan sesi pagi di Asia (Rabu, 23/11) harga Emas dunia terpantau rally hingga menembus ke atas level penting $1700/troy ons, platfom Reuters.
Emas yang sempat mencapai level tinggi $1709.09 terutama mendapat support dari sejumlah permintaan investasi, meskipun permintaan fiisk anjlok tajam di Asia setelah harga berhasil menembus level $1,700/oz. Secara umum hari ini harga emas kembali pulih dari pelemahan sebelumnya dan kembali berada di kisaran positif.
Namun demikian terlihat masih sedikit yang mengambil posisi besar ke dalam Emas untuk saat ini. Alasannya karena si besi kuning ini masih berpotensi jatuh ke level support $1,680 di jangka pendek bila situasi di Eropa kian memburuk di tengah investor kini khawatir terhadap kemungkinan resesi ekonomi dunia.
Sementara bila bursa saham terus merosot, para investor dan pemodal akan terpacu untuk menjual emas karena harga logam ini masih menguat sekitar 20% dari level di awal tahun. Secara teknikal resisten Emas kini bercokol di area $1,730. Harga Emas (XAU=) kini bergerak stabil di area $1,706 dengan level low hari ini berada di $1,696.38.