Rabu, 20 Juli 2011

Kesepakatan Obama Hancurkan Harapan Emas

Harga emas turun dari rekor di atas $ 1.600 per ons Selasa setelah Presiden Obama mengumumkan bahwa kesepakatan telah terjalin mengenai defisit AS dan telah berada di jalur yang tepat.
Emas sebelumnya mengalami kenaikan selama 11 hari berturut-turut. Penurunan kali ini karena sentimen risiko yang membaik, melemahkan beberapa logam mulia sebagai permintaan safe haven. Aset seperti ekuitas dan euro berada pada harga lebih tinggi, mengulur momentum terbalik emas dan menyeret harga secara singkat di bawah $ 1.600.
Namun, investor terus memburu logam karena kekhawatiran yang meningkat bahwa krisis hutang yang melanda Yunani mungkin menjerat  Italia dan Spanyol, dan seiring batas tenggat waktu mengenai plafon hutang AS yang segera tiba. 
Saat  emas diperdagangkan pada $ 1588.05 masih berusaha untuk mendekati level terendahnya pada $ 1582.30.

Selasa, 19 Juli 2011

Solusi Plafon Hutang ( mungkin hentikan rally Gold )

Ketika banyak instrumen keuangan melemah akibat terimbas isu plafon hutang, tidak demikian halnya dengan emas. Jika kongres akhirnya menyepakati kenaikan batas hutang, maka rally logam mulia akan berakhir. 
Untuk jangka panjang, emas memang masih sangat prospektif karena fundamental ekonomi belum kokoh. Pasar harus mewaspadai koreksi jangka pendek dari kecemasan antar kawasan, baik Amerika Serikat (AS) maupun Eropa. "Ketika isu plafon hutang terlewati, maka akan terjadi koreksi," ujar Jim Steel, Chief Commodities Analyst HSBC. Terlalu banyak sentimen yang bisa mendukung penguatan emas untuk jangka panjang, seperti hutang AS, pemangkasan Yunani, inflasi China maupun harga pangan dan komoditi. Tetapi layaknya sebuah pasar investasi, selalu ada faktor penghambat yang mencuat ke permukaan sewaktu-waktu. Steel menargetkan harga rata-rata emas tahun ini sebesar $1525 atau bahkan bisa sampai ke atas $1650. 
 
Tidak hanya itu, jumlah investor dan spekulan yang masuk ke pasar makin meningkat. "Pada pekan lalu saja posisi spekulatif mencatat volume terbesar sejak September 2009 lalu," ujar Suki Cooper, Analis Komoditi Barclays. Komisi Pengawas Perdagangan Futures menyatakan bahwa posisi jual institusi besar naik sebanyak 25% pekan lalu. 
 
Saat harga sudah menembus $1600 seperti sekarang, ada kecenderungan permintaan emas fisik juga ikut melonjak. Meski sekarang demand dari dua konsumen perhiasan terbesar dunia, China dan India, sudah berkurang, tidak berarti aksi beli emas fisik urung terjadi. Penggunaan logam mulia untuk perhiasan dan koin berperan dalam kenaikan harga lebih lanjut.

Gold today

Emas melanjutkan pergerakan bullish dan mencapai target analisis sebelumnya di sesi perdagangan kemarin. Saat ini emas kembali membuat rekor tertingginya dikisaran 1609.75. Pecahnya level tersebut memungkinkan terjadinya kembali penguatan membidik area 1614.15. Sebaliknya kondisi indikator teknikal yang berada dalam area overbought berpotensi memicu terjadinya koreksi jangka pendek menuju area support dikisaran 1605.35 hingga area trendline jika resistance yang merupakan rekor tertinggi baru gagal di tembus.


Emas bersiap dengan New rekor

Emas stabil dekar rekor tertingginya, 1609.75, akibat merebaknya kekhawatiran krisis utang di Eropa dan AS. Minat safe-haven emas mungkin akan terjaga seiring belum terselesaikannya krisis utang zona-euro sedangkan Gedung Putih masih belum capai kesepakatan dengan Kongres untuk naikkan plafon utang AS.

"Jika anda melihat kemajuan dalam pembicaraan utang sebaiknya bagi investor jangka-pendek lakukan aksi ambil untung dahulu," ungkap Ong Yi Ling, analis Phillip Futures. Pasar juga terus pantau perkembangan situasi di Eropa, di mana pemerintah dan bank berjuang temukan solusi atas bailout baru Yunani. Prospek emas di jangka panjang tetap cerah, Ong bahkan targetkan emas raih $1650 dan $1700 hingga penutupan tahun 2011.

Emas naik untuk 12 sesi berurutan, reli terpanjang dalam empat dekade terakhir. Namun, analis teknikal Reuters Wang Tao katakan emas dapat alami koreksi tajam begitu capai target jangka pendek di $1613. "Pembeli ragu-ragu dan menunggu koreksi untuk kembali masuki pasar," ungkap dealer Singapura. 

Earnings


Pelaku pasar saham Amerika Serikat (AS) dan dunia berharap rilis earnings pekan ini akan lebih baik dibanding harapan khalayak. Mayoritas komponen penting S&P 500 dan Dow Jones diharapkan mampu menyumbang optimisme bagi ekonomi AS.
Bursa saham tengah berjuang dalam 3 bulan terakhir karena pasar pesimis dengan proses pemulihan. Beberapa korporasi raksasa seperti General Electric (GE), Goldman Sachs (GS), McDonald's (MCD), Apple (AAPL), Intel (INTC) dan IBM (IBM) adalah simbol kejayaan ekonomi. Oleh karena itu, kinerja keuangan masing-masing emiten pada kuartal II bisa merefleksikan tingkat permintaan terhadap produk dan jasa. 
 
"Earnings jadi satu-satunya titik terang bagi perekonomian," ujar Dean Barber, Presiden Barber Financial Group. Meski musim rilis pendapatan diyakini cerah, perekonomian negara sesungguhnya masih negatif. "Perusahaan dan kondisi ekonomi berbeda arah, hal ini tidak boleh berlarut terlalu lama," ujarnya lagi. 
 
Mengingat musim earnings melibatkan beragam perusahaan dari berbagai sektor, maka investor harus punya fokus terhadap satu komponen tertentu. Demikian pendapat Marc Pado, US Chief Market Strategist Cantor Fitzgerald. "Hasil earnings bisa membalikkan gairah pasar," tuturnya. Secara tipikal, hasil pendapatan kuartal II selalu lebih lemah dibanding kuartal lain dalam setahun. Alasannya adalah karena tidak terlalu banyak aktifitas ekonomi dalam periode itu. Pado menyarankan supaya investor membandingkan detil laporan earnings pekan ini dengan performa dari tahun ke tahun. Analis sendiri memperkirakan akumulasi earnings kuartal II komponen S&P 500 naik 6,5% dibanding tahun lalu.
 
Bill Stone dari PNC Asset Management menilai pendapatan korporasi tidak akan buruk. Namun Ia melihat sentimen hutang Eropa dan plafon hutang AS bisa mengikis bursa saham. "Sebaik apapun hasilnya, harus bisa mengimbangi efek sentimen hutang," tutur Stone. Dua lini yang diprediksi masih solid adalah material industri karena harga komoditas sedang tinggi. Sementara perusahaan finansial akan jadi kartu penentu. Earnings apik menaungi JP Morgan dan Citigroup namun bukan berarti semua perseroan mampu menyamai prestasi keduanya.

Emas Bidik $ 1.700,prospek bulllish


Profit taking menghambat gain emas di awal perdagangan Asia setelah hari Senin (18/07) menyentuh rekor tinggi di $1,607.37. Trader dan analis yakin outlook logam mulia masih bullish terkait kekhawatiran masalah hutang zona Eropa masih mendominasi sentimen investor.
Anggota zona Euro bekerja sama untuk membantu Yunani menghindari default sementara kekhawatiran mengenai kesehatan keuangan Italia juga berkembang. Spanyol diperkirakan juga membutuhkan bailout. Emas dapat diperdagangkan sampai $1,682/oz-$1,700/ons sampai akhir 2011, menurut Gary Wagner di kitco.com. Target harga perak  di kisaran $41/oz - $43/oz menurut Fibonacci retracement. Spot emas di $1,601/ons, turun $4.10 dan perak di $40.46/ons, turun 9 sen dari level penutupan.

Senin, 18 Juli 2011

Sterling Analysis : Masih dalam fase Konsolidasi


GBPUSD kehilangan arahnya pada hari Senin. Bias masih netral di jangka pendek, selama harga bergerak dibawah level tertinggi daily sebelumnya, skenario utama masih downtrend. Namun, formasi hammer yang tampak di grafik Daily mengindikasikan potensi koreksi keatas menguji 1.6175. Tembus diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral mengincar 1.6192 di jangka pendek.
Secara keseluruhan skenario bearish masih valid selama harga bertahan dibawah area resisten 1.6260,  Level support terdekat ada di area 1.6050, anjlok dibawah area tersebut dapat memicu momentum bearish lebih lanjut setidaknya untuk mengincar area support kunci 1.6000 s.d 1.5950.

Euro Analysis : Incar 1.3835


EURUSD sangat labil dan tidak menentu mengawali pekan ini, harga sempat menguji keatas di kisaran 1.4132, kemudian melorot ke area 1.4050 sejauh ini. Pada grafik H1 outlook masih bearish selama harga bergerak dibawah bearish trend channel 1.4150, jika EURUSD stabil tembus dibawah 1.4050 dapat memicu tekanan bearish lebih lanjut menguji area 1.3950 sebelum menuju ke 1.3835.
Di sisi atasnya, level resisten terdekat ada di 1.4150 & 1.4280.

Emas Tertahan Pada Fibonacci Projection 50%


Pada grafik H4 dapat kita perhatikan spot Harga Emas masih tertahan di level fibonacci projection 50%, di saat bersamaan Daily stochastic telah mengindikasikan teritori jenuh beli / overbought.
Target $1600 dapat menjadi resisten yang cukup kuat dan harga berpotensi mengalami koreksi sebelum menuju target objektif teknikal selanjutnya pada fibonacci projection 61.8% di kisaran 1627.
Disisi bawahnya level support terdekat ada di area 1593, anjlok dibawah area tersebut dapat memicu momentum bearish lebih lanjut menguji area support kunci 1577. Namun selama harga masih diatas area 1565, bias teknikal secara keseluruhan masih uptrend.

Gold : Dapat Uji 1605.41

Emas kembali meroket dan membuat harga tertinggi baru dikisaran 1599.75. Secara teknikal pada grafik 1-jam emas terlihat potensi terjadinya koreksi jangka pendek menuju area 1594.09 hingga 1587.75 jika resistance dikisaran 1599.75 mampu bertahan. Hal tersebut juga diperkuat oleh kondisi CCI dan juga Stochastic yang saat ini berada dalam area overbought. Namun abaikan potensi terjadinya koreksi jika resistance tersebut pecah karena dapat memicu penguatan ke area 1605.41. 


Analisa Pekan ini


USD/JPY

USD/JPY memecah support terakhir di area 80.00 dan kuat di kisaran 78.50 pekan lalu. USD diperdagangkan melemah terhadap JPY karena outlook ekonomi Amerika Serikat (AS) sedang lesu. Untuk pekan ini, Saya memperkirakan USD/JPY sideways dari 78.50 ke sekitar 80.00 dalam pergerakan sempit. Abaikan proyeksi beli Anda bila USD/JPY tembus dekat support 78.50.

EUR/USD

Mata uang euro akan bertengger di 1.4200 pekan ini dengan kecenderungan turun. Seandainya mampu memecah support 1.4100 lagi, Saya melihat koreksi akan menyeret EUR/USD ke kisaran 1.3950. Akan tetapi, waspadai berita fundamental dari eurozone, yang rentan memicu short-covering ke atas 1.4270 atau bahkan menyentuh target resisten selanjutnya, 1.4350.

GBP/USD

GBP/USD melampaui support terdahulu, 1.5900, di awal pekan lalu. Namun sterling rebound dengan cepat dari level rendah 1.5780 ke 1.6194. Pekan ini, Saya melihat dua kemungkinan dalam pergerakan jangka pendek. Mengacu pada kabar fundamental yang cenderung menyebabkan koreksi, GBP/USD dapat anjlok sampai area 1.5970. Namun sterling punya kesempatan berbalik ke level lebih tinggi, 1.6260, sebelum nantinya jenuh beli. Meski demikian, GBP/USD masih bearish untuk jangka panjang.  

EMAS

Harga emas akan terbatasi level 1600.00 di tengah minat profit taking. Namun Kami mengidentifikasi resisten tinggi lainnya di sekitar 1630. Pekan ini, Saya memandang harga emas akan menjalani konsolidasi teknikal dengan target di area 1555.00. Tren pasar sedang liar sehingga Kami sarankan traders untuk menempatkan stop-order. Di lain pihak, emas kemungkinan bergerak antara 1595.00-1600.00 di awal pekan sebelum kembali terkoreksi. Abaikan rencana jual Anda jika emas pecah di atas resisten 1600.00.

MINYAK MENTAH 
Harga minyak mentah WTI berhasil mengikis kerugian karena prospek dollar yang buruk. Dari sisi teknikal, harga akan bergerak dari 93.50 ke 94.50 dalam waktu dekat, kecuali tren justru berbalik. Dalam beberapa pekan mendatang, tidak ada petunjuk arah tetapi Saya memilih untuk ambil posisi dari level bawah ekstrim dengan kontrol terhadap resiko. Kami memperkirakan tren baru baru datang di awal Agustus, saat keputusan soal plafon hutang AS sudah lebih jelas. 

Emas Tembus Diatas $1600


Emas berjangka reli diatas $1600 per troy ons pada perdagangan hari Senin seiring dengan kekhawatiran pada krisis utang zona Eropa yang masih berlanjut ditambah lagi tidak ada progress kesepakatan untuk menaikkan batas limit utang AS memicu pengalihan resiko para investor ke aset yang tergolong aman seperti Emas.
 
Akhir-akhir ini Emas bahkan melampaui kinerja Perak, setelah meraih rekor $1600 per troy ons tidak lama ini akibat ketidakpastian atas kemampuan pejabat Eropa untuk menyetujui paket bantuan kedua bagi Yunani dan menghentikan penyebaran problem Yunani ke negara lain seperti Spanyol dan Italia.
 
Para investor cenderung beli Emas seiring dengan meningkatnya nilai Emas ditengah kekacauan keuangan.
 
Berdasarkan studi teknikal, bias intraday masih bullish selama harga bergerak didalam bullish channel pada grafik H4 setidaknya mengincar level Fibonacci projection 161.8% di kisaran $1611, dekat area tersebut kemungkinan harga dapat terkoreksi setelah melejit lebih dari $100 sejak tanggal 1 july silam.
 
Di sisi bawahnya, level support terdekat ada di 1593 – 1583 – 1575.

Jumat, 15 Juli 2011

Kongres Butuh 'Ditekan'


Banyak kalangan memandang bahwa krisis dalam negosiasi plafon hutang Amerika Serikat (AS) pada akhirnya akan berakhir. Pemerintah dan legislatif tidak mungkin membiarkan kinerja Barack Obama terganggu masalah pendanaan. Namun pemikiran (sebagian) anggota parlemen bisa jadi tidak se-simple itu. Beberapa analis melihat ada kemungkinan kongres membiarkan obligasi negara terkena status default.
 
Hal itu tentu akan menyebabkan pasar saham kolaps tiba-tiba. Namun jika pasar nantinya bereaksi keras, maka hal itu akan memberi tekanan baru bagi kongres. "Kongres butuh tekanan supaya mau meneken persetujuan, misalnya dari reaksi keras pelaku pasar," ujar Ed Mills dari FBR Capital. Namun Mills melihat kemungkinan persetujuan tidak tercapai hingga deadline 2 Agustus hanya sebesar 25%. "Tampaknya kedua pihak benar-benar sulit mengalah sampai situasi berubah menjadi krisis," ujarnya. 
 
Kongres dan Gedung Putih menetapkan tanggal 22 Juli sebagai batas akhir negosiasi. Sementara Menteri Keuangan, Tim Geithner, mengatakan pemerintah punya toleransi hingga 2 Agustus. Jika kongres enggan melunak setelah deadline, maka pasar saham akan bergejolak. Investor luar memandang Washington tidak bisa kompak menyelesaikan kepentingan nasional. 
 
"Pada akhirnya, kongres akan menyepakati wacana pemerintah," pungkas Alec Levine, Associate Director Newedge Group. Levine melihat situasi sekarang identik dengan saat pemerintah memperjuangkan Troubled Asset Relief Program (TARP) beberapa tahun silam. "Saat itu perundingan pertama gagal, pasar bereaksi keras hingga perundingan dua berjalan mulus," ungkap Levine. Akhirnya, program senilai $700 miliar bisa direstui House untuk mengatasi krisis tahun 2008 lalu. Situasinya kurang lebih serupa, respon kritis dari pelaku pasar keuangan dibutuhkan supaya kongres tidak terlalu keras kepala. 

Euro : Uji Resistance 1.4281

Koreksi terjadi pada EURUSD hingga ke area support di 1.4129. Terlihat pada grafik 1 jam bahwa terbentuk pola head and shoulders dan pullback terjadi ke area neckline. Pola ini akan gagal jika harga kembali berakselerasi ke atas neckline atau ke atas 1.4187 dan hal tersebut akan membuka peluang untuk pergerakan naik menguji resistance di 1.4281. Sebaliknya, tembusnya support di 1.4129 akan memperkuat pola tersebut sehingga EURUSD berpotensi turun hingga 1.4035.


Sterling “Nervous” Jelang Hasil Stress Test


Meski  sempat terkoreksi tipis, Poundsterling terpantau nayris tak bergerak alias flat di akhir pekan ini.
Dengan kondisi yang flat tersebut, Sterling masih tetap rentan merosot lagi ditengah memburuknya sentimen pasar karena cemas terhadap rapuhnya ekonomi, tingginya rasio hutang Inggris dan ekspektasi kenaikan suku bunga yang makin menjauh.
 
Selain itu aksi lepas posisi kadang sesekali mewanai perdagangan karena pasar mengantisipasi terlebih dahulu menjelang dirilisnya indikator ekonomi AS yaitu data inflasi harga konsumen (CPI-AS) serta hasil uji kesehatan (stress test) bank-bank Eropa hari ini.

Prospek USD Minus, Untungkan Euro


Sampaidengan sesi perdagangan siang di hari Jumat, mata uang tunggal Euro terpantau bergerak sideways setelah mengalami koreksi di sesi sebelumnya.
Faktor ini terutama disebabkan oleh dollar AS yang mengalami sedikit pemulihan setelah Pimpinan Federal Reserve Ben Bernanke akhirnya menjawab semua spekulasi di pasar yang menyebutkan bahwa QE3 akan segera diluncurkan.
 
Dalam pidatonya di depan Komite Senat AS, Bernanke menegaskan bahwa bank sentral AS akan menyuntikkan dana lagi ke dalam sistem perekonomian, hanya jika ekonomi Amerika benar-benar semakin memburuk, yang menurutnya belum terjadi saat ini meski tingkat inflasi terus naik sejak akhir 2010.
 
Namun secara umum untuk kedepannya, dollar AS masih akan tertekan, terutama setelah pihak Moody’s dan S&P saat ini telah memperingatkan akan men-downgrade peringkat hutang kredit Amerika jika sampai 2 Agustus mendatang Kongres belum juga menaikkan plafon hutang AS.
 
Bila kondisinya demikian, untuk jangka panjang EUR masih memiliki peluang menguat lebih lanjut. Karena kondisi ini akan mendorong investor melakukan pembelian terhadap aset ber-imbal hasil tinggi.

Profit Taking Hambat Laju Emas


Harga emas melemah di sesi Asia terkait tindakan trader mengambil keuntungan setelah pekan ini emas rally ke level tinggi baru di $1,594.90 per troy ons. Spot emas di $1,583.40/ons, turun $3.60 dari level penutupan hari Kamis (14/07) di New York.
Logam mulia akan menguji level $1,600/ons dalam jangka pendek, namun pergerakan tajam tampaknya tidak akan terjadi hari ini menjelang hasil stress-test bank Eropa pukul 23.00 WIB. Jika jumlah bank yang gagal menjalani tes lebih tinggi hal ini akan berimbas pada pelemahan EUR terhadap USD. Namun hal ini juga dapat mendorong harga emas dikarenakan kekhawatiran mengenai krisis hutang zona Eropa menambah minat aset safe-haven.
Dari 91 bank Eropa yang menjani tes, 10-15 diperkirakan mengalami kegagalan, menurut catatan analis MF Global, Tom Pawlicki. 

Emas Bergerak Rangebound


Logam  mulia bergerak rangebound. Sejak 1 Juli emas telah mencatat gain 6.8% dengan level penutupan saat itu di $1,486.50/ons.
Kekhawatiran masalah hutang zona Eropa, pertumbuhan ekonomi AS yang mengkhawatirkan dan kemungkinan mengenai langkah pelonggaran kuantitatif AS mendukung permintaan save haven untuk logam mulia. Spot emas di $1,585.80/onsz, turun $1.20 dari level penutupan. Logam mulia diperdagangkan di range sempit kisaran $1,584.00 - $1,589.00. Perak di $38.30/ons, naik 11 sen, platinum menjadi $1,767/ons, naik $5 dan paladium di $778/ons, naik $4 dari level penutupan.

Potensi Downgrade Rating AS Menghantam Sesi Eropa


Minyak  berjangka naik secara moderat setelah laporan jobless claims AS jatuh tajam disaat bersamaan laporan penjualan ritel mengalami peningkatan, mengindikasikan perbaikan ekonomi di negara konsumen minyak terbesar dunia.
 
Para pelaku pasar masih melihat data ekonomi tersebut dibayangi oleh kekhawatiran lebih besar pada potensi downgrade rating kredit AS seiring tidak tercapainya kesepakatan negosiasi anggota kongres dengan Gedung Putih.
 
Permintaan minyak AS juga meorost menyentuh level terendah 2 bulan di minggu yang berakhir pada 8 Juli, menurut laporan EIA hari Rabu kemarin. Penggunaan bahan bakar merosot ke level terendah 8 tahun. Sehingga penguatan harga minyak masih berpotensi terbatas seiring peringatan Moody’s Investor Service pada review rating bond pemerintah di AAA.
 
Berdasarkan studi teknikal, bias intraday menjadi netral setelah harga gagal menembus diatas 98.75, namun masih dibutuhkan penembusan konsisten dibawah area 95.15 untuk memicu momentum bearish lebih lanjut menguji area support kunci 92.00. 

Emas Cetak Rekor Tertinggi


Emas melaju  mencatakanrekor tertingginya di London dan New York sebagai akibat isu tentang kekhawatiran terhadap stimulus AS dan hutang dalam AS serta masih berlarut-larutnya krisis di Eropa mendorong permintaan terhadap logam mulia meningkat sebagai aksi safe haven.
Dolar jatuh terhadap enam mata uang utama setelah Ketua Federal Reserve Ben S.Bernanke mengatakan bank sentral siap mengambil tindakan tambahan, termasuk membeli obligasi pemerintah yang lebih. Pembelian obligasi untuk meningkatkan perekonomian negara adi daya tersebut. 

Investor khawatir  tentang dampak pelonggaran kebijakan lebih lanjut oleh Fed akan melemahkan  dolar dan ini akan mendukung emas, kata Peter Fertig, pemilikKuantitatif Komoditi Research Ltd di Hainburg, Jerman. "Kemungkinan default  AS dengan tidak meningkatkan plafon hutang dalam batas waktu sampai 2 Agustus. Selain itu downgrade mungkin adalah alasan untuk berinvestasi dalam emas sebagai safe haven. Masih ada resiko bahwa krisis di Europe masih akan berlanjut. " Tambahnya lagi.

Segera pengiriman emas naik sebanyak $ 12,07 atau 0,8% menjadi $1594.45 per ons dan berada di $ 1,586.75 pada jam 12.56 waktu London.Emas untuk pengiriman bulan Agustus naik  0,1% lebih tinggi pada $ 1587,10 per ons di Comex di New York setelah mencapai rekor $ 1594.9 yang merupakan harga emas pada rekor tertingginya sepanjang sejarah. Saat ini (20.27 wib) emas diperdagangkan pada $ 1588,2. 

Emas incar rekor baru


 Emas  terkerek naik di rekor segar baru sejak sesi Asia hari Kamis, seiring dengan pelemahan dollar yang dipicu oleh kekhawatiran limit utang yang beralih ke AS.
 
Emas untuk kontrak bulan Agustus bertambah 0.22% sejauh ini diperdagangkan di level $1585.80 per troy ons setelah meraih titik tertinggi nya di $1589.60 per troy ons.
 
Faktor lain yang turut menopang Emas stabil dekat level rekor adalah potensi stimulus tambahan yang dipompa bank sentral AS ke ekonomi AS. Emas melanjutkan penguatannya ditengah ketidakpastian ekonomi makro memicu pengalihan resiko para investor ke aset yang tergolong aman seperti Emas.
 
Berdasarkan studi teknikal, Emas berpotensi terkoreksi turun untuk menetralisir kondisi jenuh beli / overbought pada chart Daily, mengincar support area 1579 – 1577 di jangka pendek. Anjlok dibawah area tersebut dapat memicu momentum bearish lebih lanjut mengincar level support kunci 1562.
 
Namun selama harga masih bertahan diatas area 1552 secara keseluruhan skenario bullish masih kuat untuk membawa harga ke rekor baru 1601 - 1597 minggu-minggu ini.

Kamis, 14 Juli 2011

Konstan Diatas $1.6080 sterling masih aman


Poundsterling  mengalami koreksi hingga sesi siang hari Kamis, namun masih terbilang cukup aman selama valuta ini bergerak diatas level support $1.6080.
Koreksi ini lantaran Sterling didera sentimen negatif setelah lembaga pemeringkat Moody’s menyebutkan kemungkinan rencana untuk memangkas peringkat kredit obligasi Amerika Serikat. Kondisi ini dikhawatirkan bisa mengobarkan kembali kecemasan investor terhadap krisis finansial global.
 
Sesi kemarin GBP menguat tajam terhadap Dollar AS terutama akibat terangkat oleh pidato Gubernur Fed Ben Bernanke yang mengisyaratkan kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter putaran berikutnya jika ekonomi terus melemah dan inflasi terus menurun.
 
Secara teknikal bila GBP pecah dibawah support $1.6080, dikhawatirkan dapat memicu bearish lanjutan Sterling menuju level krusial $1.6. Bila level 1.6 masih juga ditembus, bukan tidak mungkin bila Sterling akan terjerumus hingga 1.5940 hingga 1.5900.

Moody’s Picu Euro Kandas


Mata  tunggal Euro akhirnya tidak mampu melanjutkan rebound-nya dan justru terkoreksi hingga tipis dibawah $1.4200 pada sesi siang hari Kamis.
Koreksi ini lantaran EUR masih terbilang rapuh dalam suasana meluasnya pesimisme terhadap para pemimpin zona Eropa yang terlihat tidak sanggup mencegah penyebaran krisis hutang.
 
Sentimen negatif diperparah oleh berita sebelumnya yang menyebutkan lembaga pemeringkat Moody’s kembali menurunkan peringkat hutang untuk negara Irlandia. Tidak hanya itu saja, Moody’s menyebutkan kemungkinan rencana akan memangkas peringkat kredit obligasi Amerika Serikat.
 
Kondisi ini sontak mengobarkan kembali kecemasan investor terhadap krisis finansial global.

Sterling Analysis : Tren bullish awas support


Sterling menguat terhadap USD. Resistance terdekat saat ini berada di 1.6191. Bias untuk GBPUSD adalah bullish namun kemungkinan akan terjadi pullback ke area support di 1.6123. Jika muncul sinyal bullish sebelum support tersebut tembus, maka sterling berpotensi menguat lagi membidik area 1.6191. Pecah ke atas 1.6191 diperkirakan akan mendorong sterling naik hingga 1.6259.

Waspadai tembusnya support di 1.6123 karena bisa jadi akan diikuti oleh koreksi ke area 1.6047.

Euro Analysis : masih cenderung bullish

Euro terus menguat terhadap USD namun tertahan di resistance 1.4281. Pullback berpotensi terjadi ke area support di 1.4187 atau area trendline naik sebagai support dinamis. Jika area support tersebut bertahan dan diikuti oleh kemunculan sinyal bullish maka EURUSD diperkirakan akan melanjutkan trend naik menguji 1.4281. Perhatikan support di 1.4187 karena jika support itu tembus maka akan berpotensi menyebabkan koreksi hingga ke 1.4035.


Defisit Tahunan AS Sudah Dekati $1 Triliun


Defisit anggaran  Amerika Serikat (AS) terus membengkak sepanjang tahun ini. Rilis Kementerian Keuangan memperlihatkan bahwa tidak lama lagi total defisit siap menembus angka $1 triliun!
 
Sepanjang 9 bulan pertama (tahun anggaran), besaran defisit AS sudah mencapai $971 miliar. Sebagai perbandingan, angka tersebut setara dengan besaran defisit satu tahun penuh pada tiga tahun lalu. Dengan periode perhitungan satu tahun masih tersisa tiga bulan, jumlah defisit hampir pasti menembus catatan tahun lalu, $1,29 triliun. Namun, jumlah tahun ini diyakini tetap berada di bawah rekor angka yang tercapai pada 2009, yakni sebesar $1,41 triliun. 
 
Defisit bulan Juni terpantau $43 miliar, cukup besar untuk rerata bulanan. Fakta ini kian menambah tekanan bagi kongres dan pemerintah untuk segera meneken plafon hutang baru. Jika tidak, surat hutang AS akan default untuk kali pertama dalam sejarah. Defisit tahun ini akan menembus angka $1 triliun untuk tiga periode beruntun. 

Koreksi USD Untungkan Logam Mulia


Aset  investasi berbasis logam mulia masih mempertahankan gain setelah mata uang USD konsisten melemah. Spot emas terpantau kuat di $1,586.30 per ons. Emas menguat $3.70 dari level penutupan terdahulu, namun menjauh dari rekor $1,590.04.
 
Logam mulia favorit investor diprediksi mencatat level tertinggi baru pada sesi perdagangan Eropa dan Amerika Serikat (AS). Mengingat sentimen masih rawan dan minat safe haven tetap tinggi. Dalam satu atau dua hari ke depan, emas berpeluang merangsek ke $1,600. Emas diuntungkan oleh peringatan Moody's terhadap rating obligasi AS semalam. Di saat bersamaan, EUR/USD bertengger di 1.4220, menguat dibanding penutupan kemarin (1.4158). 
 
Adapun logam perak terpantau naik 8 sen ke $38.31 per ons. Platinum naik $15.00 ke $1,786 dan palladium meraup $6 untuk $780 per ons.

Emas Siap Uji Level $ 1.650


Harga  akan terus naik dalam beberapa pekan mendatang dan akan menguji level $1,680/ons, menurut catatan MF Global. "Pasar emas diperkirakan terus menguat dalam jangka pendek, didukung oleh kemungkinan kelanjutan kebijakan moneter akomodatif, ketidak pastian masalah hutang dan faktor teknikal," katanya.
Spot emas di $1,586.10/ons, naik $3.50 dari level penutupan di hari Rabu namun berada di bawah rekor tinggi di $1,590.04/ons. 

Emas Tunggu QE3


Jika AS melanjutkan paket pelonggaran kuantitaif yang ketiga, dalam jangka pendek emas berpeluang bergerak $150, menurut broker yang bermarkas di Sydney.
"Jika QE3 terjadi, pergerakan emas tak terbendung," katanya. Logam mulia diprediksi akan menembus level $1,600/ons di tengah sentimen zona Eropa dan pasar AS yang lemah. Spot emas di $1,586.80/ons, naik $4.20 dari level penutupan namun berada di bawah level rekor tinggi baru di $1,590.04/ons. Jika AS batal melakukan QE3, emas dapat anjlok ke $1,450/ons, terkait minat resiko meningkat demikian juga dengan sentimen pasar,  katanya. Skenario ini terjadi setelah pimpinan Fed, Ben Bernanke menyatakan kemungkinan atas tindakan kebijakan tambahan menjelang Kongres berlangsung hari Rabu (13/07).
Emas juga terbantu oleh pengumuman Moody's mengenai kemungkinan penurunan peringkat bagi obligasi pemerintah AS.

Emas Pecah Rekor Baru


Harga spot emas melesat tak terkendali hingga mencatat rekor tinggi baru di atas $1,589 di hari Kamis setelah muncul berita kemungkinan penambahan stimulus oleh Federal Reserve A.S.
Selain itu krisis hutang zona Eropa yang kian meningkat turut andil dalam memicu kenaikan beruntun terpanjang emas dalam 5 tahun terakhir.
 
Harga emas memperpanjang rally pada awal sesi lalu setelah Gubernur Federal Reserve Ben Bernanke mengatakan bank sentral siap untuk kembali melonggarkan kebijakan jika perekonomian melemah dan inflasi terus menurun. Komentar Bernanke dinilai sebagai petunjuk bakal digelontorkannya QE tahap III.
 
Kecemasan penyebaran krisis hutang zona Eropa ke Italia, negara perekonomian terbesar ke-3 di kawasan, dan ketidakpastian mengenai debat menaikkan batas hutang AS, turut menyokong penguatan emas.

Rabu, 13 Juli 2011

Oil : Waspadai Resisten Minyak 97.99

Minyak mentah mengalami rebound dan saat ini tengah menguji resistance di area 97.99. Stochastic dan CCI 4 jam-an berada di kondisi jenuh beli sehingga membuka peluang koreksi ke 95.72 jika resistance di 97.99 bertahan dan muncul sinyal bearish dari stochastic dan CCI tersebut. Sebaliknya akselerasi ke atas 97.99 berpotensi mendorong harga minyak hingga ke 99.40.


Penolakan Terhadap Nuklir Jepang Meningkat


Perdana Menteri Naoto Kan berjanji untuk mengurangi ketergantungan Jepang padareaktor nuklir dan menyerukandiadakan perdebatan tentang apakah perusahaan swasta harus diperbolehkan untuk mengoperasikan plant tenaga nuklir setelah terjadinya bencana Fukushima.
"Kita harus mengurangi ketergantungan nuklir step by step dan akhirnya kita bisa melakukan tanpa energi yang bersumber dari nuklir." Papar Kan hari ini di Tokyo.
Penolakan  terhadap tenaga nuklir meningkat di Jepang empat bulansetelah gempa berkekuatan 9 SR yang mengakibatkan tsunami dan membuatlumpuh Tokyo. Plant Electric Power Co 's Fukushima Dai-Ichi  memicu terjadinya kecelakaan nuklir terburuk dalam 25 tahunterakhir. Surat kabar Asahi mengatakan kemarin bahwa 77 % responden jajak pendapat mendukung pemberhentian pemakaian tenaga nuklir, naik dari 74bulan lalu.

Tidak Ada Rencana Kongkret Pada Pertemuan Uni Eropa


Tidak ada perusahaan yang berencana untuk mengadakan pertemuan darurat para pemimpin Uni Eropa terkait krisis ekonomi kawasan Eropa. Prioritas utama dari pertemuan adalah bahwa menteri keuangan bersedia menyetujui rincian paket penyelamatan kedua bagi Yunani.
“Tidak ada rencana yang nyata pada pertemuan khusus tersebut. Lebih prioritas adalah para menteri keuangan untuk menyetujui paket bantuan baru bagi Yunani.” Kata juru bicara pemerintah Jerman.
Perwakilan Uni Eropa mengatakan pada Reuters bahwa pertemuan khusus akan diadakan pada Jum’at (15/7) di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap menyebarnya krisis hutang di wilayah Eropa. Selain itu pertemuan juga akan membahas tentang struktur kesepakatan bantuan baru bagi Yunani.

Perbankan Jerman Optimis Dengan Hasil Stress-Test, Spanyol Was-Was


Dari ke-13 bank Jerman yang turut ambil bagian dalamstress-test perbankan Eropa nampaknya akan lolos, meskipun 2 di antaranya mencatat hasil yang hanya sedikit lebih tinggi dari batas minimum, menurut sebuah nara sumber yang terlibat dalam program tersebut.
Bank milik pemerintah, HSH Nordbank, kemungkinan akan memiliki rasio kecukupan modal Core Tier 1 sekitar 5,5% berdasarkan skenario stress-testterberat, sedikit di atas batas minimum 5% yang diperlukan. Sedangkan rasio NordLB diperkirakan akan berada pada kisaran 5%-6%. Sementara bank-bank seperti Deutsche Bank AG, Commerzbank AG, Hypo Real Estate, WestLB, BayernLB, LBBW, Deka, DZ Bank, WGZ, Landesbank Berlin dan Helaba, diperkirakan akan memiliki rasio kecukupan modal Core Tier 1 minimal 6%.
 
Dari Spanyol, 2 bank komersial kemungkinan akan mengalami kegagalan dalam stress-test sektor perbankan dengan skenario terberat, menurut laporan ABC hari Rabu tanpa menyebutkan sumber berita tersebut. Sejumlah bank tabungan Spanyol atau cajasjuga diperkirakan akan mengalami hal serupa, ABC menambahkan.
 
Hasil stress-test dari 91 bank-bank Eropa dijadwalkan akan dirilis pada hari Jumat mendatang. Perbankan Eropa diharuskan untuk memiliki rasio kecukupan modal Core Tier 1 di atas 5% dari aktiva tertimbang dalam kasus terjadi krisis ekonomi yang parah dan goyahnya pasar selama 2 tahun ke depan. Core Tier 1 merupakan level kualitas tertinggi yang akan menunjukkan kemampuan sebuah bank dalam menutupi kerugian di masa depan.

Gold : Emas Incar Bollinger Band


Gold terdongkrak naik sejak sesi Asia hari ini, meraih puncak 1574.85, namun diperdagangkan sedikit lebih rendah di 1571.75 sejauh ini dan sedang menguji level tertinggi tanggal 2 Mei di area 1576.90. Tembus diatas area tersebut dapat memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar upper bollinger band pada grafik Daily yang sejauh ini diperdagangkan dilevel 1596.
Bias arah masih netral di jangka pendek, namun pola Double Top membuka peluang koreksi Emas, terutama setelah slow stochastics pada grafik daily berada di teritori jenuh beli / overbought. Namun penurunan Emas jika terjadi dapat dipertimbangkan temporary dan bersifat koreksi seiring dengan indikator MACD yang masih bullish, MACD biasanya cukup akurat untuk memperkirakan trend intermediate / jangka menengah emas seperti yang dapat kita lihat di grafik Daily sebelumnya setiap MACD crossing over keatas, harga Emas tertopang dengan baik.
Di sisi bawahnya, level support terletak di area 1566 - 1553 - 1541.

Emas Menuju Rekor Penutupan Tertinggi Mingguan


Emas sempat reli ke rekor tertingginya $1574.85 per troy ons, membukukan kenaikan dalam 6 hari berturut, seiring dengan ketakutan krisis utang sovereign Eropa memicu permintaan investasi pada aset yang tergolong aman.
 
Logam mulia melanjutkan kenaikan setelah merebak rumor prospek QE tahap 3 paska rilis FOMC Minutes mengindikasikan adanya pandangan stimulus tambahan yang diperlukan untuk mendongkrak pemulihan ekonomi dari beberapa anggota dewan FOMC pada meeting kebijakan moneter bulan Juni lalu.
 
Potensi QE3 ini menyebabkan dollar melemah terhadap euro dan memicu permintaan pada emas. Para investor biasanya menggunakan emas untuk melindungi nilai / hedging di tengah ketidakpastian ekonomi dan resiko ekonomi akibat bahaya default yang dihadapi Italia , Portugal , Yunani.
 
Faktor – faktor inilah yang menyebabkan Emas terus tertopang dengan level resisten teknikal berikutnya terletak di $1600. Adapun level support di jangka pendek terletak di area 1566 – 1553 – 1541. 

Rebound EUR/USD Hampir Lampaui 1.4100


Eur/dollar berpotensi terkoreksi keatas untuk sementara ini karena para investor bersikap defensive jelang testimony Ben Bernanke. Meskipun efek negatif krisis utang zona Eropa maupun downgrade kredit Irlandia dapat memicu kekhawatiran namun di saat bersamaan dollar AS terpukul oleh rumor prospek pemangkasan kuantitatif tahap 3 / QE3.
 
Prospek QE3 makin meningkat setelah laporan tenaga kerja yang lemah selama dua bulan berturut, para investor akan menunggu sinyal stimulus pada testimony Ben Bernanke nanti malam.
 
Berdasarkan studi teknikal, rebound EUR/USD sedang dalam titik krusial, setelah anjlok ke dekat area 1.3835, harga melampaui resisten 1.4050 mengindikasikan adanya buyer yang mendorong harga ke level psikologis 1.4220 di jangka pendek. Tapi masih dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 1.4100 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut.
 
Di sisi bawahnya, level support terdekat terletak di area 1.4050 – 1.3835 – 1.3700.

Sterling Analysis : buka peluang ke 1.6056


GBPUSD mencoba untuk naik sejak sesi Asia, meraih bottom di 1.5908 namun bergerak liar ke 1.5987 dan sejauh ini diperdagangkan lebih rendah di level 1.5951. Fakta ini menyebabkan perubahan view teknikal dan dalam posisi wait n see.
Bias intraday masih netral di jangka pendek, namun selama harga tertahan dibawah trendline resisten pada grafik H1, skenario bearish masih membayangi. Tembus diatas 1.5980 - 1.6000 dapat membuka peluang Buy mengincar target resisten 1.6075. Resisten terkuatnya di area 1.6140 untuk mempertahankan skenario bearish di jangka menengah.
Support terdekat terletak di 1.5780, anjlok dibawah 1.5780 akan mengembalikan skenario bearish yang kuat untuk menguji level support 1.5730.

Sentimen Pasar Mixed Di Awal Sesi Eropa


 Laporan pasar sedikit pulih setelah dirilis laporan pertumbuhan GDP China melampaui perkiraan, meskipun dibayangi kekhawatiran penyebaran krisis Yunani setelah Moody’s melakukan downgrade rating utang Irlandia ke level ‘junk’.
 
Mata uang berisiko seperti Euro, Aussie terkoreksi naik setelah anjlok ke titik terendahnya, seiring pembeli dollar AS kembali bersikap defensive jelang testimony dari Gubernur The Fed Ben Bernanke.
 
EUR/USD untuk sementara ini stabil diatas 1.40, masih diatas 200 day MA di kisaran 1.39. Sejauh ini pergerakan pair EUR/USD mirip dengan rollercoaster setelah anjlok ke 1.3840 akhirnya terkoreksi naik lagi ke levl 1.4052 sejauh ini.
 
Sejalan dengan buruknya fundamental, terutama di 3 negara member Eropa yang dikenal dengan istilah PIIGS (Portugal Irlandia, Italy, Greece, Spain). Kenaikan mungkin masih rapuh karena lembaga pemeringkat Moody’s khawatir bahwa jaminan untuk menghindari default di Irlandia akan menjadi yang terbesar keempat di dunia, dan diprediksikan negara tersebut tidak akan mampu mengumpulkan modal dari swasta setelah program bailoutnya kadaluarsa di tahun 2012. Bagaimanapun pasar masih stabil kembali setelah menteri Keuangan Luxembourg berupaya meyakinkan pasar bahwa tidak akan ada negara anggota zona Eropa yang terkena default. 

Krisis Menguji Daya Tahan Perusahaan


Beberapa negara ekonomi penting kehilangan momentum di pertengahan tahun ini. Amerika Serikat (AS) dan Eropa diterjang oleh masalah hutang dan anggaran. Kondisi kritis dalam perekonomian global bisa diartikan sebagai bahaya bagi prospek bisnis.
Mengacu pada proyeksi ekonomi dunia terkini, perusahaan-perusahaan besar akan sulit untuk bangkit ke periode pra-krisis. Beberapa korporasi bisa bertahan, namun banyak pula yang harus berjuang lebih keras. Daya tahan sektor bisnis dapat diukur pada pekan ini, saat anggota bursa Wall Street merilis data keuangan periode April-Juni. 
 
"Kita tidak akan melihat kenaikan (laba) dramatis seperti kuartal terdahulu," ujar John Carey dari Lembaga Investasi Pioneer. Masalah hutang tidak saja mengganggu kinerja pemerintah. Konsumen juga ikut terimbas kenaikan harga minyak sehingga pengeluaran terbatasi. 
 
Survei Bloomberg terhadap para analis bursa AS memperlihatkan bahwa earnings rata-rata anggota indeks Standard & Poor's akan tumbuh 13% di kuartal II. Meski terbilang sesumbar, rasio tersebut justru masih lebih rendah dibanding fakta kuartal I. Pada triwulan perdana 2011, earnings naik sebanyak 18%. Sementara pada periode pasca krisis 2010 lalu, laba bahkan naik sampai 37%. 
 
Optimisme pasar mulai mencuat saat Alcoa merilis data pendapatan di atas ekspektasi. CEO perseroan bahkan meyakini bahwa prospek permintaan alumunium sangat bagus. Kinerja prima juga ditunjukkan oleh sektor otomotif, saat Volkswagen melansir rekor penjualan di atas 4 juta unit mobil (termasuk Skoda dan Audi). Salah satu sektor yang diuntungkan oleh lonjakan harga komoditas adalah perminyakan dan energi. Perusahaan seperti ExxonMobil dipercaya meraup untung besar dari kenaikan harga minyak di atas $100 per barel. Komponen saham teknologi dan manufaktur tampaknya juga tidak akan kesulitan meraup laba. 
 
Salah satu sektor yang tidak memiliki peluang bagus pada musim earnings kali ini adalah perbankan. Pengetatan aturan finansial dan persyaratan modal lebih besar membuat bank-bank AS sulit meraih profit seperti 1 tahun silam. Apalagi sektor tersebuut terimbas langsung oleh krisis hutang di berbagai kawasan. Artinya, investor menahan diri untuk tidak bertransaksi sehingga marjin laba perusahaan jasa keuangan hampir pasti berkurang.

Klaim Pengangguran Lemahkan Sterling


Sterling turun 30 pips setelah data tunjukan bertambahnya pengangguran di Inggris; ini tentunya makin suramkan outlook ekonomi Inggris yang rapuh.
Klaim pengangguran Inggris bertambah sebanyak 24.500, lebih buruk dari prediksi 15,000 dan revisi publikasi sebelumnya 22.500.

Irlandia: Downgrade Tidak Berdasar!


Irlandia menolak vonis downgrade Moody's terhadap instrumen hutangnya. Menteri keuangan dan sekretaris kabinet memandang keputusan Moody's sebagai hal yang 'tidak berdasar' dan menunjukkan 'putus asa'.
Menurut juru bicara menteri keuangan, Moody's adalah satu-satunya lembaga dari tiga agensi rating yang menetapkan status 'junk' pada Irlandia. Pemerintah menilai bahwa mereka sudah mencapai target dan ketentuan yang diatur oleh Uni Eropa (EU) dan Dana Moneter Internasional (IMF). 
 
Menteri tenaga kerja, Richard Bruton, mengatakan bahwa downgrade Moody's membingungkan. Apalagi Irlandia selalu memenuhi persyaratan yang ditetapkan otoritas. Tetapi pemangkasan rating bisa mencerminkan bahwa Irlandia memang belum cukup sehat. "Perekonomian Kami sudah terkucilkan hingga 2013, keputusan Moody's tidak memperbaiki apapun," kritik Bruton. 
 
Komentar serupa dilontarkan oleh Kepala Kantor Hutang Irlandia (bagian dari Kemenkeu), Oliver Whelan. "Downgrade membuat Kami sulit kembali ke pasar keuangan tahun depan," ujarnya. Whelan menyangkal pendapat Moody's bahwa Irlandia butuh bailout baru pada 2013 mendatang. 
 
Pihak Moody's membela diri dengan menyodorkan berbagai bahan pertimbangan. "Dokumen EU menyebut bahwa terbuka kemungkinan untuk pertolongan dari sektor swasta," ujar Dietmar Hornung, Kepala Analis Irlandia Moody's Investor Service. Pertumbuhan ekonomi diyakini stagnan karena volume permintaan domestik sangat minim. Tetapi Moody's  juga melihat Irlandia masih dalam jalur untuk memenuhi target pemangkasan anggaran 2011. Pada November lalu, negara ini terpaksa menerima pinjaman 67,5 miliar akibat krisis perbankan.

Pasar Menanti Statement Bernanke


Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) malam ini akan berpidato di hadapan panel kongres. Pasar akan mencermati ekspresi dan komentar Ben S. Bernanke tentang perkembangan ekonomi terkini, khususnya menyangkut plafon hutang AS dan krisis Eropa.
Dua isu tersebut kemungkinan besar ditanyakan oleh Komite Layanan Keuangan pada event dengar pendapat malam nanti. Bernanke harus mengutarakan sejauh mana ekonomi AS berjalan di awal semester II, termasuk apakah langkah pelonggaran moneter harus dilanjutkan. Mengingat pada rapat hari Selasa, anggota dewan the Fed memunculkan wacana kebijakan lebih fleksibel. 
 
"Spekulasi soal Quantitative Easing (QE) jilid 3 sudah merebak," tutur Stephen Stanley, Chief Economist Pierpont Securities. Meski sudah mengakhiri program QE 2 pada bulan lalu, the Fed berulangkali memberi sinyak stimulus baru. "Sepertinya Bernanke tidak akan membahas soal program khusus," prediksi Stanley. Gubernur bank sentral diyakin enggan berkomentar soal kenaikan pajak dan pengurangan defisit. Ia sudah menekankan beberapa kali bahwa AS membutuhkan plafon hutang secepat mungkin. 
 
Tidak hanya itu, seperti biasa Bernanke akan menyatakan pemulihan berjalan baik dan ekonomi siap berekspansi pada semester II. Meski demikian, Bernanke dipastikan sulit berkelit dari pertanyaan soal data tenaga kerja. Menyusul rilis data payrolls yang hanya sebesar 18,000 di bulan Juni. Dengar pendapat Gubernur Bank Sentral AS dijadwalkan pada pukul 21.00 WIB.

Euro Analysis : Euro Masih Lemah

Euro masih berada di bawah tekanan bearish yang kuat meskipun terlihat mencoba rebound ke area resistance di 1.4104 seiring sinyal bullish yang diberikan oleh stochastic di grafik H4 jam-an. Waspadai tembus di bawah 1.3962 karena hal tersebut akan memberikan tekanan sehingga Euro kemungkinan akan melemah lagi hingga support berikutnya di 1.3836.


Sterling Analysis : Potensi Bearish Sterling

Sterling berhasil rebound dari support di 1.5778 dan saat ini berada di kisaran support 1.5928 yang juga merupakan level 50% Fibonacci. Stochastic dan CCI bergerak menunjukkan bias netral untuk jangka pendek. Jika harga berhasil turun menembus support di 1.5928 maka sterling berpotensi kembali melemah terhadap USD ke area support minor di 1.5849. Penembusan support minor tersebut akan memberi peluang bagi pergerakan bearish ke 1.5778.


Euro Dihantui Downgrade Spanyol & Italia

Euro masih rentan terkait kecemasan pasar mengenai tindakan Moody’s pada negara zona Eropa lain.

“Dikhawatirkan Moody's akan kembali menurunkan peringkat negara Eropa lain. Hal ini memicu kecemasan pada negara sekitar dan mendorong yield serta bunga pinjaman. Fokus pada yied dan peringkat Spanyol dan Italia,” menurut FXMarketAlerts Team.

“Secara teknikal masih terlihat potensi pelemahan. Support di 1.3700an – trendline tahun 2010-2011, level rendah pivot bulan Maret dan MA  52 week,” menurut penjelasan dari Jamie Saettele CMT, analis teknikal senior DailyFX. “Level resistance jangka pendek di 1.4100.”

EUR/USD bergerak di kisaran 1.3950-1.4036. Euro masih berpotensi menuju level support di 1.3935, 1.3890 dand 1.3840, menurut Valeria Bednarik, kepala analis FXstreet.com. Level resistance di 1.4050.

Logam Mulia


 investasi logam mulia kembali berkilau menyusul rebound euro terhadap dollar. Pelemahan USD memicu aksi beli emas berdenominasi mata uang tersebut. Investor melihat harga saat ini cukup murah dan ideal.
Setelah diperdagangkan pada level 1.3975 kemarin, EUR/USD kini bangkit ke 1.3998. Peran emas sebagai safe haven makin besar, setelah isu hutang Eropa bertambah parah. Alhasil, aset anti-inflasi ini kembali berhasil menembus level tertinggi harian, $1,569.39 ons. Adapun spot emas terpantau di $1,568.10 per ons atau naik 80 sen dibanding penutupan terdahulu. 
 
Serupa dengan emas, logam perak juga masih meraih gain hari ini. Analis sesungguhnya memandang logam kelabu ini bergerak terlalu volatile sehingga harus diwaspadai. Namun spot silver tetap naik 16 sen untuk bertengger di $36.31 per ons. Sedangkan platinum kuat di $1,737 per ons (naik $8) dan palladium meraup $1 ke harga $766 per ons.

Emas Incar Rekor Baru


Emas melejit untuk ditutup di atas $1,562 pada hari Selasa seiring investor mencari safe-haven dari kecemasan bahwa pejabat Eropa gagal menghentikan penyebaran kerisis hutang menuju Italia dan Spanyol. Setelah diperdagangkan flat sepanjang hari, emas tiba-tiba mencuat seiring euro yang turun tajam, memperpanjang rally emas untuk keempat harinya
"JIka kita tinggal di Yunani, kita akan membeli emas sebagai aset yang dapat dipercaya, dan kami tahu Fed ingin melemahkan dollar," ucap Axel Merk, manajer portofolio Merk Investments. "Jika banyak yang percaya bahwa emas adalah mata uang alternatif, harganya akan naik,” ucap Merk.