Senin, 13 Juni 2011

Sterling Analisa : Jenuh Jual, Potensi Bullish di Area 1.6242

Saat ini pergerakan pound berada di bawah resistan. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual dimana ada potensi pound akan menguat. Pecahnya resistan 1.6242 akan membawa pound menguat ke area 1.6300. Waspadai jika pound tidak berhasil menembus resistan dimana ada potensi pound melemah menuju ke area 1.6171.



Euro Analysis : Potensial Bullish, Bila Pecah 1.4377 Uji 1.4444

Pergerakan Euro terlihat berada di atas support dimana ada potensi harga akan menguat. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual. Pecahnya resistan 1.4377 cenderung akan membawa Euro bergerak ke atas dengan menguji 1.4444. Sebaliknya jika support 1.4326 ditembus maka support 1.4253 akan menjadi target pergerakan Euro berikutnya.



Pekan ini : Sterling Suram, Komoditi Optimis


USD/JPY


Pasangan valuta USD/JPY sempat pecah di dekat 80.00 pekan lalu, namun pulih dengan cepat ke atas level tersebut. USD/JPY bergerak lambat dan minim sentimen meski tren coba memicu penurunan lebih dalam. Saya melihat support kuat di kisaran 79.50. Sementara pemulihan bisa mencapai kisaran atas 81.00 pekan ini.   

EUR/USD

EUR/USD anjlok hingga ke level rendah 1.4322 pada hari Jumat lalu. Kami memperkirakan adanya aksi jual di awal pekan ini jika tren merangsek sampai ke bawah support 1.4320 dan menyentuh area 1.4200. Saya sarankan para traders untuk mengambil posisi beli hanya dari tengah pekan, saat level tadi sudah tercapai. Menurut pandangan saya, konsolidasi hanya akan terjadi jika level bawah ini sudah terpenuhi.

GBP/USD

Poundsterling sudah memulai tren pelemahan dan siap terkoreksi untuk waktu lebih panjang. Pada pekan ini, saya melihat GBP/USD bisa sampai di area 1.6100 sebelum kenaikan terjadi. Kami juga memperkirakan konsolidasi akan menyusul saat GBP/USD berada di bawah target bawah. Resisten atas akan terbentuk pada kisaran 1.6320.

EMAS
Harga emas diperdagangkan sideways sepanjang pekan lalu. Namun akhirnya turun pada hari Jumat, searah dengan pelemahan minyak mentah. Emas memang anjlok seperti saya perkirakan sebelumnya, tetapi terlihat peluang beli di kisaran 1525.00. Pekan ini, Saya melihat emas melemah ke area 1512, dengan resisten berada di 1537.00. Abaikan proyeksi jual Anda bila harga berbalik dan bertahan di atas level tersebut.  

MINYAK MENTAH

Minyak mentah WTI menemukan pijakan sangat kuat di area 98.00, hingga menembus 102.44 pada Jumat lalu. Minyak melemah kembali ketika Arab Saudi berencana menambah suplai sehingga mempengaruhi kepercayaan buyers. Saya memperkirakan minyak berkonsolidasi dan bergerak sideways dengan resisten di 100.50. Secara teknikal, pemecahan ke atas 102.50 akan memicu tren kenaikan baru.

Kamis, 09 Juni 2011

Antara Minyak, Inflasi dan Pangan


Ancaman inflasi seakan menjadi musuh bersama bagi seluruh negara industri. Otoritas di berbagai kawasan terus berupaya menangkal lonjakan harga-harga agar tidak berlebihan. Namun tidak banyak yang menyadari bahwa resiko inflasi terkini jauh lebih menakutkan dibanding proyeksi banyak pihak. Cepat atau lambat, lonjakan harga minyak akan menggerus keseimbangan neraca.
 
Pada laporan risetnya, Citibank memperingatkan potensi inflasi besar di emerging markets. Pemerintah negara berkembang harus mampu merancang keseimbangan antara keuangan serta apresiasi valuta supaya kendala ini bisa dijinakkan. 
 
Kenaikan inflasi akibat harga energi bisa berdampak langsung maupun tidak langsung. Efek secara langsung lebih terlihat pada detil Consumer Price Index (CPI) negara emerging dibanding Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Sedangkan pengaruh tidak langsung dapat ditilik pada kenaikan harga susulan pada komoditi dan bahan pangan lain. Pasalnya, lonjakan harga minyak selalu memicu dua akibat; kenaikan biaya produksi pangan dan permintaan global pada biofuels. 
 
Yang paling memprihatinkan dari fenomena ini adalah ikut melambungnya biaya produksi pangan dari pos transportasi, pupuk dan vitamin pertanian. Analis dari Citi memaparkan bahwa sudah terjadi 2 periode, dimana harga minyak berdampak besar terhadap pangan, yakni pada 2007/2008 dan awal 1970-an. Jika pada 3-4 tahun lalu harga meroket karena kelebihan demand, maka pada 1972-1975 kenaikan minyak dipicu oleh keterbatasan stok. Apapun penyebabnya, situasi seperti ini hanya membawa dampak buruk bagi rakyat, sebelum berujung pada kinerja korporasi. Penurunan daya beli akan mempersulit penjualan produk apapun ke pasar sehingga nilai-nilai aset dan ekuitas ikut surut. Jika begini adanya, tidak akan ada lagi sektor yang steril dari guncangan inflasi.

Sterling Analysis : Tren Bullish, Potensial Menguat ke 1.6493

Terlihat pergerakan pound berpotensi masih berada dalam tren bullish dimana pergerakan harga masih di atas garis tren. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bullish. Pecahnya resistan 1.6429 berpeluang membawa pound menguat kembali dengan menguji area resistan 1.6493. Sebaliknya jika support 1.6357 ditembus maka pound akan jatuh semakin dalam menuju area 1.6300.



Minat Safe Haven Tinggi, Emas Rebound


Harga emas tampaknya akan rebound menjadi $1,550 per troy ons dalam dua hari ke depan terkait kekhawatiran atas kondisi ekonomi AS dan Eropa sehingga meningkatkan minat terhadap aset safe-haven diantaranya logam mulia, menurut laporan MF Global.
Logam mulia mendapat dukungan dari beberapa faktor di antaranya data perekonomian yang lemah dan tingginya harga energi. Keputusan Bank Sentral Eropa untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan di hari Kamis "dapat merugikan dollar dan positif bagi logam,". Disarankan untuk membeli emas saat berada di level 1,528/ons.
Spot emas dipardagangkan di kisaran $1,536.90/ons, turun $1.20 dari level penutupan New York. 

Senin, 06 Juni 2011

Gold Today : Rebound, Potensi suppot di 1536

Pergerakan emas terlihat berada di bawah area resistan dari Andrew Pitchfrok dimana ada peluang emas akan bergerak ke bawah dengan menguji support 1536.60. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual. Waspadai jika emas berhasil menembus resistan 1549.80 dimana emas cenderung menguat ke resistan 1558.80.



Analisa Mingguan : Komoditi Kuat, GBP Bearish


USD/JPY

USD/JPY bergerak sempit dari kisaran atas 81.77 hingga turun ke 80.05. Pasangan mata uang ini jatuh pada hari Jumat (03/06) akibat data tenaga kerja Amerika Serikat yang buruk, sehingga anjlok ke level support yang Saya perkirakan pekan lalu. Saya melihat bahwa USD/JPY masih kelelahan meski petunjuk belum jelas. Support terdekat yang bisa tersentuh adalah 79.50, kecuali tren berbalik ke atas 81.77.

EUR/USD 

Valuta euro berhasil mencapai target harga di atas 1.4600 yang Kami tetapkan pekan lalu. Saya memprediksi EUR/USD pekan ini bergerak pelan dan mulai berkonsolidasi, support bawah yang bisa diuji adalah 1.4450. Kisaran tinggi 1.4650 yang terpantau saat ini harus dijaga agar tren kenaikan bertahan. Minat jual bisa terjadi di awal pekan ini. Abaikan proyeksi awal Anda jika EUR/USD merangsek ke atas 1.4700!

GBP/USD

GBP/USD akan bearish pekan ini, walaupun dapat menguji resisten atas di area 1.6500. Traders disarankan mengambil short-entry dari kisaran atas di awal pekan, kemudian menunggu level bawah sekitar 1.6280. Kami perkirakan tren jangka menengah lemah dalam beberapa bulan ke depan, kecuali tren naik bisa memecah resisten 1.6550.
  
GOLD

Secara umum, emas diperdagangkan turun pekan lalu, sebelum berbalik kuat hari Jumat akibat rilis jobs yang negatif. Saya prediksi harga emas kuat di 1546.00 di tengah limpahan minat jual. Level support teridentifikasi di 1512.00 bila emas terjatuh pekan ini. Selalu amati tren USDX, yang pergerakannya selalu berlawanan dengan emas.
  
OIL

Minyak mentah WTI berputar di sekitar 100.00 pekan lalu seraya menghimpun kekuatan baru untuk naik. Pada dasarnya, minyak terpengaruh oleh kebijakan valuta dollar serta kekhawatiran terhadap suplai dari negara-negara Arab. Saya melihat tren akan kokoh di atas area 98.25 untuk kemudian konsolidasi lagi di kisaran 103.00. Banyak kemungkinan tercapainya level harga tinggi dalam waktu dekat, terutama bila tren terus naik melampaui resisten 103.00. Abaikan proyeksi beli bila minyak melewati dan bertahan di bawah kisaran 98.25.

Kamis, 02 Juni 2011

Waspada! Besok Rilis “Non-farm Payrolls”


Akhir pekan ini, Jumat (3/6) pelaku pasar dunia kembali akan disuguhi data Non-farm payrolls AS (tenaga kerja diluar sektor pertanian) dengan prediksi peningkatan hanya sebesar 150 ribu tenaga kerja dibanding periode sebelumnya sebesar 244 ribu.
Perkiraan tersebut merupakan angka prediksi terakhir setelah dipangkas oleh para ekonom dari prediksi sebelumnya sebesar 180 ribu. Pemangkasan pekiraan ini terpaksa dilakukan akibat data-data ekonomi A.S yang dirilis belakangan ini tidak memberikan performa terbaiknya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.
 
Hari Rabu kemarin survei swasta (ADP National Employment) menunjukkan perusahaan-perusahaan di AS hanya menambah 38.000 pekerja di bulan lalu, kenaikan terkecil sejak bulan September. Sementara indeks manufaktur bulan Mei juga melorot melampaui perkiraan di angka 53.5 dari sebelumnya 60.4 (Ekspektasi analis 57.7).
 
Alhasil buruknya angka-angka ekonomi ini turut menambah kecemasan atas melambatnya pemulihan ekonomi di Amerika dan sudah pasti akan memperburuk pelemahan dollar selanjutnya.

Rabu, 01 Juni 2011

Sterling Akan Terbebani Data Manufaktur

Sterling masih berkeliaran di sekitar area koreksinya di hari Rabu setelah menjauh dari posisi tertinggi 1-bulan terhadap Dollar AS kemarin terutama dipicu oleh aksi jual Pound terhadap Euro dari sejumlah investor guna memenuhi kebutuhan akhir bulan.
Prospek pemulihan ekonomi Inggris yang belum merata juga turut membebani Sterling. Beberapa analis memperkirakan data PMI manufaktur yang akan dirilis hari Rabu ini akan melemah, dan kejutan negatif akan menekan Sterling seiring terus menurunnya ekspektasi pasar atas kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.
"Beberapa minggu terakhir Cable menguat kendati ekspektasi suku bunga melemah, sehingga kami harus sedikit menyesuaikan," kata Paul Robson, analis mata uang senior pada RBS Global Banking. "Dan di akhir bulan banyak orang mungkin harus melakukan rebalancing disaat data Inggris yang masih lebih lemah dibandingkan negara lain.

Sterling today

Sterling melemah terhadap USD hingga 1.6422 kemarin. Pullback terjadi diperkirakan menuju resistance di 1.6483, lalu kemungkinan akan bergerak turun lagi menguji support di 1.6451 atau bahkan 1.6422. Waspadai pergerakan ke atas 1.6483 karena berpotensi diikuti oleh pergerakan lanjutan menuju 1.6516.

Gold today

Emas terlihat mondar-mandir dikisaran level $1,530-an di hari Rabu setelah kemarin sempat memangkas gain menyusul laporan negara Jerman akan menyetujui bailout untuk Yunani, sehingga kondisi ini kontan memicu kembali minat resiko investor.
Pihak Wall Street Journal melaporkan Jerman kini tengah mempertimbangkan untuk tidak bersikeras mendesak melakukan penjadwalan ulang obligasi Yunani, namun mendukung paket bantuan baru guna mencegah kebangkrutan Athena dari kegagalan bayar hutang.
 
Setelah mengalami rally akhir-akhir ini, harga spot emas (XAU=>) sudah mulai terlihat overbought dan diperkirakan dapat retrace ke area $1,513 per ons terkait rebound gelombang "c" telah berakhir. 
 
Sebagai bagian dari siklus gelombang korektif "a-b-c" yang dimulai pada $1,461.57, gelombang "c" saat ini telah menempuh perjalanan yang sama panjang dengan gelombang "a", sebagaimana terindikasi oleh analisa proyeksi dari Fibonacci. Koreksi harga emas akan menggiring turun ke area $1,513, yang merupakan 38.2% dari Fibonacci setelah menguat dari $1,471.50 s/d $1,538.10.
 
Namun penguatan ke level $1,540 secara signifikan dapat meningkatkan peluang untuk mendapat gain selanjutnya menuju $1,561, level proyeksi 138.2 Fibonacci yang saat ini berada pada gelombang "c", berdasarkan panjang dari gelombang "a".
 
 

Perkembangan Yunani Redupkan Emas

Spot emas bergerak turun hari Rabu (01/06) 0,1% ke level $1,533.1 per ons. Koreksi dipicu oleh harapan mengenai dana bantuan baru Yunani. Namun pelemahan dollar AS diperkirakan membatasi kejatuhan emas. 
Kontrak emas AS turun 0.2% ke level $1.532.80. Spot emas menyentuh level tertinggi 4 pekan pada level $1,540.50 hari Selasa. Penguatan saat itu dipicu oleh data harga rumah negatif, pesimisme konsumen serta perlambatan sektor manufaktur regional di AS. Hal ini meningkatkan kekhawatiran terhadap pemulihan di AS.
 
Spot perak turun 0.6% ke level $38.22. Komoditi logam turun 19.6% bulan lalu, kejatuhan terbesar ke 2 di komoditi setelah perak AS, tetapi masih lebih tinggi 24% sampai tahun ini. Harga perak AS bergerak melemah 0.2% ke level $38.22.

Dapatkah Reli Emas Berlanjut?

Emas berjangka merangkak naik lagi dekati $1540 seiring dengan pelemahan dollar tapi harapan atas solusi kekacauan utang sovereign Yunani memudarkan daya tarik Emas.
 
Emas untuk pengantaran bulan Agustus terpantau diperdagangkan naik tipis 0.14% ke level $1539.30 per troy ons. Kontrak emas berjangka ini hanya bolak balik di teritori negatif dan positif sejak pembukaan bursa NYSE.
 
Pelemahan dollar tampak memicu pembelian komoditas untuk sementara ini, apalagi ekspektasi data makro ekonomi AS di pekan ini masih buruk, berdasarkan asumsi tersebut reli emas masih terbuka peluang setidaknya incar area $1548 - $1550 di jangka pendek. Namun waspadai koreksi teknikal jika Emas meraih level tersebut seiring dengan kondisi jenuh beli / overbought.

Selasa, 31 Mei 2011

Buruknya Angka Ekonomi AS Terus Gerogoti Dollar


Dollar AS masih terjerembab terhadap mayoritas rival-rival utamanya di hari Selasa terkait data-data ekonomi A.S yang dirilis belakangan ini tidak memberikan performa yang baik bagi para pelaku pasar.
Data-data ekonomi AS akhir-akhir ini telah memperburuk pelemahan dollar. Contohnya minggu lalu, belanja konsumen AS hanya tumbuh 0,4% di bulan April dari bulan sebelumnya yang direvisi naik ke 0,5%, lebih rendah dibandingkan estimasi pertumbuhan 0,5%, menurut laporan Departemen Perdagangan di Washington.
 
Dari pihak National Association of Realtors merilis data penjualan rumah yang tertunda di AS anjlok hampir 12% pada bulan April dari kenaikan sebesar 3,5% pada bulan Maret. Sementara penurunan juga terjadi pada data durable goods orders sebesar 3,6%, data GDP pun meleset dari prediksi analis yang +2,2% menjadi 1,8% dan ditambah dengan data klaim pengangguran yang malah bertambah dibandingkan pekan sebelumnya.
 
Secara umum angka-angka yang bermunculan negatif tersebut menambah spekulasi bahwa Federal Reserve akan tertinggal oleh bank-bank sentral lain dalam hal menaikkan suku bunga dan kondisi ini bakal sulit terutama bagi momentum penguatan dollar AS selanjutnya.

Gold : pekan ini koreksi


Setelah mengalami rally akhir-akhir ini, harga spot emas (XAU=>) sudah mulai terlihat overbought dan diperkirakan dapat retrace ke area $1,513 per ons terkait rebound gelombang "c" telah berakhir.
Sebagai bagian dari siklus gelombang korektif "a-b-c" yang dimulai pada $1,461.57, gelombang "c" saat ini telah menempuh perjalanan yang sama panjang dengan gelombang "a", sebagaimana terindikasi oleh analisa proyeksi dari Fibonacci. 
 
Koreksi harga emas akan menggiring turun ke area $1,513, yang merupakan 38.2% dari Fibonacci setelah menguat dari $1,471.50 s/d $1,538.10. 
 
Namun penguatan ke level $1,540 secara signifikan dapat meningkatkan peluang untuk mendapat gain selanjutnya menuju $1,561, level proyeksi 138.2 Fibonacci yang saat ini berada pada gelombang "c", berdasarkan panjang dari gelombang "a".
 
(Analisa teknikal oleh Wang Tao, analis pasar komoditi dan energi pada Thomson Reuters)


Rebound Sterling Dihantui Kerapuhan Ekonomi


Sterling kembali bertengger kokoh di kisaran tinggi 2-pekan terhadap Dollar AS terkait para pelaku pasar banyak melepas posisi long dollar akibat data-data ekonomi AS yang lemah memicu kekhawatiran terhadap lesunya pertumbuhan ekonomi di Amerika.
Namun penguatan sterling sendiri secara umum juga masih dibatasi oleh ekspektasi pemulihan ekonomi yang belum merata di Inggris dan tingkat suku bunga yang masih stabil.
 
Sementara BoE (Bank Sentral Inggris) terlihat belum akan segera menaikkan suku bunga, mengingat kecemasan bank sentral lebih besar terutama terhadap melambatnya aktivitas.
 
"Secara keseluruhan outlook Cable masih tetap negatif," ungkap Kit Jukes, analis mata uang Societe Generale. "Bank of England akan terus memantau data aktivitas minggu ini terutama angka manufaktur dan industri (PMI) yang akan menunjukkan level penurunan." imbuh Kit.

Sterling Analysis : Bias Bullish Masih Ada, Potensi Koreksi ke 1.6501

Bias bullish masih terlihat pada pergerakan GBPUSD. Kondisi overbought yang diperlihatkan stochastic dan CCI kemungkinan akan diikuti oleh koreksi ke area 1.6501 sebelum kembali melanjutkan pergerakan bullish. Pecah di atas 1.6544 berpotensi melanjutkan pergerakan bullish hingga ke area 1.6567 – 1.6580. Waspadai tembusnya support di 1.6501, karena kemungkinan koreksi akan berlanjut hingga 1.6449.



Gold 'Buy on Dips'


Emas bergerak stabil dan kokoh dikisaran tinggi dalam 3 minggu terakhir di sesi hari Selasa terutama akibat masih besarnya ekspektasi krisis hutang zona Eropa yang berkepanjangan.
Fokus saat ini terus tertuju kepada Eropa, dimana kecemasan mengenai hutang Yunani telah kembali memicu rally emas pasca penurunan tajam pasar komoditas awal Mei lalu.
Menurut Dennis Gartman, berkenaan masalah politik dan ekonomi di Eropa saat ini, tidak ada alasan bagi investor untuk tidak meninggalkan euro dan beralih kepada emas.
Mengingat kedua fundamental dan sinyal teknikal telah mendorongnya untuk buy on the dips, sehingga kondisi ini menambah jumlah kepemilikan emasnya bukan dalam dollar.

Emas Kokoh Dekat High 3-pekan


Emas stabil hari Selasa (31/05) setelah naik ke level tertinggi selama lebih dari 3 pekan pada sesi sebelumnya. Investor masih fokus pada ketidakpastian hutang Yunani.
Spot emas nyaris tidak bergerak dari level $1,538.34 per ons. Sepanjang Mei, emas sudah turun 1.6%. Adapun perak naik 19 sen ke level $38.24 per ons. Bulan ini perak sudah membukukan koreksi sebesar 20% (koreksi bulanan terbesar sejak 2008). Silver menyentuh rekor $49.51 per ons di bulan April. 

Emas Nyaman Di Atas $1535/oz


Logam mulia ini diperdagangkan relatif stabil di sekitar level tertinggi dalam hampir 4-minggu, dengan didukung oleh statusnya sebagai aset safe haven di tengah berlanjutnya kekhawatiran atas masalah hutang di zona Euro.
Namun, dikarenakan liburnya pasar di AS dan Inggris, perdagangan telah berjalan dengan tenang sejauh ini dengan Emas terus bergerak dalam rangeantara $1534 dan $1538 per ons. Saat ini emas ditawarkan pada kisaran $1537.50 per ons atau 0,11% di atas harga pembukaan.
 
Sedangkan Perak masih bertahan di atas level $38.00 per ons, meskipun rencana bursa Shanghai meningkatkan margin pada Emas dan Perak untuk sementara waktu telah membebani pergerakan harga logam abu-abu hari ini. Saat ini, Perak diperdagangkan pada kisaran $38.20 per ons atau 0,55% di atas harga pembukaan hari Senin.

Emas Ditopang Pelambatan Ekonomi Global


Mei merupakan bulan konsolidasi logam mulia seperti Emas dan Perak, dimana kenaikan masih terhambat dibandingkan April 2011, namun harga Emas di bulan Mei masih stabil dekat level tinggi.
 
Ada beberapa faktor yang menopang stabilnya Emas, yang pertama adalah faktor dari Jepang akibat terpukul tsunami merubah dinamika permintaan Emas dan Perak. Jepang sebagai konsumen emas mengalami penurunan permintaan sehingga kenaikan harga emas melambat dibandingkan sebelumnya.
 
Di satu sisi, supply Emas masih tinggi melampaui permintaan selama bulan Mei dan mungkin trend tersebut masih berlanjut hingga bulan Juni oleh karena itu cukup wajar bila harga Emas tertahan di kisaran 1535 hingga akhir bulan Mei.
 
Seperti diketahui Emas dan Perak seringkali digunakan sebagai alat hedging terhadap depresiasi Dollar AS dan inflasi. Maka selama ekonomi AS, zona Eropa dan Jepang masih berupaya pulih dari pelambatan ekonomi yang dialami sejak tahun lalu tidak menunjukkan perkembangan berarti maka harga emas dan perak masih cenderung bertahan di level tinggi selama jangka pendek dan menengah. 

Senin, 30 Mei 2011

Lelang Obligasi Menjadi Ujian Ketakutan Krisis Eropa


Tim IMF dan Uni Eropa dijadwalkan untuk memerika keuangan pemerintah Yunani dengan teliti di minggu ini bersamaan dengan jadwal lelang obligasi yang diprediksi dapat memberikan sinyal atas ketegangan para investor atas penyebaran krisis di negara eropa lainnya.
 
Mengenai problem utang Yunani, pejabat Eropa yang mendukung delay pembayaran jatuh tempo obligasi mendapat oposisi dari ECB. Sehingga sentimen para investor masih negatif akibat ketidakpastian.
 
Italia akan melelang obligasi senilai $12.1 milyar pada hari Senin, sementara Spanyol diestimasikan lelang senilai €3.5 billion. Lelang ini dijalankan setelah lembaga pemeringkat Standard& Poor’s merubah outlook obligasi Italia menjadi negatif dan kekalahan telak partai Sosialis di Spanyol. Problem di Italia sendiri menjadi yang kedua mengalami beban hutang terbesar setelah Yunani dengan mencapai 120% rasio utang terhadap GDP. 

Gold : Bullish

Harga emas kembali naik hingga ke area 1,538.10 di mana level tersebut menjadi resistance terdekat saat ini. Pecah di atas resistance tersebut berpotensi diikuti pergerakan bullish menuju 1,546.19. Akan tetapi, sinyal bearish yang muncul dari stochastic dan CCI cenderung mengindikasikan potensi koreksi hingga ke area support di 1,525.00.



Irlandia Mungkin Butuh Bantuan Ekstra

Irlandia mungkin harus minta pinjaman lainnya dari Uni Eropa/IMF karna akan sulit kembali ke pasar untuk kumpulkan dana tahun depan. Kepada The Sunday Times, Menteri Transportasi Leo Varadkar menjadi anggota kabinet pertama yang ragukan kemampuan Irlandia dapatkan dana di pasar obligasi seiring meningkatnya biaya pinjaman.

"Sangat tidak mungkin bisa kembali ke pasar tahun depan. Butuh waktu sedikit lebih lama ... mungkin 2013," ungkap Varadkar. Irlandia telah tegaskan untuk kembali ke pasar obligasi pada tahun 2012 sebelum dana bail-out €85 miliar habis pada tahun berikutnya. Namun, investor yakin Athena akan sulit kembali ke pasar dan mungkin butuh dana tambahan dari Eropa pada tahun 2013.

Sementara itu, euro tidak banyak berubah di sesi London, masih tertekan oleh kecemasan krisis utang zona-euro. 

Timteng masih terus bergeliat

Kondisi di Timur Tengah makin tidak menentu di tengah memburuknya situasi di Yaman dan Suriah. Al Jazeera laporkan pasukan keamanan Yaman bakar tenda pengunjuk rasa dan tembaki demonstran di Taiz, Sanaa selatan. Ribuan demonstran telah berkemah sebelumnya demi tuntut penyingkiran Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh. 3.000 orang berunjuk rasa demi pembebasan enam demonstran yang ditahan pada 26 Mei silam. Pengunjuk rasa bahkan menangkap seorang tentara dan meminta imbalan pembebasan rekannya.

Di Suriah, helikopter militer tembaki demonstran kemarin jelang konverensi pers oposisi di Turki besok. Militer menembaki orang-orang di kota-kota Talbiseh dan Rastan, melukai sedikitnya 16, kata Ammar Qurabi, pimpinan Organisasi HAM Suriah. Al Arabiya laporkan 13 orang terluka dan 8 demonstran meninggal di Talbiseh ketika pasukan Suriah menembaki bus sekolah. Kantor berita resmi Suriah SANA, utarakan 4 tentara tewas di Talbiseh. Uni Eropa telah jatuhkan sanksi ke Suriah pekan lalu sedangkan AS bekukan aset Assad.

Di Libya kemarin, jet NATO bombardir gudang senjata dan truk minyak di Ajdabiya, menurut laporan Al Jazeera. Serangan terjadi sehari setelah Inggris katakan pesawat NATO telah hancurkan tempat perlindungan pemimpin Qaddafi di Tripoli

Barclays: Auto Menyakiti Perekonomian


Kinerja perekonomian dua negara perekonomian terbesar Asia terancam oleh kinerja sektor otomotif masing-masing. Penjualan kendaraan akan berdampak buruk bagi ekonomi kedua negara.
 
Demikian pandangan Barclays Capital pada laporan terbarunya. Penjualan otomotif di India dan China (pasar auto terbesar dunia) terancam oleh pengetatan syarat kredit, lonjakan harga BBM dan penurunan optimisme konsumen. "Momentum penjualan mobil berbalik negatif, India dan China memimpin penurunan," tulis Barclays pada sebuah laporan. Patut diketahui bahwa kedua negara ini menyuntik 85% pada penjualan mobil global. 
 
Bank sentral India dan China memperketat likuiditas secara agresif. Hal ini memupus angka pengeluaran serta kepercayaan konsumen. "Di India, mayoritas transaksi (mobil) dilakukan melalui cara kredit," ujar Rahul Bajoria, Ekonom Regional Barclays. Hal ini membuat minta konsumen terhadap kendaraan turun signifikan. 
 
Bank Sentral India telah menaikkan suku bunga hingga 9 kali sejak Maret 2010. Sementara penjualan kendaraan di China turun 0,25% di bulan April dibanding satu tahun sebelumnya, yakni menjadi 1,55 juta unit. Penurunan tersebut adalah yang pertama kali dalam dua tahun terakhir. Adapun produsen auto asing terbesar di China, General Motors, juga melaporkan penurunan sales pada bulan April. Pelemahan daya jual kali ini adalah penurunan year on year pertama sepanjang masa. 
 
Hal ini sangat kontras dengan performa Desember 2010, saat produsen mampu bertahan memenuhi demand dealer. Di samping pengetatan moneter dan lonjakan BBM, Barclays melihat adanya penghalang lain bagi sektor otomotif. Termasuk di dalamnya adalah pembatalan subsidi mobil dan pembatasan kepemilikan mobil di kota-kota tertentu.

Gold analisa bisa retrace ke 1513 pekan ini

Setelah mengalami rally akhir-akhir ini, harga spot emas (XAU=>) sudah mulai terlihat overbought dan diperkirakan dapat retrace ke area $1,513 per ons terkait rebound gelombang "c" telah berakhir.
Sebagai bagian dari siklus gelombang korektif "a-b-c" yang dimulai pada $1,461.57, gelombang "c" saat ini telah menempuh perjalanan yang sama panjang dengan gelombang "a", sebagaimana terindikasi oleh analisa proyeksi dari Fibonacci. 
 
Koreksi harga emas akan menggiring turun ke area $1,513, yang merupakan 38.2% dari Fibonacci setelah menguat dari $1,471.50 s/d $1,538.10. 
 
Namun penguatan ke level $1,540 secara signifikan dapat meningkatkan peluang untuk mendapat gain selanjutnya menuju $1,561, level proyeksi 138.2 Fibonacci yang saat ini berada pada gelombang "c", berdasarkan panjang dari gelombang "a".
 
(Analisa teknikal oleh Wang Tao, analis pasar komoditi dan energi pada Thomson Reuters)


Euro Analysis : Dampak Yunani


Para pemimpin negara-negara ekonomi penting (G8) siap menggelar pertemuan dua hari di Prancis pekan ini. Pokok pembahasan tampaknya masih tertuju pada penyelesaian krisis hutang kawasan.
 
Bagaimana tidak, sejak Moody's memangkas peringkat hutang Yunani, kondisi pasar investasi sulit terbaca. Indeks saham global berguguran dan harga emas bersiap meroket.  
 
Beberapa analis dan figur perekonomian ternama memiliki proyeksi sendiri dalam menyikapi masalah hutang kawasan.Berikut adalah kutipan yang Kami rangkum dari berbagai sumber:
 
1. David Wyss, Chief Economist Standard & Poor's
 
"Terlalu banyak persoalan, terlalu sedikit waktu membahasnya."
 
Masalah Eropa smembutuhkan pembahasan komprehensif pada forum G8. Krisis hutang akan sangat menyita waktu sehingga agenda lain G8 mungkin terpaksa digugurkan. Dari sini bisa didapat kesepakatan 'off the record' mengenai restrukturisasi hutang Yunani, kemudian baru diulas permasalahan serupa yang dialami Irlandia, Portugal dan Spanyol. Meski demikian, pejabat Eropa dan ECB sudah jauh-jauh hari membantah adanya wacana restrukturisasi hutang Yunani. 
 
2. Christian Noyer, Gubernur Bank of France dan Anggota Dewan ECB
 
"Retrukturisasi hanyalah cerita horor."
 
Jika benar Yunani gagal memenuhi persyaratan bailout tahun lalu, maka seharusnya perbankan Eropa akan terancam. Dampaknya akan jauh lebih besar dibanding apa yang telah dibuat oleh Lehman Brothers beberapa tahun lalu. Negara yang masih memiliki rasio hutang kondusif juga bisa terkna imbasnya. Masalah terbesar bagi Athena saat ini adalah stabilitas politik dan keamanan, mengingat banyak aksi protes menolak pemangkasan anggaran super-ketat.   
 
3. Bini Smaghi, ECB Executive Board
 
"Perpanjangan tempo pembayaran (hutang Yunani) tidak akan berdampak besar terhadap penyelesaian hutang itu sendiri."
 
Yunani diyakini tidak mampu kembali ke pasar modal tahun depan, sebagaimana dipaparkan pada ketentuan bailout $156 miliar tahun lalu. Beberapa politisi menyerukan pada pemegang surat hutang Yunani untuk memberi perpanjangan maturitas obligasi. ECB menentang wacana tersebut dan ingin fokus pada upaya lain. 
 
4. Uri Landesman, Hedge Fund Manager Platinum Partners
 
"Jika Spanyol default, dampaknya tidak akan besar bagi sektor perbankan."
 
Situasi berbeda dapat terjadi jika Yunani yang mengalami hal tersebut. Efek berantai bisa menular ke negara tetangga dengan rasio hutang rentan seperti Spanyol maupun Portugal. 

China borong Obligasi Jepang


China tengah melakukan pembelian obligasi pemerintah Jepang secara besar-besaran, khususnya untuk obligasi dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Demikian komentar para pelaku pasar. Tindakan China dianggap sebagai langkah diversifikasi cadangan dana besar setelah yield obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) anjlok.
Investor asing telah membeli obligasi pemerintah Jepang dalam 5 minggu terakhir, sebagaimana ditunjukkan oleh data kementerian keuangan. Sumber di pasar mengatakan bahwa China termasuk pemain utamanya dalam pembelian obligasi tersebut, walau sebagian besar transaksi dilakukan melalui bank-bank di London. 
Para pelaku pasar mengatakan bahwa hal ini mungkin tidak berlangsung lama. Pihak asing membeli aset Jepang sebesar 4.696 triliun yen (atau setara dengan $57.7 miliar) dalam 5 minggu belakangan hingga 20 Mei. Sebuah sumber juga mengatakan bahwa China sepertinya akan membeli 4 sampai 5 sektor setelah melepas sebagian obligasi jangka pendek awal bulan ini. 

Wall Street Pekan Ini: Semua Tentang Data Ekonomi


Indikator perkonomian dan tenaga kerja menjadi fokus perhatian pelaku pasar Wall Street pekan ini. Beberapa data ekonomi 'berat' akan mewarnai bursa, ditambah rilis data jobs bulanan pada akhir pekan.
Survei CNN menunjukkan bahwa Amerika Serikat (AS) menciptakan 178.000 lapangan kerja di bulan Mei. Angka tersebut setara dengan penurunan dibanding rilis pada bulan sebelumnya, 244.000. Adapun rerata pengangguran diprediksi turun dari 9% ke 8,9%. 
 
Indeks tengah menjalani bulan terburuk dalam satu tahun terakhir setelah beberapa data terakhir tercatat negatif. Termasuk di dalamnya adalah data penjualan rumah dan GDP negara."Perekonomian tampaknya sedang keluar jalur," tutur Fred Dickson, Chief Investment Strategist D.A Davidson & Co. 
 
Beberapa pengamat pasar melihat saham masih akan lesu sampai musim panas. Apalagi investor bersiap menyambut akhir pelonggaran kuantitatif bulan Juni. 
 
Agenda ekonomi AS pekan ini: 

Senin
 
- Hari Libur Nasional
 
Selasa
 
-  Chicago Purchasing Managers index dan Sentimen Konsumen dirilis. Briefing.com memprediksi Chicago PMI Index Mei turun ke 62.5 dibanding catatan bulan April (67.6). Adapun kepercayaan konsumen naik ke 66.3 dari 65.4.

- Data harga rumah versi S&P Case-Shiller dilepas ke publik dengan ekpektasi penurunan bulan Maret sebesar 3,4%.
 
Rabu
 
- Data tenaga kerja sektor swasta ADP dirilis. Disusul dengan data pemangkasan tenaga kerja Challenger. 

- Institute for Supply Management melepas indeks manufaktur bulan Mei. ISM Mei diprediksi turun ke 57.6 dibanding perolehan April (60.4)

- Departemen Perdagangan merilis construction spending report bulan April. Data ini juga diperkirakan anjlok 0,5%. 

- Produsen otomotif juga merilis angka penjualan bulan Mei.
 
Kamis
 
- Departemen Tenaga Kerja merilis klaim pengangguran pendahulu. Data ini diperkirakan turun ke angka 413.000, dengan pertumbuhan produktifitas kuartal I tetap di 1,6%.

- Laporan factory order Departemen Perdagangan dirilis dengan ekspektasi penurunan 0,9%.
 
Jumat
 
- Jobs Report utama dirilis pukul 8.30 pagi waktu AS

- Institute for Supply Management bulan Mei juga diumumkan. Indeks diprediksi naik ke 53.3 dibanding catatan April (52.8).

Analisa Pekan ini


USD/JPY
USD/JPY sedang bergerak mendekati support prediksi Kami, 80.20. Kami memperkirakan pair USD/JPY untuk jatuh ke kisaran support tersebut dalam pekan ini. Stagnasi perekonomian telah merusak optimisme investor dan penguatan yen hanya bisa dicegah oleh stimulus dalam jumlah besar. Kami mengidentifikasi support berikutnya pada 79.50, dengan resisten atas seharusnya kuat di level 81.50.  
EUR/USD
Euro sudah mengawali koreksi teknikal dari level rendah terakhir, 1.3969. EUR/USD kemungkinan berkonsolidasi di awal pekan ini dengan potensi minat beli pada level 1.4200. Target atas bisa mencapai kisaran 1.4450 sehingga melengkapi fase koreksi teknikal. Disarankan untuk bertransaksi dengan hati-hati, mengingat euro sangat sensitif dalam merespon berita fundamental saat ini.   
GBP/USD
Poundsterling untuk sementara mampu meraih resisten 1.6500 pada Jumat lalu (27/05). Kami memperkirakan GBP/USD berkonsolidasi antara 1.6320-1.6520 pekan ini, sebelum nantinya tampak petunjuk arah baru. Sterling akan digerakkan oleh berita tentang kinerja ekonomi fundamental dan kebijakan suku bunga. Keputusan bank sentral akan menentukan tren baru GBP/USD dalam waktu dekat!
GOLD
Harga emas berbalik naik pada hari Jumat lalu setelah kurs USD melemah. Kecemasan terhadap krisis hutang Yunani dan Italia memicu investor untuk kembali pada aset safe-haven, yakni emas. Secara teknikal, harga emas harus terbenam hingga 1526.50 untuk memicu tren pelemahan. Di sisi lain, kenaikan di atas 1538.20 bisa melambungkan emas sampai ke 1550.00 lagi. Traders disarankan untuk mengamati konsolidasi saat menentukan level bawah, dengan manajemen resiko lebih ketat.
CRUDE OIL
Harga minyak mentah WTI telah memulihkan sentimen bullish ketika tembus ke atas 100.00. Sekarang harga akan menempati support 99.60 bila tren terus naik dalam waktu dekat. Kami memprediksi kenaikan akan memecah resisten terdekat 102.00 dan meraih kisaran 104.50 pekan ini. Pergerakan dollar AS akan memiliki peran penting untuk memicu minat beli pada emas dan minyak mentah. Abaikan proyeksi beli Anda jika minyak tembus dan bertahan dekat support 99.60.

Sterling Analysis : Konsolidasi posisi 1.6511

GBPUSD masih berada dalam uptrend, saat ini menguji area resistance di 1.6511. Bias masih bullish sehingga jika resistance tersebut pecah maka pergerakan selanjutnya diperkirakan akan bullish menuju 1.6567 – 1. 6601. Sebaliknya, tembus di bawah 1.6454 akan membentuk pola double top dan koreksi mungkin akan terjadi hingga 1.6392.

Selasa, 24 Mei 2011

Gold : Bullish uji resistance 1527 dan waspada jenuh beli

Pergerakan emas masih dalam potensi bullish dimana ada kecenderungan harga emas akan menguji resistan 1526.20. Jika harga emas berhasil menembus area tersebut maka ada potensi emas akan bergerak ke atas menuju area 1541.21. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli dimana ada potensi harga emas akan melemah dan bergerak ke bawah dengan menguji area support 1505.27.



Senin, 23 Mei 2011

Analisa Pekan ini : Emas Menawan


USD/JPY
USD/JPY bergerak dalam range sempit sampai akhirnya ditutup pada level 81.64 akhir pekan lalu. Untuk pekan ini, Kami prediksi USD/JPY diperdagangkan sideways dan turun ke support 80.20 tanpa petunjuk tren jangka panjang. Resisten atas 82.20 akan membatasi kenaikan, kecuali minat beli menembus ke atas level tersebut untuk membentuk penguatan baru. Tidak ada pendorong dalam waktu dekat, kecuali faktor fundamental hadir ke permukaan.   

EUR/JPY 
Dalam 4 hari pertama pekan lalu, euro mendaki hingga ke atas 1.4300 sesuai perkiraan Kami. EUR/JPY di luar dugaan jatuh pada hari Jumat (20/05) setelah kabar downgrade Yunani. Mengcu pada perilaku teknikal, Kami perkirakan tren untuk pulih ke area 1.4250 di awal pekan ini. Namun jika memecah 1.4120, tekanan jual akan melanda sampai ke support 1.4050. Level tersebut membuka ruang bagi euro untuk terus merosot.

GBP/USD 
Poundsterling tidak bergerak pasti di tengah pelemahan euro hari Jumat lalu (20/05). Pekan ini, terbuka peluang bagi GBP/USD untuk jatuh ke bawah 1.6100 maupun memulihkan gain ke atas 1.6300. Investor disarankan bertransaksi dengan waspada dan tidak berdiam diri dalam kerugian saat tren berbalik ke bawah level yang tadi Kami tetapkan.
 
EMAS
Harga emas tidak bergeming dari 2 titik support S1 (1504.00) dan S2 (1486.00). Di tengah downgrade Yunani Jumat kemarin, aksi jual sontak berbalik menjadi tren bullish. Investor menyadari benar peran emas sebagai aset pelindung di kala ketidakpastian. Untuk pekan mendatang, Kami melihat kenaikan menuju 1525.00 atau bahkan ke kisaran 1540 bila penguatan berlanjut. Seandainya pecah dekat 1486, maka hal itu bisa jadi pertanda buruk bagi investor sehingga bisa memicu likuidasi aset emas.

MINYAK 
Harga minyak mentah WTI segera mengakhiri tren channeling dan memulai breakout. Kami memilih untuk berburu posisi beli di kisaran 98.00 dengan menerapkan manajemen resiko, berjaga jika harga anjlok ke bawah support 96.30. Penembusan ke atas resisten 100.50 bisa memulai tren kenaikan secara tandem dengan harga emas. Menurut pandangan Kami, investor global sedang berbalik perlahan ke aset emas seraya menarik minat dari perak (silver). 

Rabu, 18 Mei 2011

Euro Analysis : Rebound

EURUSD menguat signifikan dan berhasil mencapai target kita sesuai dengan analisa sebelumnya. Saat ini EURUSD terlihat menguji area resistance dikisaran 1.4274 dimana pecahnya level resistance ini berpotensi memicu terjadinya penguatan lanjutan menuju area 1.4328. Namun waspadai kondisi CCI dan juga Stochastic yang telah berada dalam area overbought karena berpotensi memicu terjadinya koreksi. Koreksi terjauh yang mungkin terjadi jika area resistance dikisaran 1.4274 mampu bertahan adalah pada kisaran 1.4220 hingga area 1.4187.



Selasa, 17 Mei 2011

Gold : Bullish uji resistance 1501

Emas bergerak flat dengan range tipis pada sesi perdagangan kemarin. Saat ini secara teknikal merujuk pada pergerakan CCI dan juga Stochastic yang telah mulai bergerak naik, harga emas berpeluang menguat menuju area resistance dikisaran 1501.90. Pecahnya level resistance tersebut membuka peluang penguatan lanjutan menuju area 1511.19 hingga 1526.20. Namun waspadai adanya koreksi menuju area trendline hingga area support dikisaran 1477.61 jika resistance tersebut mampu bertahan.



Euro Analysis : Rebound

EURUSD pada grafik 1-jam terlihat mengalami rebound di sesi perdagangan kemarin dan berhasil mencapai target kita pada analisa sebelumnya. Saat ini EURUSD tengah menguji area support dikisaran 1.4135. Secara teknikal merujuk pada pergerakan CCI dan juga Stochastic yang saat ini berada dalam area oversold, EURUSD berpeluang mengalami penguatan jangka pendek menuju area resistance yang merupakan upper channel area dikisaran 1.4234 jika support tersebut mampu bertahan. Namun waspadai pecahnya level support dikisaran 1.4135 karena berpotensi memicu pergerakan bearish lanjutan menuju area 1.4046.



Sterling Analisa : Bullish

 Poundsterling memasuki fase konsolidasi pada kisaran 1.6144 hingga area 1.6232. Hal tersebut tercermin pada grafik 4-jam GBPUSD. Bias GBPUSD saat ini terlihat cenderung bearish menuju area support dikisaran 1.6144. Pecahnya level support tersebut dapat membuka peluang terjadinya koreksi lanjutan menuju area 1.60566. Namun apabila support dikisaran 1.6144 mampu bertahan, GBPUSD cenderung melanjutkan fase konsolidasinya dengan membidik area resistance dikisaran 1.6232.