Krisis keuangan di benua biru membuat
prospek harga minyak mentah kian tidak menentu. Akan tetapi,
kecenderungan koreksi akan diimbangi oleh faktor geopolitik di wilayah
produsen, khususnya Iran. Lembaga keuangan Barclays menilai masih ada
ruang bagi kenaikan harga crude oil
dalam waktu dekat karena masalah Iran jauh dari kata usai. "Pasar sudah
merasakan pengaruh dari embargo ekspor Iran dan kendala di sektor
pengiriman," ulas Barclays hari ini. Penurunan impor minyak dari
Thailand sejauh ini mampu ditutupi oleh lonjakan impor dari negara Oman,
Rusia dan Indonesia.
Sementara impor minyak Jepang dari Iran
masih belum konsisten bulan ini, tetapi dapat berangsur normal di bulan
Agustus. "Parlemen Jepang sudah menjamin sikapnya terhadap pengiriman
minyak dari Iran sehingga aktivitas muatan bulan Agustus akan normal,"
ulas Barclays. Kendala satu-satunya tak lain adalah jumlah tanker
pengangkut yang terbatas. Saat ini kontrak minyak terpantau stabil di
bawah kisaran $90 per barel atau tepatnya di $89.87 per barel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar