Setidaknya itulah pendapat dari pakar investasi Jim Rogers. Meski laju harga diyakini segera mereda, Rogers tetap percaya bahwa emas masih cemerlang untuk jangka panjang. Mengingat begitu banyak pesimisme yang sudah merebak di pasar keuangan. Sepanjang tahun ini emas melambung akibat kebijakan pencetakan uang baru oleh beberapa negara maju. Koreksi adalah pasti namun justru membuka celah beli baru.
"Saya punya aset emas dan tidak berniat menjualnya," ujar Rogers kepada CNBC. Apalagi harga komoditi konsisten menanjak dalam 11 tahun terakhir. "Tetapi ada saatnya ada koreksi," tutur Rogers. Ia juga mengaku memiliki simpanan berbentuk dollar dan mata uang lain. "Satu tahun lalu, semua orang pesimis terhadap dollar, tapi ketika orang bergerak ke satu sisi maka Anda sebaiknya berpindah ke sisi lain," ungkapnya.
Penurunan harga lebih lanjut bisa menjadi peluang baru bagi investor. "Saya tidak membeli emas pada level terkini $1,710-an per ons, Saya hanya mengamati," ujarnya. Level $1,600 bisa terlihat menarik sebagai titik untuk memulai koleksi. Namun belum ada sinyal jelas bahwa emas bisa langsung rontok dalam waktu singkat. Rogers juga menyarankan supaya diversifikasi terus dilakukan. "Saya bahkan mempunyai aset yuan dan Jepang," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar