EUR/USD
Minim katalis, euro tertahan
Meski sedikit rebound, euro masih terjebak di level terendahnya dalam dua minggu terakhir, di tengah minimnya katalis, setelah tertekan karena data Jerman yang buruk. Kemarin euro sempat terangkat oleh pembelian yang dilakukan beberapa bank sentral di Asia setelah liburan Imlek. Namun, penguatannya sirna menyusul data factory orders Jerman. Factory orders Jerman turun 3,4% di Desember dari bulan sebelumnya. Secara tahunan, orders tumbuh 19,7% di bulan tersebut, lebih rendah dari prediksi 21,3%. Data itu mendorong aksi jual terhadap euro. Namun, mata uang tunggal Eropa itu mampu bertahan di kisaran $1,35. Meski rebound, euro msih rentan terhadap aksi jual, di tengah kekecewaan pasar atas ECB dan para pejabat Eropa. Pasar kecewa dengan ECB setelah Presidennya Jean-Claude Trichet menghempaskan ekspektasi kenaikan suku bunga dengan mengatakan inflasi terkendali. Padahal sebelumnya, ia dan para koleganya, bersikap hawkish. Pasar juga kecewa dengan para pemimpin Eropa yang belum juga menghasilkan solusi komprehensif untuk mengatasi krisis utang.
Pergerakan euro hari ini akan dipengaruhi oleh data produksi industrial Jerman untuk Desember, yang diperkirakan naik 0,2% per bulan dan 11,5% per tahun. Namun, buruknya data factory orders menimbulkan kecemasan data itu juga tidak akan menggembirakan. Pada pukul 18:00 WIB ada data Eropa German Industrial ProductionSetelah mencatatkan adanya data negatif dan di bawah prediksi pada bulan lalu, bulan ini diprediksi meningkat sebesar 0,2%. Jika dirilis lebih baik dari angka tersebut, akan memberikan support bagi Euro.
MINYAK
Minyak Mentah Stabil Seiring Meredanya Kekacauan
Kontrak minyak mentah AS bertahan stabil hari Selasa seiring kekhawatiran bahwa kekacauan di Mesir akan berdampak pada pengiriman ke seluruh wilayah Timur Tengah mereda dan persediaan minyak AS terlihat meningkat. Kontrak minyak mentah juga tertekan oleh perkiraan-perkiraan bahwa laporan persediaan mingguan juga menunjukkan adanya kenaikan persediaan domestik sebesar 2.5 juta barel minggu lalu, kenaikan ke 4 kalinya secara berturut-turut. Di NYMEX sendiri, minyak mentah untuk bulan Maret diperdagangkan di $87.45 per barel, turun 3 sen hari Selasa. Hari Senin, kontrak tersebut ditutup di level terendahnya sejak 27 Januari pada harga $85.64. Harga minyak global mungkin akan melampaui $110 apabila kekacauan politik di Mesir terus berlanjut, dikatakan seorang agnggota dari dewan tertinggi energi Kuwait hari Senin.
EMAS
Emas Tertekan Ekuiti
Emas mendapat tekanan dari reli pasar saham global di hari Selasa dan meningkatnya prospek pemulihan ekonomi, namun tekanan inflasi masih terjadi akibat melonjaknya harga komoditi yang menekan sentimen. Dealer memperkirakan pedagang emas dari Cina akan kembali memasuki pasar di hari Rabu setelah masa liburan, yang dapat membantu emas setelah investor mengalihkan uang mereka ke pasar saham dan logam dasar, dimana tembaga mencapai rekor. Spot emas naik 50 sen menjadi $1,350.96/troy ounce, di bawah level tinggi sepanjang masa di $1,430.00/troy ounce yang tercapai pada bulan Desember. "Arus keluar dari ETF sedikit berpengaruh negatif pada emas. Kita harus melihat apakah uang yang memasuki pasar saham bersifat sementara atau tidak," kata Ronald Leung, direktur Lee Cheong Gold Dealers di Hong Kong. "Support kuat emas di $1,300.00/troy ounce " Kekhawatiran atas meningkatnya inflasi di pasar berkembang, mengindikasikan laju pemulihan ekonomi di AS, valuasi yang modest dan sinyal dari stabilitas dalam krisis hutang di zona Eropa sangat mempengaruhi performa saham di pasar berkembang. Target bearish di $1,324.00/troy ounce untuk emas, menurut Wang Tao, analis pasar Reuters untuk komoditi dan energi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar