Rabu, 26 Januari 2011

Good POINT today

Harga minyak mendekati level terendah dalam delapan minggu

Kontrak harga minyak ditransaksikan mendekati level terendah dalam delapan minggu terakhir. Pemicu penurunan harga minyak yaitu kecemasan investor kalau permintaan minyak akan melorot seiring munculnya sejumlah sinyal perlambatan pertumbuhan di AS dan Inggris. Di New York, harga minyak sempat ditransaksikan mendekati US$ 86/barel setelah sebelumnya anjlok 1,9% sehari sebelumnya. Data ekonomi global yang disinyalir mempengaruhi harga minyak antara lain penurunan harga perumahan AS dan Produk Domestik Bruto Inggris yang secara tidak terduga mengalami penurunan. "Itu merupakan berita bearish perekonomian. WTI saat ini terus melemah. Sedangkan data cadangan minyak AS di atas level lima tahun," ujar Ken Hasegawa, commodity derivatives sales manager Newedge di Tokyo.  Pada pukul 08.13 waktu Singapura, kontrak harga minyak untuk pengantaran Maret ditransaksikan di level US$ 86,30/barel atau naik 11 sen si NYMEX. Kemarin, harga minyak bertengger di posisi US$ 86,19/barel, terendah sejak 30 November lalu. 
 
 
 
 

EMAS

Harga Emas Terkoreksi
Pelemahan emas saat ini di bawah MA 100-day di $1,354.00/troy ounce membuka jalan bagi emas untuk mentes level MA 200-day di $1,2820.00/troy ounce, kata David Rosenberg, kepala ekonom Gluskin Sheff.  "Koreksi yang terjadi pada emas lebih banyak disebabkan oleh persepsi ini." Lelang obligasi untuk stabilitas keuangan Eropa pertama senilai EUR 5 milyar berhasil membantu Euro, mendorong harga emas menjadi EUR974/troy ounce, dan menjauhi level MA 100-day di EUR1006. Permintaan fisik di Asia mendorong harga emas di Asia, menurut broker.  Spot emas di $1,333.70/troy ounce, naik 90 sen sejak penutupan New York. 

Tidak ada komentar: