Sabtu, 18 Desember 2010

PBoC : Dilema nilai tukar uang Yuan

Cina sedang menghadapi dilema dalam mengendalikan mata uangnya, sejak apresiasi mata uang tersebut akan menguntungkan importir tetapi memicu kemarahan eksportir, dikatakan pimpinan bank sentral Cina Zhou Xiaochuan dalam sebuah komentarnya yang dilaporkan hari Jumat.

Dengan seluruh keputusan atas kebijakan yang ada, termasuk kepastian apakah akan menaikkan tingkat suku bunga, rencana dari bank sentral Cina tersebut adalah untuk memberikan keseimbangan diantara tingkat suku bunga yang kompetitif, dari pernyataannya yang dikutip oleh Shanghai Securities News, sebuah surat kabar resmi.
 
“Kebanyakan bank sentral menghadapi dilemma dalam kebijakan moneter mereka, berharap untuk menggunakan kebijakan-kebijakan guna memuaskan permintaan dari kelompok-kelompok dengan kepentingannya masing-masing”, dikutip Zhou dari salah satu pernyataannya.
 
“Ambil contoh tingkat suku bunga. Ketika tingkat suku bunga naik, para eksportir akan mengajukan keberatan. Para importer mungkin akan mengatakan bahwa hal tersebut sudah bagus. Mereka akan dapat menjual barang dengan harga yang sedikit lebih murah dan dapat memperluas pasar mereka. Akan selalu ada ajang imbal balik atau pertukaran”, dikatakannya.
 
Zhou tidak memberikan indikasi apapun mengenai seperti apa keseimbangan untuk kebijakan mata uang tersebut, walaupun catatan sejarah saat ini merujuk pada kenaikan Yuan secara bertahap terhadap dollar AS sedang dalam proses.
 
Dalam pergerakan itu membuat dampak yang signifikan terhadap index Hangseng. pekan minggu lalu membuat Hangseng di posisi bearish yang sangat konstant dengan dampak tersebut.

Tidak ada komentar: