Data rekening yang terdaftar di Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) tercatat naik $343 miliar ke angka $9,8 triliun. Jumlah tersebut adalah yang terbesar dalam sejarah perbankan AS. FDIC sendiri adalah lembaga perbankan yang memiliki peran seperti Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Indonesia. Demikian laporan lembaga Market Rates Insight.
Meski suku bunga terkini sangat rendah, nasabah cenderung lebih memilih keamanan aset mereka. Oleh karena itu mereka memilih untuk menempatkan uang di rekening bank supaya tetap nilainya tidak berkurang dan bisa diambil sewaktu-waktu. Market Rates Insight melihat ada penarikan uang dari deposito berjangka untuk kemudian dialihkan ke tabungan dan pasar uang. Dana deposito warga AS turun $94 miliar ke $1,9 triliun pada 6 bulan pertama 2011. Sementara jumlah rekening tabungan dan dana di pasar uang melonjak $446 miliar jadi $6,3 triliun. Hal tersebut bisa dipahami mengingat likuiditas uang di tabungan dan pasar uang sangat tinggi. Nasabah bisa mencairkan dana kapanpun jika terjadi hal-hal tertentu, tidak seperti deposito berjangka yang mempunyai persyaratan likuidasi pada periode tertentu.