Ketegangan politik Libya mulai memicu ketakutan di wajah pelaku sektor energi. Tak bisa dipungkiri, Libya adalah lumbung minyak utama bagi beberapa perusahaan tambang dunia. Kejatuhan rejim Qaddafi sama dengan kerugian bagi raksasa korporasi seperti BP maupun ExxonMobil.
Situasi Libya saat ini membuat masa depan pasar energi mengambang. Beberapa oil company sudah mengevakuasi personil dan menutup pabriknya. Perusahaan asal Italia, Eni, semalam menyegel lahan pengeboran yang menyuplai 10% minyak negara. Meski demikian, belum ada indikasi berkurangnya stok Italia karena pemerintah sudah menyiapkan cadangan serta bahan bakar alternatif. Eni bahkan melaporkan bahwa salah satu kilangnya sudah diserang pihak yang tidak bertanggung jawab. CEO Eni, Paolo Scaroni mungkin jadi orang yang paling dicemaskan oleh kondisi terkini di Libya, mengingat sebanyak 13% (244 ribu barel per hari) total produksi Eni berasal dari negerinya Qaddafi.
Libya rutin mengekspor 1,6 juta barel minyak per hari atau nyaris 2% jumlah konsumsi global. Namun OPEC diyakini bisa menutup volume pasokan dari negara tersebut, seandainya kemungkinan terburuk muncul. Apalagi Arab Saudi masih giat menyuplai 4 juta barel minyak per hari.
BP memiliki kontrak produksi minyak dan gas dengan Libya senilai $900 juta per tahun, atau total mencapai $20 miliar untuk dua dekade ke depan. Shell bahkan sedang menjajaki impor gas cair dengan negara ini guna memenuhi kebutuhan di Inggris. Kontrak multi-miliar dollar juga diteken oleh ExxonMobil pada 2008 lalu. XOM sepakat menginvestasikan $97 juta pada kilang minyak di laut Libya. Exxon juga bersedia membayar bonus proyek ke pemerintah sebesar $72 juta serta dana beasiswa warga senilai $25 juta. Perusahaan dengan kapitalisasi nilai terbesar dunia ini juga sedang mempelajari kemungkinan kerjasama jangka panjang.
Sayangnya, lembaran kontrak tersebut rawan menjadi serpihan tak berguna, terutama jika Qaddafi benar-benar meninggalkan tanah airnya. Rejim manapun yang mengisi tampuk kekuasaan pasti akan melakukan re-negosiasi kontrak, atau bahkan menasionalisasi semua aset energi seperti yang dilakukan Meksiko pada era 1930-an. Rumor yang beredar menyebut Qaddafi akan memberangus semua aset minyak dan gas supaya suksesornya tidak bisa menikmati kekayaan alam Libya. Apabila ketakutan terburuk ini menjadi nyata, maka pertanda kebangkrutan bagi raksasa-raksasa energi dunia.
Jumat, 25 Februari 2011
Hangseng Today
Secara teknikal bias indeks Hang Seng (HSIc1) masih terlihat bearish menuju 22470 untuk jangka pendek, break ke bawah area ini dapat memicu tekanan bearish lanjutan menuju area 22300. Sementara kondisi oversold oleh stochastic pada grafik berikut dapat memicu koreksi bullish menguji 22770 atau bahkan area 22860.
Resistance Level : 22770, 22860, 23000
Support Level : 22620, 22470, 22300
Trading Range : 22860 – 22470
Trend : Berpotensi koreksi reversal naik
Kamis, 24 Februari 2011
Bursa Cina Turun 0.2%
Saham Cina melemah, mengikuti pelemahan pasar saham global, dengan saham perbankan dan developer properti Cina mendahului pelemahan.
Indeks Shanghai Composite turun 0.2% di 2857.52. Analis mengatakan support terdekat indeks di 2800. "Pasar mengalami konsolidasi dengan bias pelemahan untuk jangka pendek terkait investor terus mengkhawatirkan mengenai pengetatan moneter domestik dan kekisruhan politik di Timur Tengah," kata Zhou Lin, analis dari Huatai Securities. Diantara saham yang aktif diperdagangkan, Hua Xia Bank turun 1.0% di CNY11.26 sementara Industrial & Commercial Bank of China turun 0.7% di CNY4.20. Shanghai Lujiazui Finance & Trade Zone Development turun 0.9% menjadi CNY16.94, dan China Vanke turun 0.4% menjadi CNY8.12.
Indeks Shenzhen Composite melemah 0.4% di 1268.57.
the Fed: Pembelian Obligasi Mungkin Berhenti
Bertahannya pemulihan ekonomi AS sedang berjalan dan Federal Reserve mungkin akan memangkas pembelian obligasi senilai $600 miliar apabila ekonomi mulai membaik, dikatakan pejabat Federal Reserve hari Rabu. Charles Plosser, pimpinan Federal Reserve Philadelphia, mengatakan bahwa pejabat tersebut secara serius bank sentral tersebut akan secara rutin melakukan review terhadap besarnya babak ke 2 pengetatan kebijakan, yang biasa disebut “QE2”.
“Bila prospek ekonomi terus membaik, saya tidak akan merubah keadaan kebijakan saat ini untuk melakukan QE2 pada awal penutupan (pasar)”, dikatakan Plosser, salah satu dari pejabat Fed terkait inflasi, kepada Rotary Club dari Birmingham, Alabama.
Plosser mengatakan bahwa ia cenderung membahas pernyataan kebijakan Federal Reserve di pertemuan bulan Januari, yang membiarkan program pembelian (obligasi) tersebut tetap ada, diluar kekhawatiran kredibilitas bank sentral.
Pesanan Industri Eropa Meningkat

Kuatnya pesanan pabrik di Italia dan Perancis berhasil imbangi turunnya pesanan di Jerman, ekonomi terbesar Eropa. Pesanan naik 9,1% dan 7,5% masing-masing untuk Italia dan Perancis, ekonomi terbesar ketiga dan kedua di zona-euro. Pesanan pabrikan Jerman turun 2,9%.
Tahun Ini Emas Bidik $1,600
Emas tampaknya menuju target $1,600/ons di 2011 dan $2,000/ons di tahun 2012 dengan suku bunga yang tampaknya masih rendah dan bank sentral yang tidak akan menghentikan langkah pelonggaran kuantitif, menurut konsultan Capital Economics yang bermarkas di Inggris.
"Saat ini emas juga dijadikan sebagai aset keuangan utama, dicontohkan bahwa bank sentral melakukan pembelian di tahun 2010 untuk pertama kali dalam 21 tahun. Pesatnya pertumbuhan di negara maju, diantaranya Cina dan India, mencerminkan bahwa permintaan emas saat ini juga meningkat," katanya. Meskipun krisis di Timur Tengah mereda, harga emas juga dapat dipengaruhi oleh krisis keuangan di Jepang, perang dagang AS-Cina dan hal yang muncul di permukaan, permasalahan di zona Eropa,", menurut Capital.
Spot emas di $1,411.70/ons, nyaris flat dari level penutupan New York di hari Rabu.
Cohen: Meski Didera Konflik Tim-Teng, Peluang Pasar Masih Ada
Ketakutan atas ketidaktahuan ditengah merebaknya ketegangan di Timur Tengah membawa pasar lesu, dikatakan seorang strategist dari Goldman Sachs, Abby Joseph Cohen kepada CNBC hari Selasa, tetapi peluang investasi yang menguntungkan masih terbuka ditengah penjualan besar-besaran.
“Fokus utama saat ini adalah untuk melakukan lebih banyak hal terhadap apa yang mungkin terjadi – terdapat sedikit hambatan dalam gangguan persediaan minyak”, dikatakan Cohen.
Kekhawatiran saat ini adalah apakah krisis yang menyebar ke produsen minyak lainnya di wilayah tersebut, juga berdampak pada importer minyak seperti AS.
“Saya pikir apa yang mengkhawatirkan banyak investor adalah para ahli dalam hal ini tidak semua yakin dalam hal situasi saat ini mungkin akan terselesaikan dalam waktu dekat”, ditambahkan Cohen.
Hangseng Today
Secara teknikal seperti terlihat pada grafik berikut, indeks Hang Seng terperangkap di dalam range area 22790 – 23050, dan mengindikasikan bias netral dalam jangka pendek. Break ke atas atau ke bawah range area tersebut dapat memberikan kita lebih banyak petunjukan untuk arah yang lebih jelas.
Tembus ke atas 23050 akan merubah tren menjadi bullish ke area terdekat di 23200 (bila mengacu indikator stochastic). Tembus level ini memicu rebound selanjutnya ke 23350 dan 23450. Sementara konstan bergerak dibawah 23000, indeks akan kembali tergelincir ke kisaran 22900, 22790 dan 22630.
Resistance Level : 23200, 23350, 23450
Support Level : 22900, 22790, 22630
Trading Range : 22790 – 23025
Trend : Netral
Hangseng Today
Setelah dibuka menguat tipis, secara umum laju indeks Hang Seng (HSI) masih tertekan oleh lonjakan harga minyak akibat kekhawatian pergolakan politik di negara Libya dapat merambat ke negara eksportir minyak lainnya di kawasan, sehingga turut akan menggerus pasar dunia.
Secara teknikal seperti terlihat pada grafik berikut, indeks Hang Seng terperangkap di dalam range area 22790 – 23050, dan mengindikasikan bias netral dalam jangka pendek. Break ke atas atau ke bawah range area tersebut dapat memberikan kita lebih banyak petunjukan untuk arah yang lebih jelas.
Tembus ke atas 23050 akan merubah tren menjadi bullish ke area terdekat di 23200 (bila mengacu indikator stochastic). Tembus level ini memicu rebound selanjutnya ke 23350 dan 23450. Sementara konstan bergerak dibawah 23000, indeks akan kembali tergelincir ke kisaran 22900, 22790 dan 22630.
Resistance Level : 23200, 23350, 23450
Support Level : 22900, 22790, 22630
Trading Range : 22790 – 23025
Trend : Netral
Rabu, 23 Februari 2011
Gold today

Pasar Tenang, Emas Konsolidasi
Spot emas di $1,397.40/ons, turun $1.30 sejak penutupan pasar New York dengan pasar yang cenderung sepi dibandingkan dengan dua sesi terakhir, menurut trader yang bermarkas di Hong Kong.
"Emas konsolidasi di kisaran level support di $1,395 dan resistance di $1,402 untuk saat ini namun tampaknya emas juga akan mencoba level yang lebih tinggi," katanya. Emas masih dipengaruhi oleh kerusuhan politik di Timur Tengah namun minat pendanaan juga meningkat terkait meningkatnya gambaran secara teknikal dan ekspektasi meningkatnya inflasi, kata trader.
emas stabil bullish
Emas masih bullish, namun level resistance di $1,430/ons harus dapat ditembus jika ingin melanjutkan penguatan ke level $1,530/ons, menurut Standard Chartered.
Emas mendapat dorongan dari data World Gold Council mengenai permintaan investasi Cina saat ketegangan politik di Timur Tengah mendorong pembelian safe-haven. StanChart juga mencatat data WGC menunjukkan produksi sektor pertambangan Q4 meningkat 19% tahun ini (9% selama tahun 2010) dan pasokan naik 17% di Q4 (turun 1% tahun 2010), mengindikasikan bahwa tingginya harga mempengaruhi pasokan. "pasokan terus meningkat untuk memenuhi permintaan, namun laju pasokan di Q4 sedikit mengkhawatirkan untuk prospek emas jangka menengah," katanya.
Spot emas di $1,400/ons, naik $1 sejak penutupan pasar New York di hari Selasa.
Hangseng Today

Hal ini terkait para investor melarikan dananya dari aset-aset beresiko tinggi akibat kekhawatiran terhadap memburuknya pergolakan poilitik di negara eksportir minyak Libya.
Tekanan turut bertambah seiring saham Lenovo Group Ltd merosot setelah Hewlett Packard Co menurunkan perkiraan penjualan-nya untuk tahun 2011.
Secara teknikal indikator MACD yang berubah bearish pada grafik berikut mengindikasikan potensi bias berubah menjadi bearish. Pecah ke bawah 22900 akan mengkonfirmasi bias bearish menuju area 22790 hingga 22630 dan merupakan area untuk melakukan posisi jual.
Sementara indikator stochastic yang telah oversold dapat membatasi tekanan turun untuk koreksi bullish kembali ke area 23050 hingga 23215.
Resistance Level : 23025, 23215, 23400
Support Level : 22900, 22790, 22630
Trading Range : 22630 – 23025
Trend : Bearish
Hangseng Today
Secara teknikal indikator MACD yang berubah bearish pada grafik berikut mengindikasikan potensi bias berubah menjadi bearish. Pecah ke bawah 22900 akan mengkonfirmasi bias bearish menuju area 22790 hingga 22630 dan merupakan area untuk melakukan posisi jual. Sementara indikator stochastic yang telah oversold dapat membatasi tekanan turun untuk koreksi bullish kembali ke area 23050 hingga 23215.
Resistance Level : 23025, 23215, 23400
Support Level : 22900, 22790, 22630
Trading Range : 22630 – 23025
Trend : Bearish
Gold today
Harga emas terlihat koreksi membidik area support dikisaran 1397.26 setelah sebelumnya gagal menembus area resistance dikisaran 1410.65. Secara teknikal pergerakan harga emas masih berpotensi meneruskan koreksinya menuju area trendline yang juga merupakan level support dikisaran 1382.28 jika support dikisaran 1397.26 tidak mampu bertahan. Sebaliknya jika support dikisaran 1397.26 bertahan, peluang terbuka peluang rebound menuju area 1410.65 hingga 1424.04.
Soros: Obama Kehilangan Kendali Atas Agenda (Politik)
Presiden Barack Obama telah kehilangan kendali atas agenda politik domestik,demikian dikatakan Geroge Soros, seorang miliarder dan pendukung utama partai Demokrasi, kepada CNN.
“Saat ini agenda tersebut berada di tangan Partai Republik”, dikatakan Soros dalam sebuah wawancara yang dirilis akhir Sabtu oleh CNN.
Partai Republik akan “mengejar dukungan yang sangat kuat untuk memangkas layanan tetapi menolak menaikkan pajak apapun”, ditambahkannya.
Hal ini akan dilakukan untuk “tujuan ideology” daripada sebuah cara untuk memberikan dorongan terhadap ekonomi, argumen Soros.
“Saya pikir ini akan berdampak negatif terhadap ekonomi”, dikatakan Soros kepada CNN.
Soros juga mengatakan pada aktivis Tea Party sebagai “orang-orang yang baik, pekerja keras, tetapi sedang dimanfaatkan dan ditipu” oleh pihak-pihak yang berusaha memangkas pajak dan regulasi.
Selasa, 22 Februari 2011
Risk Aversion Mendominasi Pasar Eropa
Risk aversion masih mendominasi pasar Eropa pada hari Selasa, yang terus menekan harga saham-saham untuk diperdagangkan lebih rendah, di tengah kekhawatiran meningkatnya ketegangan di Libya dan setelah Moody’s memperingatkan Jepang tentang rating hutangnya.
Indeks Eurostoxx 50 tergelincir 1,3%, sementara Indeks DAX Jerman kehilangan 0,6%, dan Indeks CAC Perancis bergerak 1,4% lebih rendah dari level harga pembukaan. Di Inggris, Indeks FTSE anjlok 1,07% dalam waktu kurang dari 2 jam setelah bel pembukaan.
Perdagangan di Pasar Eropa terus mengalami tekanan kuat dari risk aversion, dengan meningkatnya ketegangan di Libya, dimana pesawat jet dan helikopter militer telah membombardir demonstran yang menyebabkan lebih dari 200 kematian, dan meningkatkan kekhawatiran serius terhadap berkurangnya produksi minyak.
Portugal Akan Ajukan Bailout April
Anggota Uni Eropa makin khawatir terhadap kemampuan pendanaan Portugal dan percaya Lisbon akan mencari dana talangan pada bulan April, ungkap nara sumber Reuters. Uni Eropa telah bahas rencana penyelamatan Portugal, tetapi tergantung Lisabon untuk ajukan bailout kepada Uni Eropa dan IMF. Portugal tetap tegas menentang minta bantuan.

Menteri Kabinet Pedro Silva Pereira tegaskan kemarin Portugal telah lakukan yang terbaik dengan memangkas defisit anggaran dan serahkan kepada zona-euro untuk sepakati paket komprehensif. Portugal, hingga kini, masih bisa peroleh kebutuhan pendanaannya; namun biaya pinjaman di dekat rekor tertinggi dan mulai menjadi beban. Filipe Silva, kepala manajemen hutang Banco Carregosa, katakan Portugal tidak akan alami kesulitan melelang obligasinya hingga KTT Eropa 24/25 Maret; tapi situasi bisa berubah setelahnya.
Barclays Meroket, Prancis dan Jerman Meleset

CEO baru Bob Diamond telah memperingatkan peraturan baru yang ketat akan berdampak pada tingkat return yang lebih rendah serta menargetkan return dari equity sebesar 13%. Grup tersebut juga mengatakan akan memulai rencana pengurangan biaya termasuk menunda bonus selama tiga tahun dengan penghargaan hanya diberikan jika modal Core Tier 1 mencapai minimal 7%.
Rangkaian data hari ini yang dapat menimbulkan resiko didominasi oleh laporan GDP yang mengindikasikan pertumbuhan lamban dibanding perkiraan sebelumnya di kedua negara digdaya Eropa. Prancis dan Jerman meleset dari perkiraan, dengan data GDP Jerman Q4 hanya mencapai laju tahunan 4% dibanding perkiraan 4.1%. Sementara itu GDP awal Prancis untuk triwulan keempat dirilis hanya mencapai 0.3%, meleset hampir setengah dari estimasi sebelumnya.
Kuartal II, Inflasi China Mereda
Tingkat inflasi China diperkirakan tetap pada level tinggi pada kuartal I tahun ini. Menurut ekonom Shanghai Securities, Hu Yuxiao, inflasi akan memuda pada triwulan II mendatang. "Saya rasa inflasi sudah mencapai puncaknya, mengingat harga barang sedang menuju normal pasca lonjakan tajam bulan sebelumnya," ujar Hu.
Di tengah kebijakan lambat yang diambil pemerintah untuk mendinginkan perekonomian negara, pertumbuhan CPI akan lebih moderat di semester ke-dua. CPI China naik 4,9% on year di bulan Januari, lebih cepat dibandingkan catatan bulan Desember 4,6%. Namun rilis terbaru jauh lebih rendah dibandingkan proyeksi Dow Jones (5,4%). Harga pangan naik hingga 10,3% atau naik dari 9,6% (Desember). Sementara harga non-pangan tumbuh 2,6% dari catatan 2,1% di bulan Desember.
Di tengah kebijakan lambat yang diambil pemerintah untuk mendinginkan perekonomian negara, pertumbuhan CPI akan lebih moderat di semester ke-dua. CPI China naik 4,9% on year di bulan Januari, lebih cepat dibandingkan catatan bulan Desember 4,6%. Namun rilis terbaru jauh lebih rendah dibandingkan proyeksi Dow Jones (5,4%). Harga pangan naik hingga 10,3% atau naik dari 9,6% (Desember). Sementara harga non-pangan tumbuh 2,6% dari catatan 2,1% di bulan Desember.
Langganan:
Postingan (Atom)