Selasa, 22 Februari 2011

Barclays Meroket, Prancis dan Jerman Meleset

Data inflasi China yang lebih lambat dibanding perkiraan telah mengangkat saham Asia dan komoditi tembaga ke rekor tertinggi baru, sedangkan mata uang Euro merangkak naik dari posisi terendah 3-minggu. Dalam berita perusahaan, Barclays dari Inggris melampaui perkiraan dengan kenaikan laba tahunan sebesar 32%. Bank tersebut juga mengumumkan laba sebelum dipotong pajak mencapai 6.1 milyar poundsterling untuk tahun 2011 dan prospek laba 2011 masih baik.
 
CEO baru Bob Diamond telah memperingatkan peraturan baru yang ketat akan berdampak pada tingkat return yang lebih rendah serta menargetkan return dari equity sebesar 13%. Grup tersebut juga mengatakan akan memulai rencana pengurangan biaya termasuk menunda bonus selama tiga tahun dengan penghargaan hanya diberikan jika modal Core Tier 1 mencapai minimal 7%.
 
Rangkaian data hari ini yang dapat menimbulkan resiko didominasi oleh laporan GDP yang mengindikasikan pertumbuhan lamban dibanding perkiraan sebelumnya di kedua negara digdaya Eropa. Prancis dan Jerman meleset dari perkiraan, dengan data GDP Jerman Q4 hanya mencapai laju tahunan 4% dibanding perkiraan 4.1%. Sementara itu GDP awal Prancis untuk triwulan keempat  dirilis hanya mencapai 0.3%, meleset hampir setengah dari estimasi sebelumnya.
 
Laporan inflasi CPI Inggris juga akan dirilis kemudian, diperkirakan tingkat inflasi tahunan menjadi sebesar 4% atau dua kali lipat dari target BoE sebesar 4%. Selain itu indikator lain yang menjadi fokus pasar adalah laporan ZEW Jerman, sejauh ini kondisi indeks tersebut diperkirakan menguat ke 83.00 selama Februari dibandingkan dengan 82.8 di bulan Januari.

Tidak ada komentar: