Rabu, 10 April 2013

OECD: Slovenia Beresiko Menderita Krisis Perbankan Yang Parah

OECD: Slovenia Beresiko Menderita Krisis Perbankan Yang Parah Slovenia tengah menuju krisis perbankan yang parah dan resesi yang mendalam meskipun proses reformasi telah dijalankan baru-baru ini, menurut hasil survey ekonomi terbaru dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
"Slovenia telah terpukul keras oleh siklus ekonomi yang terlalu drastis, yang diperparah oleh macetnya reformasi dan krisis hutang zona Euro," kata OECD dalam sebuah laporan pada hari Selasa, sembari menambahkan jika upaya pemerintah untuk mereformasi sektor perbankan dan mengurangi hutang negara yang tertumpuk justru telah membebani pertumbuhan. "Penurunan hutang sektor publik dan swasta secara signifikan telah membebani pertumbuhan di tengah kondisi keuangan yang ketat, meningkatnya pengangguran dan melambatnya kinerja ekspor."
"Meskipun reformasi penting telah diadopsi pada tahun 2012 dan awal 2013, reformasi tambahan dan jauh diperlukan sesegera mungkin untuk memulihkan kepercayaan dan kepala off risiko penurunan yang berkepanjangan dan akses terbatas ke pasar keuangan," dia melanjutkan.
Kendati dihadapkan pada resiko krisis pendanaan dalam jangka pendek, pemerintah Slovenia telah menampik jika mereka membutuhkan bailout. Padahal mantan PM Slovenia, Janez Jansa, pada bulan lalu mengatakan jika pemerintah harus menerbitkan obligasi selambat-lambatnya pada 6 Juni mendatang guna memenuhi kewajiban keuangannya.
Para analis berharap kementerian keuangan Slovenia akan menerbitkan obligasi senilai minimal €1 milyar pada bulan-bulan untuk membayar hutang-hutang negara yang jatuh tempo di tahun 2013, yang diperkirakan mencapai setidaknya €2 milyar.

ECB’s Bonnici: Pemangkasan Suku Bunga Bisa Berdampak Positif

ECB’s Bonnici: Pemangkasan Suku Bunga Bisa Berdampak PositifPemangkasan suku bunga zona Euro lebih lanjut dapat mendatangkan dampak positif pada perekonomian blok 17-negara, meskipun keuntungan marjinal mungkin tidak besar, menurut salah satu anggota Dewan Gubernur European Central Bank, Josef Bonnici, pada hari Selasa. Pernyataan Bonnici tersebut sejalan dengan komentar yang dilontarkan oleh Presiden ECB Mario Draghi pekan lalu, yang menyebutkan jika bank sentral terbuka untuk penurunan suku bunga lebih lanjut.
"Suku bunga memang sudah sangat rendah, sehingga keuntungan marjinal dari pemangkasan lebih lanjut mungkin tidak terlalu besar meskipun bisa memiliki dampak positif," kata Bonnici, yang juga merupakan Kepala Central Bank Of Malta, kepada Dow Jones Newswires. "Tapi pada tahap ini, kita harus dapat memastikan langkah-langkah non-standar mampu berjalan dengan baik."
Secara khusus ia juga menyampaikan jika program Outright Monetary Transactions (OMT), yang diluncurkan ECB untuk membeli obligasi negara-negara bermasalah, telah berdampak lebih positif dalam menurunkan suku bunga pinjaman dibandingkan dengan penurunan suku bunga.
Dalam konferensi pers yang digelar pekan lalu Presiden ECB Mario Draghi telah mengatakan bahwa bank sentral akan memantau perkembangan ekonomi secara ketat dan siap untuk bertindak jika perlu. Yang diartikan oleh sebagian besar analis sebagai pernyataan kesiapan ECB untuk menurunkan suku bunga utamanya hingga di bawah rekor terendah 0,75% yang telah bertahan sejak bulan Juli tahun lalu. Pada sisi sebaliknya, ECB juga memiliki mandat untuk menjaga inflasi harga konsumen di bawah 2% dalam jangka menengah.

Emas Positif Terkait Kebijakan Jepang

Emas Positif Terkait Kebijakan JepangKontrak emas AS bergerak naik hari Rabu saat pelonggaran kebijakan moneter Jepang mengangkat pesona emas. Walau penguatan sepertinya akan tertahan saat menguatnya bursa saham mungkin akan memancing para pelaku aksi beli untuk kembali menjauhi emas.
Spot emas naik $1.57 per ounce ke $1,586.27 setelah menyentuh angka $1,590 hari Selasa, tertingginya sejak 2 April.
Kontrak emas AS di Tokyo Commodity Exchange bergerak naik ke tingginya selama ini ke 5,081 Yen per gram yang terjadi pada bulan Februari karena melemahnya Yen, tetapi kenaikan di TOCOM gagal memicu penguatan di emas fisik.
Investor akan mengawasi hasil pertemuan Federal Reserve, yang akan dirilis hari Rabu ini, untuk petunjuk arah kebijakan moneter AS.

Technical Analysis, April 10th , 2013

CURRENCY
RANGE
TREND
RESISTANCE
SUPPORT
BUY
SELL
OBJ
CUT
EUR/USD
1.2960-1.3030
Up
1.3170
1.2960
1.3030

1.3170
1.2960
1.3100
1.2890
USD/JPY
98.10-99.90
Up
99.90
98.10
98.70

99.90
98.10
99.30
97.50
GBP/USD
1.5200-1.5410
Up
1.5410
1.5200
1.5270

1.5410
1.5200
1.5340
1.5130
USD/CHF
0.9210-0.9420
Down
0.9490
0.9280

0.9350
0.9210
0.9420
0.9420
0.9210
AUD/USD
1.0390-1.0600
Up
1.0600
1.0390
1.0460

1.0600
1.0390
1.0530
1.0320
NIKKEI
13190-13430
Up
13430
13190
13270

13430
13190
13350
13110
HANGSENG
21680-22020
Up
22040
21680
21800

22020
21680
21920
21560
KOSPI
251.70-255.00
Up
255.00
251.70
252.80

255.00
251.70
253.90
250.60
GOLD
1573.10-1597.80
Up
1597.80
1573.10
1581.30

1597.80
1573.10
1589.60
1564.80

Selasa, 09 April 2013

Emas Masih Dalam Tekanan, Tunggu 1582

Harga emas saat ini membentuk support di 1567 dan resisten di 1582. Berita Non Farm Payrolls AS dan aksi pelonggaran moneter agresif bank sentral Jepang pekan lalu, mampu mengangkat harga emas keluar dari level 1550 an.
Harga emas masih mungkin menguji kembali level resisten 1582. Tapi yang perlu diperhatikan, para pelaku pasar tampaknya memanfaatkan potensi pelonggaran moneter yang agresif dari bank-bank sentral untuk masuk ke instrumen yang bisa menghasilkan yield yang lebih tinggi seperti saham yang bisa menekan harga emas kembali.
Bila harga emas tidak mampu melampaui 1582 hari ini, emas kemungkinan bisa kembali tertekan ke bawah support 1567 untuk sisa minggu ini.

Emas Masih Dalam Tekanan, Tunggu 1582

Jumat, 05 April 2013

Emas Berakhir Rendah, Isu Stimulus Terabaikan

Emas Berakhir Rendah, Isu Stimulus TerabaikanEmas bertahan di level rendah untuk sesi ketiga berturut pada hari Kamis, seiring harapan pada pemangkasan suku bunga bank sentral Eropa dan stimulus moneter yang di tawarkan oleh Bank of Japan gagal membendung banyaknya aksi jual pada kepemilikan emas.
Emas berada dalam jalur untuk penurunan hari ketiga berturut-turut sejak Juni 2012 seiring para investor menarik lebih banyak uang dari bursa yang memperdagangkan emas “ETFs.” “Kami dapatkan banyaknya likuiditas pada emas ETFs dan tingginya posisi jual untuk emas di Comex, jadi banyaknya posisi jual pada hedge fund makro telah memberikan tekanan pada emas,” kata Howard Wen, analis emas di HSBC.
Pasar emas sebagian  besar mengabaikan berita bahwa BOJ menjanjikan stimulus sekitar $1.4 triliun kedalam perekonomian dalam kurang dari dua tahun, dan ECB berjanji untuk memangkas suku bunga lagi jika diperlukan.

Technical Analysis, April 5th , 2013

CURRENCY
RANGE
TREND
RESISTANCE
SUPPORT
BUY
SELL
OBJ
CUT
EUR/USD
1.2840-1.3020
Up
1.3020
1.2840
1.2900

1.3020
1.2840
1.2960
1.2780
USD/JPY
95.30-96.80
Up
96.80
95.30
95.80

96.80
95.30
96.30
94.80
GBP/USD
1.5140-1.5320
Up
1.5320
1.5140
1.5200

1.5320
1.5140
1.5260
1.5080
USD/CHF
0.9300-0.9480
Down
0.9540
0.9360

0.9420
0.9300
0.9480
0.9480
0.9300
AUD/USD
1.0340-1.0520
Up
1.0520
1.0340
1.0400

1.0520
1.0340
1.0460
1.0280
NIKKEI
12840-13020
Up
13020
12840
12900

13020
12840
12960
12780
HANGSENG
22180-22360
Up
22420
22240

22300
22180
22360
22360
22180
KOSPI
257.40-259.20
Up
259.20
257.40
258.00

259.20
257.40
258.60
256.80
GOLD
1544.00-1568.00
Up
1568.00
1544.00
1552.00

1568.00
1544.00
1560.00
1536.00