Reform
asi politik di Yunani dan Italia menyuntik optimisme baru di pasar keuangan. Wall Street diprediksi bergerak naik di sesi perdagangan awal pekan nanti malam. Namun kinerja saham Amerika satu pekan ke depan diyakini masih seperti roller-coaster.
Event politik di Eropa memicu rally saham Amerika Serikat (AS) sebelum akhir pekan lalu. Setelah George Papandreou dan Silvio Berlusconi lengser, arus perubahan diharapkan segera terjadi. Pemimpin baru mengemban tanggung jawab untuk memulihkan warisan krisis para pendahulunya. Mantan anggota Bank Sentral Eropa, Lucas Papademos, segera bekerja menggalakkan reformasi anggaran Athena. Sementara eks-komisaris Eropa, Mario Monti, difavoritkan mengisi kursi presidensial di Roma. Terlepas dari semua dinamika yang terjadi sepanjang akhir pekan, prospek jangka panjang kawasan masih suram.

Di tangan Papademos dan Monti, proposal pemangkasan anggaran seharusnya tidak terbentur kepentingan politik. Sampai saat itu tiba, hari ini pasar akan menyaksikan pergerakan yield obligasi Italia di tengah lelang obligasi 5-tahun senilai 3 miliar euro. Pekan lalu, bunga obligasi 10-tahun Italia melonjak ke atas rekor 7%, atau tingkat yang terindikasi sebagai parameter bailout. Meski sekarang yield berangsur turun, level di atas 6% sangat tidak bagus. Jika bunga tidak konsisten turun, maka bisa disimpulkan bahwa kondisi ekonomi negeri itu sangta tidak stabil sehingga membutuhkan bailout. Sementara untuk mengetahui situasi makroeokonomi Eropa, investor bisa menilik rilis pertumbuhan ekonomi Eropa kuartal III.
Di dalam negeri, Wall Street akan mengawasi laporan ekonomi dan earnings korporasi. Kali ini giliran perusahaan-perusahaan ritel yang mendapat giliran sebagai penggerak indeks. Di antaranya adalah Wal-Mart (WMT), Target (TGT), JC Penney (JCP), Urban Outfitters (URBN), Limited Brands (LTD), Abercrombie & Fitch (ANF), Gap (GPS), Ross (ROST) and Sears (SHLD). Produsen kebutuhan rumah tangga, komputer dan supplier perkantoran menyusul kemudian, seperti Home Depot (HD), Lowe's (LOW), Dell (DELL) dan Staples (SPLS).
Adapun data ekonomi yang patut disimak adalah laporan retail sales serta tingkat inflasi via data producer price index (PPI) dan consumer price index (CPI). Regional manufacturing data bulan November juga dilepas, disusul data penting pasar hunian, October housing starts and building permits.