Senin, 14 November 2011

Portugal Gagal Dongkrak Kinerja Ekonomi


Portugal Gagal Dongkrak Kinerja Ekonomi Perekonomian Portugal kembali berkontraksi di kuartal III 2011. Perlambatan GDP merupakan dampak dari kebijakan penghematan yang tercantum dalam klausul bailout €78 miliar.
Angka GDP tahunan turun 1,7%, sedangkan GDP antar kuartal turun 0,4% dibanding rilis triwulan II silam. Demikian menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Portugal.
Dalam publikasi data, tidak dicantumkan rincian pertumbuhan, namun sektor ekspor terbukti melambat. Sedangkan lini investasi dan konsumsi terus turun. Pekan lalu, Uni Eropa juga memprediksi GDP Portugal turun 1,9% tahun ini setelah mencatat pertumbuhan hanya sebesar 1,4% pada 2010. Kurs EUR/USD melemah di sesi, kini diperdagangkan pada level 1.3716, atau dekat level rendah harian 1.3680.

Perbankan Spanyol Ajukan Pinjaman Ekstra ke ECB


Perbankan Spanyol Ajukan Pinjaman Ekstra ke ECBPerbankanSpanyol menambah jumlah pinjaman dari Bank Sentral Eropa (ECB). Hal tersebut dilakukan menyusul pengetatan di pasar obligasi Eropa. Data Bank sentral Spanyol menunjukkan bahwa perbankan memakai fasilitas likuiditas ECB hingga €85,72 miliar untuk bulan Oktober, atau lebih tinggi dibanding publikasi September (€79,13 miliar). Jumlah ini adalah tingkat pinjaman tertinggi sejak September 2010.
Dalam beberapa bulan terakhir, perbankan Spanyol makin mengandalkan fasilitas likuiditas ECB. Hal itu disebabkan penolakan institusi keuangan untuk memberi pinjaman di tengah sentimen buruk terhadap negara Eropa wilayah Selatan. Biaya pinjaman perbankan Spanyol juga meningkat seiring kenaikan yield obligasi pemerintah Eropa.
Sementara itu, kurs euro melemah sepanjang sesi London. EUR/USD kini diperdagangkan pada 1.3694, dekat level terendah harian (1.3680). 

Skeptisme Moody's Bebani Euro


Skeptisme Moody's Bebani EuroEuromelemah setelah lembaga pemeringkat Moody's mengutarakan keraguan atas kemampuan Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF) dalam memerangi krisis hutang zona-euro. Investor juga terlihat enggan mengoleksi mata uang tunggal Eropa jelang lelang obligasi pemerintah Italia hari ini.  EUR/USD kini diperdagangkan pada 1.3703, dekat level terendah harian (1.3688).
Moody’s ragu karena melihat animo investor yang rendah pada lelang obligasi EFSF terakhir. Penerimaan pemodal terhadap proposal EFSF juga dapat membatasi kapasitas EFSF. “Perkembangan terakhir menimbulkan pertanyaan akan kemampuan pendanaan EFSF dengan biaya rendah. EFSF diragukan mampu menstabilkan harga obligasi dan menjaga keberlangsungan euro,” tulis laporan mingguan Moody’s yang dirilis hari ini (Senin 14/11).

Bank Eropa Harus Jauhi Obligasi Italia


Bank Eropa Harus Jauhi Obligasi ItaliaPerbankanEropa perlu terus jauhi obligasi pemerintah Italia dan aset lainnya yang ternoda oleh masalah utang demi hindari terpuruk makin dalam ke pusat krisis, menurut Christian Clausen, presiden Federasi Perbankan Eropa (EBF). "Bank-bank harusnya lakukan apa yang telah mereka jalankan; terus kurangi resiko dan ini dapat terlihat dari berlanjutnya aksi jual atas obligasi Italia," tutur Clausen, yang juga menjabat sebagai CEO Nordea Bank.
Yield obligasi pemerintah Italia telah lampaui 7% minggu lalu, level dimana Yunani, Irlandia, dan Portugal akhirnya terpaksa untuk ajukan dana talangan Eropa. “Perbankan Eropa telah kurangi kepemilikan asset keuangan negara yang terinfeksi oleh krisis utang dan ini juga dilakukan untuk penuhi aturan modal yang lebih ketat,” kata Clausen, yang wakili asosiasi bankir Eropa.
Sementara itu, euro melemah di sesi London. EUR/USD kini diperdagangkan 1.3714, dekat level rendah harian

Lelang Obligasi Tidak Akan Terkendala


Lelang Obligasi Tidak Akan Terkendala Spread bunga obligasi Italia menyempit jelang lelang hari ini (Senin 14/11). Obligasi tenor 5 tahun senilai 3 miliar dollar siap dilepas dalam hitungan jam.
Banyak pengamat memperkirakan lelang berlangsung lancar karena valuasi harga terbilang murah. Namun kepastian sulit dicapai karena sentimen cepat sekali berubah. Spread obligasi Prancis juga menyempit setelah sempat menembus rekor terlebar pertengahan pekan lalu. Obligasi 10-tahun menyempit 6 basis poin pada level 3,296%.
Sementara lembaga keuangan Nomura memperkirakan lelang tidak menemui kendala berarti. Mengingat ketidakpastian politik berangsur hilang di pasar, demikian pula dengan obligasi Italia, yang pulih dari aksi jual pekan lalu. Selain itu ukuran lelang terbilang kecil, hanya 3 miliar euro/ Jumlah tersebut lebih rendah dibanding tipikal lelang pertengahan bulan yang berkisar 7 miliar euro. Sebagai catatan, No,mura memandang obligasi nanti termasuk murah dan masih dalam cakupan harga beli bank sentral Eropa.

Profit-Taking Bayangi Emas


Profit-Taking Bayangi Emas Hargaemas tertekan aksi profit-taking pada sesi perdagangan London. Beberapa saat sebelumnya, logam mulia ini sempat berusaha mendekati level psikologis $1800. Rally bursa saham global turut mendorong investor untuk mengunci keuntungan seraya memantau perkembangan situasi Eropa lebih lanjut. Bursa saham global menguat pasca perubahan kepemimpinan politik di Italia dan Yunani. Transisi kekuasaan di kedua negara diharapkan mampu menghentikan penyebaran krisis hutang lebih luas.
"Perubahan kepemimpinan politik di Italia dan Yunani berhasil menenangkan pasar keuangan," ujar Ong Yi Ling, Analis Phillip Futures. Meskipun Italia dan Yunani mulai serius merombak kebijakan untuk memulihkan kepercayaan investor, krisis hutang zona-euro belum berakhir. Kondisi ini dapat menopang pergerakan emas untuk jangka panjang. "Masih banyak ketidakpastian, seperti bagaimana pemerintahan baru di Italia dan Yunani menjalankan reformasi anggaran yang sangat ditentang rakyat," turur Ong. Secara kesuluruhan, permintaan terhadap aset safe-haven masih terjaga. 

Bursa Asia Berakhir Di Zona Hijau


Bursa Asia Berakhir Di Zona HijauPasar saham regional terangkat oleh sinyal stabilitas kondisi hutang. Nikkei +1.1%, S&P/ASX +0.2%, HSI +2.2%, Shanghai Composite +1.8%, Kospi +2.1% dan Sensex +0.8%; namun NZX-50 -0.4%.
EUR/USD stabil di 1.3744 dari 1.3755 hari Senin malam di New York, EUR/JPY di 106.03 dari 106.40 dan USD/JPY di 77.14 dari 77.14. Pertumbuhan GDP Jepang periode Juli-September sebesar 6.0%, gain pertama sejak gempa bumi dan tsunami 11 Maret di tengah pemulihan pasokan di beberapa sektor diantaranya sektor manufaktur auto dan sedikit berada di atas perkiraan +5.9%. GDP tumbuh 1.5% per kuartal. Hasil industri Jepang untuk bulan September turun 3.3% dari penurunan sebelumnya sebesar 4.0%. APEC setuju untuk memangkas pajak untuk produk ramah lingkungan dan melakukan langkah lain guna mendorong perdagangan.
Inflasi India bulan Oktober naik 9.73% per tahun vs ekspektasi 9.65%. Penjualan ritel Selandia Baru Q3 naik 2.2% per kuartal vs revisi kenaikan Q 2 sebesar +1.0% dan perkiraan +0.6%. Spot emas di $1,793.20/ons, naik $4.70 vs penutupan NY. Minyak Nymex bulan Desember naik lima sen menjadi $99.04/barrel.

Wall Street: Masih Fase Rollercoaster


 Reformasi politik di Yunani dan Italia menyuntik optimisme baru di pasar keuangan. Wall Street diprediksi bergerak naik di sesi perdagangan awal pekan nanti malam. Namun kinerja saham Amerika satu pekan ke depan diyakini masih seperti roller-coaster.
Event politik di Eropa memicu rally saham Amerika Serikat (AS) sebelum akhir pekan lalu. Setelah George Papandreou dan Silvio Berlusconi lengser, arus perubahan diharapkan segera terjadi. Pemimpin baru mengemban tanggung jawab untuk memulihkan warisan krisis para pendahulunya. Mantan anggota Bank Sentral Eropa, Lucas Papademos, segera bekerja menggalakkan reformasi anggaran Athena. Sementara eks-komisaris Eropa, Mario Monti, difavoritkan mengisi kursi presidensial di Roma. Terlepas dari semua dinamika yang terjadi sepanjang akhir pekan, prospek jangka panjang kawasan masih suram.
Wall Street: Masih Fase RollercoasterDi tangan Papademos dan Monti, proposal pemangkasan anggaran seharusnya tidak terbentur kepentingan politik. Sampai saat itu tiba, hari ini pasar akan menyaksikan pergerakan yield obligasi Italia di tengah lelang obligasi 5-tahun senilai 3 miliar euro. Pekan lalu, bunga obligasi 10-tahun Italia melonjak ke atas rekor 7%, atau tingkat yang terindikasi sebagai parameter bailout. Meski sekarang yield berangsur turun, level di atas 6% sangat tidak bagus. Jika bunga tidak konsisten turun, maka bisa disimpulkan bahwa kondisi ekonomi negeri itu sangta tidak stabil sehingga membutuhkan bailout. Sementara untuk mengetahui situasi makroeokonomi Eropa, investor bisa menilik rilis pertumbuhan ekonomi Eropa kuartal III.
Di dalam negeri, Wall Street akan mengawasi laporan ekonomi dan earnings korporasi. Kali ini giliran perusahaan-perusahaan ritel yang mendapat giliran sebagai penggerak indeks. Di antaranya adalah Wal-Mart (WMT), Target (TGT), JC Penney (JCP), Urban Outfitters (URBN), Limited Brands (LTD), Abercrombie & Fitch (ANF), Gap (GPS), Ross (ROST) and Sears (SHLD). Produsen kebutuhan rumah tangga, komputer dan supplier perkantoran menyusul kemudian, seperti Home Depot (HD), Lowe's (LOW), Dell (DELL) dan Staples (SPLS).
Adapun data ekonomi yang patut disimak adalah laporan retail sales serta tingkat inflasi via data producer price index (PPI) dan consumer price index (CPI). Regional manufacturing data bulan November juga dilepas, disusul data penting pasar hunian, October housing starts and building permits.

Jelang Lelang Obligasi Italia, Euro Kokoh


Jelang Lelang Obligasi Italia, Euro KokohKetidak pastian atas kondisi politik Italia yang pudar mendorong EUR/USD. Euro diprediksi dapat menguat ke level 1.3850, menurut analis Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Sumino Kamei. Mantan komisioner Eropa Mario Monti, ditunjuk sebagai perdana menteri yang baru oleh presiden Italia, Giorgio Napolitano pada hari Minggu (13/11). Ia berjanji untuk segera melakukan yang terbaik.
Masalah hutang zona Eropa masih tidak dapat diprediksi," katanya. Pasar fokus pada lelang obligasi Italia hari ini (14/11). Jika lelang berjalan dengan baik, sentimen resiko meningkat, katanya. EUR/USD di 1.3761 dari 1.3755 hari Jumat malam.

GBPUSD: Potensial Uji Resistance di 1.6099

GBPUSD pada grafik 4 jam-an terlihat berpotensi akan menguji area resistan kuat di kisaran 1.6099 dimana jika harga berhasil menembusnya maka resistan 1.6163 berpotensi akan menjadi target pergerakan ke atas. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli dimana jika support 1.6037 ditembus berpotensi akan membawa pound terkoreksi kembali terhadap dollar dengan bergerak menuju support 1.5959.


GBPUSD: Potensial Uji Resistance di 1.6099

EURUSD: Potensi Overbought, Support di 1.3757-1.3606

 Pergerakan EURUSD kembali masuk ke dalam area sideways setelah menguat cukup tajam pada pergerakan jumat kemarin. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli dimana jika harga menembus support 1.3757 berpotensi akan membawa euro melemah kembali terhadap dollar dan bergerak menuju support 1.3606. Waspadai jika resistan 1.3850 ditembus berpotensi akan membuat harga euro meroket dengan bergerak menuju resistan 1.4001.


EURUSD: Potensi Overbought, Support di 1.3757-1.3606

Euro Intai 1.3860


Euro Intai 1.3860 Euro membuka sesi Asia dengan sinyal positif hari Senin (14/11) pada level 1.3807. EUR/USD menguat dibanding level sebelumnya, 1.3752. Kenaikan dipicu oleh rencana reformasi Perdana Menteri Yunani dan Italia yang tengah bersiap menerapkan langkah-langkah pemulihan yang solid.

Secara teknikal, grafik per 4 jam menunjukkan penguatan indikator sementara harga bergerak di atas SMA-20. Hal ini memperlihatkan penguatan lanjutan menuju area 1.3860 hari Senin. Bersamaan dengan saat euro mencapai level 1.3740 sebagai area support-nya. Demikian komentar Valeria Bednarik, Kepala Analis dari FXstreet.com.

Saat ini, euro berada di area 1.3780, sekitar 30 pips di atas harga penutupan sebelumnya. Untuk pergerakan turun, level support berada di 1.3740, 1.3700 dan 1.3660, sementara untuk pergerakan naik, level resistance berada di 1.3810, 1.3835 dan 1.3860.

Mario Monti Disambut Pasar Asia


Mario Monti Disambut Pasar Asia Bursa Asia bergerak naik hari Senin (14/11). Indeks regional langsung bergeser positif setelah muncul kabar pemilihan kepala pemerintahan baru negara Italia.  Kemjuan tersebut meredakan ketakutan jika nantinya Italia akan menjadi negara baru yang mengalami krisis hutang.
Indeks Nikkei naik 1.4%, KOSPI menguat 1.8% dan indeks Australia, S&P/ASX 200, meraup 1.2%.  Fabio Fois, Strategist dari Barclay’s Capital, mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik perkembangan politik di Italia. Perbaikan itu sejalan dengan harapan Barclays akan pemerintahan yang teknokratis dan mendukung persetujuan parlemen untuk perubahan struktural.

Emas Bergerak Naik


Emas Bergerak Naik Emas bergerak naik bersamaan dengan aset lain dan diprediksi akan segera menguji level $1,800/ons, menurut trader yang bermarkas di Hong Kong. Spot emas naik 1.7% pada hari Jumat terkait kekhawatiran investor yang memudar setelah terjadi perubahan kepemimpinan di Italia.
Perubahan dilakukan sebagai upaya untuk menghindari krisis hutang. "Semua bergantung pada Eropa," tambahnya. Kemunduran di zona Eropa dapat mendorong harga emas. Aksi jual yang dilakukan menjelang akhir tahun dengan tujuan mengunci keuntungan dapat membebani harga. Spot emas di $1,793.20/ons, naik $4.70 dari level sebelumnya.

Kanselir Merkel: Eropa Harus Bersatu!


Kanselir Merkel: Eropa Harus Bersatu!Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengatakan bahwa sekarang adalah saat yang tepat untuk memperkuat kesatuan di Uni Eropa. Komunitas dalam kawasan diminta bersatu untuk memberi pesan kepada para pemegang obligasi, bahwa pemimpin Eropa sangat serius dalam menangani penyelesaian krisis hutang pemerintah.
Seruan tersebut diutarakan Merkel saat berbicara pada kongres tahunan partai Christian Democratic Union di Leipzig, bagian timur Jerman. Merkel bertekad mempertahankan soliditas 17 negara anggota euro. “Tetapi diperlukan perubahan mendasar atau fundamental dalam seluruh kebijakan kami," dikatakannya.
“Saya percaya bahwa kesan ini penting untuk pembeli obligasi pemerintah, bahwa Kami ingin Eropa bergerak selangkah demi selangkah," seru Merkel.  Ia menghendaki supaya Uni Eropa dan zona euro tumbuh bersama-sama. “Apabila tidak dilakukan, maka orang tidak akan percaya bahwa Kami mampu mengendalikan situasi," urai Merkel dalam sebuah wawancara dengan stasiun TV, ZDF, kemarin (13/11).

Minggu, 13 November 2011

Wall Street Kembali Positif Untuk Tahun 2011


Wall Street Kembali Positif  Untuk Tahun 2011  Bursa saham AS ditutup naik tajam pada hari Jumat, memperpanjang gain sesi lalu, ditengah tanda stabilisasi di zona Eropa dan data konsumen yang positif. Ketiga indeks utama saat ini berada dalam area positif untuk tahun 2011. “Fokus tetap pada Eropa- karena pasa tidak tahu harus berbuat apa dan hal itu akan berlanjut. Eropa mungkin ada beberapa langkah di belakang kami di AS,” ucap Peter Coleman, direktur riset pada JMP Securities. “Keadaan ekonomi AS membaik, namun dengan tingkat pertumbuhan saat ini, kita tidak akan terkena dampak luar negeri.”
Senat Italia menyetujui anggaran baru yang membuka jalan bagi persetujuan Parlemen pada akhir pekan dan pembentukan pemerintaan darurat. Langkah ini juga membuka jalan bagi pengunduran diri Perrdana Menteri Silvio Berlusconi dan pengangkatan Mario Monti untuk menggantikannya. Sementara itu, Perdana Menteri Yunani yang baru Lucas Papademos akan memberi nama kabinet krisis yang baru. Namun, Papademos akan menghadapi hambatan, dengan banyaknya pihak yang keberatan dengan kebijakan pengetatan.

Harapan Italia, Eropa Cerahkan Emas


Harapan Italia, Eropa Cerahkan EmasEmasnaik sebanyak 1% pada hari Jumat, mengikuti rally pada Wall Street, seiring senat Italia menyetujui kebijakan pengetatan yang dipinta oleh UniEropa, memicu harapan bahwa perpecahan zona Eropa dapat dihindari. Emas menambah gain bersama dengan bursa saham AS, seiring S&P 500 melejit sekitar 2% seiring investor lebih tertarik pada aset beresiko di tengah optimisme pasar Eropa.
Emas sedang menuju kenaikan mingguan ketiga berturut-turut, kenaikan beruntun terpanjang sejak bulan Agustus, setelah Italia membuka jalan untuk mendapat persetujuan penuh paket anggaran dan membentuk pemerintahan darurat menggantikan Perdana Menteri Silvio Berlusconi. "Optimisme Eropa sedang berkembang karena outlook ekonomi yang membaik. Aksi beli dari Asia dan Eropa terus berlanjut seiring meredanya kecemasan di zona Eropa mengenai ketatnya kredit perbankan," ucap George Gero, wakil presiden RBC Capital Markets.

Roubini: Italia Mungkin Harus Tinggalkan Euro


Roubini:  Italia Mungkin Harus Tinggalkan Euro Italy mungkin harus meninggalkan euro dan beralih pada mata uangnya sendiri untuk mengatasi krissi hutang, dan denggan itu memecah zona Eropa, menurut Nouriel Roubini dalam kolom opini pada Financial Times hari Jumat. Alasan Roubini adalah yield obligasi Italia yang dekat 7% akan membuat akses pasar terbatas. Resstrukturisasi hutang dapat membantu memcahkan masalah, namun tidak dapat mengatasi masalah lain yang terjadi di Italia, seperti tidak adanya kompetitif, defisit anggaran yang besar dan rendahnya GDP, tulisnya.
Kecuali adanya bantuan terakhir untuk negara yang terserang hutang di zona Eropa yang dapat membeli obligasi pemerintah, yield akan terus berada dalam level berbahaya, menurut Roubini. Bagaimanapun, ECB telah menegaskan bahwa tidak akan menjadi opsi terakhir bagi perekonomian zona Eropa. Roubini juga mengingatkan akan pentingnya pihak yang menjadi opsi terakhir zona Eropa.

Sabtu, 12 November 2011

Kisruh Politik Italia Mereda, Euro Lega


Kisruh Politik Italia Mereda, Euro Lega
 Euro bergerak menjauh dari level terendah 1-bulan dan kembali melanjutkan apresiasinya terhadap Dollar AS pada hari Jumat setelah senat Italiamerestui langkah-langkah penghematan baru yang termasuk ke dalam RUU anggarannegara 2012, sehingga akan memperlancar parlemen dalam memberikan persetujuan akhir. Meski begitu, situasi genting di zona Euro masih menyisakan resiko bagi mata uang tunggal ini untuk kembali terperosok.
Tekanan jual yang terus mendera Euro sejak awal pekan mulai menunjukkan tanda-tanda mereda seiring kembali stabilnya situasi politik di Italia dan Yunani. Mantan anggota komisi Eropa, Mario Monti, telah mendapat dukungan penuh untuk menggantikan PM Italia Silvio Berlusconi. Sedangkan dari Yunani dikabarkan jika PM terpilih Lucas Papademos telah membentuk kabinet baru dan akan segera menggelar rapat untuk membahas rencana langkah-langkah penghematan.
"Pasar forex nampaknya masih menantikan kepastian pengangkatan Monti dan Italia harus memperlihatkan komitmennya dalam menerapkan kebijakan fiskal yang diperlukan. Dan jika itu yang terjadi, maka Euro akan memperoleh dukungan tambahan," kata Audrey Childe-Freeman, kepala strategi forex pada JPMorgan Private Bank. "Meski begitu krisis masih jauh dari selesai dan volatilitas di pasar forex mungkin masih akan terjadi selama beberapa minggu ke depan."
Sementara dari sudut pandang teknikal, penembusan di bawah level terendah hari Kamis berpotensi membalikkan keadaan dan menenggelamkan Euro hingga ke level terendah Oktober di area $1.3145. Namun sebelum itu terjadi, Euro harus terlebih dahulu melewati support di sekitar $1.3405, yang merupakan 76,4% retracementdari rally $1.3145-$1.4248.

Risk Appetite Bantu Pemulihan Sterling


Risk Appetite Bantu Pemulihan Sterling Dominasi Poundsterling terhadap Dollar AS semakin kuat pada perdagangan hari Jumat, dipicu meningkatnya sentimen resiko seiring munculnya harapan bahwa Italia akan mampu mengimplemetasikan langkah-langkah penghematan yang ketat. Sentimen konsumen AS yang naik ke level tertinggi dalam 5-bulan juga mendorong minat investor terhadap aset-aset beresiko.
Di samping itu, terkenanya stop-loss order di tengah volume perdagangan yang tipis turut membantu Sterling mengurangi pelemahan versus Euro.
"Apresiasi Sterling bukan dipicu fundamental domestik Inggris," kata Chris Walker, analis mata uang UBS. "Dalam kondisi normal tekanan jual masih akan mendera Sterling mengingat adanya prospek pelonggaran kuantitatif lebih lanjut, namun perkembangan di zona Euro nampaknya telah memberikan dukungan."
Meskipun berita-berita positif terbaru dari kawasan Eropa telah membantu memperbaiki sentimen resiko, sejumlah analis melihat jika investor masih ragu untuk mengambil posisi dalam jumlah besar menjelang data penting Inggris pada Rabu mendatang. Setelah Bank of England mempertahankan suku bunga dan target pembelian aset tidak berubah, fokus pasar mulai beralih ke laporan inflasi yang diharapkan dapat memberikan petunjuk tentang penambahan QE selanjutnya.