Jumat, 04 November 2011

Emas Kembali Bidik Level $1.800

Emas Kembali Bidik Level $1.800Emas kembali bergerak ke kisaran $1,800/ons pada bulan November melihat dari perkembangan krisis hutang Eropa, pertumbuhan ekonomi global yang melambat, kondisi perekonomian makro, moneter dan resiko, menurut trader di GoldCore. "Berita negatif dapat mendorong harga ke atas level $1,800/ons. "Permintaan fisik hampir mendekati level di bulan Agustus saat emas menyentuh level $1,900/ons, dan masih kuat dikarenakan resiko yang masih terlihat di pasar internasional saat ini. Spot emas di $1,757.90/ons, turun $5.50 dari level penutupan.

Cina Berkomitmen Terhadap Fleksibilitas Yuan: Brainard

Cina Berkomitmen Terhadap Fleksibilitas Yuan: Brainard
Cina akan melakukan komitmennya terhadap fleksibilitas mata uang sebagai bagian dari langkah G20 yang meminta negara-negara yang berorientasi ekspor untuk mendorong konsumsi domestic, dikatakan Lael Brainard, sekretaris menteri keuangan untuk hubungan internasional.
Brainard mengatakan bahwa Cina memiliki peran konstruktif yang cukup kuat dalam pembahasan yang akan berkomitmen untuk negara-negara dengan surplus perdagangan atau dana untuk menaikan konsumsi domestic. Fleksibiltas mata uang akan menjadi bagian dari rencana yang diumumkan pada akhir pertemuan, dikatakan Brainard dalam sebuah briefing di Cannes, Perancis.
Para pemimpin G20 saat ini sedang mengadakan pertemuan di Cannes untuk membahas upaya Eropa dalam menangani krisis hutang Eropa dan melakukan pembaharuan rencana guna mengimbangi ekonomi global.
Presiden Cina Hu Jintao bermaksud untuk meminta reformasi sistem moneter internasional untuk dilakukan dengan benar”, menurut catatan pidato yang dilakukan untuk presiden Perancis Nicolas Sarkozy di pertemuan G20.

Sterling Abaikan Pelemahan Sektor Jasa


Sterling Abaikan Pelemahan Sektor JasaPoundsterling bergerak menjauh dari level rendah 2-minggu terhadapDollar AS pada hari Kamis menyusul terjadinya perpecahan dalam pemerintahanYunani berpotensi menggagalkan rencana referendum atas kesepakatan bailoutterbaru, meskipun data PMI sektor jasa yang lebih rendah dari perkiraan terlihat masih membatasi upaya pemulihan mata uang Inggris ini.
PMI sektor jasa Inggris merosot menjadi 51,3 pada bulan Oktober dari 52,9 bulan sebelumnya, angka tersebut lebih buruk dari prediksi para ekonom dengan penurunan ke 52,0.
"Dengan semua ketegangan yang terjadi di Yunani, para investor menjadi kurang peduli dengan data-data yang dirilis," kata seorang trader yang berbasis di London. "Untuk saat ini, pergerakan Cable lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal, meskipun mungkin terlalu sulit untuk melampaui $1.60."
Sementara Morgan Stanley, dalam sebuah catatan, mengatakan jika pihaknya masih mempertahankan posisi short pada Poundsterling dengan meletakkan target pada $1.5560.
Sebagian analis lainnya juga menilai bahwa prospek mata uang Inggris tetap cenderung bearish setelah Institut Nasional Penelitian Sosial & Ekonomi menurunkan prospek pertumbuhan Inggris. Dalam pandangannya, lembaga ini melihat adanya peluang mendekati 50% bagi Inggris mengalami resesi, sehingga memperbesar kemungkinan peluncuran pelonggaran kuantitatif lebih lanjut dari Bank of Englanddalam beberapa bulan mendatang.

Euro Rebound Di Tengah Kekacauan Yunani

Euro Rebound Di Tengah Kekacauan Yunani
Euro berhasil melakukan rebound versus Dollar AS pada hari Kamis setelah Perdana Menteri Yunani, George Papandreou, mengisyaratkan jika dirinya akan mengurungkan niat untuk melakukan referendum atas paket bailout terbaru bagi Yunani. Papandreou juga menegaskan bahwa Yunani masih akan tetap menjadi bagian dari zona Euro.
Wacana referendum yang diajukan Papandreou sebelumnya sempat memicu kemarahan beberapa pemimpin Eropa, yang berpotensi menggagalkan rencana pemberian bantuan keuangan bagi Yunani guna menghindari default.
Sebelumnya, mata uang bersama 17-negara ini sempat tergelincir hingga mendekati level terendah 3-minggu versus Greenback setelah Presiden Baru ECB, Mario Draghi, mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan menjadi 1,25% sembari mengatakan jika Eropa tengah menuju "resesi ringan". Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan setelah pengumuman kebijakan moneter ECB, Draghi juga mensinyalkan jika para pembuat kebijakan tidak memiliki rencana khusus untuk membantu menyelamatkan keuangan negara-negara zona Euro yang tengah dilanda krisishutang.
"Pasar jelas dihinggapi ketidakpastian yang sangat tinggi, dimana orang merasa was-was untuk menahan posisi lebih dari 5 menit karena mereka tidak dapat memperkirakan berita apa yang akan keluar selanjutnya," kata Alan Ruskin, kepala global strategi forex G-10 pada Deutsche Bank AG di New York. 

ECB Turunkan Suku Bunga 25 bps

ECB Turunkan Suku Bunga 25 bps Euro turun 70 pips setelah ECB turunkan suku bunga sebanyak 25 bps ke level 1.25%. Keputusan bank sentral ini cukup mengejutkan mengingat survei Reuters prediksi ECB akan pertahankan suku bunga di 1.50%. Investor kini nantikan pernyataan Mario Draghi, Presiden ECB yang baru menjabat, untuk melihat alasan kenapa bank sentral longgarkan kebijakan moneter dengan tingkat inflasi Eropa yang masih berada di level tinggi 3%, lebih tinggi dari target ECB 2%. Investor tentunya juga ingin mengetahui apakah ECB akan tetap lanjutkan program pembelian obligasinya di tengah memburuknya kondisi Eropa belakangan ini. ECB's Draghi akan berikan konverensi pers pada pukul 20.30 WIB 



Euro Kesulitan Lewati MA 100

Pada grafik 4 jam, euro bergerak sideways di dalam MA 100 dan MA 200. Naiknya stokastik dan RSI dapat berikan tenaga kenaikan, namun rally perlu lewati MA 100 dan 50. Waspadai area trendline karena kejatuhan melewati area tersebut dapat picu penurunan yang lebih dalam. 1.3835 dan 1.3870 (harga tertinggi 3 dan 1 November) adalah resisten. 1.3700 dan 1.3655 (harga terendah 21 Oktober dan 3 November) merupakan support.


Euro Kesulitan Lewati MA 100

Sterling Bergerak Sideways

Pada grafik 4 jam, sterling bergerak sideways setelah keluar dari pola segitiga. Penembusan yang disertai penutupan candle di atas MA 50 dapat berikan peluang bagi sterling untuk reli kembali. Naiknya stokastik dan RSI juga isyaratkan penguatan. Namun, kejatuhan menembus MA 100 dapat picu penurunan yang lebih dalam. 1.6045 and 1.6090 (harga tertinggi 2 dan 1 November) merupakan resistance. 1.5890 dan 1.5850 (harga terendah 1 November dan tertinggi 14 Oktober) adalah support.


Sterling Bergerak Sideways

Kamis, 03 November 2011

Yunani Bantah Berita Pengunduran Diri Papandreou


Yunani Bantah Berita Pengunduran Diri PapandreouSeorang pejabat senior pemerintahan Yunani membantah berita mengenai pengunduran diri PM Yunani George Papandreou, sembari menambahkan jika Papandreou masih dijadwalkan untuk menyampaikan pidato di depan anggota parlemen pada hari Kamis.
Papandreou sendiri telah mengadakan pertemuan kabinet darurat guna memutuskan langkah berikutnya.
"Tidak ada pengunduran diri perdana menteri," kata pejabat itu. "Perdana menteri masih akan tetap berbicara di depan parlemen sore nanti, seperti yang telah direncanakan."
Bantahan tersebut dikeluarkan di tengah spekulasi bahwa Papandreou mungkin akan mengundurkan diri menyusul terjadinya penolakan di dalam partai sosialisnya, yang marah atas rencana Perdana Menteri untuk melakukan referendum terhadap paketbailout terbaru bagi Yunani yang disepakati dalam KTT Uni Eropa pekan lalu.
Tindakan Papandreou mungkin bertujuan untuk memadamkan reaksi publik terhadap kebijakan penghematan yang kontroversial, namun untuk sebagian kalangan itu dianggap sebagai tindakan yang sembrono mengingat hal tersebut berpotensi menggagalkan rencana penyelesaian krisis hutang di kawasan Eropa.

Harapan Coba Pulihkan Bursa Saham Global


Harapan Coba Pulihkan Bursa Saham Global  Bursa saham global pulih di sesi London seiring munculnya harapan akan bubarnya pemerintahan Yunani sehingga dapat hindari referendum; ini tentunya dapat kurangi kekhawatiran akan default Yunani dalam waktu dekat. Sektor perbankan, yang miliki eksposur terbesar atas obligasi pemerintah Yunani, berhasil kurangi pelemahan, indeks Dow futures bahkan naik 50 pips.
 "Ada harapan pemerintahan Papandreou akan bubar sehingga dapat menunda referendum. Tapi ini sepertinya harapan belaka karena tidak perbaiki masalah apapun," ujar trader yang diwawancarai Reuters. "Referendum dapat ditunda,tapi mungkin akan digantikan dengan pemilihan umum, yang tentunya akan miliki makna yang sama. Partai oposisi tidak ingin keluar dari zona-euro, namun topik  euro akan muncul dalam pemilu dan masyarakat dapat memilih wakilnya yang ingin meninggalkan euro.”
Perdana Menteri Yunani George Papandreou sedang lakukan pertemuan darurat dengan kabinetnya; belum jelas apa yang akan didiskusikan. Namun, Papandreou kini tengah berjuang untuk hindari kejatuhan pemerintahannya setelah umumkan rencana referendum atas paket bailout Yunani, kebijakan yang telah membuat marah beberapa petinggi Yunani dan mitra Eropa.
Menteri Keuangan Yunani telah ungkapkan ketidak-setujuannya atas rencana referendum. Salah satu anggota parlemen dari Partai Sosialis juga serukan Papandreou untuk batalkan rencana referendum seraya utarakan tidak akan mendukung pemerintah dalam voting mosi kepercayaan parlemen yang akan berlangsung pada 4 Oktober. 

Minyak Dalam Bearish Channel

 Pergerakan harga minyak mentah berada dalam area bearish channel dan menguji area support pada kisaran 90.91. Secara teknikal pecahnya level support tersebut berpotensi memicu pergerakan bearish lanjutan menuju area 90.24 hingga area lower channel. Sebaliknya waspadai rebound yang mungkin terjadi seiring dengan adanya sinyal bullish yang diberikan oleh indikator teknikal jika support tersebut mampu bertahan. Sementara itu rebound terjauh yang dapat diperkirakan untuk saat in ada pada kisaran 92.01 hingga area upper channel.


Minyak Dalam Bearish Channel

Tumpul! Rally Euro Didera Isu Default


Tumpul! Rally Euro Didera Isu Default   Mata uang tunggal Euro kembali gagal untuk melanjutkan rally dan masih bergerak monda-mandir di area $1.37 di hari Kamis (03/11).
Sejumlah kabar dari kawasan Euro kembali menghadirkan banyak ketidakpastian yang tidak diharapkan oleh pasar setelah euforia pekan lalu. Tindakan krusial PM Yunani yang tiba-tiba menyerukan referendum atas paket bailout terbaru, kembali memicu kecemasan investor terhadap resiko default Yunani.
Akibat dari rencana referendum tersebut langsung menimbulkan perdebatan yang masih terus berlangsung hingga saat ini antara Yunani, IMF dan otoritas Uni Eropa. Karena hal itu berpotensi menggiring negara mediterania itu menuju default (bangkrut akibat gagal bayar).
Imbasnya, ketegangan tersebut bakal terus membebani mata uang tunggal Euro. Dan otomatis rally EUR akan terus terbendung dan bahkan berpotensi besar mengalami tekanan bearish. Sehingga secara teknikal pelemahan EUR tidak menutup kemungkinan berlanjut ke area 1.3660 hingga 1.3620

Silver Dapat Uji Support 32.95

Bias silver terlihat cenderung bearish dan membidik area support pada kisaran 32.95. Hal tersebut juga diperkuat oleh kondisi pergerakan indikator teknikal yang saat ini cenderung bergerak turun. Pecahnya area support tersebut membuka peluang terjadinya pergerakan bearish lanjutan menuju area 32.21. Namun waspadai rebound menuju area bearish trendline jika support pada level 32.95 mampu bertahan.


Silver Dapat Uji Support 32.95

Menkeu Venizelos Menentang Rencana Papandreou


Menkeu Venizelos Menentang Rencana PapandreouPerpecahan telah terjadi di tubuh pemerintahan Yunani. Rencana referendum yang dicetuskan Perdana Menteri mendapat tantangan dari Menteri Keuangan Evangelos Venizelos.
Venizelos, yang juga menjabat sebagai deputi perdana menteri, menolak wacana negaranya untuk keluar dari zona euro. "Posisi Yunani di euro adalah prestasi bersejarah yang tidak bisa dipertanyakan," ujarnya tegas dalam sebuah pernyataan tertulis. Atas dasar itu, Venizelos mengecam refrendum seraya menekankan bahwa rakyat Yunani tidak perlu dilibatkan dalam keputusan itu.
"Tujuan utama negara adalah stabilitas dan rasa aman," tutur Venizelos. Perbankan Yunani sejauh ini sangat terlindungi oleh sistem perbankan Eropa.
Sementara itu, presiden Barack Obama telah mendarat di Cannes guna bertemu langsung dengan presiden Nicolas Sarkozy sebelum G20 Summit. Sarkozy menyambut kedatangan Obama di Palais de Festivals and des Congres, tempat summit digelar. Agenda Obama dalam pertemuan hari ini sangat jelas, yakni menyerukan stabiliats Eropa.

Emas Berkilau di Tengah Redupnya Eropa


Emas Berkilau di Tengah Redupnya Eropa  Sampai sesi perdagangan siang di Asia (Kamis, 03/11) Emas terpantau rally hingga sempat mencatat kisaran $1733/troy ons.   
Rally harga emas terutama di picu oleh ketidakpastian soal penanganan krisis utang Eropa pasca rencana referendum Yunani yang di lontarkan oleh PM Yunani. Sebab, referendum Yunani memicu ketidakpastian kembali soal penanganan krisis utang.
Dan jika rakyat Yunani menolak kesepakatan bailout terbaru melalui referendum jelas bisa mengancam penyaluran bailout berikutnya sehingga memperbesar ancaman terjadinya default dan penyebaran krisis. Sekaligus jadi ancaman bagi kestabilan pasar keuangan dunia.
Sontak kondisi tersebut membuat pasar mengurangi eksposurnya pada major currencies khususnya mata uang tunggal Euro. Dan kini terlihat investor mulai keluar dari aset-aset berisiko dan beralih ke aset safe haven yang lebih aman tapi pasti. Karena itu, meski emas sempat anjlok, akhirnya kembali rally.
Namun sentimen negatif kini sedikit berkurang setelah Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel terus mengadakan pertemuan diskusi maraton dengan PM Yunani Papandreou terkait masalah referendum mendadak. Dan pertemuan tersebut diperkirakan dapat memberikan hasil positif bagi kelanjutan Yunani sehingga otomatisi momentum rally Emas turut terkikis.

Menanti Debut Draghi di Frankfurt


Menanti Debut Draghi di FrankfurtMario Draghi akan mengambilalih beban yang diemban oleh Jean-Claude Trichet pada konferensi pers Bank Sentral Eropa (ECB) hari ini. Tidak akan ada kejutan keluar dari mulut sang presiden otoritas moneter yang baru.
Draghi memimpin rapat rutin pertamanya dari kursi nomor satu ECB. Idealnya, Ia memilih cara aman dengan tidak mengutak atik suku bunga acuan dari level 1,5%. Kehadiran pria Italia di kantor ECB disambut oleh shock therapy dari kemunduran negosiasi hutang Yunani. Rapat ECB di Frankfurt kali ini teramat penting karena bertepatan dengan pertemuan G20 di Cannes. Draghi akan menjadi sorotan karena isu moneter dalam kawasannya menjadi agenda utama dalam summit di negara tetangga.
Draghi bisa saja merilis keputusan baru, terutama setelah melihat dua data ekonomi kawasan yang tidak begitu mengesankan. Laporan pengangguran bulan September pekan ini menunjukkan level 10,2%, atau terburuk sejak euro diluncurkan 12 tahun lalu. Pada saat yang sama, inflasi tahunan blok euro tetap bertengger di 3% dan jauh di atas target ECB (2%).
Oleh karena itu, Draghi akan memanfaatkan momentum meeting untuk menunjukkan sikap ECB terhadap fakta inflasi. Mengingat stabilisasi harga konsumen adalah tanggung jawab utama bank sentral. Dari jumpa pers, bisa terlihat apakah pria 64 tahun ini memberi sinyal pemangkasan suku bunga pada pertemuan bulan depan. Ia tentu tidak keberatan mengubah interest rate jika melihat betapa buruknya kinerja ekonomi eurozone beberapa bulan terakhir. Artinya, penurunan 25 basis poin sebanyak dua kali akan menebus kenaikan yang diberlakukan Jean-Claude Trichet sepanjang masa jabatannya.
Isu lain yang patut dicermati oleh Draghi adalah wacana pembelian obligasi oleh ECB. Di sini, skill diplomasi Draghi diuji karena isu tersebut ditanggapi berbeda oleh dua negara perekonomian terbesar kawasan, Jerman dan Prancis. Angela Merkel menginginkan program koleksi obligasi dihentikan, sedangkan Nicolas Sarkozy ingin memakai jasa ECB dalam menyelesaikan krisis hutang. Draghi harus pintar-pintar menyikapi perseteruan kedua negara. Sebagai seorang pakar fiskal dan moneter ulung, Ia sejatinya tidak perlu 'demam panggung' pada meeting perdananya hari ini. 

Bernanke: Masih Ada Stimulus

Bernanke: Masih Ada Stimulus Pimpinan Federal Reserve AS, Ben Bernanke mengatakan bahwa tingkat pengangguran masih terlalu tinggi dan Feds mungkin akan mengambil langkah untuk mendorong pertumbuhan, dengan mengatakan bahwa pembelian obligasi mortgage atau mengubah komunikasi target kebijakan kepada publik.
Stimulus tambahan “masih ada”, dikatakan Bernanke hari ini dalam sebuah konferensi pers di Washington, menolak memberikan perincian yang akan memicu langkah tersebut. “Sementara ini kami masih memperkirakan bahwa aktivitas ekonomi dan kondisi pasar tenaga kerja masih membaik dari waktu ke waktu, pergerakan cenderung melambat”.
Bernanke berbicara setelah pertemuan FOMC yang mengatakan bahwa ekonomi membaik di kuartal III dan mengulang pernyataan di bulan September bahwa ada resiko penurunan terhadap perkiraan. Para pejabat pembuat kebijakan membuat kebijakan masih tidak berubah, mengatakan bahwa mereka mungkin akan memperpanjang jatuh tempo portofolio obligasi Feds dan menahan tingkat suku bunga mendekati 0 (nol) di 2013 apabila tingkat pengangguran masih tinggi dan perkiraan inflasi melemah.
Bernanke dan rekan-rekannya di dewan organisasinya memangkas perkiraan pertumbuhan untuk 2012 dan mengatakan tingkat pengangguran akan berada secara rata-rata 8.5% menjadi 8.7% dalam 3 bulan terakhir tahun depan, naik dari kisaran sebelumnya 7.8% menjadi 8.2%.

Euro Tunggu Kepastian Status Yunani

Euro Tunggu Kepastian Status YunaniPergerakan euro melemah ke level 1.3688 dan dalam jangka pendek diprediksi masih akan melemah terkait trend bearish pasar akibat pertanyaan baru yang muncul apakah Yunani masih akan menjadi bagian dari negara zona Eropa, menurut Jesper Bargmann, kepala perdagangan forex untuk Asia Pacific di RBS. "Tidak aman untuk memegang euro dan saya memilih untuk menjual mata uang saat rally," kata Bargmann. Trend pergerakan euro masih lemah dan perdagangan masih sepi dengan bias pelemahan

Carut Marut Krisis Eropa Benamkan Asia


Carut Marut Krisis Eropa Benamkan AsiaSecara umum hampir semua lantai bursa di Asia kembali bergerak di kawasan negatif di hari Kamis (03/11).
Bahkan kali ini indeks Asia tidak menghiraukan bursa Wall Street yang ditutup menguat. Anjloknya bursa Asia terutama karena pasar semakin kekhawatir dengan krisis utang Eropa sehingga mendorong investor untuk mengurangi aset berisikonya dan beralih ke aset yang lebih aman seperti dollar AS atau ke Emas.
Untuk indeks Hang Seng, penurunan selain karena sentimen negatif akibat kekhawatiran krisis utang, namun juga akibat aksi profit taking dari investor. Dan aksi take profit terbesar didapat dari aksi jual sektor keuangan dan perbankan. Indeks Hang Seng futures tercatat sempat melemah hingga ke level 19445 atau sebanyak -291 poin.
Di China daratan, Shanghai Composite Index naik 0,4 persen menuju level 2.514,3. Sementara indeks saham Seoul anjlok, tertekan oleh penurunan tajam saham teknologi, termasuk LG Electronics, di tengah ketidakpastian zona euro yang terus-menerus. Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) tercatat anjlok 1,2 persen ke area 1.874,7.

GBPUSD: Terbuka Peluang Koreksi Menuju 1.5756 – 1.5630

 Grafik4-jam GBPUSD berpotensi membentuk pola head and shoulders pattern dengan level konfirmasi yang berada pada area neckline. Secara teknikal pecahnya area neckline tersebut membuka peluang terjadinya koreksi menuju area support dikisaran 1.5756 hingga area 1.5630. Hal tersebut juga terkonfirmasi oleh kondisi CCI dan Stochastic yang saat ini cenderung bergerak turun. Waspadai terjadinya rebound menuju area 1.6037 jika neckline tersebut mampu bertahanGBPUSD: Terbuka Peluang Koreksi Menuju 1.5756 – 1.5630

Oposisi: Berbahaya, Papandreou Harus Turun

Oposisi: Berbahaya, Papandreou Harus Turun
Sikap George Papandreou terus menuai kritik dari kaum politik berseberangan. Partai oposisi konservatif melihat bahwa sang perdana menteri adalah sosok yang berbahaya.
Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Giannis Mihelakis, juru bicara Partai Demokrasi Baru hari Kamis ini. "Sikap Papandreou menunjukkan keraguan Yunani untuk tetap berada di Uni Eropa dan eurozone," ujar Mihelakis. Partainya menilai bahwa masalah penyelamatan Yunani sebenarnya sudah terpecahkan. Namun tiba-tiba Papandreou menciptakan masalah baru dengan keputusan (referendum)nya. Atas dasar itu, banyak musuh politik menginginkan kepala pemerintahan Yunani itu untuk segera lengser. Apalagi tindakannya awal pekan ini telah membahayakan eksistensi negara dalam kerjasama kawasan.
Sikap berani Papandreou dipertanyakan pihak oposisi. Mengingat parlemen mulai optimis dengan klausul penyelamatan dalam bailout Uni Eropa. Arus perlawanan politik tampaknya akan terus berlanjut. Dan mosi tidak percaya akan menjawab legitimasi sang perdane menteri di mata kolega politiknya.