Jumat, 21 Oktober 2011

US Leading Index September naik 0,2%, tepat di bawah ekspektasi


Indeks indikator ekonomi utama pada bulan September terus menunjukkan "kondisi ekonomi lunak" untuk sisa tahun ini, menurut data yang dirilis Kamis.
Indeks meningkat 0,2% terkemuka pada September setelah sebelumnya 0,3% direvisi pada bulan Agustus, kata Conference Board.
Peningkatan September tepat di bawah gain 0,3% yang diperkirakan oleh ekonom yang disurvei oleh Dow Jones Newswires.
"Para [index] menunjuk ke kondisi ekonomi yang lembut sampai akhir tahun 2011," kata Ken Goldstein, ekonom di papan.
Tapi Goldstein memperingatkan setiap melemahnya keyakinan - di kalangan konsumen, bisnis atau investor - dapat memberikan tekanan ke bawah pada permintaan, "tip ekonomi ke resesi." Ia menempatkan ini kemungkinan penurunan sekitar 50%.
Pada bulan September, lima dari 10 indikator utama meningkat. Indikator yang paling positif penyebaran suku bunga dan jumlah uang riil beredar.
Indikator paling negatif izin membangun.Indeks bertepatan naik 0,1% bulan lalu, setelah penurunan 0,1% direvisi pada bulan Agustus, pertama dilaporkan sebagai peningkatan 0,1%. Indeks meningkat 0,2% tertinggal pada bulan September setelah sebelumnya 0,2% direvisi, pertama dilaporkan sebagai 0,3%.

US Sep Existing home sales sedikit menurun


Penjualan rumah hunian yang sebelumnya di AS sedikit menyusut bulan lalu, sebuah tanda kelemahan terus di bagian depresi ekonomi.Existing home sales turun sebesar 3,0% pada September dari bulan sebelumnya ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 4.910.000, National Association of Realtors mengatakan Kamis. Penjualan adalah kecepatan Agustus direvisi naik ke 5.060.000 per tahun.Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones Newswires telah memperkirakan penjualan rumah turun sebesar 2,6% untuk tingkat tahunan 4,90 juta.
Penjualan naik 11,3% dari bulan yang sama tahun sebelumnya. Harga penjualan rata-rata adalah $ 165.400, turun 3,5% dari $ 171.400 tahun sebelumnya.
Persediaan rumah yang sebelumnya dimiliki terdaftar untuk dijual, sementara itu, jatuh pada akhir September hingga 3.480.000. Yang mewakili persediaan 8,5 bulan pada laju penjualan saat ini, dibandingkan dengan tingkat yang sehat sekitar enam bulan. Penyitaan dan properti tertekan lainnya mewakili sekitar 30% dari penjualan, kelompok Realtors mengatakan.

Kamis, 20 Oktober 2011

EURUSD: Oversold, Uji Support 1.3702-1.3651

EURUSD terlihat menguji area support dikisaran 1.3702. Pecahnya level support tersebut dapat memicu terjadinya pergerakan bearish membidik area 1.3651. Sementara itu kondisi CCI dan Stochastic yang saat ini tengah berada di dalam area oversold kemungkin dapat memicu terjadinya rebound menuju area area 1.3784 hingga area bearish trendline jika support dikisaran 1.3702 mampu bertahan.


EURUSD: Oversold, Uji Support 1.3702-1.3651

GBPUSD: Terlihat Bearish, Bidik Kisaran 1.5712

Bias cable pada grafik 1-jam terlihat bearish dan membidik area support dikisaran 1.5712. Secara teknikal, terlihat peluang terjadinya rebound menuju area resistance dikisaran 1.5736 hingga area 1.5795 jika support tersebut mampu bertahan. Proyeksi tersebut kemudian diperkuat oleh pergerakan CCI dan Stochastic yang saat ini tengah mendekati area oversold. Namun sebaliknya abaikan peluang rebound jika support dikisaran 1.5712 pecah karena dapat memicu akselerasi bearish menuju area 1.5681 hingga 1.5630.


GBPUSD: Terlihat Bearish, Bidik Kisaran 1.5712

Regulator Cina: Kendali Hutang Diperlukan


Regulator Cina: Kendali Hutang DiperlukanRegulator Cina mengatakan bahwa pihaknya berjanji untuk secara ketat mengendalikan pinjaman-pinjaman tak resmi atau underground lending, sembari menekankan adanya kenaikan tingkat hutang, khususnya diantara para pemerintahan regional, menurut sebuah laporan dari wilayah tersebut. Akan tetapi, Liu Mingkang, pimpinan dari China Banking Regulatory Commission (CBRC), juga mengatakan bahwa situasi tersebut masih terkendali.
Liu mengatakan bahwa pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan resiko-resiko keseluruhan masih terkendali dan mengutip data yang menunjukkan bahwa hutang pemerintah local sebesar 26% dari GDP tahun 2011, sementara hutang pemerintah pusat setara dengan 17% dari GDP, menurut Xinhua, yang mengutip pidato dari Liu yang dimuat di situs CBRC.

Bank Dunia: Negara Berkembang Berhasil Genjot Sektor Bisnis


Bank Dunia: Negara Berkembang Berhasil Genjot Sektor BisnisNegara dengan tingkat pendapatan rendah hingga menengah berhasil mengimplementasikan reformasi bisnis. Demikian pandangan World Bank pada laporannya hari ini (20/10).
Sebanyak 46% negara dengan pendapatan rendah berhasil me-reformasi aturan baku dalam sektor bisnis antara tahun 2010 dan 2011. Jumlah tersebut jauh lebih besar dibanding catatan antara periode 2009 dan 2010, yang hanya sebesar 18%. Rapor negara berkembang lebih bagus ketimbang reformasi bisnis negara maju yang hanya mencapai 35%.
Kemajuan signifikan pada bisnis negara berkembang bisa dilihat dari kemampuan wirausahawan dalam menghadapi hambatan bisnis. Entrepreneur negara berkembang dinilai dapat beradaptasi baik dalam perekrutan tenaga kerja. Mereka juga bisa menyiasati kurangnya kualitas infrastruktur di wilayah masing-masing. Aturan yang dibuat memungkinkan semua pelaku bisnis melakukan ekspansi secara agresif.
"Tren (bisnis) bergerak lebih cepat," ujar Sylvia Solf, Penulis '2012 Doing Business in a More Transparent World'. Di wilayah Afrika, reformasi aturan bisnis terjadi pada 36 dari 46 negara antara Juni 2010 dan Mei 2011. Jumlah tersebut setara dengan 78% negara dalam kawasan, dibandingkan rata-rata jumlah negara dalam 6 tahun terakhir yang berhasil dalam reformasi, yakni 56%.
"Percepatan reformasi bisnis adalah hal bagus bagi wirausahawan di negara berkembang," tulis laporan itu. Untuk orang miskin, memulai bisnis atau mencari kerja adalah jalan utama menuju kesejahteraan. Laporan tersebut juga memaparkan bahwa usaha kecil menengah mengambil porsi utama dalam penciptaan lapangan kerja.

Aksi Jual Lemahkan Emas


Aksi Jual Lemahkan EmasEmas diperdagangkan melemah di Asia, bersamaan dengan aksi jual besar-besaran pada industri komoditi dan pasar ekuiti terkait kecemasan investor mengenai kondisi kesehatan ekonomi eropa dan rencana pembuat kebijakan untuk mendukung zona eropa. 
Spot emas diperdagangkan di $1,621.59 per troy ons, turun $20.11 dari level penutupan. Penguatan USD menambah tekanan jual pada emas. EUR/USD di 1.3717 dari 1.3759 hari Rabu malam di New York. Menurut laporan Mitsui Global Precious Metals trend emas jangka panjang masih bullish, namun untuk jangka pendek belum jelas. "Melihat prospek ekonomi global, sebaiknya menyimpan emas untuk jangka panjang. Faktanya bahwa pemulihan harga emas berjalan sangat lambat sejak merosot tajam pada bulan September sehingga membuat outlook untuk jangka pendek dan menengah tidak terlalu bullish," katanya. Harga emas relatif stabil sejak awal bulan Oktober setelah perdagangan emas sempat bergejolak bulan lalu saat logam turun 11.0%.

Emas Tergerus Pelemahan Regional

Emas Tergerus Pelemahan RegionalSpot emas kembali tertekan 0.9% di tengah pelemahan pasar saham regional dan aksi jual logam dasar. Resolusi atas krisis hutang zona eropa yang belum juga terwujud membebani sentimen pasar menjelang pertemuan KTT Uni Eropa di awal pekan. "Krisis hutang yang dibiarkan semakin larut menimbulkan kecemasan global atas penularan masalah ke negara sekitar," menurut dealer lgam mulia GoldCore. Spot emas di $1,630/ons, turun $12.70 dari level penutupan.

Rabu, 19 Oktober 2011

Strange But True, Purchase 200 Tons of Gold India Not Affect the Price of Gold

Emas Mungkin Jatuh ke $1480 Terindikasi Pola Grafik & Penurunan VolumeGoldpurchases by India last of 200 tons of gold, seems to have no effect on the international gold price trend, why the possible purchase of gold is not done on the public markets, according to a statement of the Reserve Bank of India.
When the entire stock of Gold India, the results are considered potentially trigger arise in gold prices despite high enough, let alone see the previous history of India's central bank buying and Russia previously able to lift the Golden significant.
But conditions today are quite different from where the reaction of market participantson the fundamentals of Gold is much greater than before. Based on the IMF study, gold prices tend to respond to specific announcements scheduled in the U.S. andEurope, such as the announcement of U.S. interest rates, inflation reports.
However according to reports Reserve Bank of India, amid the global financial uncertainty, gold prices still tend to be stable and viable alternative safe haven.

Aneh Tapi Nyata, Pembelian 200 Ton Emas India Tidak Pengaruhi Harga Emas


Aneh Tapi Nyata, Pembelian 200 Ton Emas India Tidak Pengaruhi Harga EmasPembelian Emas oleh India terakhir sebesar 200 ton Emas, tampaknya tidak berpengaruh pada trend harga Emas internasional, sebabnya kemungkinan pembelian Emas tersebut tidak dilakukan pada pasar publik, demikian menurut pernyataan Reserve Bank of India.
Ketika India borong Emas, hasilnya dianggap berpotensi memicu kenaikan harga Emas meskipun sudah cukup tinggi, apalagi melihat sejarah sebelumnya aksi beli bank sentral India dan Russia sebelumnya mampu mengangkat Emas cukup signifikan.
Namun kondisi saat ini cukup berbeda dimana reaksi para pelaku pasar Emas terhadap fundamental ekonomi jauh lebih besar dibanding sebelumnya. Berdasarkan penelitian IMF, harga emas cenderung merespon pengumuman spesifik yang terjadwal di AS dan kawasan Eropa, contohnya seperti pengumuman suku bunga AS, laporan inflasi.
Bagaimanapun menurut laporan Reserve Bank of India, ditengah ketidakpastian keuangan global, harga emas masih cenderung stabil dan layak dijadikan alternative safe haven.

Emas Mungkin Jatuh ke $1480 Terindikasi Pola Grafik & Penurunan Volume


Emas Mungkin Jatuh ke $1480 Terindikasi Pola Grafik & Penurunan VolumeHarga Emas terpantau melemah di bursa sejak laporan ekonomi dari Jerman dan Inggris gagal menopang emas untuk tembus diatas area resisten $1680 per tory ons.
Laporan ZEW indeks Jerman merupakan pengukur sentimen investor telah anjlok ke -48.3 di bulan September, sekaligus merupakan level terendah sejak November 2008. Hal ini juga memicu bahwa ekonomi terbesar di Eropa tersebut terancam menuju resesi.
Emas telah membentuk wedge pattern selama beberapa hari terakhir disertai dengan penurunan volume mengindikasikan pola klasik rising wedge. Hal ini berarti Emas ada peluang besar untuk jatuh.
Bagaimanapun kapan hal itu terjadi dan targetnya koreksi kebawahnya seberapa jauh, dapat kita ambil berdasarkan asumsi.
Pola rising wedge dalam kondisi downtrend dengan volume yang menurun, secara teknikal akan diikuti dengan pelemahan Emas, namun masih dibutuhkan penembusan dibawah area wedge pattern area $1625 - $1580.
Dengan kemungkinan pemicunya adalah hasil rapat KTT Uni Eropa pada tanggal 23 Oktober, target pola tersebut masih terletak di area $1480 per troy ons. 

GBP/USD: Overbought, Potensi Support di 1.5725 – 1.5675


 Pullback terjadi pada GBP/USD, namun tekanan bearish masih terlihat seiring kondisi jenuh beli yang terlihat pada stochastic dan CCI 1 jam. Oleh karena itu, pullback yang terjadi kemungkinan akan tertahan di kisaran resistance 1.5775. Jika harga tembus ke bawah support yang berada di 1.5725 maka bias intraday untuk GBP/USD akan kembali menjadi bearish dengan sasaran di support selanjutnya di 1.5675.
Waspadai akselerasi ke atas 1.5775 karena hal tersebut kemungkinan besar akan memicu momentum bullish dan cable akan berpeluang menguji kembali resistance di 1.5820.
GBP/USD: Overbought, Potensi Support di 1.5725 – 1.5675

EUR/USD: Dikisaran 1.3782, Momentum Bullish Berkurang

 EUR/USD mengalami pullback dan saat ini tengah berada di kisaran support 1.3782. Kondisi stochastic dan CCI 1 jam yang telah berada di area jenuh beli merupakan pertanda bahwa momentum bullish mulai berkurang, sehingga untuk saat ini kecil kemungkinan pullback akan berlanjut hingga ke resistance di 1.3851. Sebaliknya, penembusan support di 1.3782 yang diiringi sinyal bearish dari stochastic dan CCI merupakan sinyal bagi pergerakan bearish dengan target di support 1.3713. Akan tetapi, waspadai kemungkinan akselerasi ke atas 1.3851 karena hal tersebut akan memicu kembali momentum bullish yang bisa mendorong EUR/USD naik hingga 1.3913EUR/USD: Dikisaran 1.3782, Momentum Bullish Berkurang

Eropa Kendalikan Wall Street


Eropa Kendalikan Wall Street Rapor kinerja keuangan perbankan Amerika Serikat (AS) dirilis tidak seburuk ekspektasi pasar. Saham perbankan memimpin rally Wall Street sesi hari Selasa (18/10).
Indeks blue-chip Dow Jones Industrial Average naik 180.05 poin atau 1.6% ke 11,577.05. Sementara Standard & Poor's meraih 24.52 poin atau 2%ke 1,225.38, dekat level tertinggi 2-bulan. Adapun Nasdaq Composite Index melonjak 42.51 poin atau 1.63% ke 2,657.43. Sektor perbankan menjadi primadona semalam, KBW bank index melonjak 5.6%
Optimisme tentang penyelesaian hutang Eropa menjadi headline pasar semalam. Gairah investor mengoleksi saham finansial juga pulih sehingga Bank of America naik 10,1% menjadi $6.64 per lembar. Sementara Goldman Sachs juga meraih 5,5% gain untuk mencapai harga $102.25 pasca laporan keuangan. "Sentimen Eropa sejak dua pekan silam ternyata belum pudar," ujar Larry Peruzzi, Senior Equity Trader, Cabrera Capital Markets, Boston. Ia menilai tidak mengejutkan pula jika nantinya sentimen berbalik negatif karena keluar kabar tidak mengenakkan dari kawasan itu. Pendapat serupa diungkapkan oleh Stephen Massocca, Fund Manager di Wedbush Morgan, San Francisco. "terdapat banyak short covering di menit-menit akhir perdagangan," ujarnya. Masocca melihat kabar Eropa lebih penting bagi investor dibanding earnings awal pekan ini. "Segala kabar dari Eropa menjadi alasan bagi pemodal untuk masuk dan keluar posisi, bukan hal lain," ulasnya.

Krisis Yunani Picu Tragedi Kemanusiaan


Krisis Yunani Picu Tragedi KemanusiaanKrisis hutang Yunani memaksa pemerintah negara tersebut untuk melakukan pemangkasan budget secara 'kejam'. Bukan hanya mengikis tingkat kesejahteraan warga, kebijakan pusat bahkan mulai memicu masalah kemanusiaan.
Seperti diketahui, pemerintah memangkas berbagai pengeluaran termasuk tunjangankesehatan. Warga yang sudah masuk dalam kategori pengangguran kini harus berjuang lebih guna mendapat akses perawatan medis. Mengingat makin banyak kepala keluarga yang sudah tidak memiliki jaminan pengobatan dari negara. "Dulu tidak sulit mendapat layanan dokter pribadi dan rumah sakit, sekarang banyak orang tidak punya asuransi," keluh Giorgios Papadakis, seorang pengelola klinik Doctors of the World di ibukota Yunani. Papadakis adalah seorang anggota grup dokter dari seluruh dunia, yang tadinya berperan memberi layanan kesehatan bagi imigran. Namun sekarang banyak warga Yunani yang datang ke kliniknya untuk meminta bantuan. "Kami memiliki misi global, tetapi saat ini Kami harus bertindak secara lokal bagi masyarakat Yunani," ujar Papadakis.
Salah satu pasien yang tengah ditangani Papadakis adalah warga pengangguran bernama Maria Mihalakakou (57 tahun). Ia tidak mampu membayar biaya konsultasi ke klinik umum seharga 5 euro ($7), sehingga harus mendatangi klinik cuma-cuma. Maria sudah datang ke klinik Papadakis dalam satu tahun belakangan karena tidak punya asuransi. "Untuk membeli roti saja Saya tidak mampu, apalagi membeli obat," ujarnya.
Menurut Nikitas Kanakis, Kepala Doctors of the World, menilai tragedi kemanusiaan ini dipicu oleh penurunan tingkat kesejahteraan warga. Organisasinya mencatat pendaftaran 30 ribu pasien dalam satu tahun terakhir, dan 35% di antaranya adalah warga lokal. Padahal di tahun-tahun sebelumnya, kaum imigran mendominasi jumlah pasien. Rasio pasien asal Yunani satu tahun lalu hanya sebesar 6%. "Dua atau tiga tahun silam, kasus yang dialami warga Yunani hanya sedikit, sekarang jauh lebih banyak," ulas Kanakis. Masalah kekurangan gizi pada anak-anak menjadi penyumbang kasus kesehatan terbesar saat ini.
Kota Perama adalah stereotype valid atas dampak pemangkasan anggaran ala Athena. Dengan tingkat pengangguran antara 60% dan 70%, Perama bisa menjadi cermin kecil tentang bagaimana kebijakan pemerintah telah menggerus daya hidup warga kecil. Lonjakan jumlah pasien sudah sejalan dengan angka pemotongan tunjangan yang berjumlah sangat besar.
Studi sebuah jurnal medis Inggris, The Lancet, menyebut bahwa situasi layanan kesehatan Yunani sampai dalam taraf 'mencemaskan'. Anggaran rumah sakit turun sampai 40% sehingga jumlah staf medis berkurang, suplai obat terhambat dan biaya berobat melambung tinggi. Tidak heran jika terdapat kenaikan sebesar 14% dari warga yang mengaku tingkat kesehatannya menjadi 'buruk' dan 'sangat buruk' antara tahun 2007 dan 2009. Kondisi sosial Yunani sejatinya bisa makin parah karena masalah kejahatan, tuna wisma, kebangkrutan dan bunuh diri juga dilaporkan meningkat.

Inflasi Inggris akan Tembus Rekor Baru


Inflasi Inggris akan Tembus Rekor Baru  Data inflasi Inggris akan dilepas pada hari Selasa ini (18/10). Indeks harga konsumen diprediksi menembus level tertinggi dalam tiga tahun terakhir!
Menurut proyeksi beberapa ekonom yang disurvei media Guardian, CPI akan mencapai 4,9% di bulan September. Ekspektasi tersebut jauh di atas inflasi Januari yang tercatat sebesar 4,5%. Kenaikan tarif energi menjadi salah satu faktor pemicu lonjakan harga. Perusahaan seperti Scottish & Southern Energy, E.ON, British Gas dan Scottish Power telah menyesuaikan harga untuk produk energi yang mereka jual.
Jika ramalan itu terbukti, maka inflasi Inggris melampaui target Bank of England, yang menetapkan inflasi ideal pada level 5%. Namun inflasi tinggi bukan menjadi kecemasan utama otoritas saat ini, pelonggaran kuantitatif masih pilihan utama dalam upaya percepatan ekonomi dalam negeri.
"Bukan tidak mungkin rilis inflasi hari ini menembus 5,0%," ujar Howard Archer, Kepala Ekonom Eropa dan Inggris, IHS Global Insight. Archer yakin bahwa puncak inflasi tengah terjadi dan harga konsumen akan susut jelang akhir tahun. CPI juga akan berbalik ke level awal pada 2012 mendatang akibat pengaruh kebijakan pajak pertambahan nilai, depresiasi mata uang dan penurunan harga energi, komoditi dan pangan.

Jim Rogers Peringatkan Bahaya Stagflasi Ekonomi


Jim Rogers Peringatkan Bahaya Stagflasi EkonomiJim Roges meyakini bahwa Amerika Serikat akan mengalami periode stagflasi yang lebih buruk dibanding kondisi tahun 1970, dimana hal ini masih positif untuk komoditas dan mata uang sementara buruk bagi saham dan emerging markets.
Stagflasi merupakan kondisi inflasi yang tinggi namun dikombinasi oleh pertumbuhan ekonomi yang stagnan.
Alasan Jim Rogers atas tinggnya inflasi adalah langkah pemerintah AS yang terus mencetak uang, serta menerbikan obligasi tambahan.
Bagaimanapun Jim Rogers mengatakan opini tersebut melalui wawancaranya dengan Wall Street Journal, karena dia sendiri masih membeli komoditas Emas dan dollar AS, untuk mengantisipasi stagflasi yang menurutnya masih berpeluang terjadi.

im Rogers Peringatkan Bahaya Stagflasi Ekonomi


Jim Rogers Peringatkan Bahaya Stagflasi EkonomiJim Roges meyakini bahwa Amerika Serikat akan mengalami periode stagflasi yang lebih buruk dibanding kondisi tahun 1970, dimana hal ini masih positif untuk komoditas dan mata uang sementara buruk bagi saham dan emerging markets.
Stagflasi merupakan kondisi inflasi yang tinggi namun dikombinasi oleh pertumbuhan ekonomi yang stagnan.
Alasan Jim Rogers atas tinggnya inflasi adalah langkah pemerintah AS yang terus mencetak uang, serta menerbikan obligasi tambahan.
Bagaimanapun Jim Rogers mengatakan opini tersebut melalui wawancaranya dengan Wall Street Journal, karena dia sendiri masih membeli komoditas Emas dan dollar AS, untuk mengantisipasi stagflasi yang menurutnya masih berpeluang terjadi.

Kepemilikan Obligasi Cina Turun di Agustus


Kepemilikan Obligasi Cina Turun di AgustusCina negara pemberi pinjaman kepada AS, mengurangi kepemilikan obligasi di bulan Agustus dalam 1 dekade seiring adanya pemangkasan hutang oleh Standard & Poor yang membawa yield obligasi tersebut ke rekor rendahnya.
Ekonomi negara terbesar ke 2 tersebut memangkas posisi sekuritas pemerintah AS sebanyak $36.6 miliar atau 3.1%, menjadi $1.14 triliun, menurut data Departemen Keuangan yang dirilis kemarin di Washington. Pada saat yang sama, data tersebut menunjukkan kepemilikan obligasi asing total naik 2% menjadi $4.57 triliun seiring investor global yang mencari perlindungan dari kisruhnya pasar keuangan yang mengikuti penurunan tersebut. 

Bernanke: Bank Sentral Mungkin akan Hilangkan Gelembung Aset


Bernanke: Bank Sentral Mungkin akan Hilangkan Gelembung Aset   GubernurFederal Reserve Ben Bernanke pada hari Selasa mengatakan bahwa bank sentral mungkin harus menggunakan kebijakan moneternya untuk menghilangkan gelembung aset, meski harus menghadapi regulasi. "Kemungkinan bahwa kebijakan moneter dapat digunakan secara langsung untuk mendukung stabilitas keuangan, setidaknya pada margin, seharusnya tidak diabaikan," ucapnya pada konferensi di Boston Federal Reserve Bank.
Bernanke tidak secara langsung berbicara mengenai outlook perekonomian AS atau kebijakan moneter, memberikan pemikiran mengenai bagaimana bank sentral bertindak ketika krisis keuangan terjadi. Krisis telah membuat stabilitas keuangan menjadi prioritas bank sentral seperti kesehatan makroekonomi, menambah pentingnya regulasi untuk melindungi dari resiko sistemik, ucapnya.