Senin, 05 September 2011

Euro analysis

Pergerakan euro terlihat terkoreksi cukup tajam sejak jumat dan hari ini euro menguat tipis terhadap dollar. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual dimana ada potensi euro akan menguat. Pecahnya resistan 1.41847 berpotensi akan membawa euro menguat kembali dan bergerak ke atas menuju resistan 1.42671. Waspadai jika euro tertahan kuat dibawah resistan 1.41847 maka euro cenderung akan melemah kembali dan bergerak menuju support 1.41023.


Euro Perlahan Bangkit

Pengangguran, Pangkal Menuju Resesi Besar


Pengangguran, Pangkal Menuju Resesi BesarSekali lagi, indikator tenaga kerja Amerika Serikat konsisten lesu. Pasar investasi mulai mewaspadai  peluang resesi baru, resesi yang dipicu oleh ketiadaan lapangan kerja. Beberapa pengamat ekonomi berbagi pandangannya soal apa yang terjadi di pasar tenaga kerja 'Paman Sam'. Semua sepakat bahwa pemerintah harus benar-benar mengambil peran pemulihan pada garis terdepan. 
1. Stephen Freedman, Head of Investment Strategy UBS Wealth Management
"Para ekonom menyadari benar bahwa ancaman resesi lebih tinggi dibanding dua bulan lalu."
Freedman berharap bahwa ada konfirmasi dari pemerintah bahwa pasar tenaga kerja masih kondusif. Pidato presiden Barack Obama bisa membri optimisme ke pasar, terlepas dari apakah rencananya bisa mendapat restu dari kongres.
2. Alice Schroeder, Penulis dan Mantan Analis Asuransi Papan Atas
"Dimanakah lapangan kerja?"
Hari ini bukanlah momen yang tepat untuk merayakan hari buruh. Jumlah peluang kerja kian tipis dan perusahaan masih enggan menyewa orang baru. Neraca keuangan korporasi terlalu diperketat sehingga tidak ada pos dana untuk membayar SDM berkualitas. Tidak heran jika aksi reaksi 'pecat dan panggil' merebak di sektor bisnis. Perusahaan terlalu pelit untuk mempermanenkan karyawan karena pertimbangan beban biaya tunjangan dan asuransi. Padahal sesungguhnya tidak demikian. Biaya rekrutmen justru lebih besar, mulai dari wawancara, tes kesehatan, training hingga praktek langsung. Semua menguras waktu dan biaya.
Di tengah ketidakpastian, wajar saja perusahaan enggan merekrut SDM secara permanen. Tidak ada yang bisa menjamin kondisi bisnis tetap mendukung sampai beberapa waktu ke depan. Pelaku bisnis tidak mau memecat tenaga kerja saat usaha sedang lesu karena tentu butuh biaya tunjangan dan kompensasi besar. Oleh karena itu, diperlukan kepastian ekonomi secara gradual. Dengan demikian korporasi tidak lagi ragu memakai jasa warga usia produktif dan tidak perlu memikirkan pemecatan.
3. Mohamed El-Erian, CEO PIMCO (Lembaga investor obligasi terbesar dunia)
"Angka apapun yang dipakai, pasar tenaga kerja AS berada di puncak krisis."
Dampak krisis pengangguran meliputi aspek ekonomi, politik dan sosial. Jika situasi buruk terus berlanjut, pengangguran akan merusak sistem atau bahkan merusak kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Warga masih harus berkutat dengan kenaikan harga bahan bakar, tagihan rumah tangga hingga kredit rumah. Pada akhirnya, kemiskinan adalah apa yang harus diterima kebanyakan warga non-pekerja.

Analisa pekan ini


USD/JPY
USD/JPY masih stagnan di sekitar level support 76.50 pekan lalu. Pelaku pasar memperkirakan intervensi lagi pekan ini, mengingat kurs yen sudah naik selama 3 bulan sejak lonjakan terakhir Mei lalu. Saya melihat support kuat di area 76.50 dan USD/JPY berpeluang rebound ke 80.00 karena berita fundamental. Abaikan proyeksi jual Anda jika USD/JPY menembus level tersebut di atas.
EUR/USD
Pekan lalu, EUR/USD turun dan menemukan support di area 1.4200. Kami memperkirakan tren berbalik naik dan memulai konsolidasi pekan ini. Saya membidik target di kisaran 1.4450 dalam 1 pekan dari koreksi alami euro. Abaikan proyeksi beli Anda jika EUR/USD terbenam ke kisaran 1.4160.   
GBP/USD
GBP/USD nyaman di garis EMA 200 pada level 1.6131 dan siap rebound. Berdasarkan studi teknikal, poundsterling akan mencoba kembali level bawah 1.6150 di awal pekan sebelum nantinya naik lagi. Saya memperkirakan konsolidasi terjadi dalam 1-2 pekan sebelum Sterling kembali menyambangi 1.6400.
MINYAK MENTAH
Minyak mentah WTI masih bergerak dalam tren sideways besar pada fase koreksi. Harga terpantau turun dari level tertinggi pekan lalu, 89.91, akibat kinerja ekonomi AS yang buruk dan stagnasi data pengangguran. Pekan ini, Saya memperkirakan minyak diperdagangkan lebih rendah seraya bergerak antara level 83.00 dan 90.00. Trader disarankan masuk posisi dari level paling rendah guna menghindari ayunan harga. Saya memilih untuk menjual di awal pekan pada kisaran harga 87.50, sambil diiringi oleh manjemen resiko yang ketat.
EMAS
Harga emas melonjak lagi pekan lalu akibat pesimisme soal outlook ekonomi Amerika Serikat (AS). Alhasil, harga emas kembali ditutup pada level tertinggi mingguan pada hari Jumat. Investor sudah mencerna kabar kenaikan marjin yang diberlakukan oleh CME Group 2 pekan lalu sehingga emas kembali dibanjiri minat safe haven.
Pekan ini, Saya melihat tren melemah di kisaran atas dengan resisten 1900.00 membatasi pergerakan. Berdasarkan studi teknikal, emas berpeluang kembali ke Support 1 (1830.00) untuk melengkapi pola teknikal. Seandainya terjadi isu fundamental luar biasa, maka emas dapat kembali naik ke Support 2 (1810). Namun emas cenderung membentuk double-tops terlebih dulu di 1910.00 sebelum menapaki tren penurunan.

Jumat, 02 September 2011

Pola Swing Emas Berpotensi Berlanjut Sampai Akhir September


Pola Swing Emas Berpotensi Berlanjut Sampai Akhir SeptemberSeperti yang dapat kita perhatikan pada price action emas, terdapat pola Konsolidasi naik turun, dan dilanjutkan menguat, setelah itu terkonsolidasi kembali dan menguat lagi, kemungkinan besar pola ini masih akan berlanjut seiring fokus pasar masih pada krisis utang zona Eropa.
Event yang paling dekat ditunggu oleh para pelaku pasar adalah tanggal 7 September, dimana akan diadakan rapat pemerintah Jerman untuk mengambil keputusan pembelian surat utang negara Uni Eropa yang bermasalah.
Setelah itu para investor akan menunggu rapat FOMC untuk menentukan kebijakan stimulus moneter AS pada tanggal 22 September. Menjelang event ini Emas masih berpotensi tertopang seiring dengan tingginya permintaan investasi Emas.

AS Mungkin Sudah Berada Dalam Resesi, Menurut Professor Harvard


AS Mungkin Sudah Berada Dalam Resesi, Menurut Professor HarvardEkonom Harvard vetran dan mantan Presiden NBER, Martin Feldstein mengatakan bahwa ekonomi as sedang melambat, kemungkinan menuju resesi karena situasi semakin buruk saat ini tampak dari sektor manufaktur, keyakinan rumah tangga yang goyah tampak dari pasar perumahan yang masih terpuruk, serta tingginya tingkat pengangguran.
Meurut Martin Feldstein, kebijakan ekspansif dari The Fed juga tidak akan terlalu banyak berpengaruh karena kuncinya adalah bangkitnya sektor perumahan sehingga pengeluaran konsumen bisa meningkat kembali sehingga perusahaan-perusahaan manufaktur AS memiliki alasan untuk menyewa pekerja melanjutkan produksi. Selama permintaan konsumen tidak tampak, maka korporasi juga enggan menambah lapangan kerja, urainya.
Secara keseluruhan, hal ini negatif bagi dollar AS, namun menurut martin Feldstein pelemahan dollar AS justru akan mempercepat laju pemulihan ekonomi alasannya adalah ekspor akan semakin pesat meskipun ekspor hanya menyumbang 10% dari GDP AS, namun kenaikan ekspor dalam 4 triwulan terakhir telah menyumbang 50% pertumbuhan GDP selama periode tersebut.

Dollar AS Perkasa Jelang Data Tenaga Kerja AS


Dollar AS Perkasa Jelang Data Tenaga Kerja ASDollar menanjak terhadap mata uang major di hari Jumat, menjelang laporan tenaga kerja kunci AS yang diharapkan dapat menyediakan petunjuk lebih lanjut atas ekonomi negara adidaya tersebut.
Penguatan sejak hari Kamis kemarin ditopang oleh laporan aktivitas manufaktur yang melampaui perkiraan di bulan Agustus sementara data Eropa malah mengecewakan. Para investor sementara ini masih bersikap wait & see sembari menunggu laporan nonfarm payrolls.
Ekonom mengekspektasikan ekonomi as mendapatkan tambahan 75,000 tenaga kerja di bulan Agustus, lebih kecil dibanding pertambahan di bulan sebelumnya sebesar 117,000, sementara laju tingkat pengangguran bertahan di 9.1%.
Respon para pelaku pasar kemungkinan akan besar jika terdapat deviasi / selisih sebesar 75,000 keatas, atau 65,000 kebawah. Skenario nya jika terjadi kejutan kenaikan ke 150,000 berarti ada selisih 75k dibandign ekspektasi, maka kemugnkinan besar terjadi spike harga diatas 40 point pada pair currency seperti usd/jpy, atau sebaliknya jika terjadi kejutan penurunan ke 10,000 berarti ada selisih 65,000 dibanding ekspektasi maka pair eur/USD dapat melonjak keatas sekitar 40 poin beberapa menit setelah data rilis.
Adapun untuk pertambahan / penurunan laporan non farm payrolls dibawah deviasi tidak akan terlalu mengejutkan dan kemungkinan telah diantisipasi para pelaku pasar sebelumnya.

Gold: Terus Terapresiasi, Bidik Resistance di 1871.96

 Emas terapresiasi secara signifikan pada sesi perdagangan hari ini. Saat ini emas terlihat membidik area resistance dikisaran 1871.96. Pecahnya level resistance tersebut membuka peluang penguatan lanjutan menuju area 1912.05 yang merupakan level tertinggi saat ini. Sementara itu, waspadai koreksi yang mungkin terjadi menuju area support dikisaran 1839.75 jika resistance tersebut bertahan. Hal tersebut juga diperkuat oelh kondisi CCI and Stochastic yang berada dalam area overbought.


Gold: Terus Terapresiasi, Bidik Resistance di 1871.96

sterling analysis : Potensial Terus Bearish, Uji Support 1.6094

 Pound terus melemah terhadap dollar dan saat ini masih ada potensi meneruskan pergerakan bearishnya hingga support 1.6094. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bullish. Pecahnya resistan 1.6205 berpotensi akan membawa pound menguat dan bergerak ke resistan 1.6302.


GBPUSD:  Potensial Terus Bearish, Uji Support 1.6094

Kamis, 01 September 2011

Euro analysis : Lemah Tajam, Uji Support di 1.4369

 Euro melemah cukup tajam dan saat ini terlihat sedang menguji support 1.4369. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual dimana ada peluang euro akan menguat. Jika Euro tertahan kuat di atas support 1.4369 maka harga cenderung akan menguat dan bergerak ke atas menuju resistan 1.4451. Waspadai jika euro berhasil menembus support 1.4369 dimana ada peluang euro akan bergerak ke bawah menuju support 1.4267.


EURUSD: Lemah Tajam, Uji Support di 1.4369

Sterling : Berpeluang Menguat, Incar 1.6302-1.6302

Pergerakan GBP terlihat berpotensi dalam pergerakan bearish. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual dimana ada peluang pound akan menguat. Pecahnya resistan 1.6302 berpotensi akan membawa harga bergerak ke atas menuju resistan 1.6302. Waspadai jika support 1.6205 ditembus dimana ada potensi pound akan meneruskan pergerakan bearishnya dan bergerak menuju support 1.6094.


GBPUSD: Berpeluang Menguat, Incar 1.6302-1.6302
GBPUSD: Berpeluang Menguat, Incar 1.6302-1.6302

Stagnasi Ekonomi Dunia Seperti Tahun 70an


Stagnasi Ekonomi Dunia Seperti Tahun 70an Berdasarkan sejarah historis, kinerja pasar saham di bulan September secara rata-rata sangat buruk sejak tahun 1896 dengan rata-rata penurunan sebesar 1.07%, sedangkan rata-rata penguatan untuk keseluruhan bulan-bulan lainnya berada di 0.71%.
Akankah pola September yang suram ini kembali terulang? Seperti kita ketahui fomc meeting di bulan September nanti akan menentukan kebijakan the fed untuk memberikan stimulus atau tidak, tentunya jika stimulus diberikan imbasnya akan positif bagi pasar saham meski tertekan oleh buruknya data makroekonomi.
Menurut analis sekaligus founder Better Capital , Jon Moulton kondisi ekonomi globalsaat ini pada periode stagnasi style tahun 70an, dimana proteksi terhadap aset safe haven seperti obligasi pun kurang aman jika pemerintah tidak mengamankan situasi fiskalnya, selain itu Jon Maulton mengakui aset di negara berkembang tampak lebih baik di jangka menengah dan jangka panjang dibandingkan aset-aset negara maju.

Bulan Agustus Terburuk Wall Street Dalam 10 Tahun


Bulan Agustus Terburuk Wall Street Dalam 10 TahunBursaSaham AS ditutup naik pada sesi yang volatile hari Rabu untuk mencetak rally hari keempat, namun kendati demikian Wall Street mencetak bulan terburuk sejak Mei lalu. Agustus menjadi bulan yang sangat volatile untuk saham. Pasar menderita beberapa kali penurunan tajam menyusul downgrade oleh S&P, berlanjutnya kecemasan di Eropa dan timbulnya kembali kecemasan mengenai resesi global. Sementara itu, investor mengambil kesempatan untuk membeli saham-saham yang sudah anjlok menyusul data ekonomi yang bagus, membantu mengurangi penurunan sepanjang bulan. Namun, kenaikan masih belum cukup untuk membuat saham mencetak kenaikan pada level bulanan, ketiga indeks utama turun lebih dari 4% masing-masing.
“Dengan volume harian yang rendah dan pasar yang mengikuti data saat ini, harga dapat naik dan turun tajam,” ucap Sal Arnuk, wakil manajer pada Themis Trading. “Kebanyakan investor memilih untuk menunggu hingga volume perdagangan tepat.” Anjloknya saham AT&T memimpin penurunan pada Dow dan S&P500 setelah Dep.Kehakiman menolak pengambilalihan T-Mobile oleh QT&T, mengatakan bahwa merger tersebut akan merugikan konsumen AS. Sebelumnya AT&T berjanji akan menambah pekerja call centar sebanyak 5,000 orang jika akuisisi senilai 39 milyar dollar itu mendapat persetujuan.

Fed's Bullard: QE3 Tergantung Oleh Data


Fed's Bullard: QE3 Tergantung Oleh Data  Federal Reserve dapat meluncurkan QE3 tergantung pada data ekonomi namun sebelumnya harus memastikan bahwa inflasi telah mereda, ucap pejabat senior Fed pada surat kabar Asahi hari Rabu. Fed harus memastikan apakah outlook ekonomi masih berada dalam jalur yang benar pada rapat kebijakan bulan depan dan mempertimbangkan apakah QE3 dibutuhkan, ucap Presiden Fed bagian St. Louis James Bullard dalam wawancaranya.
Ekspektasi kian meningkat bahwa bank sentral dapat melonggarkan kebijakan pada pertemuan 2 hari dimulai tanggal 20 September nanti seetlah minutes pertemuan yang lalu menunjukkan sejumlah petinggi mendesak atas langkah yang tegas dan tidak konvensional untuk mendukung perekonomian. "Tergantung data ekonomi di masa depan QE3 adalah salah satu pilihan, namun kita harus mengumpulkan informasi mengenai bagaimana performa ekonomi di semester kedua tahun ini," ucap Bullard terkait program quantitative easing milik Fed yang merupakan pembelian obligasi pemerintah.

Rabu, 31 Agustus 2011

Emas Terkoreksi 0.5%, Bertahan Diatas $1800


Emas Terkoreksi 0.5%, Bertahan Diatas $1800Harga spot Emas anjlok 0.5% di hari Rabu, terkoreksi dari reli 2.6% pada sehari sebelumnya seiring kekecewaan atas data consumer confidence AS dan sentimen ekonomi yang buruk di zona Eropa menopang minat safe haven Emas.
Terpantau sejauh ini kontrak Emas untuk bulan Desember, melemah -0.54% ke level $1825.36 per troy ons, menurut sebagian besar analis jika terjadi pelemahan Emas dibawah $1800 akan memicu minat beli para investor untuk mengincar target $1900.
Sementara itu di China, program akumulasi Emas China menjadi perhatian di hari Rabu setelah penasihat bank sentral China berkomentar bahwa Beijing seharusnya meningkatkan kepemilikan komoditi Emas dibanding komoditi lainnya, karena Emas menjadi cadangan strategi yang penting, imbuh Xia Bin, penasihat PBOC.

Obama: Ekonomi Amerika ‘Sakit Kronis’


Obama: Ekonomi Amerika ‘Sakit Kronis’Presiden Amerika Barack Obama menyatakan perEkonomian AS saat ini sedang mengalami 'sakit kronis' seperti sakit jantung, meskipun bisa selamat namun tidak sembuh total dengan cepat. Ada beberapa pekerjaan utama yang harus dilakukan.
"Yang kita hadapi adalah krisis ekonomi terparah sejak era 'Great Depression', dan krisis keuangan seperti ini memerlukan waktu yang lama untuk penyembuhannya," ujar Obama.
"Ini adalah situasi di mana ekonomi mengalami sakit jantung, tapi pasiennya hidup, dan pasien tersebut terus pulih namun berjalan lambat," katanya.
Obama muncul dalam acara 'Tom Joyner Morning Show' untuk mendekati para pemilih kulit hitam, setelah Obama menerima kritikan dari pemimpin kaum Afro America bahwa Obama tidak lagi didukung oleh komunitasnya

GBPUSD: Potensial Bullish, Bidik 1.6362

Setelah jatuh cukup tajam, hari ini pergerakan pound terlihat berada di atas support. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bullish dimana ada peluang pound akan menguat dan bergerak ke atas menuju resistan 1.6362 hingga garis tren. Waspadai jika pound menembus support 1.6302 dimana ada potensi pound akan melemah lagi dan bergerak ke bawah menuju support 1.6205.


GBPUSD: Potensial Bullish, Bidik 1.6362

Emas: Konsolidasi Sampai Ada Kepastian QE3


Emas: Konsolidasi Sampai Ada Kepastian QE3Harga emas akan berkonsolidasi di dekat level saat ini. Harga stagnan setidaknya sampai ada kejelasan soal kabar stimulus dari Amerika Serikat (AS).
Demikian pandangan trader yang berbasis di Shanghai. Spot emas kini terpantau di $1,833 per troy ons, anjlok $2.10 dibanding penutupan terdahulu. Trader memperkirakan volume perdagangan tetap kecil sampai ada konfirmasi tentang peluncuran stimulus dari Ben S. Bernanke. Program stimulus baru akan menguntungkan bagi emas.
Bernanke tidak memastikan tentang strategi Quantitative Easing 3 (QE3) pada pidatonya di Jackson Hole pekan lalu. Namun pelaku pasar sudah kadung berharap sang Kepala the Fed memberi kepastian dalam waktu dekat. Minat beli masih terbatas hingga hari Rabu. Seiring pemulihan emas dari level rendah, terlihat pembelian dari produsen perhiasan dan pembeli lain. Namun volume transaksi belum terlalu besar hari ini.  

Akhir Kejayaan Emas


Menerka Akhir Kejayaan Emas  emas kembali menanjak di awal pekan terakhir bulan Agustus. Apabila dianalisa lebih dalam, terdapat setidaknya tiga alasan yang menyebabkan fenomena tersebut.
Beberapa faktor yang memicu kenaikan harga antara lain:
1. Musim pembelian akhir bulan
2. Spekulasi ketiadaan perubahaan tingkat suku bunga oleh Bank Sentral Eropa (ECB). Artinya, suku bunga di Amerika Serikat (AS) dan Eropa akan tetap rendah untuk beberapa waktu ke depan. 
3. Spekulasi suku bunga rendah di AS diperkuat oleh Kepala the Fed wilayah Chicago, Charles Evans.
Secara global, terdapat lonjakan permintaan dari negara-negara konsumen terbesar dunia. India adalah kolektor nomor satu. Wanita India tidak hanya memakai logam mulia sebagai perhiasan. Mereka memilih emas sebagai investasi, tidak peduli apakah harga akan naik atau turun. Menurut CEO Anglogold Ashanti, Mark Cutifani, warga India memposisikan emas sebagai aset investasi (baca:kebutuhan) utama. Sama seperti mereka memandang bahan pangan maupun hunian. Ya, India adalah konsumen emas paling fanatik di dunia. "Pengalaman ribuan tahun membuktikan bahwa emas adalah komoditas yang tidak pernah turun nilainya," ujar Cutifani. Tidak heran jika masyarakat India kini menganggap emas sebagai suatu harta yang wajib dimiliki. Daya tarik sebuah aset bagi warga India sangat tergantung dari tingkat harga. Seandainya inflasi terhenti dan harga emas naik, maka investor India tidak akan menganggap logam mulia ini menarik. Namun jika real estat turun dan harga emas tetap tinggi, konsumen India pasti lebih meminati real estat. Pasalnya, tingkat harga properti lebih murah untuk dibeli dan potensi kenaikan harganya lebih baik dibanding emas. Jadi, patut diwaspadai gejala kejenuhan beli di Asia dan Timur Tengah.
Salah satu kecenderungan yang patut dicermati adalah keterkaitan antara nilai emas dan nilai mata uang fisik. Menurut John LaForge dan Chay Norbom dari Lembaga Riset Ned Davis, harga emas sesungguhnya akan bisa dilihat di pasar uang. "Tren positif emas menunjukkan ketidakpercayaan investor terhadap kredibilitas pemerintah dan bank sentral," ulas lembaga itu. Jika nantinya legitimasi pemerintah (negara maju) pulih, maka nilai tukar mata uang pasti membaik. Saat itu adalah momen dimana emas kehilangan pesonanya.

Selasa, 30 Agustus 2011

Analis Moody’s Perkirakan Pasar Tenaga Kerja AS Masih Lemah


Analis Moody’s Perkirakan Pasar Tenaga Kerja AS Masih LemahChiefEkonom Moody’s Mark Zandi mengatakan ekonomi AS dan Eropa sangat dekat dengan resesi oleh karena itu the fed seharusnya menginisiasi ronde ketiga dari quantitative easing. Tampak senada, IMF juga memangkas proyeksipertumbuhan gdp as tahun ini menjadi 1.6% dari sebelumnya 2.5%, sementara proyeksi di Eropa juga dipangkas oleh IMF menjadi 1.9% dari sebelumnya 2%.
Mengenai imbas ekonomi regional akibat Badai Irene, Mark Zandi perkirakan tidak terlalu signifikan, meskipun banyak bisnis tutup akibat badai tersebut dan kerusakan pada beberapa perumahan namun diperkirakan dapat pulih dengan cepat di bulan Septmber, sehingga pada Oktober dan November ekonomi sudah tidak terkena dampaknya.
Adapun perkiraan analis Moody’s untuk data non farm payroll hari Jumat nanti pada kisaran 25,000 hingga 50,000 pertambahan payroll, masih angka yang positif tapi sangat lemah dan mencerminkan ketidakpastian yang tinggi, apalagi keyakinan para investor sudah rapuh akibat downgrade rating kredit, sehingga menurutnya kongress AS perlu menyediakan dukungan tambahan bagi ekonomi seperti ekspansi pajak penghasilan hingga 2012. 

Emas Terkerek Naik Setelah Anjlok 2 Persen


Emas Terkerek Naik Setelah Anjlok 2 Persen Emasberhasil rebound di hari Selasa seiring dengan aksi bargain hunting setelah harga anjlok lebih dari 2 persen kemarin, namun meredanya kekhawatiran resesi di AS masih batasi penguatan.
Emas berjangka juga biasanya tertekan jika terdapat sentimen positif pada pasar saham sehingga permintaan atas logam mulia menjadi berkurang. Terpantau sejauh ini kontrak Emas berjangka menguat 0.28% ke level $1793.05 dengan titik tertinggi hari nii di $1800.91.
Koreksi Emas terakhir juga telah memicu pembelian emas fisik dari India dan China, melihat kedepan harga Emas masih berpotensi volatile, sembaru menunggu serangkaian data ekonomi pekan ini diantara lain laporan ISM dan nonfarm payrolls hari Jumat.
Berdasarkan studi teknikal, bias intraday masih bullish setelah harga rebound dari area $1705 setidaknya mengincar area $1800 - $1812, tembus diatas area tersebut dapat memicu momentum bullish lebih lanjut menguji area resisten kunci $1843.
Di sisi bawahnya, level support terdekat terletak di $1781 - $1766 - $1750.