Senin, 15 Agustus 2011
Euro Analysis : Terlihat Menguat Segera Uji Resistance di 1.4318-1.4400
Pergerakan Euro terlihat menguat dan saat ini sedang menguji resistan 1.4318 jika resistan tersebut ditembus maka ada potensi harga akan menguat dan bergerak ke atas menuju resistan 1.4400. Waspadai, secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli dimana ada peluang euro akan melemah kebawah menuju support 1.4267.
Kerapuhan Ekonomi Masih Bekap Sterling
Namun penguatan GBP tidak sekuat EUR dan terbatas akibat kekhawatiran terhadap rapuhnya perekonomian Inggris serta ada kemungkinan penambahan stimulus moneter sehingga kondisi ini meredam mata uang untuk menguat lebih lanjut.
Dan secara umum investor pekan ini masih diliputi suasana sentimen nagatif. Pasar masih khawatir dengan merebaknya lagi penyebaran krisis utang di Eropa setelah minggu lalu investor dikejutkan dengan munculnya berita bahwa negara Perancis dikhawatirkan akan mengalami masalah beban utang seperti negara-negara Eropa lainnya.
Dan minggu ini fundamental ekonomi, seperti data inflasi akan bermunculan mulai dari kawasan Eropa, Inggris maupun Amerika Serikat. Sterling bergerak ranging antara 1.6260 s/d 1.6300 terhadap dollar AS meskipun sempat melonjak hingga 1.6307.
Analisa Pekan ini : Minyak Suram, Emas Cemerlang
USD/JPY
USD/JPY turun hingga level terendah 76.30 pada hari Jumat lalu setelah data US Consumer Confidence turun. Meski investor menantikan intervensi BOJ lagi, tekanan jual dapat memukul harga hingga 75.20 jika tidak ada berita dari Jepang. Untuk pergerakan atas, level 78.00 menjadi resisten kuat saat USD/JPY berbalik naik.
EUR/USD
EUR/USD bergerak di antara 1.4050-1.4400 saat dollar dan euro melemah satu sama lain. Saya melihat resisten berada di level 1.4300 dengan sentimen cenderung memicu aksi jual. Saya melihat penembusan level support 1.4050 akan menggiring harga ke target bawah 1.3900. Abaikan proyeksi jual Anda jika euro kembali naik ke atas 1.4300.
GBP/USD
GBP/USD masih bertengger di antara 1.6110-1.6480 meski sentimen pasar berpihak ke euro. Saya melihat resisten kuat terbangun di level 1.6330. Sementara sentimen mudah memicu aksi jual saat euro bertahan dekat 1.6190 lagi. Abaikan proyeksi jual Anda jika EUR/USD tembus dan bertahan di atas 1.6330.
OIL
Minyak mentah WTI jatuh sampai ke level terendah 11-bulan pekan lalu setelah saham global anjlok di awal pekan. Menjelang akhir pekan, minyak mencatat rebound tajam hinggga ke atas 85.00 (penutupan Jumat). Pekan ini, Kami melihat minyak akan berkonsolidasi sideways antara 80.00-88.00 dengan kecenderungan bargain price di level bawah. Di tengah perlambatan manufaktur AS, Eropa dan negara emerging, permintaan minyak akan anjlok sampai akhir tahun.
GOLD
Emas menjadi primadona untuk melawan inflasi sejak suku bunga global belum naik. Harga emas menembus titik tertinggi dalam sejarah pada level 1814.40 d tengah pekan lalu. Emas mencetak kenaikan tajam di awal pekan karena penurunan saham global. Namun, logam mulia ini terkoreksi ke 1723.30 pada hari Jumat seiring kepulihan Dow Jones. Pekan ini Kami memperkirakan emas bergerak sideways antara 1720.00-1770.00. Lakukan pembelian saat emas menyentuh level tersebut di atas dengan tetap mengendalikan resiko. Dari aspek teknikal dan fundamental, kemungkinan kecil bagi emas untuk menguji level rendah karena support kuat berada di 1700.00-1710.00. Namun resisten atas 1770.00 dan 1790.00 siap diuji lagi oleh tren bullish!
Euro Intai 1.4370 – Bednarik
“Euro memulai minggu ini dengan meningkatnya momentum bullish seperti yang terlihat di indikator grafik per 4 jam, masih terbatas di bawah EMA-200 bahwa harga yang sempat tertahan selama 2 hari perdagangan terakhir. Sinyal bullish, akan tetapi, kelihatannya masih bersiap untuk mengatasi tekanan aksi jual; Euro harus bertahan diatas area harga 1.4300/10 untuk berlanjut menuju area harga 1.4370/1.4400”.
Saat ini, Euro berada di level harga 1.4310, 45 pips diatas harga pembukaan. Apabila Euro terus bergerak naik, level resistance akan berada di level 1.4320, 1.4365 dan diatasnya, 1.4370. Untuk pergerakan sebaliknya, level support akan berada di level 1.4285 (EMA-50 hari), 1.4239 (tingginya 20 Juli) dan 1.4200 (tingginya 15 Juli).
Logam Mulia Tertekan Minat Resiko
"Pelemahan instrumen safe-haven terjadi bersamaan dengan penguatan ekuiti yang dapat melemahkan logam mulia dalam jangka pendek," tambahnya. "Tekanan juga berasal dari penurunan data COT & ETF, kenaikan marjin emas CME, dan faktor teknikal." Stabilitas sektor perbankan Eropa yang belum pasti juga turut mempengaruhi, katanya. MF Global merekomendasikan penjualan saat emas berada di $1,800/ons, level support di $1,675/ons. Spot emas di $1,745.90/ons, turun $0.40 dari level penutupan. Perak di $39.91/ons, turun $0.16.
BofA Merrill: Emas Dapat Raih $2000
"Pemangkasan peringkat akan dorong bank sentral di negara berkembang untuk diversifikasi cadangan devisa dari dollar AS menjadi emas," tulis BofA Merril. “Downgrade telah membuat dunia menjadi tempat yang berisiko, sehingga tegaskan status emas sebagai aset safe-haven utama. Ancaman inflasi yang ditopang oleh tingginya harga energi dan rendahnya suku bunga juga akan turut menopang performa emas.” Bank of America-Merrill Lynch naikkan target harga emas menjadi $2000 dalam 12 bulan mendatang seraya utarakan kemungkinan 40% AS akan jalankan kebijakan QE III. Dengan emas yang bersiap reli mengantisipasi kemungkinan kebijakan moneter dan fiskal maka penurunan harga hanya bersifat jangka pendek, tulis laporan riset tersebut.
Investor Pilih Aset Lebih Beresiko
Saat ini emas di $1,734.50/ons, turun $11.80 dari penutupan hari Jumat (12/08). Menurut analis teknikal Barclays Capital, level support untuk emas di $1,679/ons. Prospek emas masih bullish melihat dari prospek ekonomi di Eropa dan AS yang masih mengkhawatirkan. Investor membeli emas sebagai alat save haven di tengah gejolak keuangan. Permintaan fisik logam mulia akan meningkat setelah harga turun dari rekor tinggi.
Jumat, 12 Agustus 2011
Gold : Bullish
Emas kembali melanjutkan trend bearish dan menguji area support dikisaran 1747.27 dimana pecahnya level tersebut dapat memicu pergerakan bearish lanjutan menuju area 1732.35 hingga 1715.16. Peluang bearish juga terlihat oleh adanya sinyal sell yang diberikan oleh stochastic dan CCI. Waspadai rebound yang mungkin terjadi menuju area bearish trendline jika support tersebut bertahan.
Sterling Analysis : bullish Uji Resistance di Kisaran 1.6248 – 1.6281
ola double bottom terbentuk pada grafik 1-jam GBPUSD. Saat ini harga terlihat mengalami pullback dan menguji area baseline yang merupakan area konfirmasi dari pola tersebut sebelum kemudian melanjutkan penguatan menuju area 1.6248 hingga 1.6281 yang merupakan target dari pola tersebut. Peluang bullish juga diperkuat oleh kondisi CCI dan juga Stochastic yang saat ini berada dalam area oversold. Waspadai pecahnya area baseline dikisaran 1.62062 karena berpotensi memicu pergerakan bearish menuju area 1.6162.
Euro Analysis
EURUSD menguji area support dikisaran 1.4174 dimana pecahnya level tersebut membuka peluang pergerakan bearish lanjutan menuju area 1.4146 hingga 1.4100. Namun sebaliknya waspadai terjadinya rebound menuju area 1.4219 hingga area 1.4247 yang mungkin terjadi jika support dikisaran 1.4174 bertahan. Peluang rebound juga diperkuat oleh kondisi CCI dan juga Stochastic yang saat ini telah berada dalam area oversold.
Kamis, 11 Agustus 2011
Gold: Raih Rekor Baru, Potensial Uji Koreksi di 1,778.45
Harga emas kembali meraih rekor baru dikisaran 1814.55. Saat ini terjadi koreksi pada pergerakan emas dan terlihat menguji area support yang juga merupakan area bullish trendline pada grafik 1-jam dikisaran 1778.45. Secara teknikal saat ini terlihat adanya peluang rebound menuju area 1792.25 hingga area 1814.55 jika support tersebut mempu bertahan. Hal tersebut juga diperkuat oleh adanya sinyal bullish yang ditunjukan oleh indikator stochastic.
Sementara itu, abaikan peluang rebound jika support yang juga merupakan area bullish trendline tersebut pecah karena dapat memicu koreksi lanjutan menuju area 1767.30 hingga 1742.35.
Euro Analysis : Uji Koreksi di 1.4227
EURUSD mengalami koreksi yang cukup tajam seiring dengan terbentuknya pola double top pada sesi perdagangan kemarin. Saat ini rebound terlihat pada pergerakan EURUSD di time frame 1-jam dan menguji area resistance dikisaran 1.4227. Secara teknikal pecahnya level resistance tersebut membuka peluang penguatan menuju area trendline hingga area 1.4293. Namun waspadai terjadinya perubahan bias menjadi bearish membidik area 1.4187 hingga 1.4121 jika resistance dikisaran 1.4227 mampu bertahan.
Sterling Analysis : Peluang Bullish ke Area 1.6195
Cable kembali melanjutkan trend bearisnya hingga area support dikisaran 1.61093 pada sesi perdagangan kemarin. Saat ini Cable terlihat rebound menuju area 1.61954 dimana pecahnya level resistance tersebut membuka peluang bullish menuju area bearish trendline hingga 1.62815. Waspadai terjadinya perubahan bias menjadi bearish dan kembali membidik area 1.61093 jika resistance tersebut bertahan. Hal tersebut juga terkonfirmasi oleh kondisi CCI dan Stochastic yang telah berada dalam area overbought.
Selasa, 09 Agustus 2011
Obama Salahkan Kebuntuan Politik Atas Downgrade
Komite Kongres, yang akan dibentuk dibawah legislasi yang disetujui pekan lalu yang menghindarkan pemerintah dari default, akan melaporkan rekomendasinya pada akhir November mengenai bagaimana cara untuk memangkas 1.5 triliun dollar dari anggaran dalam waktu satu dekade.
Obama mengatakan akan menawarkan rekomendasinya sendiri untuk memperbaiki masalah dan kembali menyerukan dibutuhkannya kenaikan pajak pada golongan mampu di Amerika dan melakukan penyesuaian.
Roubini: Kita Dalam Bayang-bayang Perlambatan Ekonomi
“Bahkan lebih buruk, indikator utama manufaktur global sedang melambat tajam baik di negara perekonomian berkembang seperti Cina, India dan Brazil dan negara pengekspor seperti Jerman dan Australia,” tulis Roubini. “Keputusan yang salah oleh Standard & Poor’s untuk menurunkan peringkat hutang AS pada waktu dimana pasar sedang kacau dan ekonomi sedang melemah hanya akan meningkatkan kemungkinan resesi kembali dan bahkan dengan defisit fiskal yang lebih besar.” “Harapan untuk adanya quantitative easing akan terbatasi oleh inflasi yang sudah jauh berada di atas target," ucapnya. Federal Reserve kemungkinan akan memulai QE#, namun itu akan sedikit telat.”
Emas kembali menari
Emas melejit ke rekor tinggi dekat $1,720 per ons hari Senin, naik hampir 3% seiring pembelian obligasi Spanyol dan Italia oleh ECB gagal meredakan kecemasan hutang setelah Standard & Poor's memangkas peringkat hutang AAA milik AS. Wall Street anjlok lebih dari 4% dan aset beresiko lainnya runtuh seiring investor yang cemas mencari peralihan dari safe-haven lainnya seperti obligasi AS dalam sesi perdagangan pertama sejak downgrade terjadi, membuat tingkat volatilitas emas beranjak ke level tertinggi sejak bulan Mei 2010 dalam ekspektasi rally emas dapat berlanjut.
Emas sedang menuju kenaikan harian terbesar dalam 9 bulan setelah investor melihat bahwa intervensi oleh pemerintah tidak akan meredakan kecemasan hutang. Federal Open Market Committee akan menggelar pertemuan hari Selasa dan kemungkinan akan memberikan petunjuk apakah ada pelonggaran moneter tambahan dari Fed. "Investor menilai pembelian obligasi oleh ECB adalah langkah awal program quantitative easing yang akan diambil oleh Fed. Sehingga, emas menjadi satu-satunya mata uang yang tidak dapat dicetak, dan diminati oleh institusi besar," ucap James Rife, asisten manajer portofolio pada Haber Trilix Advisors
Morgan Stanley Rekomendasikan Eksposur Emas
Kenaikan emas pekan lalu dipengaruhi kekacauan utang Eropa, selain itu data ekonomi AS yang terus melunak juga meningkatkan ekspektasi kebijakan moneter yang bersifat akomodatif, apalagi dengan adanya downgrade rating utang AS, pihak Morgan Stanley terus rekomendasikan para investornya untuk membeli emas hingga tahun depan mencerminkan keyakinan mereka atas stabilnya permintaan safe-haven ditengah resiko pertumbuhan AS dan Eropa.
Menjelang FOMC Meeting, para analis mengekspektasikan The Fed untuk menurunkan proyeksi ekonominya dan mengantisipasi kebijakan suku bunga rendah yang terus dipertahankan, apalagi jika diberikan program QE3 tentunya hal ini akan mendorong dollar AS terus melemah dan berimbas pada kenaikan harga komoditas seperti Emas.
Terpantau sejauh ini harga spot Emas telah mencapai level paritas terhadap platina untuk kali pertama sejak akhir 2008 akibat melejitnya nilai logam mulia ini ke level rekor tertinggi. Harga Emas dan platina yang diperdagangkan dalam harga yang sama ini serupa dengan situasi market krisis di tahun 2008. Rasio harga diantara logam mulia, sering diperhatikan para investor untuk melihat perubahan kondisi market dan menentukan investasi mana yang terbaik.
Senin, 08 Agustus 2011
Gold : Bullish
Emas kembali menguat dan untuk kesekian kalinya emas membuat rekor tertingginya di tahun ini. Saat ini emas diperdagangkan dikisaran 1711.35/troy ounce dan menguji resistance dikisaran 1715.42. Secara teknikal bias emas saat ini masih cenderung bullish dimana pecahnya level resistance dikisaran tersebut membuka peluang penguatan lanjutan menuju area 1732.82. Sementara itu seiring dengan kondisi CCI dan stochastic yang saat ini berada dalam area overbought, waspadai kemungkinan terjadinya koreksi jangka pendek menuju area 1686.28 jika resistance tersebut mampu bertahan.
Downgrade menanti AS
Itulah alasan mengapa S&P berani men-downgrade aset hutang berbasis Amerika Serikat (AS) Jumal lalu. Sementara Moody's belum menindaklanjuti kondisi terkini di negara tersebut. Kedua lembaga agensi memiliki pendapat berbeda soal situasi pasca kesepakatan plafon hutang, setidaknya sampai saat ini.
S&P terang-terangan menunjukkan pesimisme terhadap kapabilitas pemerintah dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi. "Kisruh politik saat ini menunjukkan instabilitas pada pemerintahan dan kebijakan," demikian rilis S&P pasca downgrade-nya terhadap AS dari AAA menjadi AA+. Agensi menilai perekonomian tidak stabil, tidak efektif dan tidak memberi kepastian.
Donald Marron, Mantan Direktur Pelaksana Kantor Anggaran Kongres, menilai sikap lembaga rating cukup wajar karena AS bersikap transparan memaparkan situasi terbaru. "Kami adalah satu-satunya negara maju yang berbicara terbuka soal peluang default," ujarnya. Persetujuan antar lembaga tinggi berhasil menghilangkan resiko gagal bayar pemerintah, dibantu oleh wacana pengurangan defisit $2,1 triliun hingga 1 dekade mendatang.
Adapun Moody's sangat menantikan perkembangan lebih lanjut dari implementasi kesepakatan. "Satu atau dua kali hambatan pada penerapan bisa mempengaruhi rating secara negatif," tulis Moody's. Pada akhirnya, kedua lembaga rating memberi pesan serupa pada kongres: hentikan omong kosong dan banyak bekerja!
"Rating kredit AS berada di persimpangan," tutur Jonathan Cowan, Presiden Lembaga Peneliti Third Way. Cowan menyerukan pejabat negara menuntaskan agenda efisiensi melalui pemangkasan dan penyesuaian pajak atau AS akan jatuh ke jurang dalam. Seruan serupa dipaparkan oleh Maya MacGuineas, Presiden Komite non-Partisan untuk Responsible Federal Budget. "Hingga Desember nanti, pembuat kebijakan akan berdiskusi soal kendali hutang, atau mungkin hanya sebuah babak drama baru," ulas MacGuineas. Seandainya kongres terpeleset oleh kepentingan politik, jangan heran jika lembaga rating lain ikut menghadiahkan downgrade hutang.
Sterling analysis : Terlihat Uji 1.6407, Peluang Koreksi Area 1.6372 – 1.6344
Cable pada grafik 1-jam terlihat menguji area support dikisaran 1.64072. Pecahnya level tersebut membuka peluang koreksi lanjutan menuju area 1.6372 hingga 1.6344. Peluang koreksi juga diperkuat oleh kondisi CCI dan juga Stochastic yang saat ini menunjukkan sinyal bearish. Namun sebaliknya waspadai pula rebound yang mungkin terjadi membidik area 1.6463 hingga 1.6518 jika support dikisaran 1.6407 mampu bertahan.
Langganan:
Komentar (Atom)