Selasa, 03 April 2012

Outlook Ekonomi AS Membuat Emas Waspada


Outlook Ekonomi AS Membuat Emas WaspadaHarga emas tidak banyak berubah di sesi London, namun daya tarik safe-haven logam mulia terus berkurang seiring munculnya optimisme akan pemulihan ekonomi AS. Membaiknya perekonomian AS telah mengurangi  kemungkinan pelonggaran moneter lebih lanjut oleh Federal Reserve. Emas bahkan tergelincir dari level tinggi 2012 di pertengahan Februari setelah petinggi Fed isyaratkan bank sentral mungkin tidak akan berikan stimulus tambahan jika kondisi ekonomi membaik.
"Investor masih berharap akan adanya pelonggaran moneter lebih lanjut dari AS namun perbaikan indikator ekonomi AS telah menggerogoti harapan tersebut,” ujar Ronald Leung, dealer di Lee Cheong Gold Dealers. Membaiknya kondisi ekonomi global bahkan telah mendorong sebagian investor untuk mengalihkan dananya dari emas ke aset beresiko lainnya yang dapat memberikan imbal hasil lebih tinggi.
Ekspansi sektor manufaktur AS telah memberikan bukti tambahan akan keberlanjutan pemulihan AS. Data pesanan pabrik AS yang akan dirilis nanti malam dan non-farm payrolls di akhir pekan akan memberikan petunjuk tambahan akan momentum pemulihan. Minutes pertemuan Federal Reserve yang dirilis dini hari nanti juga mungkin akan isyaratkan keengenan bank sentral untuk berikan stimulus tambahan. 

Technical Analysis, April 3rd, 2012


CURRENCY
RANGE
TREND
RESISTANCE
SUPPORT
BUY
SELL
OBJ
CUT
EUR/USD
1.3210-1.3420
Up
1.3350
1.3210
1.3280

1.3420
1.3210
1.3420
1.3140
USD/JPY
81.10-82.90
Down
82.90
81.70

82.30
81.10
82.90
83.50
81.10
GBP/USD
1.5910-1.6120
Up
1.6050
1.5910
1.5980

1.6120
1.5910
1.6120
1.5840
USD/CHF
0.8920-0.9130
Down
0.9130
0.8990

0.9060
0.8920
0.9130
0.9200
0.8920
AUD/USD
1.0300-1.0510
Up
1.0440
1.0300
1.0370

1.0510
1.0300
1.0510
1.0230
NIKKEI
9930-10170
Down
10170
10010

10090
9930
10170
10250
9930
HANGSENG
20380-20740
Up
20620
20380
20500

20740
20380
20740
20260
KOSPI
269.70-273.00
Up
271.90
269.70
270.80

273.00
269.70
273.00
268.60
GOLD
1666.10-1690.80
Up
1682.60
1666.10
1674.30

1690.80
1666.10
1690.80
1657.90

Marc Faber Sarankan Investor Pegang Emas


Marc Faber Sarankan Investor Pegang EmasSetelah baru-baru ini menyatakan optimisme pada pasar saham, investor berpengalaman Marc Faber berubah negatif dengan peringatan tentang konsekuensi utang pemerintah yang besar dan memicu money printing yang cukup massif yang pada akhirnya akan memicu inflasi.
Menurut Marc Faber, pada suatu titik, akan terjadi kemerosotan nilai saham yang akan dipegang oleh para investor akibat tergerus oleh inflasi.
Problem utang AS sebelumnya telah memicu ekspansi neraca berjalan Federal Reserve membengkak hingga sekitar $3 trilyun, apalagi ditambah dengan implementasi program likuiditas yang agresif dari berbagai bank sentral lainnya.
 namun Faber juga memprediksikan bahwa Emas, saham serta properti daerah selatan Amerika Serikat, seperti di Georgia, Arizona dan Florida merupakan spekulasi yang cukup menguntungkan karena harganya cenderung stabil dan sulit untuk kolaps.
Terkait kinerja bursa saham, Faber mengatakan di jangka pendek saham masih menjadi pilihan yang baik karena kebijakan Bernanke masih mendukung penguatan bursa saham AS.
Di lain sisi, Marc Faber lebih menyarankan para investor memegang Emas sebelum ekonomi terkena efek negatif inflasi akibat terlampau banyak mencetak uang.
Analisa Marc Faber yang paling terkenal adalah ketika beliau memprediksi crash market dunia hanya dalam sehari pada tahun 1987 dan akhirnya dikenal dengan istilah Black Monday.

Rally Dollar Tertahan, Emas Melambung


Rally Dollar Tertahan, Emas MelambungHarga emas melambung pada hari Senin, terdukung oleh aksi beli teknikal dan kemudian bergerak sekitar level $1,680 per ons, dipicu oleh faktor teknikal dan kenaikan pada minyak dan bursa saham. Emas juga mendapat dukungan seiring pulihnya euro dari penurunan pada awal pasca turun ke level rendah 1 bulan terhadap dollar akibat lemahnya data sektor manufaktur Eropa.
Sinyal membaiknya perekonomian AS telah membebani outlook emas, seiring semakin sehatnya pemulihan dapat mengurangi kemungkinan Fed akan menambah program pembelian obligasi pemerintah, atau QE3. "Situasi makro ekonomi secara umum sedang membaik.. jadi menuruku itu menjadi sedikit hambata, dan jua krisis perbankan di Eropa telah mereda, sehingga permintaan safe-haven emas saat ini berkurang," ucap Daniel Smith analis Standard Chartered. "Namun menurutku pergerakan turun dari sini akan terbatas," tambahnya. "Menurut kami emas akan rally dalam beberapa bulan ke depan mengingat bertambahnya likuiditas global."

Fisher: Tidak Ada QE Tambahan, Begitu Juga Kenaikan Suku Bunga


Sementara mengatakan “masih terlalu dini untuk diskusi mengenai pengetatan," presiden Fed bagian Dallas Richard Fisher juga percaya bahwa ini adalah saatnya bank sentral tidak menambah stimulus apapun. Dalam wawancaranya, Fisher mengatakan perekonomian sedang menuju pemulihan dan tidak memperlukan kebijakan quantitative easing tambahan, termasuk diperpanjangnya kebijakan Operation Twist saat ini. Komentar ini menguatkan tingkat kontradiksi dari pernyataan pejabat Fed, yang menilai bagaimana pemulihan ekonomi dan apa peran bank sentral.
"Ada begitu banyak likuiditas pada sistem," ucap Fisher. "Untuk apa kita menambah lebih banyak likuiditas kecuali terjadi krisis atau ketika ekonomi anjlok drastis" Ia berpendapat bahwa perekonomian AS berada dalam situasi yang jauh lebih baik dari competitor global lainnya dan seharusnya memiliki kesempatan untuk bertumbuh sendiri— meski ia juga tidak membela agar Fed menormalisasi kebijakan moneter dan mulai menaikkan tingkat suku bunga.

Emas Kembali ke "Jalur Hijau"


Emas Kembali ke "Jalur Hijau"Setelah sempat tertekan di teritori ‘merah’ paska data  yang lemah di Eropa dan bersamaan memicu pelemahan bursa saham dan minyak mentah, Emas berupaya bangkit lagi meskipun komoditas lainnya seperti minyak tetap lanjutkan pelemahan. 
Di lain sisi, korelasi Dollar dengan Emas hari ini mulai berubah, dimana dollar melemah bersamaan dengan pelemahan Emas, dan ketika Dollar berbalik positif, harga Emas pun ikut-ikutan berbalik positif.
Perubahan korelasi ini menandakan juga kondisi pasar lebih tenang dibanding periode sebelumnya ketika diterpa berbagai badai krisis. Berdasarkan historis, sentimen para pelaku pasar cenderung mudah dibaca ketika kondisi market dipenuhi ketakutan, karena korelasinya dengan berbagai aset merangkak naik, misalnya saham dan Emas naik, sementara Dollar melemah, atau sebaliknya saham dan Emas turun, maka Dollar menguat karena dikendalikan oleh sentimen risk on/off para spekulator.
Di jangka panjang, kebanyakan analis masih cukup yakin pada trend kenaikan Emas, dan diperkirakan masih terjadi aksi buy on weakness, meskipun permintaan terhadap Emas akhir-akhir ini mulai menurun khususnya yang terjadi pada aksi mogok pengusaha perhiasan di India.
Secara teknikal, di jangka pendek Emas masih berpotensi lanjutkan fase konsolidasi harga, dengan range sempit di antara 1666 s.d 1670. Anjlok dibawah area 1666 seharusnya dapat memicu penurunan harga setidaknya mengincar target 1659, sebaliknya jika harga berhasil berbalik lagi diatas area 1670, reli akan menguji area resisten selanjutnya di 1677 & 1684.
Dari sentimen global, slowdown & krisis hutang EU di offset oleh ekonomi China yang mulai tumbuh serta bahaya inflasi akibat kebijakan printing money The Fed. Secara technical Emas cenderung membentuk tren naik menuju diatas 1696, rekomen akumulasi.

Senin, 02 April 2012

Sterling Terkoreksi Setelah Sentuh Rekor New High 4,5 Bulan


Sterling Terkoreksi Setelah Sentuh Rekor New High 4,5 BulanSterlingterkoreksi tipis ke 1.6036 sejauh ini setelah sempat sentuh level tertinggi baru 4,5 bulan terhadap dollar AS di hari Senin merespon positif data manufaktur PMI Inggris yang melampaui estimasi, dan mengindikasikan adanya perbaikan aktivitas perekonomian.
Terpantau sejauh ini pairing GBPUSD telah menguat 0.14% sejak awal sesi Eropa, setelah sempat menguat tajam ke level tertinggi 2012 di 1.6061 harga akhirnya terkoreksi tipis, namun masih diperdagangkan diatas MA200.
Resisten: 1.6080 – 1.6120. Support: 1.5995 – 1.5951.

Waspadai Gelagat Koreksi Pada Euro


Waspadai Gelagat Koreksi Pada EuroHingga memasuki sesi perdagangan Eropa (Senin, 2/4), Euro mengalami rally tipis bila di banding sesi pagi lantaran investor masih termotivasi oleh konfirmasi peningkatan plafon dana bantuan keuangan (bailout) yang telah disepakati oeh para Menteri Keuangan di kawasan.
Euro memang nampak berpeluang melanjutkan rally, namun secara teknikal EUR masih terjebak di range yang terbatas khususnya menjelang data manufaktur PMI yang di prediksi stagnan. Bahkan dengan Stochastic-harian yang bearish, EUR berpotensi terkoreksi terutama bila angka manufaktur memburuk.
Maka bila EUR tak mampu melanjutkan rally, target koreksi terdekat berada di level $1.3325 dan $1.3270. Sementara level resisten akan tercatat pada $1.3375, kemudian $1.3400 hingga $1.3430.

Swiss Franc Masih Tertekan


Secara umum, USD/CHF saat ini berada di bawah tekanan, bergerak di dalam range sempit di kisaran 0.9001 – 0.9036. Stochastic 1 jam berada di area jenuh beli sementara harga bergerak menuji resistance di 0.9036. Jika sinyal bearish muncul sebelum resistance tersebut pecah, maka harga kemungkinan akan  kembali bergerak turun untuk menguji support di 0.9001. Tekanan bearish diperkirakan akan semakin besar jika support ini tembus, dan harga pun kemungkinan akan terus bergerak turun menuju kisaran 0.8981 – 0.8960.
Skenario bearish di atas akan batal jika resistance di 0.9036 pecah. Jika itu terjadi, harga kemungkinan akan melanjutkan pullback menuju 0.9071. 
Swiss Franc Masih Tertekan

Manufaktur Zona Eropa Masih Cerminkan Resesi


Manufaktur Zona Eropa Masih Cerminkan ResesiAktivitas manufaktur kawasan Eropa menyusut di bulan Maret pada laju yang paling tajam dalam 3 bulan terakhir, disebabkan oleh penurunan produksi di negara-negara pinggiran Eropa seperti Spanyol dan Yunani dimana pemerintah diharuskan mengambil langkah penghematan anggaran untuk mencoba melarikan diri dari problem utang.
Indeks manufaktur PMI dilaporkan anjlok ke 47.7 selama bulan Maret, dibandingkan 49.0 selama February, mengkonfirmasi estimasi awal dan menunjukkan data ini telah tertekan dibawah level ekspansi 50.0 selama 8 bulan berturut-turut, dimana hal ini mencerminkan pelemahan aktivitas manufaktur.
Padahal sektor manufaktur berperan penting dalam menyeret pertumbuhan ekonomizona Eropa ke teritori kontraksi selama triwulan pertama kemarin.
Data ini juga menunjukkan sinyalemen bahwa laju GDP kawasan tersebut masih akan mengalami kontraksi lagi pada triwulan kedua nanti, dan sekaligus menunjukkan resesi jika terbukti terjadi kontraksi GDP selama 2 kwartal berturut-turut.

Sterling Bergerak Konsolidasi


 GBP/USD saat ini tengah bergerak konsolidatif di kisaran 1.5968 – 1.6035. Terlihat ada potensi terbentuknya pola triple top, yang mana konfirmasinya adalah tembusnya support di 1.5968. Jika itu terjadi, sterling kemungkinan akan tertekan paling tidak hingga ke 1.5926. Tekanan bearish akan berpotensi semakin besar jika support yang ke-2 tersebut di atas juga tembus dan kemungkinan akan diikuti oleh pergerakan bearish untuk menguji support di 1.5858.
Di sisi lain, stochastic dan CCI 1 jam terlihat telah memberikan indikasi jenuh jual. Waspadai kemungkinan munculnya sinyal bullish sebelum support di 1.5968 tembus. Jika ada, rebound kemungkinan akan terjadi menuju 1.6035. Jika resistance ini pecah, bias akan kembali menjadi bullish dan rally akan berpotensi terjadi hingga ke kisaran 1.6075 – 1.6124. 
Sterling Bergerak Konsolidasi

Pengangguran Zona Euro Tembus Rekor Baru


Pengangguran Zona Euro Tembus Rekor BaruJumlah warga tanpa pekerjaan di zone euro mencapai level tertinggi baru di bulan Februari. Tidak heran jika rerata pengangguran kembali menjulang.

Lembag statistik Eurostat hari ini melaporkan bahwa angka rata-rata pengangguran naik menjadi 10,8%, atau lebih tinggi dibanding catatan bulan Januari yang sebesar 10,7%. Dengan demikian, rasio pengangguran Februari adalah yang tertinggi dalam sejarah. 

Jumlah warga tanpa pekerjaan di 17 negara pengguna euro naik sebanyak 162.000 orang sehingga total kini mencapai 17.134 juta. Angka ini adalah yang tertingi sejak perhitungan pertama kali berlaku awal 1995 silam.  
"Angka itu mengerikan dan memperburuk prospek pemulihan," ujar Martin van Vliet, Ekonom ING Bank. Gross domestic product euro zone turun 0.3% di kuartal akhir tahun lalu, begitu pula dengan data ekonomi penting lainnya. Potensi perbaikan sektor tenaga kerja juga kecil dalam waktu dekat meski data purchasing manager di berbagai negara anggota menunjukkan peningkatan.

"Rerata pengangguran mungkin naik lagi," ujar Howard Archer, Ekonom IHS Global Insight. Archer memprediksi rata-rata pengangguran akan melampaui level 11% di akhir tahun ini.