
Mario Draghi akan mengambilalih beban yang diemban oleh Jean-Claude Trichet pada konferensi pers Bank Sentral Eropa (ECB) hari ini. Tidak akan ada kejutan keluar dari mulut sang presiden otoritas moneter yang baru.
Draghi memimpin rapat rutin pertamanya dari kursi nomor satu ECB. Idealnya, Ia memilih cara aman dengan tidak mengutak atik suku bunga acuan dari level 1,5%. Kehadiran pria Italia di kantor ECB disambut oleh shock therapy dari kemunduran negosiasi hutang Yunani. Rapat ECB di Frankfurt kali ini teramat penting karena bertepatan dengan pertemuan G20 di Cannes. Draghi akan menjadi sorotan karena isu moneter dalam kawasannya menjadi agenda utama dalam summit di negara tetangga.
Draghi bisa saja merilis keputusan baru, terutama setelah melihat dua data ekonomi kawasan yang tidak begitu mengesankan. Laporan pengangguran bulan September pekan ini menunjukkan level 10,2%, atau terburuk sejak euro diluncurkan 12 tahun lalu. Pada saat yang sama, inflasi tahunan blok euro tetap bertengger di 3% dan jauh di atas target ECB (2%).
Oleh karena itu, Draghi akan memanfaatkan momentum
meeting untuk menunjukkan sikap ECB terhadap fakta inflasi. Mengingat stabilisasi harga konsumen adalah tanggung jawab utama bank sentral. Dari jumpa pers, bisa terlihat apakah pria 64 tahun ini memberi sinyal pemangkasan suku bunga pada pertemuan bulan depan. Ia tentu tidak keberatan mengubah
interest rate jika melihat betapa buruknya kinerja ekonomi eurozone beberapa bulan terakhir. Artinya, penurunan 25 basis poin sebanyak dua kali akan menebus kenaikan yang diberlakukan Jean-Claude Trichet sepanjang masa jabatannya.
Isu lain yang patut dicermati oleh Draghi adalah wacana pembelian obligasi oleh ECB. Di sini, skill diplomasi Draghi diuji karena isu tersebut ditanggapi berbeda oleh dua negara perekonomian terbesar kawasan, Jerman dan Prancis. Angela Merkel menginginkan program koleksi obligasi dihentikan, sedangkan Nicolas Sarkozy ingin memakai jasa ECB dalam menyelesaikan krisis hutang. Draghi harus pintar-pintar menyikapi perseteruan kedua negara. Sebagai seorang pakar fiskal dan moneter ulung, Ia sejatinya tidak perlu 'demam panggung' pada meeting perdananya hari ini.