Selasa, 21 Juni 2011

Euro Analysis

Koreksi terjadi setelah sterling tertekan hingga ke 1.6077. Saat ini GBPUSD tengah menguji support di 1.6216 dan jika support ini tembus maka kemungkinan besar sterling akan melemah kembali untuk menguji support di 1.6077. Perkiraan ini diperkuat oleh stochastic dan CCI yang mengindikasikan kondisi jenuh beli. Waspadai akselerasi ke atas 1.6301 karena kemungkinan akan diikuti oleh pemulihan sterling hingga 1.6440.



Sterling Analysis

Koreksi terjadi setelah sterling tertekan hingga ke 1.6077. Saat ini GBPUSD tengah menguji support di 1.6216 dan jika support ini tembus maka kemungkinan besar sterling akan melemah kembali untuk menguji support di 1.6077. Perkiraan ini diperkuat oleh stochastic dan CCI yang mengindikasikan kondisi jenuh beli. Waspadai akselerasi ke atas 1.6301 karena kemungkinan akan diikuti oleh pemulihan sterling hingga 1.6440.



Menanti Recovery AS


Dalam satu pekan ke depan, Wall Street masih dihiasi ketakutan akan resesi baru. Investor akan giat mencari petunjuk yang bisa memunculkan optimisme.

Double dip adalah salah satu hal yang paling ditakuti pelaku pasar Amerika Serikat (AS) akhir-akhir ini. Bagaimana tidak, di kala pertumbuhan masih lambat, angka pengangguran justru merangkak naik ke level 9,1%. Oleh karena itu, pekan ini adalah periode krusial dalam perjalanan saham di AS. Beberapa data penting akan dirilis dalam hitungan hari, mulai dari housing, durable goods dan tenaga kerja. Adapun acara besar yang patut diperhatikan hari Selasa dan Rabu besok adalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC). Beberapa analis berbagi pandangannya mengenai prospek data-data ekonomi pekan ini serta kinerja fundamental AS sendiri:
 
- Liz Ann Sonders, Chief Investment Strategist dengan Charles Schwab
 
"Kita sudah mengalami perlambatan, tetapi resiko resesi masih sangat jauh."
 
Suku bunga hampir pasti bertahan dekat level nol persen. Namun investor menanti komentar bank sentral soal strategi pemulihan ekonomi serta kelanjutan program pembelian obligasi, yang berakhir 30 Juni. 
 
- Jim Dunigan, Managing Executive of Investments PNC Wealth Management
 
"Investor tidak yakin dengan pemulihan jika penopangnya tidak ada lagi."
 
Seperti terlihat pada performa indeks Dow dan S&P, yang berhasil mengakhiri koreksi 6 pekan. Investor menyerap dengan baik data yang dirilis positif sehingga bursa kembali bergairah. 
 
- Quincy Krosby, Market Strategist Prudential Financial
 
"Kita harus angka jobless claim turun sampai ke bawah 400.000."
 
Pasar sangat sensitif menyikapi kemungkinan perlambatan ekonomi global. Klaim pengangguran mingguan di luar dugaan turun ke 414.000. Indikator utama Conference Board juga naik dua kali lipat dibanding harapan ekonom. Demikian pula dengan angka penjualan ritel terkini. Namun, terlalu dini untuk menyimpulkan telah terjadi percepatan ekonomi. 
 
Pekan ini, investor akan terus memantau perkembangan terkini di Yunani dan kawasan Eropa. Wall Street juga bersiap menyambut hasil kuartalan dari Oracle (ORCL) dan FedEx (FDX).

Teknikal: Krisis Eropa Angkat Emas ke 1546


Harga Emas dunia terpantau menguat bersama dengan penguatan mata uang tunggal Euro di hari Selasa dan nampaknya emas masih akan terus terdukung oleh krisis hutang zona Eropa setelah pinjaman darurat untuk Yunani kemarin ditunda.
Menteri Keuangan zona Eropa terus mendesak Yunani agar menyetujui langkah penghematan yang lebih ketat sebelum keputusan akhir bantuan sebesar 12 milyar euro diputuskan.
 
Secara teknikal bias harga spot emas (XAU=) masih bullish menuju setidaknya ke area $1546 dan $1550 sebagai konfirmasi untuk bergerak naik lebih tinggi menguji area $1560. Sementara level $1532 terbukti menjadi support kuat dalam fase ini, hanya break ke bawah area ini yang dapat memicu koreksi bearish kembali ke area 1519.

Emas Bergerak Naik


Emas bergerak menguat hari Selasa dan bertahan dekat level tertingginya dalam 2 minggu, tanpa ada kejelasan berakhirnya krisis di Eropa setelah Yunani diminta untuk menyetujui paket pemulihan guna menghindari kehancuran hutang-hutangnya.
Tetapi melambatnya perdagangan memperlihatkan para investor untuk waspada menjelang pertemuan FOMC minggu ini setelah badan rating Fitch akan menempatkan rating hutang AS menjadi megatif apabila batas hutang tidak dinaikkan pada 2 Agustus.
 
Spot emas bertambah sebanyak 91 sen ke level $1,540.86 per ons setelah naik setingginya di $1,545.90 per ons hari Senin, terkuatnya sejak 9 Juni. Emas masih dibawah tinggi selama ini disekitar $1,575 yang terjadi pada awal bulan Mei.

Senin, 20 Juni 2011

Analisa Pekan ini : Sterling di Fase Koreksi, Komoditi Meragukan



USD/JPY

Pekan lalu, USD/JPY bergerak sekitar 80 pips dalam range rata-rata harian tanpa dorongan berarti. Sekarang pair mata uang tersebut terjebak dalam kisaran 79.50-81.00 di tengah memudarnya tren secara berkala. Saya memperkirakan resisten terdekat berada pada level 80.40, namun ruang untuk koreksi lebih terbuka karena alasan fundamental saat support tadi terpecahkan.  

EUR/USD

EUR/USD pekan lalu menemukan support-nya di level terendah mingguan 1.4073, sebelum akhirnya rebound. Pekan ini, Saya melihat adanya konsolidasi teknikal dalam range sempit antara 1.4200-1.4450, kecuali muncul berita mengejutkan. EUR/USD berada dalam tren koreksi jangka panjang seraya membangun gelombang pemulihan saat ini. Untuk transaksi jangka pendek, abaikan proyeksi beli jika tren anjlok hingga mendekati support 1.4200!

GBP/USD

GBP/USD bergerak kuat di antara 1.6080-1.6100. Poundsterling memiliki resisten terdekat di 1.6230, sedangkan kisaran atas teknikal bisa mencapai sekitar 1.6350 pekan ini. Sterling merosot untuk jangka panjang, namun terlihat peluang untuk menangkap posisi jual pada setiap kenaikan. Saya memperkirakan pemulihan teknikal terjadi pekan ini, long traders harus mengabaikan transaksi bila GBP/USD di luar dugaan jatuh ke bawah 1.6080.

EMAS 

Harga emas naik pada hari Jumat setelah merespon pemangkasan proyeksi ekonomi Amerika Serikat (AS) tahun 2011 oleh IMF. Dari perspektif teknikal, Kami memandang resisten kuat saat ini di sekitar 1545.00. Pekan ini, hanya faktor fundamental yang bisa mengangkat tren ke atas level tersebut, tentu tanpa melupakan adanya resisten sekunder di level 1553.30. Saya memprediksi penurunan ke sekitar 1520.00 lebih mungkin terjadi daripada konsolidasi teknikal.

MINYAK 

Harga minyak mentah WTI memecah 2 support kuat S1 (96.20) dan S2 (94.20) pekan lalu akibat dampak dari krisis Yunani dan penundaan resolusi pejabat Uni Eropa. Pekan ini, Saya melihat bahwa harga harus kuat di atas support 93.00 di hari Senin. Minyak harus pulih, jika tidak maka ditutup di bawah level tersebut bisa menguji area 90.00 (support utama Kami selanjutnya). Sekarang, harga minyak mentah penuh ketidakpastian, terutama saat data ekonomi penting menunjukkan perlambatan di sektor manufaktur dan pertumbuhan demand.

Rabu, 15 Juni 2011

Emas Konsolidasi Di Atas $1.500/ons


Emas konsolidasi di atas $1,500/ons setelah di awal tahun berada di kisaran $1,400/ons, menurut dealer Goldcore.
Krisis hutang zona Eropa dan kondisi ekonomi Eropa mendorong harga emas dan tampaknya akan mendorong permintaan emas sebagai safe haven, katanya. Dalamnya inflasi dan melambannya pertumbuhan ekonomi serta resesi, staglasi, krisis hutang di negara dengan perekonomian besar tampaknya dapat membantu gain emas dalam beberapa bulan ke depan," katanya.
Spot emas di $1,524/ons, sama dengan level penutupan di hari Selasa.

Selasa, 14 Juni 2011

Gold 'Buy on Dips'

Pergerakan emas akhirnya berada di area support dari Andrew Pitchfrok. Sejak market asia dibuka emas terlihat menguat tipis. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bullish. Pecahnya resistan 1524.10 berpotensi akan membawa harga emas ke area 1533.96. Sebaliknya jika harga emas tertahan di area 1524.10 maka ada potensi emas akan melemah kembali menuju ke support 1510.93.



Sterling Analisa : Potensi Bullish Berlanjut ke 1.6445

Pergerakan pound terlihat menguat tajam. Hari ini ada potensi pound akan menguat sampai resistan 1.6445. Dan ketika pound menyentuh area tersebut ada 2 skenario yang akan terjadi yaitu jika pound tertahan maka ada peluang akan melemah ke area 1.6384 tetapi jika pound berhasil menembus maka resistan 1.6483 akan menjadi area pergerakan berikutnya. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli.



Euro Analysis : Jenuh Beli (Stochastics), Potensial ke 1.4444 – 1.4534

Pergerakan euro terlihat menguat tipis. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli. Pecahnya resistan 1.4444 berpotensi akan membawa euro menguat dengan menguji resistan 1.4534. Sebaliknya jika support 1.4377 ditembus maka euro cenderung akan bergerak ke bawah dengan menguji area support 1.4326.



Pulih Setelah Turun 1%, Beban Ekonomi


 Emas kembali pulih hari Selasa setelah membukukan kejatuhan terbesar hariannya dalam 1 bulan disesi sebelumnya terkait tumbuhnya kekhawatiran mengenai kejatuhan ekonomi, tetapi melemahnya dollar AS mungkin akan memberikan dukungan.
Spot emas bertambah $3.88 per ons ke level $1,518.61 per ons setelah jatuh serendahnya di level $1,511.11 hari Senin, terendahnya sejak akhir Mei. Emas bertahan rendah dekat tingginya selama ini disekitar $1,575 yang terjadi pada awal Mei.
 
Perak bergerak naik 33 sen ke level $35.02 per ons, dibawah rekor $49.51 per ons dibulan April.
 
Kepemilikan di ETF, iShares Silver Trust turun 2.1% dari hari Jumat sampai Senin, sementara ETF, Gold Trust melihat tingkat kepemilikan turun 0.08% dalam periode yang sama.

Sterling Optimis Jelang CPI Inggris


Sterling terapresiasi versus Dollar AS dan berhasil menyentuh level terkuat dalam lebih dari seminggu terakhir terhadap Euro pada hari Senin, didukung oleh berlanjutnya kekhawatiran masalah hutang zona Euro dan seiring para investor mulai melakukan antisipasi terhadap data ekonomi hari Selasa yang diharapkan dapat memperlihatkan pertumbuhan tingkat inflasi di Inggris.
Meskipun begitu, beberapa analis berpendapat bahwa kekhawatiran terhadap rapuhnya ekonomi Inggris masih menempatkan Pound dalam posisi yang rentan. Sementara analis teknikal mencoba mengingatkan jika pergerakan turun hingga menembus MA 100-hari di sekitar $1.6246 akan membuka jalan untuk kembali ke posisi rendah bulan Mei di $1.6055 dan kemudian $1.6000 yang merupakan MA 200-hari.
 
CPI tahunan diperkirakan akan tumbuh sebesar 4,5% pada bulan Mei. Hasil rilis di atas level tersebut mungkin akan memberikan dorongan bagi Cable, meskipun menurut analis kenaikannya tidak akan dapat bertahan lama kecuali para investor yakin jika Bank of England akan meresponnya dengan menaikkan suku bunga.
 
"Angka inflasi yang lebih tinggi akan mendorong Sterling naik, tapi mungkin hanya akan berumur pendek," kata Lee McDarby, kepaladealing pada Investec. "Pasar perlu melihat kenaikan yang berkelanjutan pada data sebelum mempertimbangkan kemungkinan adanya kenaikan tingkat suku bunga."
 
Lemahnya data ekonomi Inggris telah menjauhkan peluang kenaikan suku bunga BoE dalam waktu dekat. Bahkan sebagian besar pasar telah berekspektasi bahwa tidak akan ada kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin sampai setidaknya April tahun depan, mengingat kekhawatiran terhadap lemahnya perekonomian masih lebih besar dibandingkan kekhawatiran terhadap inflasi.
 
Saat ini GBP/USD diperdagangkan sekitar 0,8% lebih tinggi dari harga pembukaan pada kisaran $1.6370.

Emas Terkoreksi Meski Dollar Masih Dalam Tekanan


Emas menyerah dari uptrend reli nya meskipun dollar masih berada dalam tekanan terhadap mata uang major, relative tidak ada pemicu berita untuk melampaui level peak Emas sebelumnya dekat $1555 per troy ons.
 
Bursa emas batangan juga masih lesu karena pengusaha perhiasan masih belum pasti mendapatkan uptrend setelah pekan lalu harga logam mulia anjlok hampir 1 persen, sekaligus membukukan pelemahan terbesar dalam basis mingguan.
 
Terpantau Harga spot emas masih diperdagangkan di level $1525.90, turun dari titik tertinggi mingguan pekan lalu di level $1553, dan lebih rendah dari titik terendah pekan lalu pada level $1526.
 
Perusahaan penambang Emas terbesar kedua dunia, Newmont Mining Group melihat harga emas masih berpotensi naik ke $1600 jangka panjang dan mungkin tahun depan mampu melampaui level tersebut ditopang oleh tingginya permintaan dari Asia. Hanya saja dalam waktu dekat ini momentum telah melemah dan tidak ada katalis baru.
 
Arus dana yang mencari aset safe haven akibat krisis utang Eropa dapat menjadi faktor yang menopang Emas untuk naik.
 
Berdasarkan studi teknikal, bias intraday masih bearish mengincar level psikologis MA50 yang diperdagangkan di level 1509 sementara ini. Bagaimanapun masih dibutuhkan penembusan konsisten dibawah level 1517 untuk memicu momentum bearish lebih lanjut. Di sisi atasnya, level resisten terdekat ada di 1533, tembus diatas area tersebut dapat membawa harga emas ke zona netral karena arahnya menjadi tidak jelas di jangka pendek menguji area resisten kunci 1542 – 1548. 

Senin, 13 Juni 2011

Gold : Stochastics Bullish, Potensial Uji 1,547

Saat ini, pergerakan emas berada di atas garis median dari Andrew Pitchfrok. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bullish. Pecahnya resistan 1533.87 berpeluang akan membawa harga emas menguat kembali dengan menguji area 1547. Tetapi jika harga emas tidak berhasil bergerak ke atas maka ada potensi emas akan bergerak ke bawah dengan menguji area garis median dan support 1517.95.



Crude Oil: Stochastics Jenuh Jual, Mungkin Bidik 102.38

Pergerakan minyak mentah saat ini sudah berada di area support dari Andrew Pitchfrok. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual dimana ada peluang minyak akan menguat. Pecahnya resistan 100.23 berpotensi akan membawa harga minyak melambung kembali ke 102.38. Sebaliknya jika support 97.91 ditembus maka harga minyak cenderung bergerak ke bawah dengan menguji area 96.18.





Minyak Mentah Kikis Kejatuhan, Raih $99.29

Kontrak minyak mentah AS kembali meraih level penutupan hari Jumat dilevel $99.29 per barel di perdagangan elektronik pada hari Senin pagi di Asia, setelah merosot dibawah $98.90. Harga untuk pengiriman bulan Juni berada di level $99.29, hanya 2 sen dibawah harga penutupan New York. Kontrak tersebut telah turun dibawah $100 hari Jumat sebagai pertanda bahwa Arab Saudi mungkin akan menaikkan produksi. 

Dollar AS Mixed, Emas dan Perak Stabil


Spot emas stabil hari Senin, setelah merosot hamper 1% disesi sebelumnya, sementara dollar AS mixed – turun terhadap Euro, naik terhadap sekumpulan mata uang dan libur di Australia, diperkirakan membuat perdagangan berjalan tidak menentu.
Spot emas bergerak naik 0.2% ke level $1,532.30.
 
Dollar AS turun 0.1% terhadap dollar AS, naik 0,.05% terhadap sekumpulan mata uang rival.
Emas berada dalam tekanan setelah Wall Street melanjutkan kembali kejatuhannya mengikuti lemahnya data perdagangan Cina minggu lalu.
 
Harga perak naik 0.2% ke levekl $36.21 setelah merosot lebih dari 3% hari Jumat.

Sterling Analisa : Jenuh Jual, Potensi Bullish di Area 1.6242

Saat ini pergerakan pound berada di bawah resistan. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual dimana ada potensi pound akan menguat. Pecahnya resistan 1.6242 akan membawa pound menguat ke area 1.6300. Waspadai jika pound tidak berhasil menembus resistan dimana ada potensi pound melemah menuju ke area 1.6171.



Euro Analysis : Potensial Bullish, Bila Pecah 1.4377 Uji 1.4444

Pergerakan Euro terlihat berada di atas support dimana ada potensi harga akan menguat. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual. Pecahnya resistan 1.4377 cenderung akan membawa Euro bergerak ke atas dengan menguji 1.4444. Sebaliknya jika support 1.4326 ditembus maka support 1.4253 akan menjadi target pergerakan Euro berikutnya.



Pekan ini : Sterling Suram, Komoditi Optimis


USD/JPY


Pasangan valuta USD/JPY sempat pecah di dekat 80.00 pekan lalu, namun pulih dengan cepat ke atas level tersebut. USD/JPY bergerak lambat dan minim sentimen meski tren coba memicu penurunan lebih dalam. Saya melihat support kuat di kisaran 79.50. Sementara pemulihan bisa mencapai kisaran atas 81.00 pekan ini.   

EUR/USD

EUR/USD anjlok hingga ke level rendah 1.4322 pada hari Jumat lalu. Kami memperkirakan adanya aksi jual di awal pekan ini jika tren merangsek sampai ke bawah support 1.4320 dan menyentuh area 1.4200. Saya sarankan para traders untuk mengambil posisi beli hanya dari tengah pekan, saat level tadi sudah tercapai. Menurut pandangan saya, konsolidasi hanya akan terjadi jika level bawah ini sudah terpenuhi.

GBP/USD

Poundsterling sudah memulai tren pelemahan dan siap terkoreksi untuk waktu lebih panjang. Pada pekan ini, saya melihat GBP/USD bisa sampai di area 1.6100 sebelum kenaikan terjadi. Kami juga memperkirakan konsolidasi akan menyusul saat GBP/USD berada di bawah target bawah. Resisten atas akan terbentuk pada kisaran 1.6320.

EMAS
Harga emas diperdagangkan sideways sepanjang pekan lalu. Namun akhirnya turun pada hari Jumat, searah dengan pelemahan minyak mentah. Emas memang anjlok seperti saya perkirakan sebelumnya, tetapi terlihat peluang beli di kisaran 1525.00. Pekan ini, Saya melihat emas melemah ke area 1512, dengan resisten berada di 1537.00. Abaikan proyeksi jual Anda bila harga berbalik dan bertahan di atas level tersebut.  

MINYAK MENTAH

Minyak mentah WTI menemukan pijakan sangat kuat di area 98.00, hingga menembus 102.44 pada Jumat lalu. Minyak melemah kembali ketika Arab Saudi berencana menambah suplai sehingga mempengaruhi kepercayaan buyers. Saya memperkirakan minyak berkonsolidasi dan bergerak sideways dengan resisten di 100.50. Secara teknikal, pemecahan ke atas 102.50 akan memicu tren kenaikan baru.

Kamis, 09 Juni 2011

Antara Minyak, Inflasi dan Pangan


Ancaman inflasi seakan menjadi musuh bersama bagi seluruh negara industri. Otoritas di berbagai kawasan terus berupaya menangkal lonjakan harga-harga agar tidak berlebihan. Namun tidak banyak yang menyadari bahwa resiko inflasi terkini jauh lebih menakutkan dibanding proyeksi banyak pihak. Cepat atau lambat, lonjakan harga minyak akan menggerus keseimbangan neraca.
 
Pada laporan risetnya, Citibank memperingatkan potensi inflasi besar di emerging markets. Pemerintah negara berkembang harus mampu merancang keseimbangan antara keuangan serta apresiasi valuta supaya kendala ini bisa dijinakkan. 
 
Kenaikan inflasi akibat harga energi bisa berdampak langsung maupun tidak langsung. Efek secara langsung lebih terlihat pada detil Consumer Price Index (CPI) negara emerging dibanding Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Sedangkan pengaruh tidak langsung dapat ditilik pada kenaikan harga susulan pada komoditi dan bahan pangan lain. Pasalnya, lonjakan harga minyak selalu memicu dua akibat; kenaikan biaya produksi pangan dan permintaan global pada biofuels. 
 
Yang paling memprihatinkan dari fenomena ini adalah ikut melambungnya biaya produksi pangan dari pos transportasi, pupuk dan vitamin pertanian. Analis dari Citi memaparkan bahwa sudah terjadi 2 periode, dimana harga minyak berdampak besar terhadap pangan, yakni pada 2007/2008 dan awal 1970-an. Jika pada 3-4 tahun lalu harga meroket karena kelebihan demand, maka pada 1972-1975 kenaikan minyak dipicu oleh keterbatasan stok. Apapun penyebabnya, situasi seperti ini hanya membawa dampak buruk bagi rakyat, sebelum berujung pada kinerja korporasi. Penurunan daya beli akan mempersulit penjualan produk apapun ke pasar sehingga nilai-nilai aset dan ekuitas ikut surut. Jika begini adanya, tidak akan ada lagi sektor yang steril dari guncangan inflasi.

Sterling Analysis : Tren Bullish, Potensial Menguat ke 1.6493

Terlihat pergerakan pound berpotensi masih berada dalam tren bullish dimana pergerakan harga masih di atas garis tren. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bullish. Pecahnya resistan 1.6429 berpeluang membawa pound menguat kembali dengan menguji area resistan 1.6493. Sebaliknya jika support 1.6357 ditembus maka pound akan jatuh semakin dalam menuju area 1.6300.



Minat Safe Haven Tinggi, Emas Rebound


Harga emas tampaknya akan rebound menjadi $1,550 per troy ons dalam dua hari ke depan terkait kekhawatiran atas kondisi ekonomi AS dan Eropa sehingga meningkatkan minat terhadap aset safe-haven diantaranya logam mulia, menurut laporan MF Global.
Logam mulia mendapat dukungan dari beberapa faktor di antaranya data perekonomian yang lemah dan tingginya harga energi. Keputusan Bank Sentral Eropa untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan di hari Kamis "dapat merugikan dollar dan positif bagi logam,". Disarankan untuk membeli emas saat berada di level 1,528/ons.
Spot emas dipardagangkan di kisaran $1,536.90/ons, turun $1.20 dari level penutupan New York. 

Senin, 06 Juni 2011

Gold Today : Rebound, Potensi suppot di 1536

Pergerakan emas terlihat berada di bawah area resistan dari Andrew Pitchfrok dimana ada peluang emas akan bergerak ke bawah dengan menguji support 1536.60. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual. Waspadai jika emas berhasil menembus resistan 1549.80 dimana emas cenderung menguat ke resistan 1558.80.



Analisa Mingguan : Komoditi Kuat, GBP Bearish


USD/JPY

USD/JPY bergerak sempit dari kisaran atas 81.77 hingga turun ke 80.05. Pasangan mata uang ini jatuh pada hari Jumat (03/06) akibat data tenaga kerja Amerika Serikat yang buruk, sehingga anjlok ke level support yang Saya perkirakan pekan lalu. Saya melihat bahwa USD/JPY masih kelelahan meski petunjuk belum jelas. Support terdekat yang bisa tersentuh adalah 79.50, kecuali tren berbalik ke atas 81.77.

EUR/USD 

Valuta euro berhasil mencapai target harga di atas 1.4600 yang Kami tetapkan pekan lalu. Saya memprediksi EUR/USD pekan ini bergerak pelan dan mulai berkonsolidasi, support bawah yang bisa diuji adalah 1.4450. Kisaran tinggi 1.4650 yang terpantau saat ini harus dijaga agar tren kenaikan bertahan. Minat jual bisa terjadi di awal pekan ini. Abaikan proyeksi awal Anda jika EUR/USD merangsek ke atas 1.4700!

GBP/USD

GBP/USD akan bearish pekan ini, walaupun dapat menguji resisten atas di area 1.6500. Traders disarankan mengambil short-entry dari kisaran atas di awal pekan, kemudian menunggu level bawah sekitar 1.6280. Kami perkirakan tren jangka menengah lemah dalam beberapa bulan ke depan, kecuali tren naik bisa memecah resisten 1.6550.
  
GOLD

Secara umum, emas diperdagangkan turun pekan lalu, sebelum berbalik kuat hari Jumat akibat rilis jobs yang negatif. Saya prediksi harga emas kuat di 1546.00 di tengah limpahan minat jual. Level support teridentifikasi di 1512.00 bila emas terjatuh pekan ini. Selalu amati tren USDX, yang pergerakannya selalu berlawanan dengan emas.
  
OIL

Minyak mentah WTI berputar di sekitar 100.00 pekan lalu seraya menghimpun kekuatan baru untuk naik. Pada dasarnya, minyak terpengaruh oleh kebijakan valuta dollar serta kekhawatiran terhadap suplai dari negara-negara Arab. Saya melihat tren akan kokoh di atas area 98.25 untuk kemudian konsolidasi lagi di kisaran 103.00. Banyak kemungkinan tercapainya level harga tinggi dalam waktu dekat, terutama bila tren terus naik melampaui resisten 103.00. Abaikan proyeksi beli bila minyak melewati dan bertahan di bawah kisaran 98.25.

Kamis, 02 Juni 2011

Waspada! Besok Rilis “Non-farm Payrolls”


Akhir pekan ini, Jumat (3/6) pelaku pasar dunia kembali akan disuguhi data Non-farm payrolls AS (tenaga kerja diluar sektor pertanian) dengan prediksi peningkatan hanya sebesar 150 ribu tenaga kerja dibanding periode sebelumnya sebesar 244 ribu.
Perkiraan tersebut merupakan angka prediksi terakhir setelah dipangkas oleh para ekonom dari prediksi sebelumnya sebesar 180 ribu. Pemangkasan pekiraan ini terpaksa dilakukan akibat data-data ekonomi A.S yang dirilis belakangan ini tidak memberikan performa terbaiknya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.
 
Hari Rabu kemarin survei swasta (ADP National Employment) menunjukkan perusahaan-perusahaan di AS hanya menambah 38.000 pekerja di bulan lalu, kenaikan terkecil sejak bulan September. Sementara indeks manufaktur bulan Mei juga melorot melampaui perkiraan di angka 53.5 dari sebelumnya 60.4 (Ekspektasi analis 57.7).
 
Alhasil buruknya angka-angka ekonomi ini turut menambah kecemasan atas melambatnya pemulihan ekonomi di Amerika dan sudah pasti akan memperburuk pelemahan dollar selanjutnya.

Rabu, 01 Juni 2011

Sterling Akan Terbebani Data Manufaktur

Sterling masih berkeliaran di sekitar area koreksinya di hari Rabu setelah menjauh dari posisi tertinggi 1-bulan terhadap Dollar AS kemarin terutama dipicu oleh aksi jual Pound terhadap Euro dari sejumlah investor guna memenuhi kebutuhan akhir bulan.
Prospek pemulihan ekonomi Inggris yang belum merata juga turut membebani Sterling. Beberapa analis memperkirakan data PMI manufaktur yang akan dirilis hari Rabu ini akan melemah, dan kejutan negatif akan menekan Sterling seiring terus menurunnya ekspektasi pasar atas kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.
"Beberapa minggu terakhir Cable menguat kendati ekspektasi suku bunga melemah, sehingga kami harus sedikit menyesuaikan," kata Paul Robson, analis mata uang senior pada RBS Global Banking. "Dan di akhir bulan banyak orang mungkin harus melakukan rebalancing disaat data Inggris yang masih lebih lemah dibandingkan negara lain.

Sterling today

Sterling melemah terhadap USD hingga 1.6422 kemarin. Pullback terjadi diperkirakan menuju resistance di 1.6483, lalu kemungkinan akan bergerak turun lagi menguji support di 1.6451 atau bahkan 1.6422. Waspadai pergerakan ke atas 1.6483 karena berpotensi diikuti oleh pergerakan lanjutan menuju 1.6516.

Gold today

Emas terlihat mondar-mandir dikisaran level $1,530-an di hari Rabu setelah kemarin sempat memangkas gain menyusul laporan negara Jerman akan menyetujui bailout untuk Yunani, sehingga kondisi ini kontan memicu kembali minat resiko investor.
Pihak Wall Street Journal melaporkan Jerman kini tengah mempertimbangkan untuk tidak bersikeras mendesak melakukan penjadwalan ulang obligasi Yunani, namun mendukung paket bantuan baru guna mencegah kebangkrutan Athena dari kegagalan bayar hutang.
 
Setelah mengalami rally akhir-akhir ini, harga spot emas (XAU=>) sudah mulai terlihat overbought dan diperkirakan dapat retrace ke area $1,513 per ons terkait rebound gelombang "c" telah berakhir. 
 
Sebagai bagian dari siklus gelombang korektif "a-b-c" yang dimulai pada $1,461.57, gelombang "c" saat ini telah menempuh perjalanan yang sama panjang dengan gelombang "a", sebagaimana terindikasi oleh analisa proyeksi dari Fibonacci. Koreksi harga emas akan menggiring turun ke area $1,513, yang merupakan 38.2% dari Fibonacci setelah menguat dari $1,471.50 s/d $1,538.10.
 
Namun penguatan ke level $1,540 secara signifikan dapat meningkatkan peluang untuk mendapat gain selanjutnya menuju $1,561, level proyeksi 138.2 Fibonacci yang saat ini berada pada gelombang "c", berdasarkan panjang dari gelombang "a".
 
 

Perkembangan Yunani Redupkan Emas

Spot emas bergerak turun hari Rabu (01/06) 0,1% ke level $1,533.1 per ons. Koreksi dipicu oleh harapan mengenai dana bantuan baru Yunani. Namun pelemahan dollar AS diperkirakan membatasi kejatuhan emas. 
Kontrak emas AS turun 0.2% ke level $1.532.80. Spot emas menyentuh level tertinggi 4 pekan pada level $1,540.50 hari Selasa. Penguatan saat itu dipicu oleh data harga rumah negatif, pesimisme konsumen serta perlambatan sektor manufaktur regional di AS. Hal ini meningkatkan kekhawatiran terhadap pemulihan di AS.
 
Spot perak turun 0.6% ke level $38.22. Komoditi logam turun 19.6% bulan lalu, kejatuhan terbesar ke 2 di komoditi setelah perak AS, tetapi masih lebih tinggi 24% sampai tahun ini. Harga perak AS bergerak melemah 0.2% ke level $38.22.

Dapatkah Reli Emas Berlanjut?

Emas berjangka merangkak naik lagi dekati $1540 seiring dengan pelemahan dollar tapi harapan atas solusi kekacauan utang sovereign Yunani memudarkan daya tarik Emas.
 
Emas untuk pengantaran bulan Agustus terpantau diperdagangkan naik tipis 0.14% ke level $1539.30 per troy ons. Kontrak emas berjangka ini hanya bolak balik di teritori negatif dan positif sejak pembukaan bursa NYSE.
 
Pelemahan dollar tampak memicu pembelian komoditas untuk sementara ini, apalagi ekspektasi data makro ekonomi AS di pekan ini masih buruk, berdasarkan asumsi tersebut reli emas masih terbuka peluang setidaknya incar area $1548 - $1550 di jangka pendek. Namun waspadai koreksi teknikal jika Emas meraih level tersebut seiring dengan kondisi jenuh beli / overbought.

Selasa, 31 Mei 2011

Buruknya Angka Ekonomi AS Terus Gerogoti Dollar


Dollar AS masih terjerembab terhadap mayoritas rival-rival utamanya di hari Selasa terkait data-data ekonomi A.S yang dirilis belakangan ini tidak memberikan performa yang baik bagi para pelaku pasar.
Data-data ekonomi AS akhir-akhir ini telah memperburuk pelemahan dollar. Contohnya minggu lalu, belanja konsumen AS hanya tumbuh 0,4% di bulan April dari bulan sebelumnya yang direvisi naik ke 0,5%, lebih rendah dibandingkan estimasi pertumbuhan 0,5%, menurut laporan Departemen Perdagangan di Washington.
 
Dari pihak National Association of Realtors merilis data penjualan rumah yang tertunda di AS anjlok hampir 12% pada bulan April dari kenaikan sebesar 3,5% pada bulan Maret. Sementara penurunan juga terjadi pada data durable goods orders sebesar 3,6%, data GDP pun meleset dari prediksi analis yang +2,2% menjadi 1,8% dan ditambah dengan data klaim pengangguran yang malah bertambah dibandingkan pekan sebelumnya.
 
Secara umum angka-angka yang bermunculan negatif tersebut menambah spekulasi bahwa Federal Reserve akan tertinggal oleh bank-bank sentral lain dalam hal menaikkan suku bunga dan kondisi ini bakal sulit terutama bagi momentum penguatan dollar AS selanjutnya.

Gold : pekan ini koreksi


Setelah mengalami rally akhir-akhir ini, harga spot emas (XAU=>) sudah mulai terlihat overbought dan diperkirakan dapat retrace ke area $1,513 per ons terkait rebound gelombang "c" telah berakhir.
Sebagai bagian dari siklus gelombang korektif "a-b-c" yang dimulai pada $1,461.57, gelombang "c" saat ini telah menempuh perjalanan yang sama panjang dengan gelombang "a", sebagaimana terindikasi oleh analisa proyeksi dari Fibonacci. 
 
Koreksi harga emas akan menggiring turun ke area $1,513, yang merupakan 38.2% dari Fibonacci setelah menguat dari $1,471.50 s/d $1,538.10. 
 
Namun penguatan ke level $1,540 secara signifikan dapat meningkatkan peluang untuk mendapat gain selanjutnya menuju $1,561, level proyeksi 138.2 Fibonacci yang saat ini berada pada gelombang "c", berdasarkan panjang dari gelombang "a".
 
(Analisa teknikal oleh Wang Tao, analis pasar komoditi dan energi pada Thomson Reuters)


Rebound Sterling Dihantui Kerapuhan Ekonomi


Sterling kembali bertengger kokoh di kisaran tinggi 2-pekan terhadap Dollar AS terkait para pelaku pasar banyak melepas posisi long dollar akibat data-data ekonomi AS yang lemah memicu kekhawatiran terhadap lesunya pertumbuhan ekonomi di Amerika.
Namun penguatan sterling sendiri secara umum juga masih dibatasi oleh ekspektasi pemulihan ekonomi yang belum merata di Inggris dan tingkat suku bunga yang masih stabil.
 
Sementara BoE (Bank Sentral Inggris) terlihat belum akan segera menaikkan suku bunga, mengingat kecemasan bank sentral lebih besar terutama terhadap melambatnya aktivitas.
 
"Secara keseluruhan outlook Cable masih tetap negatif," ungkap Kit Jukes, analis mata uang Societe Generale. "Bank of England akan terus memantau data aktivitas minggu ini terutama angka manufaktur dan industri (PMI) yang akan menunjukkan level penurunan." imbuh Kit.

Sterling Analysis : Bias Bullish Masih Ada, Potensi Koreksi ke 1.6501

Bias bullish masih terlihat pada pergerakan GBPUSD. Kondisi overbought yang diperlihatkan stochastic dan CCI kemungkinan akan diikuti oleh koreksi ke area 1.6501 sebelum kembali melanjutkan pergerakan bullish. Pecah di atas 1.6544 berpotensi melanjutkan pergerakan bullish hingga ke area 1.6567 – 1.6580. Waspadai tembusnya support di 1.6501, karena kemungkinan koreksi akan berlanjut hingga 1.6449.



Gold 'Buy on Dips'


Emas bergerak stabil dan kokoh dikisaran tinggi dalam 3 minggu terakhir di sesi hari Selasa terutama akibat masih besarnya ekspektasi krisis hutang zona Eropa yang berkepanjangan.
Fokus saat ini terus tertuju kepada Eropa, dimana kecemasan mengenai hutang Yunani telah kembali memicu rally emas pasca penurunan tajam pasar komoditas awal Mei lalu.
Menurut Dennis Gartman, berkenaan masalah politik dan ekonomi di Eropa saat ini, tidak ada alasan bagi investor untuk tidak meninggalkan euro dan beralih kepada emas.
Mengingat kedua fundamental dan sinyal teknikal telah mendorongnya untuk buy on the dips, sehingga kondisi ini menambah jumlah kepemilikan emasnya bukan dalam dollar.

Emas Kokoh Dekat High 3-pekan


Emas stabil hari Selasa (31/05) setelah naik ke level tertinggi selama lebih dari 3 pekan pada sesi sebelumnya. Investor masih fokus pada ketidakpastian hutang Yunani.
Spot emas nyaris tidak bergerak dari level $1,538.34 per ons. Sepanjang Mei, emas sudah turun 1.6%. Adapun perak naik 19 sen ke level $38.24 per ons. Bulan ini perak sudah membukukan koreksi sebesar 20% (koreksi bulanan terbesar sejak 2008). Silver menyentuh rekor $49.51 per ons di bulan April. 

Emas Nyaman Di Atas $1535/oz


Logam mulia ini diperdagangkan relatif stabil di sekitar level tertinggi dalam hampir 4-minggu, dengan didukung oleh statusnya sebagai aset safe haven di tengah berlanjutnya kekhawatiran atas masalah hutang di zona Euro.
Namun, dikarenakan liburnya pasar di AS dan Inggris, perdagangan telah berjalan dengan tenang sejauh ini dengan Emas terus bergerak dalam rangeantara $1534 dan $1538 per ons. Saat ini emas ditawarkan pada kisaran $1537.50 per ons atau 0,11% di atas harga pembukaan.
 
Sedangkan Perak masih bertahan di atas level $38.00 per ons, meskipun rencana bursa Shanghai meningkatkan margin pada Emas dan Perak untuk sementara waktu telah membebani pergerakan harga logam abu-abu hari ini. Saat ini, Perak diperdagangkan pada kisaran $38.20 per ons atau 0,55% di atas harga pembukaan hari Senin.

Emas Ditopang Pelambatan Ekonomi Global


Mei merupakan bulan konsolidasi logam mulia seperti Emas dan Perak, dimana kenaikan masih terhambat dibandingkan April 2011, namun harga Emas di bulan Mei masih stabil dekat level tinggi.
 
Ada beberapa faktor yang menopang stabilnya Emas, yang pertama adalah faktor dari Jepang akibat terpukul tsunami merubah dinamika permintaan Emas dan Perak. Jepang sebagai konsumen emas mengalami penurunan permintaan sehingga kenaikan harga emas melambat dibandingkan sebelumnya.
 
Di satu sisi, supply Emas masih tinggi melampaui permintaan selama bulan Mei dan mungkin trend tersebut masih berlanjut hingga bulan Juni oleh karena itu cukup wajar bila harga Emas tertahan di kisaran 1535 hingga akhir bulan Mei.
 
Seperti diketahui Emas dan Perak seringkali digunakan sebagai alat hedging terhadap depresiasi Dollar AS dan inflasi. Maka selama ekonomi AS, zona Eropa dan Jepang masih berupaya pulih dari pelambatan ekonomi yang dialami sejak tahun lalu tidak menunjukkan perkembangan berarti maka harga emas dan perak masih cenderung bertahan di level tinggi selama jangka pendek dan menengah. 

Senin, 30 Mei 2011

Lelang Obligasi Menjadi Ujian Ketakutan Krisis Eropa


Tim IMF dan Uni Eropa dijadwalkan untuk memerika keuangan pemerintah Yunani dengan teliti di minggu ini bersamaan dengan jadwal lelang obligasi yang diprediksi dapat memberikan sinyal atas ketegangan para investor atas penyebaran krisis di negara eropa lainnya.
 
Mengenai problem utang Yunani, pejabat Eropa yang mendukung delay pembayaran jatuh tempo obligasi mendapat oposisi dari ECB. Sehingga sentimen para investor masih negatif akibat ketidakpastian.
 
Italia akan melelang obligasi senilai $12.1 milyar pada hari Senin, sementara Spanyol diestimasikan lelang senilai €3.5 billion. Lelang ini dijalankan setelah lembaga pemeringkat Standard& Poor’s merubah outlook obligasi Italia menjadi negatif dan kekalahan telak partai Sosialis di Spanyol. Problem di Italia sendiri menjadi yang kedua mengalami beban hutang terbesar setelah Yunani dengan mencapai 120% rasio utang terhadap GDP. 

Gold : Bullish

Harga emas kembali naik hingga ke area 1,538.10 di mana level tersebut menjadi resistance terdekat saat ini. Pecah di atas resistance tersebut berpotensi diikuti pergerakan bullish menuju 1,546.19. Akan tetapi, sinyal bearish yang muncul dari stochastic dan CCI cenderung mengindikasikan potensi koreksi hingga ke area support di 1,525.00.