Terdapat tiga agenda utama yang diusung
oleh ECB saat ini, yakni menciptakan stabilitas harga konsumen,
mempercepat laju ekonomi dan menurunkan angka pengangguran dari rekor
tertingginya. Dari ketiga poin tanggung jawab itu, ECB hanya mampu
menunaikan visi yang pertama. Sementara soal pertumbuhan ekonomi dan
lapangan kerja, hasilnya sejauh ini belum memuaskan sama sekali.
Presiden ECB berulangkali menegaskan
pihaknya sudah berusaha semampunya untuk melindungi ekonomi kawasan.
Suku bunga sudah dipatok pada level terendah sejak bulan Juli lalu, dan bank sentral
juga belum berencana untuk menarik berbagai fasilitas moneter yang
sudah disediakannya. Sudah setahun sejak ECB menggelontorkan pinjaman
murah ke bank-bank komersial dan hampir setengah tahun bank sentral
memborong obligasi-obligasi pemerintah untuk membantu negara yang
bermasalah via program Outright Monetary Transactions (OMT). Namun
sampai sekarang efeknya tergolong minim sehingga kebutuhan akan adanya
inisiatif baru semakin mengemuka.
Hanya sebagian kecil ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan ECB akan menurunkan suku bunga pada pertemuan
hari Kamis nanti (07/03). Namun setidaknya kemungkinan tersebut kini
mencuat, tidak seperti bulan-bulan sebelumnya. Poin pertimbangan yang
bisa dijadikan acuan antara lain kisruh politik di Italia dan proyeksi
ekonomi Eropa yang sangat suram. Bank sentral jelas harus mulai
memikirkan opsi yang dimilikinya, termasuk dengan memangkas suku bunga.
Bulan lalu, Komisi Eropa memproyeksikan
penurunan kinerja ekonomi dan lonjakan angka pengangguran selama dua
tahun berturut-turut. Sebagai catatan rekor pengangguran di zona Euro
kini sudah mencapai 11,9% (Januari) atau terbilang sangat parah.
Sebagian besar ekonom juga menilai estimasi pertumbuhan ekonomi sebesar
0,3% yang diumumkan oleh Komisi Eropa cenderung terlalu optimis.
Pasalnya beberapa faktor penghambat masih menghantui perekonomian,
seperti iklim pemangkasan anggaran, tekanan belanja konsumen serta
penguatan kurs Euro, yang berpotensi menggerus tingkat pendapatan dari
lini ekspor.
Pelaku pasar disarankan tidak terkejut
apabila mendengar proyeksi ekonomi yang lebih buruk dari pertemuan ECB
pekan ini. Namun jangan pula terlalu khawatir karena bank sentral masih
mempunyai cukup ruang untuk mengambil kebijakan ekomodatif karena
inflasi baru saja turun ke 1,8% di bulan Februari. Angka tersebut
sejalan dengan target inflasi ECB di bawah level 2% sehingga apapun
upaya pelonggaran yang diambil bank sentral tidak akan menganggu
mandatnya sebagai penjaga stabilitas harga-harga. Sekali lagi,
dibutuhkan keberanian dari Mario Draghi untuk mengambil kebijakan lebih
agresif. Namun kini setidaknya pelaku pasar menyadari bahwa wacana
penyesuaian suku bunga tidak sepenuhnya tertutup di tahun 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar