Eropa masih menjadi sorotan. Sementara perhatian pelaku pasar beralih
kembali ke Eropa. Kemarin pasar dikejutkan dengan data aktivitas
manufaktur di beberapa negara zona euro yang di bawah ekspektasi pasar
dan tingkat pengangguran kawasan euro yang meningkat menjadi 10,9%.
Data-data tersebut langsung memperlemah nilai tukar mata uang kawasan
dan memperkuat dollar AS seperti terlihat adanya sentimen pengalihan
resiko.
Hari ini pasar kembali akan dihadapkan dengan data-data dari Eropa
yaitu lelang obligasi 3 dan 5 tahun dari Spanyol dengan target 1,5-2,5
milyar euro, lelang obligasi 5,9,10 dan 13 tahun dari Prancis dengan
target 6,5-7,5 milyar euro dan pengumuman kebijakan moneter dari bank
sentral Eropa (ECB).
Pasar akan melihat bagaimana minat dan tingkat imbal hasil pembelian
obligasi Spanyol dan Prancis setelah Spanyol diturunkan peringkat
hutangnya sebanyak dua tingkat oleh S&P dan masa pemilu Prancis.
Minat yang kurang, apalagi bila ditambah dengan tingkat imbal hasil yang
meninggi dibandingkan lelang sebelumnya, akan kembali menjadi menekan
mata uang kawasan dan tentu saja menekan indeks saham negara
masing-masing karena hal ini mengindikasikan resiko investasi yang
meningkat di kedua negara tersebut dan kawasan Eropa pada umumnya.
Bila menilik dari data terakhir bank sentral Spanyol, demand terhadap
obligasi negara masih tinggi tapi dengan komposisi pembeli yang berubah
drastis. Domestik (bank-bank lokal) kini menjadi pembeli terbesar
obligasi negara dibandingkan dengan pihak asing. Tapi domestik ini
menggunakan dana pinjaman murah dari ECB untuk membeli obligasi
pemerintah tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa bank-bank lokal
sebenarnya tidak ada dana untuk membeli obligasi dan pihak asing tidak
berani lagi mengambil resiko besar untuk masuk ke Eropa terutama ke
negara-negara yang sedang terancam krisis hutang seperti Spanyol,
Italia, dsb.
Bank sentral Eropa menurut ekspektasi pasar, akan tetap
mempertahankan suku bunga di 1 % meski beberapa mengharapkan suku bunga
dipangkas. Pasar juga menantikan apakah ECB akan mengeluarkan stimulus
keuangan lagi seperti LTRO untuk menopang pembelian obligasi negara oleh
bank lokal. Kebijakan stimulus ini bisa turut memperlemah mata uang
kawasan untuk sementara.
Malam ini juga ada data penting dari AS yang dinanti pasar yakni data
klaim tunjangan pengangguran mingguan dan data indeks aktivitas sektor
jasa. Kedua data ini menunjukan apakah pemulihan ekonomi AS tersendat
atau masih berjalan sesuai harapan. Tren klaim tunjangan pengangguran
beberapa minggu belakangan ini memburuk alias pengangguran naik. Ini
yang dapat memicu sentimen bank sentral AS akan mengeluarkan kebijakan
QE3 yang akan mengakibatkan dollar AS melemah.
Kedua data dari Eropa dan AS terlihat berkontradiksi. Dari pagi
hingga nanti malam jam 8, Eropa akan menjadi fokus dan di atas jam 9
berita dari AS yang akan menggerakan mata uang. Untuk sementara ini mata
uang kawasan Eropa seperti euro, sterling dan Swiss akan melemah
terhadap dollar AS hingga muncul berita hasil lelang obligasi Spanyol
dan Perancis sore ini.
Besok Jumat (4 Mei) pasar akan fokus pada data tenaga kerja- Non Farm
Payroll dan data tingkat pengangguran AS yang dapat mengkonfirmasi
pasar berkaitan dengan ekspektasi peluncuran kebijakan QE3 AS.
Ekspektasi pasar untuk data NFP adalah 176 ribu sementara tingkat
pengangguran di 8,2%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar