Rabu, 25 April 2012

Uero Reverse

Krisis utang zona Eropa mulai menyapu negara inti seiring kolapsnya pemerintahan Belanda dan Moody’s memperingatkan rating kredit AAA negara tersebut berpeluang dipangkas. Jadi fokus hari ini akan tertuju pada lelang obligasi di Belanda, meskipun jumlah obligasi yang dilelang hanya 2,5 milyar Euro namun cukup menarik untuk memperhatikan bagaimana respon para investor ditengah adanya krisis politik.
Masalahnya adalah Belanda termasuk negara inti Eropa dan berita tentang penyebaran krisis kredit ke Belanda seperti ini tentunya menyebabkan sentimen di mata uang dan aset berisiko menjadi negatif. Bermula dari level rasio utang ke GDP Belanda  yang cukup kuat dibandingkan dengan negara pinggiran Eropa lainnya, maka ditambah dengan adanya resiko politik paska pengunduran diri PM Belanda, Mark Rutte karena kehilangan dukungan dari Partai koalisi nya sendiri untuk mengambil langkah penghematan anggaran.
Oleh sebab itulah ketidakpastian jadi meningkat dimana gejolak ketidakpastian biasanya memicu pengalihan portfolio para investor ke aset yang relative aman seperti Dollar, surat utang AS / Treasury, atau obligasi inti seperti Jerman.
Rasio utang eksternal Belanda terhadap GDP di akhir 2011 saja telah naik ke 65.2% dari 62.9%, berdasarkan laporan Uni Eropa kemarin. Sementara Estonia memiliki rasio utang pemerintah ke GDP terkecil (6.0%). Sementara 14 negara member Eropa diantara nya memiliki rasio utang ke GDP diatas 60% di 2011, diantara lain Yunani (165.3%), Italia (120.1%), Irlandia (108.2%), Portugal (107.8%), Belgia (98.0%), Prancis (85.8%), Jerman(81.2%), Hungaria (80.6%), Austria (72.2%), dan Spanyol (68.5%).
Solusi termudah dengan menggunakan teori Keynesian, adalah menambah pengeluaran pemerintah untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Konsep Keynes meyakini bahwa dengan mendapatkan pertumbuhan yang lebih pesat maka penghasilan pajak pendapatan seharusnya lebih besar, maka pompa fiskal pada akhirnya dapat terbayar dengan sendirinya. Namun dengan adanya hutang, perbaikan ala Keynesian menjadi sulit untuk diimplementasi. Negara Eropa yang dililit hutang tidak dapat menambah pengeluaran karena takut kehilangan keyakinan para investor.
Selanjutnya lelang obligasi Spanyol dan Italia menyusul lelang obligasi Belanda dapat menjadi faktor yang patut diamati untuk melihat keyakinan para investor tersebut pada pilihan obligasi beberapa negara Eropa.
Dijadwalkan di bulan Juli 2012 ini dana bailout EFSF akan digantikan oleh ESM, dimana rating dana bailout akan terimbas juga oleh rating kredit negara penyokong seperti halnya Belanda. Belanda sebagai negara ekonomi kelima terbesar di Eropa, menjadi kunci terjaganya rating AAA dana bailout Uni Eropa serta mekanisme penyelamatan Eropa secara keseluruhan.
Pesimisme yang timbul menyebabkan pair currency seperti EURUSD menjadi sulit untuk pulih, apalagi di saat bersamaan dirilis data ekonomi Eurozone yang cukup mengecewakan. Pola teknikal pada price action EURUSD juga menjadi alasan untuk mewaspadai aksi sell-off di pasar keuangan. Koreksi tren turun selama kurang lebih 2 hari di bursa membuat EURUSD terlihat sudah mulai menunjukkan tanda untuk reverse breakout dari uptrend channel minor dan major yang hanya tertunda sementara kemarin, rekomen akumulasi short sell untuk skenario breakout ke 1.2995. 

Studi teknikal:
  • Konsolidasi dekat level pivot weekly & monthly telah menyempit ke kisaran 1.2995 – 1.3225. Pelemahan ke 1.3110 jangka pendek akan mengkonfirmasi reverse breakout dari uptrend channel dan merupakan gelombang penurunan kaki pertama sebelum mebnuju 1.2995. Masih rekomen sell on strength dekat area 1.3170 – 85 yang merupakan Fibonacci 50%-61.8% dengan stop loss tidak jauh diatas 1.3285.


Tidak ada komentar: