
Dengan
risk appetite yang kemungkinan masih akan terus memperoleh dukungan menjelang pertemuan kebijakan
Federal Reserve AS dan juga
European Central Bank pekan depan, serta even
ekonomi KTT
G20, "Kami memperkirakan
Greenback masih akan terus berada di bawah tekanan jual yang kuat," kata tim analis Brown Brothers Harriman. "Apalagi dengan telah terlewatinya pertemuan puncak
Uni Eropa, maka perhatian pasar nampaknya akan bergeser kembali ke
Amerika Serikat."
Di luar dugaan, data-data AS secara substansial juga telah menunjukkan perbaikan. "Memang, jika dibandingkan dengan negara-negara anggota G10 lainnya, data ekonomi AS masih relatif lebih unggul. Sementara angka
GDP Q3 yang dirilis pada hari Kamis juga memperkihatkan bahwa pertumbuhan AS tidaklah seburuk yang dipikirkan, meski tidak bias dipungkiri jika pertumbuhan masih terlalu lambat untuk menyerap kapasitas ekonomi yang berlebihan," kata BBH.
"Bagi kami, pemulihan data-data AS ditambah dengan adanya kemungkinan dukungan kebijakan yang lebih dari
China setidaknya telah mendatangkan dorongan bagi mata uang-mata uang beresiko dan terkait pertumbuhan untuk memperpanjang rally terbaru mereka terhadap
Dollar AS," kata tim analis tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar