Jumat, 29 Juli 2011

fase gagal sepak bola dalam bank spanyol


Krisis hutang Eropa makin kusut dan mulai menyeret banyak institusi ke dalam kesulitan. Lembaga perbankan adalah salah satu lini yang paling diawasi oleh otoritas kawasan. Pengetatan aturan oleh regulator Eropa mengharuskan bank-bank besar memperkaya likuiditas. Selain melalui langkah IPO, fasilitas pinjaman dari European Central Bank (ECB) juga dipilih oleh beberapa bank.
Salah satu lembaga perbankan ternama yang menjalankan dua wacana tersebut adalah Bankia. Seperti proses persetujuan kredit pada umumnya, ECB juga menerapkan persyaratan agunan bagi calon peminjam. Untuk memenuhi tanggung jawab tersebut, Bankia memasukkan nama aset terbesar mereka di dunia sepakbola, Cristiano Ronaldo dan Kaka. Lalu bagaimana keduanya bisa masuk ke dalam daftar agunan dari bank Spanyol tersebut?
 
Cristiano Ronaldo dan Kaka adalah pemain Real Madrid. Pada 2009, klub terbesar Spanyol itu meminjam total dana sebesar €136.5 juta pada Bankia guna memboyong Ronaldo dan Kaka ke Madrid. Ketika itu, nilai transfer keduanya tercatat sebagai yang termahal sepanjang masa. Sesuai kesepakatan pinjaman antara Real dan Bankia, pihak kreditor juga memiliki hak atas pemain sampai total hutang terlunasi.
 
Meski demikian, klausul penjaminan tidak akan mempengaruhi status mereka dalam jangka pendek. Seandainya nanti situasi memburuk dan Bankia bangkrut, maka otomatis pinjaman Real Madrid juga dianggap gagal bayar. ECB kemudian berhak atas segala aset yang dijaminkan oleh Bankia, termasuk Ronaldo dan Kaka dan berhak mengelola nilai jual kedua pemain. Akan tetapi, skenario tersebut merupakan yang paling buruk dan jauh dari kenyataan. 
 
Sudah menjadi rahasia umum bahwa pemerintah Spanyol punya kebiasaan mem-bailout perbankan dan klub olahraga. Tidak heran jika nantinya tabir keuangan Real Madrid menunjukkan total hutang fenomenal dalam beberapa tahun terakhir. Atau krisis hutang Eropa bisa membuka keborokan baru di masa depan.

Tidak ada komentar: