Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup pada level tertinggi di hari Selasa. Hasil positif pada data earnings dan data manufaktur memantik optimime pemulihan dalam negeri.
Dow Jones berakhir di atas 12,000 untuk kali pertama sejak medio 2008. Sedangkan S&P 500 ditutup pada level tertinggi sejak Agustus 2008. Akan tetapi, angka pengangguran dan pasar hunian masih menghantui perekonomian. Bursa sudah menanjak pesat sejak Maret 2009 dari level terendah 12 tahun (Dow Jones) 6,574 poin.
Pengamat melihat kombinasi antara laba perusahaan,pengeluaran konsumen, intervensi bank sentral dan langkah pembelian obligasi pemerintah sebagai penggerak saham utama. Faktor-faktor tadi mampu menutup kecemasan akan krisis Mesir serta lonjakan harga minyak mentah.
Beberapa pengamat dan analis sektoral berbagi pandangannya mengenai perkembangan terbaru negeri Paman Sam.
1. Eric Kuby, Chief Investment Officer North Star, Chicago
"Sektor manufaktur berjalan sinkron dengan daya beli konsumen, begitulah seharusnya ekonomi berjalan."
Seandainya satu faktor saja yang berkinerja bagus, maka situasinya belum tentu seperti ini.
2. David Kelly, Chief Market Strategist JPMorgan
"Pulihnya kepercayaan konsumen terhadap pasar saham berpengaruh baik terhadap pemulihan ekonomi."
Penampilan Dow di kisaran 12,000 dapat mempercepat perbaikan sisi psikologis investor AS. Kecemasan dan ketidakpercayaan adalah musuh terbesar investor saat ini. Kecemerlangan performa pasar finansial merupakan stimulan terpenting dibandingkan sentimen lain yang mewarnai bursa. Kendala utama kini tinggal masalah pengangguran yang sudah mencapai 9,4%. Di samping itu, permintaan konsumen layak diragukan konsistensinya, terutama dalam upaya mengimbangi pemangkasan budget pemerintah serta sepinya pasar rumah.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar