Kamis, 13 Januari 2011

Good Point

EURO

Portugal Sukses Menjual Obligasi Senilai 1,25 Miliar USD

Pemerintah Portugal menjual obligasi senilai 1,249 miliar EUR pada hari Rabu. Terdiri dari obligasi empat tahunan senilai 650 juta EUR dan 599 juta EUR sepuluh tahun obligasi. Badan utang Portugal mengatakan permintaan untuk obligasi 4 tahun melebihi penawaran sebesar 2,6 kali. Untuk obligasi 10 tahun, permintaan melebihi sebesar 3,2 kali. Kemarin, Perdana Menteri Jose Socrates mengatakan defisit anggaran negara pada tahun 2010 lebih rendah dari target sebesar 7,3 persen dari produk domestik bruto. Pemerintah bertujuan untuk mengurangi defisit menjadi 4,6 persen tahun ini. Socrates menambahkan bahwa Portugal tidak akan meminta bantuan eksternal. Kemarin bank sentral memperkirakan kontraksi 1,3 persen pada produk domestik bruto untuk tahun ini. Yang diharapkan akan diikuti oleh ekspansi 0,6 persen pada tahun 2012.

MINYAK

Harga minyak tembus rekor baru dalam 27 bulan terakhir

Harga minyak naik kembali, menyusul prediksi analis terhadal penurunan signifikan pasokan minyak AS dan pengendalian krisis utang yang menandai pemulihan ekonomi Eropa. Kontrak minyak meroket pada level tertinggi dalam 27 bulan terakhir setelah Departemen Energi melaporkan pasokan minyak turun 2,15 juta barel menjadi 333,1 juta barel pada pekan lalu, terendah sejak Februari 2010. Adapun, survei Bloomberg menyatakan pasokan minyak AS diproyeksikan turun sebesar 1,4 juta barel. "Penurunan pasokan tersebut sangat besar, tetapi masih pada kisaran proyeksi. Selain itu, Portugal telah meraih paket pemulihan ekonomi. Krisis finansial Eropa menyedot perhatian besar akhir-akhir ini," kata Presiden Riset Strategi Ekonomi dan Energi Michael Lynch, di Winchester, Massachusets. Gubernur Organisasi Negara pengekspor Minyak (Organization of Petroleum Exporting Countries/OPEC) Mohammad Ali Khatibi di Teheran, Iran menyatakan OPEC menilai pertemuan darurat organisasi itu tidak perlu dijadwalkan, karena pasar sudah cukup seimbang sejak harga minyak naik menjadi US$90 per barel dan tidak memerlukan pasokan tambahan.

EMAS

Meskipun tidak banyak menunjukkan perubahan, Emas masih berpotensi melanjutkan kenaikan pasca salah seorang anggota dewan ECB, Axel Weber, mengatakan hari ini bahwa optimisme terhadap perkembangan krisis hutang Eropa “prematur” dan masih terlalu dini untuk menganggap masalah di kawasan tersebut telah menemukan solusi tepat. Di samping itu, pelemahan Dollar, lonjakan harga minyak dan kuatnya permintaan fisik dari Asia juga turut menjadi faktor pendukung bagi Emas. "Kejatuhan Emas minggu lalu lebih disebabkan oleh aksi jual yang dipicu ketakutan terhadap lonjakan pasar tenaga kerja AS, yang ternyata tidak terjadi," kata Pradeep Unni, analis senior pada Richcomm Global Services. "Dengan Euro yang masih terus bergulat dengan krisis hutang dan aksi beli yang kuat di setiap terjadi penurunan harga telah memperkecil potensi kejatuhan Emas, setidaknya pada kuartal ini," tambahnya

Tidak ada komentar: