Ketua Federal Reserve Ben Bernanke membela diri pada hari Jumat pada kritik program pembelian obligasi bank sentral AS dan mengeluarkan serangan terselubung pada kebijakan Cina untuk menjaga mata uangnya tetap lemah.
Bernanke, menghadapi sejumlah suara protes tentang pembelian aset dalam jumlah besar dari dalam dan luar bank sentral, mengatakan bahwa ekonomi AS yang lebih kuat sangat penting untuk menjadi bahan bakar pemulihan global dan menyangkal tuduhan bahwa ia merendahkan nilai dolar.
"Cara terbaik untuk terus memberikan fundamental ekonomi kuat yang mendukung nilai dolar, serta untuk mendukung pemulihan global, adalah melalui kebijakan yang mengarah pada kembalinya pertumbuhan yang kuat dalam konteks stabilitas harga di Amerika Serikat ," ujar Bernanke dalam sebuah konferensi di Bank Sentral Eropa di Frankfurt.
Keputusan The Fed pada 3 November untuk membeli lebih lanjut utang pemerintah AS senilai $600 miliar dengan uang baru menghasilkan kemarahan di kalangan pembuat kebijakan di banyak negara, yang menuduh Amerika Serikat berusaha untuk melemahkan dollar untuk memperoleh keuntungan ekspor.
Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble menyebut kebijakan tersebut "tanpa arah," sementara kritikus dalam negeri berpendapat kebijakan dapat memicu inflasi dan menjadi bahan bakar gelembung aset.
Fed pejabat telah berusaha untuk mempertahankan program pembelian aset ini dengan kampanye yang tidak biasa pada komentar publiknya. Bernanke melangkah lebih jauh dengan bertemu anggota parlemen secara tertutup pada hari Rabu untuk memberikan penjelasan.
Dalam sambutannya di hari Jumat, Bernanke menyalahkan mata uang yang tidak fleksibel untuk memblokir penyeimbangan ulang yang dibutuhkan pertumbuhan global, tetapi mengakui kebutuhan untuk jumlah tabungan AS yang lebih besar pula.
Menangani kecaman internasional terhadap langkah Fed, Bernanke mengatakan bahwa mayoritas kelemahan dolar baru-baru ini mencerminkan pembalikan dari peningkatan yang yang terjadi seiring investor melarikan diri dari resiko ke dolar selama krisis utang Eropa terjadi.
Namun, analis mengatakan penekanan Bernanke pada kebutuhan untuk menghidupkan kembali ekonomi AS adalah negative bagi dolar.
Banyak negara berkembang khawatir bahwa volatilitas aliran investasi yang dipicu oleh penurunan dolar bisa berakibat destabilisasi, entah memicu inflasi atau gelembung aset.
Bernanke mengatakan kegagalan beberapa ekonomi pasar berkembang dengan surplus perdagangan untuk menguatkan mata uang mereka membuat negara-negara tersebut menghadapi masalah yang lebih buruk.
Sementara Bernanke tidak secara eksplisit menunjuk ke Cina, pejabat AS telah lama berpendapat bahwa yuan Cina yang undervalued memberikan dorongan kuat bagi keuntungan ekspor Asia yang tidak adil.
Bernanke mengatakan mata uang yang tidak fleksibel mencegah adanya penyeimbangan ulang yang diperlukan pertumbuhan global dan bisa berakhir dengan destabilisasi ekonomi dunia.
Bernanke mengatakan pertumbuhan lamban di AS, menurunnya inflasi dan tingkat pengangguran yang berkutat di level mendekati 10% selama berbulan-bulan meyakinkan pembuat kebijakan Fed bahwa mereka butuh untuk memompa lebih banyak stimulus.
Bernanke mengatakan program fiskal yang mengggabungkan kebijakan jangka pendek untuk meningkatkan pertumbuhan dan langkah-langkah untuk mengatasi defisit jangka panjang akan menjadi pelengkap penting bagi kebijakan Fed
Tidak ada komentar:
Posting Komentar