Jumat, 29 Maret 2013

Technical Analysis, March 29th, 2013

CURRENCY
RANGE
TREND
RESISTANCE
SUPPORT
BUY
SELL
OBJ
CUT
EUR/USD
Holiday









USD/JPY
Holiday









GBP/USD
Holiday









USD/CHF
Holiday









AUD/USD
Holiday









NIKKEI
12300-12540
Up
12540
12300
12380

12540
12300
12460
12220
HANGSENG
Holiday









KOSPI
262.70-265.40
Up
265.40
262.70
263.60

265.40
262.70
264.50
261.80
GOLD
Holiday









Kamis, 28 Maret 2013

Portugal Khawatirkan Keputusan Mahkamah Konstitusi

Portugal Khawatirkan Keputusan Mahkamah KonstitusiPerdana Menteri Portugal, Pedro Passos Coelho, telah mengutarakan kekhawatiran akan jatuhnya pemerintahan jika mahkamah konstitusi menolak kebijakan penghematan, menurut harian Publico. Penolakan atas kebijakan penghematan dapat membuat pemerintah gagal mencapai target defisit anggaran sehingga dapat mengganggu proses keluarnya Portugal dari program bailout dan juga memperburuk masalah utang zona-euro. Pemerintahan Portugal menolak berkomentar atas laporan surat kabar tersebut. Harian Publico juga menulis bahwa pemerintah tidak akan sanggup mencari alternatif kebijakan jika Mahkamah Konstitusi menolak kebijakan penghematan yang telah direncanakan. Ketika ditanya akan dampak keputusan Mahkamah Agung, Coelho menolak untuk memprediksi hasilnya namun mengatakan, "Mahkamah Konstitusi harus bertanggung jawab atas keputusan dan dampak yang dapat ditimbulkan bagi Portugal."

Klaim Pengangguran Mingguan AS Bertambah

Klaim Pengangguran Mingguan AS BertambahJumlah Klaim pengangguran di AS bertambah sebanyak 16,000 menjadi 357,000 pekan lalu, mencapai level tertinggi sejak pertengahan Februari, menurut laporan Dep.Tenaga Kerja hari Kamis. Ekonom memperkirakan kenaikan menjadi 339,000 dari 336,000 pada pekan sebelumnya. Kenaikan pada jumlah klaim menunjukkan bertambahnya aksi pemecatan, dan jumlah klaim pengangguran telah bertambah selama 2 pekan berturut-turut. Bagaimanapun, analis memperingatkan agar tidak terlalu fokus pada tingkat klaim pengangguran dalam waktu dekat mengingat adanya gangguan terkait liburan. Data klaim pengangguran pada pekan sebelumnya juga direvisi menjadi 341,000. Pemerintah mengatakan analisnya telah membuat revisi tahunan untuk faktor penyesuaian musiman, membuat tingkat klaim kembali ke 2008.

ECB: Bank-Bank Zona Euro Akan Mengembalikan €7 Milyar Pekan Depan

ECB: Bank-Bank Zona Euro Akan Mengembalikan €7 Milyar Pekan DepanBank-bank zona Euro pada pekan depan akan mengembalikan lebih dari €7 milyar ($9 miliar) dana pinjaman yang mereka peroleh melalui Long Term Refinancing Operation (LTRO), menurut European Central Bank hari Kamis. Laporan tersebut menunjukkan jika laju pembayaran oleh bank-bank kembali berakselerasi setelah mereka hanya mengembalikan €2 milyar pada pekan ini.
ECB mengatakan bahwa total sebanyak 5 bank akan mengembalikan €3,845 milyar dana pinjaman yang diterima melalui operasi likuiditas tahap pertama, sedangkan 6 bank lainnya akan mengembalikan €3,160 milyar dana pinjaman dari operasi likuiditas tahap ke-2.
Seperti diketahui sebelumnya jika ECB telah mengucurkan hampir €1,02 trilyun melalui 2 operasi likuiditas pada bulan Desember 2011 dan Februari 2012, sebagai upaya untuk memastikan kecukupan pendanaan sektor perbankan zona Euro.

Fed Evans: Program QE Seharusnya Dilanjutkan Sampai Akhir 2013

Fed Evans: Program QE Seharusnya Dilanjutkan Sampai Akhir 2013Presiden Federal Reserve Bank of Chicago , Charles Evans mengatakan bahwa stimulus harus terus berjalan sampai mencapai pertumbuhan lapangan kerja yang berkelanjutan, dia juga menambahkan bahwa dia perkirakan Fed akan tetap menjaga langkahnya dengan membeli aset sebesar $85 milyar perbulan sampai akhir tahun ini. Itu” adalah langkah yang baik untuk menjaga dan menyediakan kepercayaan yang diberikan bahwa kita akan teruskan kebijakan dengan akomodasi ini,” kata Evans pada hari ini dalam pertemuannya dengan para wartawan di Chicago.”Ini adalah titik dimana kita harus bersabar dan biarkan kebijakan kami bekerja.”
FOMC pada minggu lalu mengatakan bahwa mereka akan menjaga langkah pembelian obligasi walaupun beberapa pejabat Fed khawatir atas biaya dan resiko dari program yang belum pernah ada sebelumnya meskipun dicatat adanya akselesari baru-baru ini pada pertumbuhan lapangan kerja. Presiden Fed Boston Eric Rosengren juga mengatakan pada hari ini bahwa dia ingin melanjutkan pembelian aset sampai akhir tahun ini.

Technical Analysis, March 28th, 2013

CURRENCY
RANGE
TREND
RESISTANCE
SUPPORT
BUY
SELL
OBJ
CUT
EUR/USD
1.2680-1.2890
Up
1.2890
1.2680
1.2750

1.2890
1.2680
1.2820
1.2610
USD/JPY
93.60-95.40
Down
96.00
94.20

94.80
93.60
95.40
95.40
93.60
GBP/USD
1.5020-1.5230
Up
1.5230
1.5020
1.5090

1.5230
1.5020
1.5160
1.4950
USD/CHF
0.9410-0.9620
Down
0.9690
0.9480

0.9550
0.9410
0.9620
0.9620
0.9410
AUD/USD
1.0340-1.0550
Up
1.0550
1.0340
1.0410

1.0550
1.0340
1.0480
1.0270
NIKKEI
12340-12580
Up
12580
12340
12420

12580
12340
12500
12260
HANGSENG
22260-22620
Up
22620
22260
22380

22620
22260
22500
22140
KOSPI
262.00-265.30
Up
265.30
262.00
263.10

265.30
262.00
264.20
260.90
GOLD
1591.50-1616.30
Down
1624.50
1599.80

1608.00
1591.50
1616.30
1616.30
1591.50

Fed’s Rosengren Dukung Keberlanjutan QE Sampai Akhir Tahun

Fed’s Rosengren Dukung Keberlanjutan QE Sampai Akhir Tahun Program pembelian $85 milyar aset per bulan yang dilancarkan Federal Reserve AS telah membantu mempercepat langkah pemulihan dan harus terus berlanjut sampai akhir tahun, menurut pernyataan Presiden Federal Reserve Bank of Boston, Eric Rosengen, pada hari Rabu.
Dalam sebuah pidato di depan para pemimpin bisnis di Manchester, New Hampshire, Rosengren mengatakan bahwa data-data terakhir memang telah menunjukkan beberapa perbaikan dalam perekonomian, namun masih barada pada "laju yang sangat lambat." Para ekonom Federal Reserve Bank of Boston memperkirakan bahwa setiap pembelian aset senilai $500 milyar dapat menghasilkan penurunan sekitar seperempat poin dalam tingkat pengangguran, tambahnya.
Rosengren, yang menjadi salah satu anggota voting dalam kebijakan suku bunga Federal Open Market Committee (FOMC), juga mengatakan jika dirinya akan bersedia mendukung penyesuaian jumlah pembelian aset, namun itu tergantung pada bagaimana perekonomian berkembang.

Problem Perbankan Cyprus Mulai Menjangkiti Slovenia

Problem Perbankan Cyprus Mulai Menjangkiti SloveniaTiga bank terbesar Slovenia milik negara, bila digabung menyumbang sekitar 2/3 dari sektor perbankan Slovenia secara keseluruhan mengalami tekanan akibat pinjaman yang tidak menunjukkan kinerja positif. Kondisi ini juga menambah beban bagi negara yang berpopulasi 2 juta penduduk tersebut yang sedang dalam kondisi resesi.
Problem perbankan Cyprus turut memicu kekhawatiran bahwa Slovenia tidak akan mampu menambah modal segar dan terpaksa meminta bailout. Kecemasan para investor tercermina pada Yield obligasi Slovenia pada tenor 1-tahun yang merangkak naik 89 basis poin ke level 6.74%, diatas level obligasi Portugal dan Hungaria yang sudah menerima bantuan eksternal sebelumnya.
PM Slovenia berupaya meredakan kepanikan dan menyatakan bahwa Slovenia tidak akan meminta bailout dan masih berupaya untuk merestrukturisasi & menyetabilkan sistem perbankan di negaranya.

Rabu, 27 Maret 2013

Ditunggu, Aturan tentang Kecukupan Modal Bank Siprus

Ditunggu, Aturan tentang Kecukupan Modal Bank SiprusPemerintah Siprus segera mengeluarkan aturan baru yang akan mengatur tentang kecukupan modal perbankan pada hari Rabu (27/03). Regulasi ini bertujuan untuk mencegah kekurangan modal bank akibat penarikan dana nasabah secara besar-besaran.
Krisis keuangan di Siprus telah membuat pemilik simpanan di bank merasa panik. Ribuan warga terus melancarkan aksi protes untuk menentang kebijakan pajak baru, yang dirancang sebagai prasyarat bailout senilai 10 miliar Euro. Bank-bank ditutup sampai hari Kamis besok sebagai antisipasi terhadap kepanikan nasabah. Aturan baru tentang kontrol arus modal perbankan direncanakan berlaku sebelum bank-bank tersebut dibuka kembali. Akan tetapi pemerintah menolak berkomentar komponen pasal-pasar dalam regulasi baru sampai benar-benar dirilis ke publik Rabu siang waktu setempat.
"Bank akan kembali buka hari Kamis. Kami mencari cara terbaik untuk menghindari penarikan dana besar-besaran," ujar Menteri Keuangan Michael Sarris dalam sebuah wawancara televisi. Sarris juga meyakinkan publik bahwa pemerintah berupaya menciptakan kebijakan yang tidak memberatkan pelaku ekonomi, bisnis dan individu di Siprus. Gubernur bank sentral Siprus beberapa waktu sebelumnya mengatakan kebijakan 'longgar' untuk bank-bank hanya akan berlaku secara temporer, atau beberapa minggu saja.
Di bawah skema dana talangan Uni Eropa, terdapat poin putusan yang menyebut bahwa bank terbesar ke-dua di negara itu, Cyprus Popular Bank, ditutup sepenuhnya. Dana simpanan nasabah di bawah 100.000 Euro akan dialihkan ke bank terbesar yakni Bank of Cyprus. Sementara untuk simpanan di atas 100.000 Euro di kedua bank akan dibekukan, sebelum nantinya dipangkas sebagai kompensasi syarat bailout yang disepakati. Artinya, orang-orang kaya dan pemilik simpanan berkewarganegaraan asing harus menerima uang lebih sedikit dibandingkan jumlah simpanan riilnya di bank-bank Siprus.
Pun demikian, banyak warga yang memiliki tabungan di bawah 100.000 Euro sudah terang-terangan berniat mengambil dana mereka seluruhnya karena takut ikut dipaksa menerima kerugian. Faktor ketidakpercayaan menjadi alasan mengapa mereka lebih menginginkan untuk memegang uang secara tunai. Patut dicermati poin-poin aturan dalam kebijakan baru yang akan dirilis oleh pemerintah hari ini. Terutama menyangkut cara supaya kecukupan modal tidak terganggu oleh niat penarikan dana oleh warga Siprus. Bukan tidak mungkin pemerintah akan membatasi jumlah pengambilan dana simpanan untuk menghindari habisnya kas bank-bank.

Krisis Siprus Berkah bagi Amerika

Kecil, Peluang Bailout Siprus Lolos di ParlemenMusibah yang diterima oleh Siprus tidak selalu berdampak buruk bagi pelaku bisnis dan keuangan dunia. Di masa depan, krisis di negara perekonomian terkecil ke-3 zona Euro ini bisa menjadi berkah bagi negara lain, termasuk Amerika Serikat.
Pendapat tersebut dilontarkan oleh analis perbankan veteran, Dick Bove, beberapa saat lalu kepada CNBC. Menurutnya, program dana talangan Siprus berdampak bagus bagi bank-bank asal Amerika karena kekhawatiran soal keamanan dana di Eropa akan menggiring uang nasabah dari Eropa ke Amerika.
Pemangkasan dana nasabah oleh Uni Eropa merupakan cermin betapa tidak ada aset yang benar-benar aman dari ancaman krisis. Meskipun kesalahan sistemik diprakarsai oleh pelaku perbankan dan pemerintah, pihak nasabah mau tidak mau dipaksa menerima kerugian dalam jumlah besar. Padahal semestinya mereka mendapat imbalan bungan dari kontribusinya terhadap pasar kredit nasional.

"Krisis ini merupakan berkah bagi bank-bank Amerika, karena Eropa sudah sama seperti Amerika latin pada zama dulu," ujar Bove. Opininya tersebut mengacu pada peralihan dana dari Amerika Selatan ke Amerika Serikat saat krisis perbankan terjadi beberapa tahun silam. Oleh karena itu, Bove tidak akan kaget apabila lalu lintas modal ke negeri Paman Sam semakin deras dalam beberapa bulan ke depan. Masih menurut Vice President Rafferty Capital ini, 'pemotongan' uang nasabah seperti yang terjadi di Siprus merupakan gagasan yang salah. Uang nasabah di bank dan obligasi adalah sumber pendanaan kredit utama perbankan suatu negara. Jika keberadaannya dikurangi, maka roda perekonomian tidak akan berjalan dengan baik. "Anda harus melindungi nasabah dan investor obligasi karena tanpa mereka tidak akan ada ketersediaan uang," tambah Bove. Adapun bank yang diyakini oleh Bove paling diuntungkan oleh krisis Siprus adalah Citigroup, yang sudah memiliki jaringan kuat di pasar investasi.

Pendapat analis ulung itu juga diamini oleh Ed Ponsi, Direktur Pelaksana Barchetta Capital Management. Menurut Ponsi, krisis Eropa hanya akan membuat aliran dana berbalik ke Amerika atau secara istilah 'jual bank Eropa, beli bank Amerika'.