Rabu, 08 Agustus 2012

Fakta Fundamental ( Dilema Rally Euro )

Di pekan ke dua bulan Agustus ini para pelaku pasar akhirnya dapat bernapas lega dan bersuka cita karena pasar dunia baik di pasar valuta, bursa saham maupun komoditi semuanya mengalami rally berkat sentimen positif yang berhembus ke kalangan investor.

Pulihnya sentimen tersebut terutama karena termotivasi oleh data tenaga kerja AS (Non-farm Payrolls) dan aktivitas non manufaktur yang melonjak di atas ekspektasi. Sehingga data tersebut mampu meredakan kekhawatiran pasar terhadap masalah perlambatan ekonomi global. Angka tenaga kerja di luar sektor pertanian Amerika atau Non-farm Payrolls (NFP) mengalami kenaikkan drastis sebesar 163.000 dari bulan sebelumnya yang tercatat hanya meningkat 64.000 dan cukup jauh di atas ekspektasi analis 100.000. Sementara indeks non-manufaktur A.S naik ke level 52.6 dari sebelumnya 52.1.

Terkait rilis data tersebut, kalangan investor mulai berpendapat bahwa data NFP tersebut mungkin dapat menyurutkan ekspektasi stimulus oleh Federal Reserve, yang diprediksi sebagian kalangan akan rilis awal bulan September. Namun karena tingkat pengangguran masih tinggi dan naik ke level 8,3%, hal itu masih akan menjaga prospek penambahan stimulus moneter selanjutnya atau yang lebih dikenal dengan program stimulus tahap ketiga atau quantitative easing (QE III).  

 

Selain itu pasar juga bersemangat terkait sikap optimisme di kawasan negara berkembang khususnya Asia terhadap langkah Eropa dalam upaya menangani krisis utang sehingga hal ini turut mengangkat minat pelaku pasar terhadap aset-aset beresiko (risk appetite). Sikap tersebut menyebabkan mata uang tunggal Euro melesat hingga tembus ke atas level penting $1.2400 dan mendarat di puncak $1.2443 yang merupakan level tertinggi dalam kurun satu bulan terakhir pada Senin (06/08).

Rally Euro juga berkat pandangan para investor yang mulai berubah lebih positif terhadap hasil pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) hari Kamis pekan lalu (02/08), yang mengisyaratkan akan adanya dukungan lebih lanjut guna membantu negara Spanyol dan Italia. Pada pertemuan tersebut, ECB sebenarnya telah mengatakan bahwa pihaknya akan menyusun rencana dalam beberapa minggu mendatang untuk melancarkan pembelian obligasi langsung sebagai upaya menstabilkan gejolak yield di zona Euro.

Dan rencana tersebut kemudian ditanggapi positif oleh para investor yang terus menaruh harap bahwa pihak Eropa akan mengambil langkah selanjutnya guna menanggulangi krisis utang bersama-sama dengan Amerika Serikat serta China yang juga akan mengadopsi langkah stimulus dalam mendukung pemulihan. Pasar kian antusias setelah pemerintah Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan ikut mendukung rencana program pembelian obligasi oleh ECB tersebut.

Namun demikian, kewaspadaan tetap kembali menyelimuti pasar hingga tercapainya langkah-langkah konkrit, yang mungkin akan menyita hingga beberapa pekan mendatang. Dan selama rentang tersebut, penguatan Euro dianggap masih rapuh dan bahkan rentan terhadap koreksi kembali. Bila kita melihat dari sisi fundamental, sejumlah angka ekonomi di kawasan euro dinilai masih memprihatinkan.


Di awal bulan Agustus silam, para investor dicemaskan kembali terhadap kondisi perekonomian di kawasan setelah aktivitas manufaktur Jerman dan zona euro mengalami penyusutan lagi. Angka manufaktur PMI zona euro bulan Juli menurun tipis ke angka 44.0 dari bulan sebelumnya 44.1. Sementara indeks manufaktur Jerman ikut melorot ke level 43.0 dari sebelumnya 43.3. 

Selain itu lemahnya pertumbuhan ekonomi (GDP) dan tingkat pengangguran yang menyentuh rekor tinggi di zona euro (11.2% pada bulan Juli) nampaknya akan memicu peluang pemangkasan suku bunga ECB dalam waktu dekat semakin lebih besar.


 

Alhasil, fakta fundamental tersebut akan terus membebani pertumbuhan ekonomi yang kini melambat, sehingga sentimen terhadap mata uang Euro tetap akan bearish dalam jangka panjang.

Emas Flat, Fokus Pada Bank Central

Emas Flat, Fokus Pada Bank Sentral Emas dierpdagangkan nyaris flat pada hari Selasa, dengan Volume tipis untuk kedua harinya seiring investor masih ragu mengenai apakah Bank Central akan menambah stimulus pada ekonomi. Emas diperdagangkan dalam range ketat kurang dari $10, berayun naik turun, seiring kenaikan pada bursa saham AS, minyak mentah dan euro gagal menarik banyak transaksi untuk emas.

Volume perdagangan kontrak berjangka emas di AS berada di bawah tingkat rata-rata 30 harian. Trader mengatakan laporan nonfarm payrolls yang mix pekan lalu memicu ketidakpastian atas stimulus moneter tambahan dari Federal Reserve— yang mana dapat memicu aksi beli emas— atau bank sentral akan menahan diri, yang mana dapat memicu aksi jual.

Technical Analysis, August 8th, 2012

CURRENCY
RANGE
TREND
RESISTANCE
SUPPORT
BUY
SELL
OBJ
CUT
EUR/USD
1.2280-1.2490
Up
1.2490
1.2280
1.2350

1.2490
1.2280
1.2420
1.2210
USD/JPY
77.80-79.60
Up
79.60
77.80
78.40

79.60
77.80
79.00
77.20
GBP/USD
1.5510-1.5720
Up
1.5720
1.5510
1.5580

1.5720
1.5510
1.5650
1.5440
USD/CHF
0.9590-0.9800
Down
0.9870
0.9660

0.9730
0.9590
0.9800
0.9800
0.9590
AUD/USD
1.0460-1.0670
Up
1.0670
1.0460
1.0530

1.0670
1.0460
1.0600
1.0390
NIKKEI
8800-9040
Up
9040
8800
8880

9040
8800
8960
8720
HANGSENG
19820-20180
Up
20180
19820
19940

20180
19820
20060
19700
KOSPI
248.70-252.00
Up
252.00
248.70
249.80

252.00
248.70
250.90
247.60
GOLD
1600.50-1625.20
Up
1625.20
1600.50
1608.70

1625.20
1600.50
1616.90
1592.30

Selasa, 07 Agustus 2012

Aussie Lewati Level Resistance

Secara umum, bias intraday untuk AUD/USD masih bullish. Harga tengah menguji resistance di 1.0591 seiring indikasi jenuh beli yang diperlihatkan oleh stochastic dan CCI 1 jam. Preferensi hari adalah bullish terutama jika resistance tersebut pecah, dengan sasaran hingga kisaran 1.0628 – 1.0669.

Selain itu, waspadai kemungkinan koreksi hingga ke area support di kisaran 1.0532 – 1.0495. Bias intraday masih akan tetap bullish selama area support tersebut bertahan. Dengan demikian, perhatikan apabila ada sinyal/pola bullish yang muncul di kisaran tersebut karena sinyal/pola tersebut bisa dijadikan referensi bagi posisi beli.

Waspadalah jika support di 1.0495 tembus, karena hal tersebut akan mengubah bias intraday menjadi bearish dengan sasaran hingga ke kisaran 1.0473 – 1.0436. Jika itu terjadi, skenario bearish yang disebutkan di atas kemungkinan besar tidak akan valid lagi.

Aussie Lewati Level Resistance

Produksi Manufaktur Inggris Turun

Produksi Manufaktur Inggris TurunBerlarutnya resesi ekonomi Inggris telah mengurangi aktivitas dunia usaha di bulan Juli. Produksi manufaktur dan industri masing-masing turun sebesar 2,9% dan 2,5% lebih buruk dari publikasi Juni yang meningkat 1,2% dan 1%. Meski demikian, ini masih lebih baik dari estimasi analis yang memperkirakan penurunan produksi manufaktur sebesar 4% dan produksi industri sebanyak 3,3%. Sterling terlihat mencoba mempertahankan penguatan setelah data dirilis. GBP/USD kini diperdagangkan 1.5624, tidak begitu jauh dari level tinggi harian 1.5631

Euro Unjuk Performa Harapkan Stimulus

Euro Unjuk Performa Harapkan Stimulus Memasuki sesi perdagangan Eropa (Selasa, 07/08), mata uang tunggal Euro terus menunjukkan performanya bahkan kembali mencatat level tinggi $1.2432 yang merupakan level terbaiknya dalam 9 bulan terakhir.
Rally Euro terutama lantaran para investor terus menaruh harap bahwa pihak Eropa akan mengambil langkah selanjutnya guna menanggulangi krisis utang bersama-sama dengan Amerika Serikat serta China yang juga akan mengadopsi langkah stimulus dalam mendukung pemulihan.

Secara umum terkait rally Euro yang tajam baru-baru ini, menyebabkan sejumlah indikator tehnikal juga turut mengalami perubahan tren. Setelah mengalami penguatan cukup tajam, secara teknikal hal itu membuat indikator Stochastic dan MACD harian ikut bermanuver bullish.

Sehingga dengan kondisi demikian, peluang rally untuk Euro nampak akan berlanjut setidaknya berpotensi ke resisten 1.2445 kemudian 1.2470, atau bahkan mencapai 1.2500. Sedangkan bila terjadi koreksi, Euro kemungkinan akan melemah ke level-level tahanan yang terbentuk dari proyeksi retracement Fibonacci berdurasi 1 jam, yang ditarik dari titik terendah 2 Agustus pada 1.2133 hingga tertinggi 1.2445.Sehingga dari proyeksi tersebut di dapat beberapa tahanan support seperti 1.2370 (Fibo 23.6%) kemudian 1.2325 (Fibo 38.2%) dan tahanan support ke III pada 1.2290 (Fibo 50%).

Italia Masih Terpuruk di Jurang Resesi

Italia Masih Terpuruk di Jurang Resesi Berlarutnya Krisis hutang zona-eropa membuat Italia masih terpuruk di dalam jurang resesi. GDP masih catatkan kontraksi 0,7% di kuartal kedua setelah alami penurunan 0,8% di kuartal sebelumnya. Meski demikian, ini masih lebih baik dari prediksi analis yang memperkirakan kontraksi ekonomi sebesar 0,6%. Euro tidak banyak berubah setelah data dirilis. EUR/USD kini diperdagangkan 1.2410, tidak begitu jauh dari level tinggi harian 1.2432

Italia Masih Terpuruk di Jurang Resesi

Italia Masih Terpuruk di Jurang Resesi Berlarutnya Krisis hutang zona-eropa membuat Italia masih terpuruk di dalam jurang resesi. GDP masih catatkan kontraksi 0,7% di kuartal kedua setelah alami penurunan 0,8% di kuartal sebelumnya. Meski demikian, ini masih lebih baik dari prediksi analis yang memperkirakan kontraksi ekonomi sebesar 0,6%. Euro tidak banyak berubah setelah data dirilis. EUR/USD kini diperdagangkan 1.2410, tidak begitu jauh dari level tinggi harian 1.2432

Optimisme Masih Naungi Pasar Dunia

Optimisme Masih Naungi Pasar DuniaMemasuki hari ke dua pekan ini (Selasa, 07/08) pasar dunia masih nampak bertengger kokoh di kisaran positif lantaran para pelaku pasar masih diliputi sikap optimis pasca rilis data ekonomi Amerika yang jauh lebih baik dari ekspektasi. Sehingga data tersebut mampu meredakan kekhawatiran pasar terhadap masalah perlambatan ekonomi global. Selain itu investor juga terus menaruh harap bahwa Eropa akan mengambil langkah selanjutnya guna menangani krisis utangnya bersama dengan Amerika serta China yang akan mengadopsi langkah stimulus demi mendorong pertumbuhan.

Intinya pesimisme investor terhadap situasi zona Euro nampak mulai berkurang. Dan muncul sebuah harapan bahwa sesuatu yang positif akan dilakukan pihak ECB, sehingga sampai saat ini investor masih nampak memburu aset-aset beresiko.Hari ini para investor juga tengah menantikan hasil meeting bank sentral Australia dimana kali ini pasar tidak memperkirakan bakal ada kebijakan pelonggaran moneter terkait data-data ekonomi lokal yang masih terbilang membaik.

Bullish Euro Masih Terlihat

Melihat dari indikator stochastic dn MACD, jelas terlihat mata uang euro masih memiliki peluang untuk menguat. Level resistance 1.2445 akan menjadi level resistance kuat berikutnya. Jika euro berhasil menembus level 1.2500 maka target selanjutnya di kisaran 1.2520. 
Saat ini euro di 1.2395 dengan level support di 1.2280, 1.2250 dan 1.2135 sementara level resistance di 1.2445, 1.2520, 1.2550. 

http://files.monexnews.com/img.php/src/Daily%20Chart/euro07ags.gif

UBS: Sekarang Outlook Fed Stabil

UBS: Sekarang Outlook Fed StabilMenurut UBS, ketakutan akan QE tidak mungkin memberatkan dolar dalam menuju ke Q3."Ketika langkah ECB kedepannya tidak diketahui, dampak marjinal dari ukuran kuantitatif pada kinerja euro hanya dapat meningkat, tetapi kami percaya bahwa Fed akan terus menghindar dari penyamaan dari rekan-rekan mereka di Frankfurt," kata UBS.

UBS melanjutkan: "Kami tidak mengesampingkan kemungkinan beberapa langkah-langkah tambahan untuk diperkenalkannya FOMC di bulan September, meskipun bentuknya mungkin akan menyerupai skema FLS Bank of England daripada mereka beralih pada pembelian aset konvensional."

Bergerak Sempit, Emas Siap Uji Level Resistance

Bergerak Sempit, Emas Siap Uji Level ResistanceEmas terjebak di range sempit, harga emas bergerak keluar masuk wilayah positif. Pekan ini harga emas berpeluang untuk menguji level resistance di $1,630/ons," menurut laporan MKS Finance. Pelaku pasar memilih untuk mengambil keuntungan dari stagnasi pergerakan harga emas untuk menyimpan posisi lebih lama (sebagian juga dikarenakan menjelang peluncuran QE di akhir musim panas)," tambahnya. Harga emas di $1,610.30/ons, turun $1.30 dari level penutupan.

Fundamental Analysis, August 7th, 2012

Hong Kong shares to hold steady; StanChart in focus

Hong Kong shares are likely to start marginally weaker to flat on Tuesday as investors hope for further global stimulus measures, with attention on local earnings and Standard Chartered Plc after a row over dealings with Iran.
    
New York's top bank regulator said Standard Chartered was a "rogue institution" that hid $250 billion in transactions tied to Iran, and threatened to strip its New York banking licence.  Companies expected to post corporate earnings later in the day include MSM China, i-CABLE Communications and Hong Kong Aircraft Engineering.
    
Chinese property developers could come into focus after China Vanke Co Ltd, mainland China's largest property developer by sales, reported a 25.1 percent rise in first-half net profits on Monday. But profit margins narrowed for the housebuilder as it cut prices to win business during a market slowdown.

Seoul shares seen in range; this week's Chinese data eyed

Seoul shares are expected to tread in a tight range on Tuesday after hitting a seven-week closing high in the previous session, as investors await a string of economic data from China due later this week. Chinese data ranging from trade and bank loans to investments will be closely watched a s investors seek to gauge the health of the world's second-largest economy.

Stocks may be overheating as they rapidly approach the 1,900-point territory, but with the economic recovery in the U.S. and China and action by global central banks looking to slowly gain traction, the outlook for the long term looks good," said Hanyang Securities in a note to its clients.

Nikkei seen consolidating near resistance at 25-day MA

The Nikkei share average is expected to consolidate on Tuesday after a solid rally and ahead of this week's Bank of Japan policy meeting and a slew of economic data from China, Japan's largest export market.The Nikkei <.N225> was likely to trade between 8,700 and 8,800, strategists said, after rising 2 percent to 8,726.29 on Monday. 

Nikkei futures in Chicago <0#NIY:> closed at 8,740 on Monday, up 0.1 percent from the Osaka <JNIc1> close of 8,730."This week we will have the BOJ meeting which will end on Thursday. There are a lot of statistics from China on Thursday. The market is cautious," said Takashi Hiroki, chief strategist at Monex Inc. The BOJ is expected to keep monetary policy steady at its two-day meeting, but may escalate its warnings over slowing global demand and renewed gains in the yen, signalling its readiness to ease again if the economy's recovery comes under threat. Hiroki said the Nikkei was likely to face resistance at its 25-day moving average of 8,742.03.

Gold up, volume thin on uncertainty over cenbanks

Gold rose on Monday on gains in U.S. equities and crude oil, but daily volume looked set to be one of this year's lowest, reflecting bullion investors' fickle sentiment toward further monetary easing by central banks. The metal extended gains from last Friday, when data showing a rising U.S. unemployment rate fed investor hopes for more aggressive stimulus by the Federal Reserve. Short-covering also helped prices to rebound from last week's weekly drop.

Trading volume in U.S. gold futures, however, was poised to finish at less than half its 30-day average, as some investors questioned whether central banks would come through with more gold-supportive monetary action.  Spot gold <XAU=> was up 0.6 percent at $1,612.56 an ounce by 3 p.m. EDT (1900 GMT). U.S. gold futures for December delivery <GCZ2> settled up $6.90 an ounce at $1,616.20. Volume was at around 77,000 lots by 3 p.m., versus its 30-day average of about 169,000 lots, preliminary Reuters data showed. A combination of gains in crude oil futures, the euro and U.S. equities also lifted gold prices.

Wall St closes at 3-month high on hopes for Europe

U.S. stocks closed at three-month highs for the second day in a row on Monday, extending last week's rally on the hope for more assistance for the troubled euro zone. The S&P 500 rose to its highest point since early May, but pared its gains going into the close. The benchmark index also failed to breach 1,400, a level that could spur further buying if convincingly broken. The S&P 500 hasn't closed above the 1,400 level since May 2.

Sentiment in Spanish and Italian bond markets - the forefront of the three-year debt crisis - improved, with two-year Spanish yields falling to 3.42 percent on Monday, less than half of a late July high of over 7 percent. European Central Bank President Mario Draghi has said the ECB may buy short-dated bonds to lower borrowing costs to help Europe, which has been mired in a debt disaster. European shares closed at four-month highs.

Wall Street rallied on Friday with the S&P 500 marking its fourth straight week of gains on a strong U.S. jobs report and renewed hope that European authorities would act to contain the euro zone's debt crisis through ECB purchases of Italian and Spanish bonds. The Dow Jones industrial average <.DJI> rose 21.34 points, or 0.16 percent, to 13,117.51 at the close. The Standard & Poor's 500 Index <.SPX> gained 3.24 points, or 0.23 percent, to 1,394.23. The Nasdaq Composite Index <.IXIC> advanced 22.01 points, or 0.74 percent, to end at 2,989.91.

Euro extends prior session's gains on ECB optimism

The euro edged higher against the dollar on Monday, extending the previous session's gains on hopes the European Central Bank will take action to lower borrowing costs for Spain and Italy. With little news to drive markets, investors continued to focus on comments from ECB President Mario Draghi last week, when he said the bank will draw up plans for bond buying in the coming weeks. Gains in the equity market sparked by Friday's data showing surprisingly strong U.S. jobs growth in July also boosted the euro, prompting investors to pare hefty bets against the currency.

The euro <EUR=> last traded 0.1 percent higher at $1.2400, below a one-month peak of $1.2443 hit in Asian trade. Gains in the euro over the last two sessions totaled nearly 2 percent, its best two-day showing since late October. Near-term resistance for the euro was seen around $1.2478, the 61.8 percent retracement of its drop from a mid-June peak to a two-year low of $1.2042 touched in late July. The common currency was down 0.2 percent against the yen at 96.99 <EURJPY=>, having earlier risen to 97.79 yen, its strongest since mid-July. The euro was also slightly lower against the Swiss franc <EURCHF=> and 0.3 percent weaker against the Norwegian crown <EURNOK=>.

Oil Rises With U.S. Equities as Germany Backs ECB Plan

Oil advanced to a two-week high as U.S. stocks gained and as German Chancellor Angela Merkel̢۪s government backed the European Central Bank̢۪s bond-buying plan, adding to optimism that the region̢۪s debt crisis will ease. Prices climbed 0.9 percent after the Standard & Poor̢۪s 500 Index rose to a three-month high amid better-than-forecast earnings. The euro strengthened against the dollar after Merkel̢۪s deputy spokesman, Georg Streiter, said the government backed the ECB̢۪s plan to help bring down borrowing costs in Spain and Italy.

Oil for September delivery increased 80 cents to $92.20 a barrel on the New York Mercantile Exchange, the highest settlement since July 19. Prices have climbed 19 percent since June 28, when they closed at the 2012 low of $77.69. Brent crude for September increased 61 cents, or 0.6 percent, to settle at $109.55 a barrel on the London-based ICE Futures Europe exchange.

Source : Reuters

Technical Analysis, August 7th, 2012

CURRENCY
RANGE
TREND
RESISTANCE
SUPPORT
BUY
SELL
OBJ
CUT
EUR/USD
1.2280-1.2490
Up
1.2490
1.2280
1.2350

1.2490
1.2280
1.2420
1.2210
USD/JPY
77.20-79.00
Down
79.60
77.80

78.40
77.20
79.00
79.00
77.20
GBP/USD
1.5490-1.5700
Up
1.5700
1.5630
1.5560

1.5700
1.5490
1.5630
1.5700
USD/CHF
0.9590-0.9800
Down
0.9870
0.9660

0.9730
0.9590
0.9800
0.9800
0.9590
AUD/USD
1.0460-1.0670
Up
1.0670
1.0460
1.0530

1.0670
1.0460
1.0600
1.0390
NIKKEI
8650-8890
Up
8890
8650
8730

8890
8650
8810
8570
HANGSENG
19800-20160
Up
20160
19800
19920

20160
19800
20040
19680
KOSPI
249.40-252.70
Up
252.70
249.40
250.50

252.70
249.40
251.60
248.30
GOLD
1599.80-1624.50
Up
1624.50
1599.80
1608.00

1624.50
1599.80
1616.30
1591.50