Beberapa waktu lalu, saya telah menggabungkan proyeksi harga emas dari berbagai institusi keuangan ternama (lihat Ke Mana Emas Mengarah Tahun 2012?). Tidak ada satu pun lembaga yang melihat peluang penurunan harga emas dalam waktu dekat. Logam mulia ini memang tidak pernah kehilangan penggemar. Namun ada pergeseran latar belakang dan alasan dari investor untuk mengoleksi emas. Jika dulu faktor inflasi menjadi pertimbangan tunggal, kini ceritanya lain lagi. Kecemasan soal ancaman krisis sudah mendikte harga dalam beberapa tahun belakangan. Ya, komoditi emas sekarang dapat dipandang dari berbagai dimensi berbeda. Mulai dari statusnya sebagai aset simpanan konservatif dalam bentuk fisik, hingga portofolio online berbasis profit. Maka dari itu, sekarang fluktuasi harganya tidak bergerak se-simple dahulu.
"Status emas sebagai safe haven inflasi kini berubah menjadi media untuk mengukur risiko ekonomi," ujar Michael O'Kane dari NZ Mint, Selandia Baru. O'Kane menilai harga selama ini terombang-ambing oleh ketakutan investor. Lazimnya emas tetap kuat dari waktu ke waktu, namun sekarang justru ada kecenderungan aneh. Saat minat terhadap aset berisiko turun (risk aversion), emas juga ikut melemah. Sementara ada kalanya saat risk appetite mencuat, gold juga ikut naik. Dari karakteristik ini bisa disimpulkan bahwa emas cenderung dipengaruhi oleh atmosfir risiko ekonomi dunia.
Pada kuartal perdana 2011, harga terpantau di $1420. Namun ketika memasuki kuartal IV, emas diperdagangkan antara $1600 dan $1800 per ons. "Dulu emas dikenal sebagai aset 'jaminan', tempatkan 5-10% dan Anda mendapat rasa aman," ujar O'Kane. Jadi logam mulia ini bukan tempat bagi investor untuk mencari untung. Tetapi sekarang peran emas jauh lebih dari itu, yakni memberi keuntungan atraktif. Tidak heran jika sekarang emas juga sangat dipengaruhi oleh apa yang terjadi di pasar, di samping inflasi tentunya. O'Kane juga menyebut beberapa prediksi untuk harga di tahun 2012:
- JP Morgan dan Credit Suisse melihat adanya kenaikan harga emas dalam jumlah besar tahun depan.
- Suplai fisik emas tetap ada, namun volumenya menurun.
- Posisi Afrika Selatan, sebagai supplier terbesar dalam 80 tahun terakhir, akan tergeser. Sedangkan China berpeluang menjadi penyuplai terbesar.
- Central Bank Gold Agreement, yang tadinya menjual 500 ton emas per tahun, justru akan membeli 500 ton emas per tahun. Pergerakan bank-bank sentral akan memangkas stok emas di pasar sebanyak 1000 ton.
- Harga emas pasti naik di 2012.
- Pada 2011, harga sudah bergerak dari $1350 ke $1920 per ons. Untuk tahun depan, level $2000 tidak jauh dari jangkauan. Tetapi sulit untuk menentukan waktunya kapan.