Senin, 25 Juli 2011

Gold : Bullish

Pergerakan emas sejak pembukaan market tadi pagi terus menguat sampai siang ini dan secara umum pergerakan emas masih berada dalam kondisi bullish. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli dimana ada peluang harga akan melemah. Pecahnya support 1609.75 berpotensi akan membawa emas melemah ke support 1593.38. Waspadai jika resistan 1626.12 ditembus maka ada peluang harga emas akan menguat kembali dan bergerak ke atas menuju resistan 1652.61. 


Analisa Pekan ini : Emas dan Euro Menanti Petunjuk Arah


USD/JPY
 
USD/JPY mencatat penurunan tajam pekan lalu di tengah penguatan yen dan perlambatan ekonomi. Pasangan mata uang ini telah menguji support terdahulu di area 78.30. Peluang koreksi lebih dalam terbuka pekan ini meski keluar peringatan dari otoritas keuangan Jepang. Kami melihat pergerakan ke sekitar level 77.00 dalam waktu dekat. Jika tidak, USD/JPY harus naik menembus resisten 79.30 untuk memulihkan momentum naik. 
 
EUR/USD
 
Kinerja euro akan sangat tergantung pada hasil penyelesaian krisis hutang pekan ini. Dari sisi teknikal, EUR/USD rawan jatuh ke kisaran 1.4150 jika pelemahan tertahan di bawah 1.4350 pada hari Senin (25/07). Resisten atas masih terletak di 1.4440. Jika berhasil dipecahkan, maka EUR/USD akan melaju ke area 1.4550.  
 
GBP/USD
 
Poundsterling bergerak bullish pekan lalu akibat sentimen dari bursa saham Eropa. Pekan ini, Saya memperkirakan GBP/USD berkonsolidasi dengan support kuat di 1.6200, kecuali tren berbalik bearish dengan cepat di bawah level tersebut. Jika pecah di atas 1.6340, GBP/USD bisa naik ke target selanjutnya 1.6550, saat solusi masalah hutang Eropa tercapai. 
 
MINYAK MENTAH
 
Harga minyak mentah WTI naik dan bertahan di atas 99.42, level yang menjadi resisten dalam 2 pekan terakhir. Untuk pekan ini, Kami melihat adanya minat beli yang bisa mengangkat harga sebelum minyak konsolidasi di kisaran 98.40. Seandainya support tersebut kuat menopang tren naik, Kami perkirakan tren dapat melewati level 100.00 lagi. Kemudian minyak dapat meraih target terdekat, 102.50. 
 
EMAS
 
Harga emas menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di 1622.49 Logam mulia ini didukung oleh optimisme investor terhadap kesepakatan hutang Amerika Serikat (AS) dan pelemahan dollar. Akan tetapi, emas diperdagangkan sideways di tengah ketidakpastian dan ditutup di 1600.40 pada akhir pekan. Untuk pekan ini, Kami memperkirakan harga emas bergerak antara 1580.00 dan 1610.00 seraya menanti tren baru dari data fundamental. Tren teknikal sendiri sedikit jenuh karena pasar minim petunjuk, namun emas masih bertahan di kisaran atas. Patut dicatat bahwa koreksi teknikal menanti jika pertemuan kongres AS kembali gagal.  
 

Gold terus membuka rekor tinggi


Emas reli di perdagangan Asia terkait ketidak pastian mengenai perundingan batas hutang AS yang membuat logam mulia makin diminati. Emas menyentuh level tertinggi baru di $1,622.49/ons di awal perdagangan.  
Pelemahan harga emas pekan lalu dikarenakan akhir dari kesepakatan mengenai paket bantuan bagi Yunani, menurut Barclays Capital. Kekhawatiran mengenai masalah hutang yang masih membebani sentimen pasar dan tingkat inflasi yang semakin tinggi di tengah suku bunga yang rendah, membuat "harga emas turun", menyebabkan harga terkoreksi untuk sementara.
Spot emas di $1,612.70/ons, naik $12.40 dan perak di $40.43/ons, naik 36 sen dari level penutupan. "Level support perak di $37/ons dan diperkirakan akan menembus $41.08/ons lalu $43/ons," tambahya.

Jumat, 22 Juli 2011

Emas Masih Positif


Harga emas menjauh dari level $1,600 pada hari Kamis (21/07) pasca kesepakatan resolusi hutang Yunani. Namun bukan berarti kiprah logam mulia berakhir begitu saja, masih ada kisruh hutang AS yang belum kunjung tuntas.
Pakar keuangan berpendapat bahwa sekarang adalah waktu yang tepat bagi penyuka resiko. Terutama mereka yang tertarik melaba di kala ketidakpastian. "Saat ini merupakan periode yang sangat menarik," tutur Simon Ho, Direktur Eksekutif Triple 3 Partners. Ho menilai hanya ada dua kemungkinan bagi emas setelah 2 Agustus, yaitu naik bila kongres dan presiden mencapai mufakat dan turun, jika negosiasi masih buntu. 
 
Pengamat lain berpendapat bahwa aksi jual mungkin akan terjadi. Tetapi sifatnya hanya sesaat karena kesepakatan hutang saat ini hanyalah awal dari cerita hutang lain. "Seperti terlihat dalam 10 tahun belakangan, setiap momen sell-off emas adalah peluang beli," pungkas Warren Gilman, CEO dan Chairman CEF Holdings. Adapun pengelola keuangan lain merekomendasikan ETF dan option untuk mengendalikan tingkat resiko emas. Saham pertambangan emas juga layak dipilih karena harganya saat ini berada di bawah harga emas di pasar. Newmont misalnya, saham produsen emas terbesar ke dua dunia ini sudah jatuh sebanyak 4% sejak awal tahun 2011. Padahal spot emas sudah melambung sampai 12%. Meski demikian, profit usaha tetap searah dengan kenaikan harga emas sendiri.  
 
"Kita lihat bahwa rasio permintaan dan suplai sangat tidak konsisten," ulas Matthew Hegarty, Senior Equities Analyst di Global Value Investors. Ia menilai bahwa suplai tidak cukup mengimangi limpahan demand.

Gold : Bentuk Head & Shoulders

Emas mengalami koreksi di awal sesi perdagangan hari ini sesuai dengan analisa sebelumnya. Saat ini pada grafik 4-jam emas terlihat potensi terbentuknya pola head and shoulders. Konfirmasi dari pola head and shoulder tersebut berada pada area neckline dimana pecahnya area tersebut berpotensi memicu terjadinya koreksi lanjutan menuju area 1566.84 hingga area 1556.70. Sementara itu, waspadai pula rebound yang mungkin terjadi menuju area resistance dikisaran 1593.36 jika neckline tersebut mampu bertahan.


Target Potensial 1.6400


Pair currency GBPUSD tembus diatas 1.6300 bahkan meraih 1.6325 di sesi Asia seiring dengan beralihnya fokus para investor pada deadline perjanjian draft kenaikan plafon limit utang dan reduksi anggaran pemerintah AS.
 
Prospek terpenuhinya deadline ini masih tipis sejauh ini, karena Republik dan Demokrat masih berdebat pada beberapa proposal yang diajukan. Peluang downgrade AS kembali terbuka berdasarkan lembaga pemeringkat Standard & Poor’s yang mengatakan ada 50% peluang rating AAA kredit AS diturunkan, skenario mereka adalah jika perjanjian kenaikan plafon gagal dipenuhi atau jika AS tidak mampu membayar obligasi nya tepat waktu, sehingga berkategori default secara selektif.
 
Dari sisi ekonomi domestik, Inggris mendapat topangan dari kenaikan penjualan ritel selama bulan Juni, setelah anjlok 1.3% bulan sebelumnya. Meskipun ekonomi Inggris secara keseluruhan masih cukup lemah, namun pengeluaran consumen berpotensi berikan aspek positif terhadap GDP Inggris untuk triwulan kedua.
 
Secara teknikal, bias intraday masih bullish terutama setelah harga tembus diatas level resisten 1.6300, menguji level teknikal selanjutnya di kisaran 1.6420. Di sisi bawahnya, support terdekat terletak di area 1.6270, anjlok dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi tidak jelas di jangka pendek. 

Sterling Analysis : Tembus Diatas 1.6300, Potensial Target 1.6420


GBPUSD mendapatkan momentum bullish cukup signifikan sejak sesi Asia akibat pelemahan Dollar AS secara keseluruhan, tembus diatas area 1.6300 dan menembus trendline resistance seperti yang kita lihat pada grafik Daily.
Fakta ini merubah skenario bearish dan mungkin menjadi sinyal awal dari fase bullish yang baru. Bias intraday masih bullish menguji area 1.6375 - 1.6420. Support terdekatnya tampak di area 1.6250, anjlok dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral namun selama harga bertahan diatas area 1.6190 bias intraday secara keseluruhan masih keatas.

Euro Analysis : EURUSD Lanjutkan Uptrend ke 1.4450 bisa


EURUSD melanjutkan bias bullish sejak sesi Asia, menguji level resistance descending triangle pada grafik Daily, menyentuh 1.4436. Fakta ini mengindikasikan ancaman serius terhadap fase bearish sejak harga anjlok dari level 1.4939, dan tetap mempertahankan bias intraday menjadi bullish menguji level resisten kunci 1.4450, tembus diatas area tersebut dapat memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar titik tertinggi 3 Juli di level 1.4577.
Di sisi bawahnya, level support terdekat terletak di area 1.4330, diikuti dengan support 2 di 1.4280, anjlok secara konsisten dibawah area 1.4280 dapat menghentikan outlook intraday bullish dan memicu tekanan bearish lebih lanjut karena harga gagal tembus diatas formasi triangle.

Sterling Analysis : correction

GBPUSD saat ini cenderung terkonsolidasi pada kisaran 1.62869 hingga area 1.63386 setelah terjadinya rally bullish pada sesi perdagangan kemarin. Pecahnya level support dikisaran 1.62869 membuka peluang terjadinya koreksi ke area 1.62291 hingga area trendline. Namun sebaliknya jika resistance dikisaran 1.63386 pecah, terbuka peluang terjadinya penguatan lanjutan menuju area 1.63903.


Euro Analysis : Euro Bidik Level 1.4366

EURUSD pada grafik 1-jam terlihat mengalami koreksi membidik area support dikisaran 1.43662. Pecahnya level tersebut membuka peluang koreksi lanjutan menuju area 1.42872. Sementara itu waspadai rebound yang mungkin terjadi menuju area 1.44369 jika support tersebut mampu bertahan. Hal tersebut juga seiring dengan kondisi CCI dan juga Stochastic yang sudah mendekati area oversold.


Kamis, 21 Juli 2011

Gold : Level Teknikal 1611 Emas Berpotensi Diraih Setelah Koreksi


Gold tidak membuat pergerakan signifikan hari ini namun secara keseluruhan masih mempertahankan bias bullish intraday yang cukup kuat.
Pada grafik H4, meski emas membentuk lower high mengindikasikan fase koreksi jangka pendek setidaknya menguji kembali area suppor 1592.00. Anjlok dibawah area tersebut dapat memicu tekanan bearish lebih lanjut mengincar trendline support channel pada grafik H4.
Meski Emas rentan terkoreksi turun pada fase ini, tapi secara keseluruhan skenario utama bullish masih dominan selama harga bertahan diatas area 1577.00, strategi terbaik pada fase ini adalah buy on dip dekat area support 1592 atau 1577 jika koreksi kebawahnya berlanjut dengan stop loss ketat.
Di sisi atasnya, level resisten tampak di area 1611 (Fibonacci projection 100%), tembus diatas area tersebut dapat memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar level teknikal selanjutnya di kisaran 1637 (Fibonacci Projection 161.8%).

Demam Emas Asia & Bank Sentral Berpotensi Guncang Harga


Permintaan Emas di Asia & Bank Sentral semakin tinggi menjelang hasil KTT Uni Eropa di Brussels yang dikkhawatirkan belum mampu memecahkan krisis utang zona Eropa ataupun mencegah penyebaran ke system keuangan Eropa.
 
Negara berkembang seperti China dan India terpantau masih aktif melakukan pembelian logam mulia akibat kekhawatiran pertumbuhan global tersebut, dan demi melindungi nilai dari tingginya inflasi dan depresiasi mata uang kertas.
 
Permintaan Emas dari China diekspektasikan naik sekitar 20% ke level 700 ton tahun ini ini dari sebelumnya 570 ton di tahun 2010. Laporan resmi juga menunjukkan laju inflasi pada 6.4% sementara inflasi riil diperkirakan masih mengalami kenaikan. Imbasnya kenaikan permintaan Emas dari Asia masih berkepanjangan, terutama di China dikarenakan kepemilikan Emas diblokir dari tahun 1950 hingga 2003, sehingga pada dasarnya permintaan emas masih naik dari 0.
 
Selain permintaan dari kelas menengah, Bank Sentral turut menambah diversifikasi ke Emas. Di satu sisi, supply emas global termasuk produksi dari hasil tambah masih mentok di level 4,108.2 ton, atau setara dengan nilai $210 milyar berdasarkan running harga Emas terakhir.
 
Tentunya supply Emas ini tidak memadai untuk permintaan cadangan devisa yang berkembang cepat di China. Menurut ekonom Credit Suisse, Dong Tao hanya kenaikan surat utang berharga dari Treasury AS yang dapat memadai permintaan cadangan devisa China senilai $3.2 trilyun pada akhir bulan Juni lalu.
 
Meskipun China hanya menempati peringkat 6 dari kepemilikan terbesar Emas di dunia, namun jumlah kepemilikan Emas China yang terakhir sebesar 1,054.1 ton hanya sekitar 1.6% dari total cadangan devisa China.
 
Kesimpulannya rekor harga spot Emas akhir-akhir ini menandakan bahwa kenaikan nilai Emas masih ditopang oleh arus hot money yang bersifat spekulatif dan sewaktu-waktu dapat berbalik arah, namun permintaan Bank Sentral dan Asia yang cenderung lebih pasif atau melakukan buy dan menahan Emas dalam jangka panjang masih berpotensi menopang kenaikan harga Emas lebih lanjut. 

Rabu, 20 Juli 2011

Berpotensi Menguat Paska Pudarnya Prospek QE2 Inggris

Mata uang Poundsterling terkerek naik, setelah terindikasi minimnya peluang program quantitative easing. Mengenai suku bunga, 7 anggota dewan MPC memilih untuk tidak merubah tingkat bunga, sementara 2 lainnya memilih untuk menaikkan bunga seperti estimasi market.
 
Risalah pertemuan MPC menunjukkan para anggota dewan enggan menaikkan bunga dan cenderung menunggu laju inflasi menurun di saat bersamaan ekonomi Inggris tidak memberikan ruang QE2. Faktor inilah yang menjadi penopang kenaikan pair currency GBP/USD ke level 1.6140 dari level terendah 1.6067 hari ini.
 
Berdasarkan studi teknikal, Bias intraday masih netral di jangka pendek terutama setelah harga belum keluar dari formasi triangle pada grafik H1. Line teratas dari triangle pada kisaran 1.6195 masih menjadi area resisten kuat, trader agresif dapat menempatkan posisi short selling nya di area tersebut dengan stop loss ketat.
 
Di sisi bawahmya, level support terdekat ada di area 1.6060, anjlok dibawah area tersebut dapat memicu tekanan bearish lebih lanut menguji area support kunci 1.5990 – 1.5950 dan merubah bias intraday menjadi bearish.