Jumat, 22 Juli 2011

Emas Masih Positif


Harga emas menjauh dari level $1,600 pada hari Kamis (21/07) pasca kesepakatan resolusi hutang Yunani. Namun bukan berarti kiprah logam mulia berakhir begitu saja, masih ada kisruh hutang AS yang belum kunjung tuntas.
Pakar keuangan berpendapat bahwa sekarang adalah waktu yang tepat bagi penyuka resiko. Terutama mereka yang tertarik melaba di kala ketidakpastian. "Saat ini merupakan periode yang sangat menarik," tutur Simon Ho, Direktur Eksekutif Triple 3 Partners. Ho menilai hanya ada dua kemungkinan bagi emas setelah 2 Agustus, yaitu naik bila kongres dan presiden mencapai mufakat dan turun, jika negosiasi masih buntu. 
 
Pengamat lain berpendapat bahwa aksi jual mungkin akan terjadi. Tetapi sifatnya hanya sesaat karena kesepakatan hutang saat ini hanyalah awal dari cerita hutang lain. "Seperti terlihat dalam 10 tahun belakangan, setiap momen sell-off emas adalah peluang beli," pungkas Warren Gilman, CEO dan Chairman CEF Holdings. Adapun pengelola keuangan lain merekomendasikan ETF dan option untuk mengendalikan tingkat resiko emas. Saham pertambangan emas juga layak dipilih karena harganya saat ini berada di bawah harga emas di pasar. Newmont misalnya, saham produsen emas terbesar ke dua dunia ini sudah jatuh sebanyak 4% sejak awal tahun 2011. Padahal spot emas sudah melambung sampai 12%. Meski demikian, profit usaha tetap searah dengan kenaikan harga emas sendiri.  
 
"Kita lihat bahwa rasio permintaan dan suplai sangat tidak konsisten," ulas Matthew Hegarty, Senior Equities Analyst di Global Value Investors. Ia menilai bahwa suplai tidak cukup mengimangi limpahan demand.

Gold : Bentuk Head & Shoulders

Emas mengalami koreksi di awal sesi perdagangan hari ini sesuai dengan analisa sebelumnya. Saat ini pada grafik 4-jam emas terlihat potensi terbentuknya pola head and shoulders. Konfirmasi dari pola head and shoulder tersebut berada pada area neckline dimana pecahnya area tersebut berpotensi memicu terjadinya koreksi lanjutan menuju area 1566.84 hingga area 1556.70. Sementara itu, waspadai pula rebound yang mungkin terjadi menuju area resistance dikisaran 1593.36 jika neckline tersebut mampu bertahan.


Target Potensial 1.6400


Pair currency GBPUSD tembus diatas 1.6300 bahkan meraih 1.6325 di sesi Asia seiring dengan beralihnya fokus para investor pada deadline perjanjian draft kenaikan plafon limit utang dan reduksi anggaran pemerintah AS.
 
Prospek terpenuhinya deadline ini masih tipis sejauh ini, karena Republik dan Demokrat masih berdebat pada beberapa proposal yang diajukan. Peluang downgrade AS kembali terbuka berdasarkan lembaga pemeringkat Standard & Poor’s yang mengatakan ada 50% peluang rating AAA kredit AS diturunkan, skenario mereka adalah jika perjanjian kenaikan plafon gagal dipenuhi atau jika AS tidak mampu membayar obligasi nya tepat waktu, sehingga berkategori default secara selektif.
 
Dari sisi ekonomi domestik, Inggris mendapat topangan dari kenaikan penjualan ritel selama bulan Juni, setelah anjlok 1.3% bulan sebelumnya. Meskipun ekonomi Inggris secara keseluruhan masih cukup lemah, namun pengeluaran consumen berpotensi berikan aspek positif terhadap GDP Inggris untuk triwulan kedua.
 
Secara teknikal, bias intraday masih bullish terutama setelah harga tembus diatas level resisten 1.6300, menguji level teknikal selanjutnya di kisaran 1.6420. Di sisi bawahnya, support terdekat terletak di area 1.6270, anjlok dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi tidak jelas di jangka pendek. 

Sterling Analysis : Tembus Diatas 1.6300, Potensial Target 1.6420


GBPUSD mendapatkan momentum bullish cukup signifikan sejak sesi Asia akibat pelemahan Dollar AS secara keseluruhan, tembus diatas area 1.6300 dan menembus trendline resistance seperti yang kita lihat pada grafik Daily.
Fakta ini merubah skenario bearish dan mungkin menjadi sinyal awal dari fase bullish yang baru. Bias intraday masih bullish menguji area 1.6375 - 1.6420. Support terdekatnya tampak di area 1.6250, anjlok dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral namun selama harga bertahan diatas area 1.6190 bias intraday secara keseluruhan masih keatas.

Euro Analysis : EURUSD Lanjutkan Uptrend ke 1.4450 bisa


EURUSD melanjutkan bias bullish sejak sesi Asia, menguji level resistance descending triangle pada grafik Daily, menyentuh 1.4436. Fakta ini mengindikasikan ancaman serius terhadap fase bearish sejak harga anjlok dari level 1.4939, dan tetap mempertahankan bias intraday menjadi bullish menguji level resisten kunci 1.4450, tembus diatas area tersebut dapat memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar titik tertinggi 3 Juli di level 1.4577.
Di sisi bawahnya, level support terdekat terletak di area 1.4330, diikuti dengan support 2 di 1.4280, anjlok secara konsisten dibawah area 1.4280 dapat menghentikan outlook intraday bullish dan memicu tekanan bearish lebih lanjut karena harga gagal tembus diatas formasi triangle.

Sterling Analysis : correction

GBPUSD saat ini cenderung terkonsolidasi pada kisaran 1.62869 hingga area 1.63386 setelah terjadinya rally bullish pada sesi perdagangan kemarin. Pecahnya level support dikisaran 1.62869 membuka peluang terjadinya koreksi ke area 1.62291 hingga area trendline. Namun sebaliknya jika resistance dikisaran 1.63386 pecah, terbuka peluang terjadinya penguatan lanjutan menuju area 1.63903.


Euro Analysis : Euro Bidik Level 1.4366

EURUSD pada grafik 1-jam terlihat mengalami koreksi membidik area support dikisaran 1.43662. Pecahnya level tersebut membuka peluang koreksi lanjutan menuju area 1.42872. Sementara itu waspadai rebound yang mungkin terjadi menuju area 1.44369 jika support tersebut mampu bertahan. Hal tersebut juga seiring dengan kondisi CCI dan juga Stochastic yang sudah mendekati area oversold.


Kamis, 21 Juli 2011

Gold : Level Teknikal 1611 Emas Berpotensi Diraih Setelah Koreksi


Gold tidak membuat pergerakan signifikan hari ini namun secara keseluruhan masih mempertahankan bias bullish intraday yang cukup kuat.
Pada grafik H4, meski emas membentuk lower high mengindikasikan fase koreksi jangka pendek setidaknya menguji kembali area suppor 1592.00. Anjlok dibawah area tersebut dapat memicu tekanan bearish lebih lanjut mengincar trendline support channel pada grafik H4.
Meski Emas rentan terkoreksi turun pada fase ini, tapi secara keseluruhan skenario utama bullish masih dominan selama harga bertahan diatas area 1577.00, strategi terbaik pada fase ini adalah buy on dip dekat area support 1592 atau 1577 jika koreksi kebawahnya berlanjut dengan stop loss ketat.
Di sisi atasnya, level resisten tampak di area 1611 (Fibonacci projection 100%), tembus diatas area tersebut dapat memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar level teknikal selanjutnya di kisaran 1637 (Fibonacci Projection 161.8%).

Demam Emas Asia & Bank Sentral Berpotensi Guncang Harga


Permintaan Emas di Asia & Bank Sentral semakin tinggi menjelang hasil KTT Uni Eropa di Brussels yang dikkhawatirkan belum mampu memecahkan krisis utang zona Eropa ataupun mencegah penyebaran ke system keuangan Eropa.
 
Negara berkembang seperti China dan India terpantau masih aktif melakukan pembelian logam mulia akibat kekhawatiran pertumbuhan global tersebut, dan demi melindungi nilai dari tingginya inflasi dan depresiasi mata uang kertas.
 
Permintaan Emas dari China diekspektasikan naik sekitar 20% ke level 700 ton tahun ini ini dari sebelumnya 570 ton di tahun 2010. Laporan resmi juga menunjukkan laju inflasi pada 6.4% sementara inflasi riil diperkirakan masih mengalami kenaikan. Imbasnya kenaikan permintaan Emas dari Asia masih berkepanjangan, terutama di China dikarenakan kepemilikan Emas diblokir dari tahun 1950 hingga 2003, sehingga pada dasarnya permintaan emas masih naik dari 0.
 
Selain permintaan dari kelas menengah, Bank Sentral turut menambah diversifikasi ke Emas. Di satu sisi, supply emas global termasuk produksi dari hasil tambah masih mentok di level 4,108.2 ton, atau setara dengan nilai $210 milyar berdasarkan running harga Emas terakhir.
 
Tentunya supply Emas ini tidak memadai untuk permintaan cadangan devisa yang berkembang cepat di China. Menurut ekonom Credit Suisse, Dong Tao hanya kenaikan surat utang berharga dari Treasury AS yang dapat memadai permintaan cadangan devisa China senilai $3.2 trilyun pada akhir bulan Juni lalu.
 
Meskipun China hanya menempati peringkat 6 dari kepemilikan terbesar Emas di dunia, namun jumlah kepemilikan Emas China yang terakhir sebesar 1,054.1 ton hanya sekitar 1.6% dari total cadangan devisa China.
 
Kesimpulannya rekor harga spot Emas akhir-akhir ini menandakan bahwa kenaikan nilai Emas masih ditopang oleh arus hot money yang bersifat spekulatif dan sewaktu-waktu dapat berbalik arah, namun permintaan Bank Sentral dan Asia yang cenderung lebih pasif atau melakukan buy dan menahan Emas dalam jangka panjang masih berpotensi menopang kenaikan harga Emas lebih lanjut. 

Rabu, 20 Juli 2011

Berpotensi Menguat Paska Pudarnya Prospek QE2 Inggris

Mata uang Poundsterling terkerek naik, setelah terindikasi minimnya peluang program quantitative easing. Mengenai suku bunga, 7 anggota dewan MPC memilih untuk tidak merubah tingkat bunga, sementara 2 lainnya memilih untuk menaikkan bunga seperti estimasi market.
 
Risalah pertemuan MPC menunjukkan para anggota dewan enggan menaikkan bunga dan cenderung menunggu laju inflasi menurun di saat bersamaan ekonomi Inggris tidak memberikan ruang QE2. Faktor inilah yang menjadi penopang kenaikan pair currency GBP/USD ke level 1.6140 dari level terendah 1.6067 hari ini.
 
Berdasarkan studi teknikal, Bias intraday masih netral di jangka pendek terutama setelah harga belum keluar dari formasi triangle pada grafik H1. Line teratas dari triangle pada kisaran 1.6195 masih menjadi area resisten kuat, trader agresif dapat menempatkan posisi short selling nya di area tersebut dengan stop loss ketat.
 
Di sisi bawahmya, level support terdekat ada di area 1.6060, anjlok dibawah area tersebut dapat memicu tekanan bearish lebih lanut menguji area support kunci 1.5990 – 1.5950 dan merubah bias intraday menjadi bearish.