SINGAPURA, 11 April (ANTARA News) - Emas melemah pada Rabu,mengambil jeda setelah empat hari keuntungan di tengah kekhawatiran tentang duniapertumbuhan dan dihidupkan kembali kekhawatiran tentang krisis utang-zona euro.
DASAR
* Spot emas beringsut turun 0,2 persen menjadi $ 1,656.51 per ounceoleh 0045 GMT, setelah naik lebih dari 1 persen pada sebelumnyasesi.
* US emas kehilangan 0,2 persen menjadi $ 1,657.90.
* US Treasuries harga naik pada Selasa, mendorong patokanhasil di bawah 2 persen untuk pertama kalinya dalam lebih dari empat minggu, sebagaikekhawatiran tentang laju pertumbuhan ekonomi global didukung permintaanuntuk safe haven utang pemerintah AS.
* Kekhawatiran tentang krisis utang zona euro bertahan, denganinvestor menunjukkan nafsu makan sedikit untuk pemerintah Spanyol dan Italiautang, mendorong imbal hasil obligasi Spanyol mendekati 6 persen.
Ekonomi * Perancis mencatat pertumbuhan tidak pada kuartal pertama dantidak ada tanda-tanda pemulihan yang kuat dalam kegiatan kedatanganbulan, menurut sebuah survei Bank Prancis, Selasa.
* Permintaan China untuk emas tetap kuat. Pada bulan Februari itudiimpor 39.663 kg emas dari Hong Kong, naik 20 persen darisebelumnya bulan.
* Holdings dari SPDR Gold Trust, terbesar di duniaemas yang didukung dana yang diperdagangkan di bursa, turun tipis ke 1,286.167 ton padaSelasa, terendah dalam dua setengah minggu.
* Untuk berita utama pada logam dan berita lainnya, klik,
atau
PASAR BERITA
* The aksi lepas saham AS dipercepat pada Selasa, denganDow dan S & P 500 jatuh untuk hari kelima, mundurnya kedatangan padatitik puncak musim pendapatan.
* The safe haven yen melayang di multi-minggu tertinggi terhadap banyakmata uang pada hari Rabu, sementara dolar Australia menggelepar sebagaikekhawatiran tentang pertumbuhan global menggigitnya lain pada sentimen risiko.
DATA / KEJADIAN
0700 Jerman Grosir indeks harga Maret
1100 US Mortgage indeks pasar Mingguan
1230 US Impor / Ekspor harga Maret
1800 US Fed Beige buku
HARGA
Harga logam mulia 00.45 GMT
Logam Perubahan terakhir Pct CHG persen YTD CHG Volume
Spot Emas 1.656,51 -3,34 -0,20 5,93
Spot Perak 31,52 -0,26 -0,82 13,83
Spot Platinum 1593,00 0,25 +0,02 14,36
Spot Palladium 637,83 1,30 +0,20 -2,25
COMEX GOLD JUN2 1657,90 -2,80 -0,17 5,81 2224
COMEX SILVER MAY2 31,52 -0,16 -0,50 12,91 1900
Euro / Dolar 1,3071
Dollar / Yen 80,75
COMEX emas dan perak kontrak menunjukkan bulan-bulan paling aktif
Rabu, 11 April 2012
Keperkasaan Dollar Menjadi Momok Bagi Euro
Ekonomi Spanyol dan mata uang tunggal Euro kini tengah dililit resiko yang jauh lebih tinggi dibanding dua minggu yang lalu.
Seiring dengan prospek pertumbuhan Spanyol yang telah berada di ujung tanduk, terutama juga dibarengi dengan adanya pelambatan ekonomi negara Eurozone lainnya, Madrid kemungkinan akan mengalami kemerosotan pendapatan dari pajak, diakibatkan langkah penghematan defisit yang harus diterapkan pemerintah. Oleh sebab itulah kemampuan pemerintah untuk memenuhi kewajiban obligasi semakin diragukan oleh para investor.
Hal ini berarti juga resiko atas terjadinya default surat utang sovereign Spanyol akan semakin tinggi. Lihat saja kondisi market terakhir setelah memasuki hari perdagangan yang mulai aktif setelah masa libur paskah di Eropa, terjadi kenaikan yield obligasi pada tenor 10-tahun di berbagai kawasan Eropa. Yield obligasi Italia meroket ke 5.563%, sementara Portugal melonjak ke 12.061%, sedangkan yield Spanyol naik menjadi 5.91%, dan Prancis naik tipis ke 2.877%.
Gejolak di bursa obligasi Eropa ini turut memicu kenaikan volatilitas di berbagai aset lainnya, secara keseluruhan di bursa hari ini (10/4), tidak hanya mata uang Euro yang sempat tertekan, namun Sterling juga turut anjlok tajam terhadap mata uang Dollar, sementara Aussie masih tertekan akibat antisipasi permintaan China yang lebih lemah dibanding ekspektasi sebelumnya.
Perdana Menteri Mariano Rajoy beberapa waktu lalu berhasil memenangkan suara untuk mendapatkan persetujuan Parlemen terkait program penghematan anggaran tambahan sebesar 27 milyar Euro yang terdiri dari pemangkasan pengeluaran pemerintah serta kenaikan pajak demi mereduksi defisit anggaran Spanyol menjadi 5.3% dari GDP tahun 2012, dari sebelumnya 8.5% pada 2011.
Sayangnya pemangkasan pengeluaran Rajoy masih sangat diragukan bisa berdampak positif pada perekonomian Spanyol, bahkan level angka pengangguran yang terakhir masih melejit ke level 24%, sedangkan indeks PMI Spanyol selama bulan Maret jatuh ke 44.5 dari 45.0 di bulan February mengindikasikan kontraksi perekonomian.
Langkah preventif dari para pemangku kebijakan Eropa menghadapi ini adalah dengan menyetujui perubahan fasilitas dana talangan EFSF dengan ESM, yang akhirnya menambah kapasitas bailout menjadi 700 milyar Euro untuk membantu negara Euro zone lainnya yang terancam terkena default.
Bagaimanapun, penambahan kapasitas dana talangan tersebut dianggap tidak mumpuni untuk mengatasi krisis utang secara keseluruhan, selain itu juga negara BRIC (Brazil, Russia, India dan China) masih kurang tertarik untuk berkontribusi pada penambahan dana bailout untuk menyelamatkan Euro.
Secara ringkasnya berbagai kondisi yang telah dijabarkan tadi, telah merubah kondisi fundamental mata uang Euro untuk berada dalam posisi lebih rentan dibanding sebelumnya. Faktanya, Euro masih berpotensi tertekan dibawah 1.3000 dan bahkan masih potensial menuju level 1.2800 dengan catatan harga tidak naik lebih dari 1.3485. Peluang downtrend EURUSD ini terbuka lebar karena laju pelambatan ekonomi yang dialami Spanyol akan semakin cepat sehingga dana-dana bailout yang diharapkan dapat membendung Spanyol dari penyebaran krisis utang pada akhirnya dapat jebol dengan mudah.
Belum lagi ditambah faktor penguatan Dollar yang berpotensi membebani pairing EURUSD lebih lanjut. Komentar Bernanke beberapa waktu lalu merupakan salah satu bukti bahwa The Fed mengupayakan transparansi kebijakan untuk membimbing pergerakan market sesuai dengan pandangan The Fed.
Maka cukup jelas setelah dirilis risalah (minutes) rapat kebijakan moneter The Fed yang terakhir lebih pada posisi hawkish, dan tidak mempertimbangkan adanya stimulus (QE) lebih lanjut kecuali jika ada bukti pelambatan ekonomi secara signifikan dan laju inflasi kembali jatuh dibawah 2%.
Berdasarkan data statistik yang terakhir laju inflasi AS selama bulan February masih naik ke 2.9%. Jadi meskipun data nonfarm payrolls turun diluar perkiraan, namun laju inflasi yang masih tinggi tetap belum merubah arah kebijakan moneter The Fed yang pada intinya meniadakan kebijakan easing (QE) kedepannya. Efeknya dari minutes FOMC ini tidak bisa diremehkan, karena perubahan arah kebijakan ini adalah mengurangi minat para investor global terhadap aset berisiko.
Setelah sebelumnya berbagai aset menikmati keuntungan dengan adanya stimulus dan QE1, QE2. Kemungkinan besar investor AS akan merepatriasi dana nya dari luar untuk kembali ke mata uang domestik, selain itu berbagai manajer investasi akan mengurangi eksposur mereka terhadap aset berisiko. Dengan kata lain, mata uang Dollar AS berpotensi untuk terus menguat setelah stimulus The Fed yang terakhir berupa Operation Twist berakhir di bulan Juni nanti.
Seiring dengan prospek pertumbuhan Spanyol yang telah berada di ujung tanduk, terutama juga dibarengi dengan adanya pelambatan ekonomi negara Eurozone lainnya, Madrid kemungkinan akan mengalami kemerosotan pendapatan dari pajak, diakibatkan langkah penghematan defisit yang harus diterapkan pemerintah. Oleh sebab itulah kemampuan pemerintah untuk memenuhi kewajiban obligasi semakin diragukan oleh para investor.
Hal ini berarti juga resiko atas terjadinya default surat utang sovereign Spanyol akan semakin tinggi. Lihat saja kondisi market terakhir setelah memasuki hari perdagangan yang mulai aktif setelah masa libur paskah di Eropa, terjadi kenaikan yield obligasi pada tenor 10-tahun di berbagai kawasan Eropa. Yield obligasi Italia meroket ke 5.563%, sementara Portugal melonjak ke 12.061%, sedangkan yield Spanyol naik menjadi 5.91%, dan Prancis naik tipis ke 2.877%.
Gejolak di bursa obligasi Eropa ini turut memicu kenaikan volatilitas di berbagai aset lainnya, secara keseluruhan di bursa hari ini (10/4), tidak hanya mata uang Euro yang sempat tertekan, namun Sterling juga turut anjlok tajam terhadap mata uang Dollar, sementara Aussie masih tertekan akibat antisipasi permintaan China yang lebih lemah dibanding ekspektasi sebelumnya.
Perdana Menteri Mariano Rajoy beberapa waktu lalu berhasil memenangkan suara untuk mendapatkan persetujuan Parlemen terkait program penghematan anggaran tambahan sebesar 27 milyar Euro yang terdiri dari pemangkasan pengeluaran pemerintah serta kenaikan pajak demi mereduksi defisit anggaran Spanyol menjadi 5.3% dari GDP tahun 2012, dari sebelumnya 8.5% pada 2011.
Sayangnya pemangkasan pengeluaran Rajoy masih sangat diragukan bisa berdampak positif pada perekonomian Spanyol, bahkan level angka pengangguran yang terakhir masih melejit ke level 24%, sedangkan indeks PMI Spanyol selama bulan Maret jatuh ke 44.5 dari 45.0 di bulan February mengindikasikan kontraksi perekonomian.
Langkah preventif dari para pemangku kebijakan Eropa menghadapi ini adalah dengan menyetujui perubahan fasilitas dana talangan EFSF dengan ESM, yang akhirnya menambah kapasitas bailout menjadi 700 milyar Euro untuk membantu negara Euro zone lainnya yang terancam terkena default.
Bagaimanapun, penambahan kapasitas dana talangan tersebut dianggap tidak mumpuni untuk mengatasi krisis utang secara keseluruhan, selain itu juga negara BRIC (Brazil, Russia, India dan China) masih kurang tertarik untuk berkontribusi pada penambahan dana bailout untuk menyelamatkan Euro.
Secara ringkasnya berbagai kondisi yang telah dijabarkan tadi, telah merubah kondisi fundamental mata uang Euro untuk berada dalam posisi lebih rentan dibanding sebelumnya. Faktanya, Euro masih berpotensi tertekan dibawah 1.3000 dan bahkan masih potensial menuju level 1.2800 dengan catatan harga tidak naik lebih dari 1.3485. Peluang downtrend EURUSD ini terbuka lebar karena laju pelambatan ekonomi yang dialami Spanyol akan semakin cepat sehingga dana-dana bailout yang diharapkan dapat membendung Spanyol dari penyebaran krisis utang pada akhirnya dapat jebol dengan mudah.
Belum lagi ditambah faktor penguatan Dollar yang berpotensi membebani pairing EURUSD lebih lanjut. Komentar Bernanke beberapa waktu lalu merupakan salah satu bukti bahwa The Fed mengupayakan transparansi kebijakan untuk membimbing pergerakan market sesuai dengan pandangan The Fed.
Maka cukup jelas setelah dirilis risalah (minutes) rapat kebijakan moneter The Fed yang terakhir lebih pada posisi hawkish, dan tidak mempertimbangkan adanya stimulus (QE) lebih lanjut kecuali jika ada bukti pelambatan ekonomi secara signifikan dan laju inflasi kembali jatuh dibawah 2%.
Berdasarkan data statistik yang terakhir laju inflasi AS selama bulan February masih naik ke 2.9%. Jadi meskipun data nonfarm payrolls turun diluar perkiraan, namun laju inflasi yang masih tinggi tetap belum merubah arah kebijakan moneter The Fed yang pada intinya meniadakan kebijakan easing (QE) kedepannya. Efeknya dari minutes FOMC ini tidak bisa diremehkan, karena perubahan arah kebijakan ini adalah mengurangi minat para investor global terhadap aset berisiko.
Setelah sebelumnya berbagai aset menikmati keuntungan dengan adanya stimulus dan QE1, QE2. Kemungkinan besar investor AS akan merepatriasi dana nya dari luar untuk kembali ke mata uang domestik, selain itu berbagai manajer investasi akan mengurangi eksposur mereka terhadap aset berisiko. Dengan kata lain, mata uang Dollar AS berpotensi untuk terus menguat setelah stimulus The Fed yang terakhir berupa Operation Twist berakhir di bulan Juni nanti.
Fundamental Analysis, April 11th, 2012
Yen berharap pada BoJ, ketakutan utang Spanyol
Para investor mencari penyelamatan bagi yen untuk multi-minggu tertinggi terhadap dolar dan euro pada Selasa karena meningkatnya imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia menggarisbawahi kekhawatiran tentang ekonomi global dan Bank of Japan mengatakan tidak mempertimbangkan stimulus moneter.Investor lari dari aset dianggap sebagai berisiko, seperti euro dan saham, di tengah kekhawatiran bahwa pertumbuhan global dapat tetap lamban sebagai zona euro terus berjuang dengan krisis utang yang gigih.Euro jatuh ke titik terendah terhadap yen dalam hampir tujuh minggu, menggoda terbesar kerugiannya satu hari terhadap mata uang Jepang dalam lima minggu.Dolar menyentuh lebih baik dari satu bulan terendah terhadap yen, pelacakan sesi kelima berturut-turut kerugian.Lebih meningkatkan daya tarik safe haven seperti yen dan US Treasuries, imbal hasil obligasi Spanyol naik ke dalam kumis dari 6 persen dan hasil Bund Jerman setara terendah yang pernah mereka tingkat pada Selasa, yang mencerminkan kekhawatiran tentang krisis utang negara zona euro.Indeks FTSEurofirst 300 <FTEU3.> Saham Eropa ditutup pada hari Selasa pada titik terendah sejak pertengahan Januari.Dollar melemah ke terendah <JPY=> ¥ 80,65, terendah sejak awal Maret, menurut data Reuters. Greenback baru-baru ini diperdagangkan pada 80,70 ¥, mengikis dukungan pada rata-rata 50-hari bergerak sederhana dari ¥ 80,78.Euro juga merosot terhadap yen, memukul hampir tujuh minggu rendahnya ¥ 105,47 sebelum kembali sedikit menjadi trade off 1,22 persen menjadi 105,52 <EURJPY=>.
Dow, S & P jatuh untuk hari kelima, tetapi Alcoa bertahan sampai larut malam
Selloff di saham AS dipercepat pada Selasa, karena Dow dan S & P 500 turun untuk hari kelima, dengan mundurnya kedatangan di titik puncak musim pendapatan.Slide menandai hari S & P 500 terburuk sejak 8 Desember. Penurunan merupakan kerugian terbesar tahun ini baik dari segi poin dan tetes persentase untuk masing-masing tiga indeks saham utama AS.Semua S & P 500 sektor berakhir kokoh rendah, dengan nama-nama industri dan bahan menderita tetes terbesar. Sekitar 80 persen saham yang tercatat di New York Stock Exchange dan Nasdaq Stock Market berakhir lebih rendah.Indeks-indeks saham utama AS masing-masing turun lebih dari 1,5 persen, mendorong S & P 500 di bawah 50-hari rata-rata bergerak dari 1,372.30, daerah dilihat sebagai tingkat dukungan yang signifikan yang akan membuat atau mematahkan uptrend saat ini.Nasdaq juga meluncur di bawah 50-hari rata-rata bergerak dan ditutup di bawah 3.000 untuk pertama kalinya sejak Maret 12.Kekhawatiran tentang utang Eropa telah muncul kembali dan bisa menjadi katalis untuk penurunan lebih lanjut sebagai imbal hasil utang Italia dan Spanyol lebih berisiko naik. AS-saham yang terdaftar <STD.N> Santander Banco turun 3 persen menjadi $ 6,51.Komponen Dow Alcoa Inc <AA.N> naik 5,4 persen menjadi $ 9,82 dalam perdagangan diperpanjang setelah pembuat aluminium melaporkan hasil kuartalan.Dengan 5 persen dari S & P 500 komponen karena telah melaporkan, laba terlihat meningkat 3,1 persen di kuartal ini, menurut Laporan Thomson Reuters Direktur.Indeks Dow Jones Industrial Average <DJI.> Kehilangan 213,66 poin atau 1,65 persen menjadi 12,715.93 pada penutupan. 500 Indeks Standard & Poor <. SPX> turun 23,61 poin atau 1,71 persen, ke 1,358.59. Nasdaq Composite Index <IXIC.> Jatuh 55,86 poin atau 1,83 persen, ke 2,991.22.
Emas naik 1,2 persen, istirahatkan peringkat dengan ekuitas
Emas naik 1 persen pada Selasa, memecah barisan dengan ekuitas untuk sesi kedua, karena penurunan tajam di pasar saham memicu safe haven membeli di pasar bullion, yang telah menderita terakhir sell-off.Logam mulia diposting kenaikan keempat hariannya lurus, streak terpanjang dalam dua bulan. Beberapa investor mengambil keuntungan dari harga yang lebih rendah untuk masuk kembali ke perdagangan emas. Emas memiliki mundurnya harga yang tajam selama jangka kuat baru-baru ini data AS yang putus-putus harapan pelonggaran moneter AS.Bullion naik bersama dengan safe haven Treasury harga utang AS. Membeli dipercepat setelah ekuitas AS patokan S & P 500 pecah di bawah dukungan utama sebelum dimulainya musim pendapatan kuartal pertama. Membeli Teknis dan pilihan yang terkait dengan emas juga membantu.Spot <XAU=> emas naik 1,2 persen pada $ 1,660.20 per ounce pada 3:30 EDT (1930 GMT), terbesar satu hari kenaikan lebih dari dua minggu.Logam ini juga rebound dari penurunan awal berat untuk menetapkan tinggi satu minggu $ 1,662.60 memicu beberapa pembelian momentum.Emas berjangka AS untuk pengiriman Juni <GCM2> ditutup naik $ 16,80 pada $ 1,660.70.
Para investor mencari penyelamatan bagi yen untuk multi-minggu tertinggi terhadap dolar dan euro pada Selasa karena meningkatnya imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia menggarisbawahi kekhawatiran tentang ekonomi global dan Bank of Japan mengatakan tidak mempertimbangkan stimulus moneter.Investor lari dari aset dianggap sebagai berisiko, seperti euro dan saham, di tengah kekhawatiran bahwa pertumbuhan global dapat tetap lamban sebagai zona euro terus berjuang dengan krisis utang yang gigih.Euro jatuh ke titik terendah terhadap yen dalam hampir tujuh minggu, menggoda terbesar kerugiannya satu hari terhadap mata uang Jepang dalam lima minggu.Dolar menyentuh lebih baik dari satu bulan terendah terhadap yen, pelacakan sesi kelima berturut-turut kerugian.Lebih meningkatkan daya tarik safe haven seperti yen dan US Treasuries, imbal hasil obligasi Spanyol naik ke dalam kumis dari 6 persen dan hasil Bund Jerman setara terendah yang pernah mereka tingkat pada Selasa, yang mencerminkan kekhawatiran tentang krisis utang negara zona euro.Indeks FTSEurofirst 300 <FTEU3.> Saham Eropa ditutup pada hari Selasa pada titik terendah sejak pertengahan Januari.Dollar melemah ke terendah <JPY=> ¥ 80,65, terendah sejak awal Maret, menurut data Reuters. Greenback baru-baru ini diperdagangkan pada 80,70 ¥, mengikis dukungan pada rata-rata 50-hari bergerak sederhana dari ¥ 80,78.Euro juga merosot terhadap yen, memukul hampir tujuh minggu rendahnya ¥ 105,47 sebelum kembali sedikit menjadi trade off 1,22 persen menjadi 105,52 <EURJPY=>.
Dow, S & P jatuh untuk hari kelima, tetapi Alcoa bertahan sampai larut malam
Selloff di saham AS dipercepat pada Selasa, karena Dow dan S & P 500 turun untuk hari kelima, dengan mundurnya kedatangan di titik puncak musim pendapatan.Slide menandai hari S & P 500 terburuk sejak 8 Desember. Penurunan merupakan kerugian terbesar tahun ini baik dari segi poin dan tetes persentase untuk masing-masing tiga indeks saham utama AS.Semua S & P 500 sektor berakhir kokoh rendah, dengan nama-nama industri dan bahan menderita tetes terbesar. Sekitar 80 persen saham yang tercatat di New York Stock Exchange dan Nasdaq Stock Market berakhir lebih rendah.Indeks-indeks saham utama AS masing-masing turun lebih dari 1,5 persen, mendorong S & P 500 di bawah 50-hari rata-rata bergerak dari 1,372.30, daerah dilihat sebagai tingkat dukungan yang signifikan yang akan membuat atau mematahkan uptrend saat ini.Nasdaq juga meluncur di bawah 50-hari rata-rata bergerak dan ditutup di bawah 3.000 untuk pertama kalinya sejak Maret 12.Kekhawatiran tentang utang Eropa telah muncul kembali dan bisa menjadi katalis untuk penurunan lebih lanjut sebagai imbal hasil utang Italia dan Spanyol lebih berisiko naik. AS-saham yang terdaftar <STD.N> Santander Banco turun 3 persen menjadi $ 6,51.Komponen Dow Alcoa Inc <AA.N> naik 5,4 persen menjadi $ 9,82 dalam perdagangan diperpanjang setelah pembuat aluminium melaporkan hasil kuartalan.Dengan 5 persen dari S & P 500 komponen karena telah melaporkan, laba terlihat meningkat 3,1 persen di kuartal ini, menurut Laporan Thomson Reuters Direktur.Indeks Dow Jones Industrial Average <DJI.> Kehilangan 213,66 poin atau 1,65 persen menjadi 12,715.93 pada penutupan. 500 Indeks Standard & Poor <. SPX> turun 23,61 poin atau 1,71 persen, ke 1,358.59. Nasdaq Composite Index <IXIC.> Jatuh 55,86 poin atau 1,83 persen, ke 2,991.22.
Emas naik 1,2 persen, istirahatkan peringkat dengan ekuitas
Emas naik 1 persen pada Selasa, memecah barisan dengan ekuitas untuk sesi kedua, karena penurunan tajam di pasar saham memicu safe haven membeli di pasar bullion, yang telah menderita terakhir sell-off.Logam mulia diposting kenaikan keempat hariannya lurus, streak terpanjang dalam dua bulan. Beberapa investor mengambil keuntungan dari harga yang lebih rendah untuk masuk kembali ke perdagangan emas. Emas memiliki mundurnya harga yang tajam selama jangka kuat baru-baru ini data AS yang putus-putus harapan pelonggaran moneter AS.Bullion naik bersama dengan safe haven Treasury harga utang AS. Membeli dipercepat setelah ekuitas AS patokan S & P 500 pecah di bawah dukungan utama sebelum dimulainya musim pendapatan kuartal pertama. Membeli Teknis dan pilihan yang terkait dengan emas juga membantu.Spot <XAU=> emas naik 1,2 persen pada $ 1,660.20 per ounce pada 3:30 EDT (1930 GMT), terbesar satu hari kenaikan lebih dari dua minggu.Logam ini juga rebound dari penurunan awal berat untuk menetapkan tinggi satu minggu $ 1,662.60 memicu beberapa pembelian momentum.Emas berjangka AS untuk pengiriman Juni <GCM2> ditutup naik $ 16,80 pada $ 1,660.70.
Kamus
Tekanan untuk euro diprediksi berlanju
Euro diperkirakan masih bergerak di bawah tekanan minggu depan setelah pekan lalu jatuh terbesar dalam 11 bulan terhadap yen karena sentimen negatif kenaikan yield obligasi Spanyol.
“Euro juga tertekan menjelang rilis beberapa data pekan depan, yang diperkirakan akan memperlihatkan penurunan pada ekspor Jerman dan melambatnya produktivitas sektor industri Perancis,” tulis tim analis Monex Investindo Futures dalam risetnya.
Hal tersebut, tambahnya, akan menambah bukti bahwa krisis fiskal telah menghambat pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. Obligasi Spanyol diprediksi masih tertekan untuk 3 sesi berturut-turut.
Mata uang bersama 17 negara Eropa turun 3,4% menjadi 106,86 yen di New York, penurunan mingguan terbesar sejak Mei. Euro juga jatuh 1,9% menjadi US$1,3096, dan mencapai US$1,3035 pada 5 April yang adalah level terendah sejak 15 Maret.
Tim yang dipimpin Ariston Tjendra menyatakan sentimen tetap bearish untuk euro karena masih diperdagangkan di bawah moving average 100-200. “Meski demikian, naiknya indikator stokastik dapat mengurangi tekanan turun untuk sementara waktu,” katanya dalam analisis teknis.
“Euro juga tertekan menjelang rilis beberapa data pekan depan, yang diperkirakan akan memperlihatkan penurunan pada ekspor Jerman dan melambatnya produktivitas sektor industri Perancis,” tulis tim analis Monex Investindo Futures dalam risetnya.
Hal tersebut, tambahnya, akan menambah bukti bahwa krisis fiskal telah menghambat pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. Obligasi Spanyol diprediksi masih tertekan untuk 3 sesi berturut-turut.
Mata uang bersama 17 negara Eropa turun 3,4% menjadi 106,86 yen di New York, penurunan mingguan terbesar sejak Mei. Euro juga jatuh 1,9% menjadi US$1,3096, dan mencapai US$1,3035 pada 5 April yang adalah level terendah sejak 15 Maret.
Tim yang dipimpin Ariston Tjendra menyatakan sentimen tetap bearish untuk euro karena masih diperdagangkan di bawah moving average 100-200. “Meski demikian, naiknya indikator stokastik dapat mengurangi tekanan turun untuk sementara waktu,” katanya dalam analisis teknis.
Fundamental Analysis, April 11th, 2012
Yen firms on BoJ, Spain debt fears
Investors seeking safety drove the yen to multi-week highs against the dollar and the euro on Tuesday as rising Spanish and Italian bond yields underscored worries about the global economy and the Bank of Japan said it was not considering more monetary stimulus.
Investors fled from assets perceived as riskier, such as the euro and equities, on worries that global growth could remain sluggish as the euro zone continues to struggle with its persistent debt crisis.
The euro fell to its lowest against the yen in nearly seven weeks, flirting with its biggest single-day loss against the Japanese currency in five weeks.
The dollar touched a better than one-month low against the yen, tracking its fifth straight session of losses.
Further increasing the appeal of safe havens such as the yen and U.S. Treasuries, Spanish bond yields rose to within a whisker of 6 percent and German Bund yields equaled their lowest-ever levels on Tuesday, reflecting worries about the euro zone's sovereign debt crisis.
The FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> of top European shares closed on Tuesday at its lowest since mid-January.
The dollar sank as low as 80.65 yen <JPY=>, its weakest since early March, according to Reuters data. The greenback more recently traded at 80.70 yen, eroding support at the 50-day simple moving average of 80.78 yen.
The euro also slumped against the yen, hitting an almost seven-week low of 105.47 yen before recovering slightly to trade off 1.22 percent to 105.52 <EURJPY=>.
Dow, S&P fall for fifth day, but Alcoa up late
The selloff in U.S. stocks accelerated on Tuesday, as the Dow and S&P 500 dropped for a fifth day, with the pullback coming on the cusp of earnings season.
The slide marked the S&P 500's worst day since Dec. 8. The declines were the largest losses this year in terms of both points and percentage drops for each of the three major U.S. stock indexes.
All S&P 500 sectors ended solidly lower, with industrial and materials names suffering the biggest drops. About 80 percent of shares listed on the New York Stock Exchange and the Nasdaq Stock Market ended lower.
The major U.S. stock indexes each fell more than 1.5 percent, pushing the S&P 500 below its 50-day moving average of 1,372.30, an area viewed as a significant support level that will make or break the current uptrend.
The Nasdaq also slid below its 50-day moving average and closed below 3,000 for the first time since March 12.
Concerns about European debt have resurfaced and could be a catalyst for further declines as the yields on riskier Italian and Spanish debt climbed. U.S.-listed shares of Banco Santander <STD.N> fell 3 percent to $6.51.
Dow component Alcoa Inc <AA.N> climbed 5.4 percent to $9.82 in extended trading after the aluminum maker reported its quarterly results.
With 5 percent of the S&P 500 components having already reported, profits are seen rising 3.1 percent in the quarter, according to the Thomson Reuters Director's Report.
The Dow Jones industrial average <.DJI> lost 213.66 points, or 1.65 percent, to 12,715.93 at the close. The Standard & Poor's 500 Index <.SPX> dropped 23.61 points, or 1.71 percent, to 1,358.59. The Nasdaq Composite Index <.IXIC> tumbled 55.86 points, or 1.83 percent, to 2,991.22.
Gold rises 1.2 pct, breaks ranks with equities
Gold rose 1 percent on Tuesday, breaking ranks with equities for a second session, as sharp losses in equities triggered safe-haven buying in the bullion market, which had sustained a recent sell-off.
The precious metal posted its fourth straight daily rise, its longest streak in two months. Some investors took advantage of the lower prices to re-enter the gold trade. Gold had a sharp price pullback during a recent strong run of U.S. data that dashed hopes of U.S. monetary easing.
Bullion rose along with safe-haven U.S. Treasury debt prices. Buying accelerated after the U.S. equities benchmark S&P 500 broke below key support before the start of the first-quarter earning season. Technical and options-related buying in gold also helped.
Spot gold <XAU=> was up 1.2 percent at $1,660.20 an ounce by 3:30 p.m. EDT (1930 GMT), its biggest one-day rise in more than two weeks.
The metal also rebounded from heavy early losses to set a one-week high of $1,662.60 triggering some momentum buying.
U.S. gold futures <GCM2> for June delivery settled up $16.80 at $1,660.70.
Technical Analysis, April 11th, 2012
CURRENCY | RANGE | TREND | RESISTANCE | SUPPORT | BUY | SELL | OBJ | CUT |
EUR/USD | 1.2980-1.3190 | Down | 1.3190 | 1.3050 | | 1.3120 | 1.2980 | 1.3190 |
1.3260 | 1.2980 | |||||||
USD/JPY | 79.80-81.60 | Down | 81.60 | 80.40 | | 81.00 | 79.80 | 81.60 |
82.20 | 79.80 | |||||||
GBP/USD | 1.5750-1.5960 | Down | 1.5960 | 1.5820 | | 1.5890 | 1.5750 | 1.5960 |
1.6030 | 1.5750 | |||||||
USD/CHF | 0.9080-0.9290 | Up | 0.9220 | 0.9080 | 0.9150 | | 0.9290 | 0.9080 |
0.9290 | 0.9010 | |||||||
AUD/USD | 1.0150-1.0360 | Down | 1.0360 | 1.0220 | | 1.0290 | 1.0150 | 1.0360 |
1.0430 | 1.0150 | |||||||
NIKKEI | 9180-9420 | Down | 9420 | 9260 | | 9340 | 9180 | 9420 |
9500 | 9180 | |||||||
HANGSENG | 19920-20280 | Down | 20280 | 20040 | | 20160 | 19920 | 20280 |
20400 | 19920 | |||||||
KOSPI | Holiday | | | | | | | |
| | |||||||
GOLD | 1646.30-1671.00 | Up | 1662.80 | 1646.30 | 1654.50 | | 1671.00 | 1646.30 |
1671.00 | 1638.00 |
Ancurnya bursa saham, Membuat comodity gold melejit
Emas naik sebanyak 1% pada hari Selasa, mematahkan korelasi dengan bursa saham untuk sesi kedua, seiring penurunan pada bursa saham memicu aksi beli safe haven pada pasar emas. Sejumlah investor juga mengambil keuntungan dengan memborong emas pada harga murah.
Emas, bersamaa dengan harga obligasi AS, terdorong seiring maraknya aksi beli pasca indeks saham AS S&P 500 menembus ke bawah level support kunci sebelum dimulainya musim earnings kuartal pertama. Aksi beli terkait teknnikal dan options juga turut membantu emas. "Masih ada banyak minat harga strike di atas $1,800 pada kontrak option jangka panjang," ucap Neglia, presiden Tower Trading dan trader lantai bursa option emas COMEX. Emas sejauh ini mengikuti pergerakan pada bursa saham, namun data tenaga kerja AS yang buruk hari Jumat lalu nampaknya mematahkan tren tersebut.

Emas Pulih Diatas $1645, Target Resisten Selanjutnya $1665
Emas berjangka diperdagangkan lebih tinggi seiring aksi short covering dan pembelian Emas bertema bargain hunting mendominasi bursa komoditas yang sempat tertekan oleh aksi jual para investor beberapa waktu lalu.
Setelah para investor kembali dari musim liburan Paskah selama empat hari di Eropa, para pelaku pasar masih merespon negatif data tenaga kerja AS yang lemah serta situasi kenaikan yield obligasi Spanyol yang menandakan krisis utang Eropa masih belum usai.
Situasi diatas meski negatif untuk aset lainnya, namun tampaknya tidak demikian bagi komoditas logam mulia, Emas yang berhasil pulih diatas level $1645 seiring meningkatnya permintaan safe haven akibat eskalasi ketegangan utang Eropa kembali meningkat.
Secara teknikal, setelah tembus diatas level resisten 1641, target resisten selanjutnya yang harus ditembus untuk memicu momentum bullish lebih lanjut tampak di area 1665 sebelum menuju ke strong resisten 1685. Sementara support terdekat ada di area 1641 & 1636.
Setelah para investor kembali dari musim liburan Paskah selama empat hari di Eropa, para pelaku pasar masih merespon negatif data tenaga kerja AS yang lemah serta situasi kenaikan yield obligasi Spanyol yang menandakan krisis utang Eropa masih belum usai.
Situasi diatas meski negatif untuk aset lainnya, namun tampaknya tidak demikian bagi komoditas logam mulia, Emas yang berhasil pulih diatas level $1645 seiring meningkatnya permintaan safe haven akibat eskalasi ketegangan utang Eropa kembali meningkat.
Secara teknikal, setelah tembus diatas level resisten 1641, target resisten selanjutnya yang harus ditembus untuk memicu momentum bullish lebih lanjut tampak di area 1665 sebelum menuju ke strong resisten 1685. Sementara support terdekat ada di area 1641 & 1636.
Selasa, 10 April 2012
Cina Memang Alami Perlambatan
Minggu ini, investor akan disuguhkan oleh serangkaian data ekonomi Cina yang mungkin dapat berikan petunjuk akan performa ekonomi terbesar No.2 di dunia tersebut. Indeks harga konsumen (CPI) yang hari ini dirilis tunjukan kembali naiknya inflasi Cina. CPI tahunan tumbuh 3,6% di bulan Maret, lebih tinggi dari prediksi 3,3% dan publikasi sebelumnya 3,2%. Naiknya inflasi tentu dapat membuat bank sentral Cina (PBOC) untuk lebih berhati-hati menyusun kebijakan moneternya.
Di akhir pekan nanti, data GDP diprediksi akan melambat ke level 8,4% untuk kuartal pertama 2012; lebih rendah dari publikasi sebelumnya 8,9%. Ini memang cukup mencemaskan mengingat data akan menegaskan perlambatan pertumbuhan dalam dua tahun terakhir. Sebagian investor bahkan bertanya-tanya apakah perlambatan akan terus berlanjut hingga ekonomi alami hard landing atau akan berhenti segera dan bangkit kembali sehingga ekonomi hanya alami soft landing.
Kekhawatiran memang cukup beralasan. Perdana Menteri Wen Jibao hanya menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,5% untuk tahun 2012; masih lebih rendah dari data yang akan dirilis di akhir pekan. Ini berarti pemerintah mungkin enggan untuk berikan stimulus fiskal dalam jumlah besar seperti tahun 2008.
Meski demikian, perlambatan ekonomi Cina tidak perlu terlalu dicemaskan. Negera Tirai Bambu ini tengah alami penyesuaian dari export-led growth menjadiconsumption-lead growth. Ekspor memang telah menjadi mesin penggerak ekonomi utama di Cina sejak beberapa dekade terakhir. Namun, krisis subprime mortgage AS dan berlarutnya krisis utang zona-euro telah membuat pasar ekspor Cina terpukul. AS bahkan telah loloskan Undang-Undang yang dapat meningkatkan tarif impor barang dari Cina. Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy, telah serukan Uni Eropa untuk membeli produk buatan Eropa.
Beijing pun kini tengah menggenjot konsumsi untuk bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi. Kenaikan upah buruh dan pengendalian inflasi merupakan cara untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Dengan meningkatnya daya beli tentu konsumsi akan meningkat, terlebih dengan penduduk Cina yang mencapai 1,3 miliar.
Sulit untuk membayangkan Beijing akan membiarkan ekonomi Cina mengalami hard landing. Biaya ekonomi dan politik yang harus ditanggung terlalu besar. Meskipun ruang manuver kebijakan fiskal dan moneter terbatas namun Beijing tentunya masih bisa memberikan pelonggaran kebijakan yang dapat mencegah terjadinya hard landing.
Perlambatan ekonomi Cina hanya bersifat soft-landing. Data inflasi yang dirilis juga isyaratkan adanya kenaikan aktivitas ekonomi domestik. Inflasi juga masih berada di bawah target PBOC 4%; ini tentunya akan memberikan ruang bagi bank sentral untuk longgarkan kebijakan moneternya. Masih terlalu dini untuk harapkan penurunan suku bunga namun cukup realistis jika PBOC kembali menurunkan giro wajib minimum perbankan sebagai bentuk pelonggaran.
Data lain yang akan dirilis minggu ini juga menunjukkan geliat ekonomi Cina. Defisit perdagangan diprediksi berkurang menjadi $3 miliar; lebih baik dari publikasi Februari $31,5 miliar. Penyaluran kredit diharapkan bertambah 799 miliar yuan untuk bulan Maret; lebih tinggi dari publikasi sebelumnya 711 miliar yuan. Produksi industri dan penjualan ritel juga diperkirakan alami perbaikan dengan catatkan pertumbuhan masing-masing sebesar 11,5% dan 15,1%.
Bagaimanapun juga ekonomi Cina memang alami perlambatan dan ini tentunya akan ditegaskan oleh data GDP yang akan dirilis di akhir pekan. Perlambatan Cina tentu akan berdampak negatif bagi harga komoditas mengingat Cina adalah salah satu konsumen komoditas utama dunia, terutama minyak. Dengan demikian, harga minyak harusnya masih akan tertekan hingga akhir pekan.
Analisa Teknikal:
Dari grafik harian, turunnya indikator stokastik dan RSI akan menjaga pelemahan harga minyak di dalam channel bearish. Untuk pekan ini, strategi masih Sell on Rally. Area 102.00 hingga 103.00 cukup bagus sebagai level entry dengan stop-loss di 104.10 (sedikit di atas Moving Average 50). Walaupun MA 100 akan coba membatasi penurunan, namun masih ada peluang bagi minyak untuk mengincar target terdekatnya 100.00 (level psikologis yang juga dekat area trendline). Perlu penurunan di bawah area trendline (garis hijau) untuk bisa membuka peluang keberlanjutan kejatuhan hingga 95.60 (MA 200).
BOJ Beri Sinyal Kebijakan Baru
Berbicara di hadapan awak media beberapa saat lalu, Masaaki Shirakawa menyatakan siap mengabil langkah yang diperlukan pada pertemuan 27 April nanti. Namun pemerintah akan meninjau berbagai komponen ekonomi terlebih dahulu sebelum memastikan formula baru. Lebih jauh, Shirakawa meminta pelaku pasar tidak mengambil kesimpulan sampai segala sesuatunya benar-benar terbukti. "Kita harus mengurangi perkiraan-perkiraan berlebihan tentang apa yang akan terjadi pada pertemuan berikutnya," ujar Shirakawa.
Beberapa saat sebelumnya, BOJ menahan suku bunga dan tidak mengutak-atik kebijakannya pasca pertemuan awal pekan. Otoritas tampak berhati-hati menentukan program baru meski tekanan dari pelaku pasar makin memuncak. Ancaman deflasi menjadi pekerjaan rumah yang wajib diselesaikan oleh bank sentral. Idealnya, BOJ segera merilis kebijakan baru yang lebih suportif terhadap daya saing ekonomi dan tingkat deflasi.
Spanyol Bersikukuh Terapkan Reformasi Anggaran
Pemerintah hari ini menyatakan siap menghemat anggaran senilai 10 miliar euro. Untuk mencapainya, pemangkasan anggaran akan mencakup beberapa sektor seperti edukasi, kesehatan serta optimalisasi layanan publik. Seusai pertemuan dengan anggota kabinet, Perdana Menteri Mariano Rajoy juga sepakat untuk mempercepat privatisasi bank-bank nasional.
Sejauh ini, pemerintah baru bisa memastikan rancangan itu yang akan benar-benar diberlakukan. Program efisiensi lain baru diumumkan dalam beberapa pekan mendatang. Di dalamnya termasuk privatisasi beberapa badan usaha milik negara dan pemberlakuan aturan baru yang bisa menaikkan daya saing perekonomian Spanyol.
Reformasi baru diperlukan seiring kecemasan pelaku industri keuangan terhadap kualitas obligasi Spanyol. Satu-satunya jalan untuk menaikkan lagi instrumen hutang negara ini adalah dengan memangkas dfisit dan rasio hutang negara. Pada hari Senin kemarin pemerintah menegaskan kembali tekadnya untuk menciutkan beban defisit jadi 3% dari GDP 2013.
AUD/USD: Di Area Resistance 1.0344
Bias intraday untuk AUD/USD adalah bullish namun harga saat ini sedang berada di area resistance di 1.0344. Pada saat yang sama, stochastic dan CCI 1 jam telah menunjukkan indikasi jenuh beli. Dengan demikian, jika sinyal bearish muncul dari kedua indikator tersebut sebelum resistance tersebut di atas pecah, maka harga kemungkinan akan mengalami koreksi hingga ke area support di kisaran 1.0310 - 1.0289. Sebaliknya, jika resistance tersebut di atas pecah, AUD/USD kemungkinan akan meneruskan pergerakan bullish hingga kisaran 1.0365 - 1.0389.
Skenario alternatif lain adalah mencari sinyal bullish di kisaran 1.0310 - 1.0289. Jika ada, maka sinyal tersebut kemungkinan akan diikuti oleh rebound kembali ke area 1.0323 - 1.0344. Akan tetapi, skenario bullish ini akan batal jika support di 1.0289 tembus karena hal tersebut akan mengubah bias menjadi bearish dan harga kemungkinan akan turun menuju 1.0255.
GBP/USD: Dalam Bias Bullish, Uji 1.5925
GBP/USD juga sedang berada di dalam bias bullish. Harga saat ini sedang menguji resistance di 1.5925, yang jika pecah kemungkinan akan memperpanjang rally hingga ke kisaran 1.5946 - 1.5970. Namun stochastic dan CCI 1 jam juga telah memperlihatkan indikasi jenuh beli. Dengan demikian, perhatikan apakah ada sinyal bearish yang muncul sebelum resistance di 1.5925 pecah. Jika ada, maka koreksi kemungkinan akan terjadi hingga ke area support di kisaran 1.5890 - 1.5869.
Bias secara umum masih akan tetap bullish selama support di 1.5869 bertahan. Dengan demikian, jika ada sinyal bullish sebelum support tersebut tembus, harga kemungkinan akan mengalami rebound kembali ke sekitar 1.5903 atau 1.5925. Akan tetapi, skenario bullish ini akan batal jika support di 1.5869 tembus.
Logam Mulia Kuat
EUR/USD di 1.3113 vs 1.3105 hari Senin malam di New York. Komoditi berdenominasi dollar menjadi lebih murah bagi pemilik mata uang lain saat greenback melemah. "Harga emas terdorong oleh harapan dari pelonggaran kebijakan pasca rilis data pekerja AS," jelas analis ANZ, Natalie Robertson. Pergerakan emas pekan ini akan kembali kuat namun ketidak pastian outlook inflasi menyiratkan sikap PBOC yang masih mencemaskan operasional kebijakannya."
Harga emas di $1,650.70/ons, naik $5.40, platinum di $1,620/ons, naik $11, palladium di $648.30/ons, naik $9.30, sementara perak masih di $31.76/ons.
Langganan:
Postingan (Atom)