Fakta bahwa Inggris nampaknya akan mulai mengendurkan kebijakan QE (quantitative easing), telah memberi dukungan kuat bagi Poundsterling, sehingga terpantau masih kokoh dikisaran $1.5790-800, pada hari Jumat (17/2).
Selain itu memuncaknya kekhawatiran terhadap penundaan paket bailout Yunani ternyata telah mendorong para investor mencari alternatif investasi yang lebih aman, seperti Sterling. Dan penguatan juga terbantu oleh buy order yang besar, bahkanGBP juga masih merasakan dukungan dari laporan inflasi kuartal Bank of England hari sebelumnya.
Sementara survei kepercayaan konsumen Inggris bulan Januari yang dirilis kemarin telah mencatat kenaikan hingga ke level tertinggi sejak Agustus silam seiring membaiknya optimisme konsumen terhadap prospek ekonomi 6 bulan ke depan. Membaiknya moral konsumen jelas mendukung pandangan BoE bahwa konsumsi akan memberikan cukup dukungan bagi perekonomian hingga akhir tahun ini seiring berkurangnya tekanan pada anggaran rumah tangga akibat melambatnya inflasi.
Secara teknikal dengan kondisi indikator Stochastic harian yang masih uptrend, memungkinkan bagi Sterling untuk menguji level atas berikutnya di area $1.5840 dan $1.5880 atau bahkan $1.5900. Sementara potensi koreksi turut membayangi GBP sehingga para investor juga telah mengantisipasi tahanan bawah pada $1.5790 dan $1.5740.