Rabu, 20 Juli 2011

Kesepakatan Obama Hancurkan Harapan Emas

Harga emas turun dari rekor di atas $ 1.600 per ons Selasa setelah Presiden Obama mengumumkan bahwa kesepakatan telah terjalin mengenai defisit AS dan telah berada di jalur yang tepat.
Emas sebelumnya mengalami kenaikan selama 11 hari berturut-turut. Penurunan kali ini karena sentimen risiko yang membaik, melemahkan beberapa logam mulia sebagai permintaan safe haven. Aset seperti ekuitas dan euro berada pada harga lebih tinggi, mengulur momentum terbalik emas dan menyeret harga secara singkat di bawah $ 1.600.
Namun, investor terus memburu logam karena kekhawatiran yang meningkat bahwa krisis hutang yang melanda Yunani mungkin menjerat  Italia dan Spanyol, dan seiring batas tenggat waktu mengenai plafon hutang AS yang segera tiba. 
Saat  emas diperdagangkan pada $ 1588.05 masih berusaha untuk mendekati level terendahnya pada $ 1582.30.

Selasa, 19 Juli 2011

Solusi Plafon Hutang ( mungkin hentikan rally Gold )

Ketika banyak instrumen keuangan melemah akibat terimbas isu plafon hutang, tidak demikian halnya dengan emas. Jika kongres akhirnya menyepakati kenaikan batas hutang, maka rally logam mulia akan berakhir. 
Untuk jangka panjang, emas memang masih sangat prospektif karena fundamental ekonomi belum kokoh. Pasar harus mewaspadai koreksi jangka pendek dari kecemasan antar kawasan, baik Amerika Serikat (AS) maupun Eropa. "Ketika isu plafon hutang terlewati, maka akan terjadi koreksi," ujar Jim Steel, Chief Commodities Analyst HSBC. Terlalu banyak sentimen yang bisa mendukung penguatan emas untuk jangka panjang, seperti hutang AS, pemangkasan Yunani, inflasi China maupun harga pangan dan komoditi. Tetapi layaknya sebuah pasar investasi, selalu ada faktor penghambat yang mencuat ke permukaan sewaktu-waktu. Steel menargetkan harga rata-rata emas tahun ini sebesar $1525 atau bahkan bisa sampai ke atas $1650. 
 
Tidak hanya itu, jumlah investor dan spekulan yang masuk ke pasar makin meningkat. "Pada pekan lalu saja posisi spekulatif mencatat volume terbesar sejak September 2009 lalu," ujar Suki Cooper, Analis Komoditi Barclays. Komisi Pengawas Perdagangan Futures menyatakan bahwa posisi jual institusi besar naik sebanyak 25% pekan lalu. 
 
Saat harga sudah menembus $1600 seperti sekarang, ada kecenderungan permintaan emas fisik juga ikut melonjak. Meski sekarang demand dari dua konsumen perhiasan terbesar dunia, China dan India, sudah berkurang, tidak berarti aksi beli emas fisik urung terjadi. Penggunaan logam mulia untuk perhiasan dan koin berperan dalam kenaikan harga lebih lanjut.

Gold today

Emas melanjutkan pergerakan bullish dan mencapai target analisis sebelumnya di sesi perdagangan kemarin. Saat ini emas kembali membuat rekor tertingginya dikisaran 1609.75. Pecahnya level tersebut memungkinkan terjadinya kembali penguatan membidik area 1614.15. Sebaliknya kondisi indikator teknikal yang berada dalam area overbought berpotensi memicu terjadinya koreksi jangka pendek menuju area support dikisaran 1605.35 hingga area trendline jika resistance yang merupakan rekor tertinggi baru gagal di tembus.


Emas bersiap dengan New rekor

Emas stabil dekar rekor tertingginya, 1609.75, akibat merebaknya kekhawatiran krisis utang di Eropa dan AS. Minat safe-haven emas mungkin akan terjaga seiring belum terselesaikannya krisis utang zona-euro sedangkan Gedung Putih masih belum capai kesepakatan dengan Kongres untuk naikkan plafon utang AS.

"Jika anda melihat kemajuan dalam pembicaraan utang sebaiknya bagi investor jangka-pendek lakukan aksi ambil untung dahulu," ungkap Ong Yi Ling, analis Phillip Futures. Pasar juga terus pantau perkembangan situasi di Eropa, di mana pemerintah dan bank berjuang temukan solusi atas bailout baru Yunani. Prospek emas di jangka panjang tetap cerah, Ong bahkan targetkan emas raih $1650 dan $1700 hingga penutupan tahun 2011.

Emas naik untuk 12 sesi berurutan, reli terpanjang dalam empat dekade terakhir. Namun, analis teknikal Reuters Wang Tao katakan emas dapat alami koreksi tajam begitu capai target jangka pendek di $1613. "Pembeli ragu-ragu dan menunggu koreksi untuk kembali masuki pasar," ungkap dealer Singapura. 

Earnings


Pelaku pasar saham Amerika Serikat (AS) dan dunia berharap rilis earnings pekan ini akan lebih baik dibanding harapan khalayak. Mayoritas komponen penting S&P 500 dan Dow Jones diharapkan mampu menyumbang optimisme bagi ekonomi AS.
Bursa saham tengah berjuang dalam 3 bulan terakhir karena pasar pesimis dengan proses pemulihan. Beberapa korporasi raksasa seperti General Electric (GE), Goldman Sachs (GS), McDonald's (MCD), Apple (AAPL), Intel (INTC) dan IBM (IBM) adalah simbol kejayaan ekonomi. Oleh karena itu, kinerja keuangan masing-masing emiten pada kuartal II bisa merefleksikan tingkat permintaan terhadap produk dan jasa. 
 
"Earnings jadi satu-satunya titik terang bagi perekonomian," ujar Dean Barber, Presiden Barber Financial Group. Meski musim rilis pendapatan diyakini cerah, perekonomian negara sesungguhnya masih negatif. "Perusahaan dan kondisi ekonomi berbeda arah, hal ini tidak boleh berlarut terlalu lama," ujarnya lagi. 
 
Mengingat musim earnings melibatkan beragam perusahaan dari berbagai sektor, maka investor harus punya fokus terhadap satu komponen tertentu. Demikian pendapat Marc Pado, US Chief Market Strategist Cantor Fitzgerald. "Hasil earnings bisa membalikkan gairah pasar," tuturnya. Secara tipikal, hasil pendapatan kuartal II selalu lebih lemah dibanding kuartal lain dalam setahun. Alasannya adalah karena tidak terlalu banyak aktifitas ekonomi dalam periode itu. Pado menyarankan supaya investor membandingkan detil laporan earnings pekan ini dengan performa dari tahun ke tahun. Analis sendiri memperkirakan akumulasi earnings kuartal II komponen S&P 500 naik 6,5% dibanding tahun lalu.
 
Bill Stone dari PNC Asset Management menilai pendapatan korporasi tidak akan buruk. Namun Ia melihat sentimen hutang Eropa dan plafon hutang AS bisa mengikis bursa saham. "Sebaik apapun hasilnya, harus bisa mengimbangi efek sentimen hutang," tutur Stone. Dua lini yang diprediksi masih solid adalah material industri karena harga komoditas sedang tinggi. Sementara perusahaan finansial akan jadi kartu penentu. Earnings apik menaungi JP Morgan dan Citigroup namun bukan berarti semua perseroan mampu menyamai prestasi keduanya.

Emas Bidik $ 1.700,prospek bulllish


Profit taking menghambat gain emas di awal perdagangan Asia setelah hari Senin (18/07) menyentuh rekor tinggi di $1,607.37. Trader dan analis yakin outlook logam mulia masih bullish terkait kekhawatiran masalah hutang zona Eropa masih mendominasi sentimen investor.
Anggota zona Euro bekerja sama untuk membantu Yunani menghindari default sementara kekhawatiran mengenai kesehatan keuangan Italia juga berkembang. Spanyol diperkirakan juga membutuhkan bailout. Emas dapat diperdagangkan sampai $1,682/oz-$1,700/ons sampai akhir 2011, menurut Gary Wagner di kitco.com. Target harga perak  di kisaran $41/oz - $43/oz menurut Fibonacci retracement. Spot emas di $1,601/ons, turun $4.10 dan perak di $40.46/ons, turun 9 sen dari level penutupan.

Senin, 18 Juli 2011

Sterling Analysis : Masih dalam fase Konsolidasi


GBPUSD kehilangan arahnya pada hari Senin. Bias masih netral di jangka pendek, selama harga bergerak dibawah level tertinggi daily sebelumnya, skenario utama masih downtrend. Namun, formasi hammer yang tampak di grafik Daily mengindikasikan potensi koreksi keatas menguji 1.6175. Tembus diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral mengincar 1.6192 di jangka pendek.
Secara keseluruhan skenario bearish masih valid selama harga bertahan dibawah area resisten 1.6260,  Level support terdekat ada di area 1.6050, anjlok dibawah area tersebut dapat memicu momentum bearish lebih lanjut setidaknya untuk mengincar area support kunci 1.6000 s.d 1.5950.

Euro Analysis : Incar 1.3835


EURUSD sangat labil dan tidak menentu mengawali pekan ini, harga sempat menguji keatas di kisaran 1.4132, kemudian melorot ke area 1.4050 sejauh ini. Pada grafik H1 outlook masih bearish selama harga bergerak dibawah bearish trend channel 1.4150, jika EURUSD stabil tembus dibawah 1.4050 dapat memicu tekanan bearish lebih lanjut menguji area 1.3950 sebelum menuju ke 1.3835.
Di sisi atasnya, level resisten terdekat ada di 1.4150 & 1.4280.

Emas Tertahan Pada Fibonacci Projection 50%


Pada grafik H4 dapat kita perhatikan spot Harga Emas masih tertahan di level fibonacci projection 50%, di saat bersamaan Daily stochastic telah mengindikasikan teritori jenuh beli / overbought.
Target $1600 dapat menjadi resisten yang cukup kuat dan harga berpotensi mengalami koreksi sebelum menuju target objektif teknikal selanjutnya pada fibonacci projection 61.8% di kisaran 1627.
Disisi bawahnya level support terdekat ada di area 1593, anjlok dibawah area tersebut dapat memicu momentum bearish lebih lanjut menguji area support kunci 1577. Namun selama harga masih diatas area 1565, bias teknikal secara keseluruhan masih uptrend.

Gold : Dapat Uji 1605.41

Emas kembali meroket dan membuat harga tertinggi baru dikisaran 1599.75. Secara teknikal pada grafik 1-jam emas terlihat potensi terjadinya koreksi jangka pendek menuju area 1594.09 hingga 1587.75 jika resistance dikisaran 1599.75 mampu bertahan. Hal tersebut juga diperkuat oleh kondisi CCI dan juga Stochastic yang saat ini berada dalam area overbought. Namun abaikan potensi terjadinya koreksi jika resistance tersebut pecah karena dapat memicu penguatan ke area 1605.41. 


Analisa Pekan ini


USD/JPY

USD/JPY memecah support terakhir di area 80.00 dan kuat di kisaran 78.50 pekan lalu. USD diperdagangkan melemah terhadap JPY karena outlook ekonomi Amerika Serikat (AS) sedang lesu. Untuk pekan ini, Saya memperkirakan USD/JPY sideways dari 78.50 ke sekitar 80.00 dalam pergerakan sempit. Abaikan proyeksi beli Anda bila USD/JPY tembus dekat support 78.50.

EUR/USD

Mata uang euro akan bertengger di 1.4200 pekan ini dengan kecenderungan turun. Seandainya mampu memecah support 1.4100 lagi, Saya melihat koreksi akan menyeret EUR/USD ke kisaran 1.3950. Akan tetapi, waspadai berita fundamental dari eurozone, yang rentan memicu short-covering ke atas 1.4270 atau bahkan menyentuh target resisten selanjutnya, 1.4350.

GBP/USD

GBP/USD melampaui support terdahulu, 1.5900, di awal pekan lalu. Namun sterling rebound dengan cepat dari level rendah 1.5780 ke 1.6194. Pekan ini, Saya melihat dua kemungkinan dalam pergerakan jangka pendek. Mengacu pada kabar fundamental yang cenderung menyebabkan koreksi, GBP/USD dapat anjlok sampai area 1.5970. Namun sterling punya kesempatan berbalik ke level lebih tinggi, 1.6260, sebelum nantinya jenuh beli. Meski demikian, GBP/USD masih bearish untuk jangka panjang.  

EMAS

Harga emas akan terbatasi level 1600.00 di tengah minat profit taking. Namun Kami mengidentifikasi resisten tinggi lainnya di sekitar 1630. Pekan ini, Saya memandang harga emas akan menjalani konsolidasi teknikal dengan target di area 1555.00. Tren pasar sedang liar sehingga Kami sarankan traders untuk menempatkan stop-order. Di lain pihak, emas kemungkinan bergerak antara 1595.00-1600.00 di awal pekan sebelum kembali terkoreksi. Abaikan rencana jual Anda jika emas pecah di atas resisten 1600.00.

MINYAK MENTAH 
Harga minyak mentah WTI berhasil mengikis kerugian karena prospek dollar yang buruk. Dari sisi teknikal, harga akan bergerak dari 93.50 ke 94.50 dalam waktu dekat, kecuali tren justru berbalik. Dalam beberapa pekan mendatang, tidak ada petunjuk arah tetapi Saya memilih untuk ambil posisi dari level bawah ekstrim dengan kontrol terhadap resiko. Kami memperkirakan tren baru baru datang di awal Agustus, saat keputusan soal plafon hutang AS sudah lebih jelas. 

Emas Tembus Diatas $1600


Emas berjangka reli diatas $1600 per troy ons pada perdagangan hari Senin seiring dengan kekhawatiran pada krisis utang zona Eropa yang masih berlanjut ditambah lagi tidak ada progress kesepakatan untuk menaikkan batas limit utang AS memicu pengalihan resiko para investor ke aset yang tergolong aman seperti Emas.
 
Akhir-akhir ini Emas bahkan melampaui kinerja Perak, setelah meraih rekor $1600 per troy ons tidak lama ini akibat ketidakpastian atas kemampuan pejabat Eropa untuk menyetujui paket bantuan kedua bagi Yunani dan menghentikan penyebaran problem Yunani ke negara lain seperti Spanyol dan Italia.
 
Para investor cenderung beli Emas seiring dengan meningkatnya nilai Emas ditengah kekacauan keuangan.
 
Berdasarkan studi teknikal, bias intraday masih bullish selama harga bergerak didalam bullish channel pada grafik H4 setidaknya mengincar level Fibonacci projection 161.8% di kisaran $1611, dekat area tersebut kemungkinan harga dapat terkoreksi setelah melejit lebih dari $100 sejak tanggal 1 july silam.
 
Di sisi bawahnya, level support terdekat ada di 1593 – 1583 – 1575.

Jumat, 15 Juli 2011

Kongres Butuh 'Ditekan'


Banyak kalangan memandang bahwa krisis dalam negosiasi plafon hutang Amerika Serikat (AS) pada akhirnya akan berakhir. Pemerintah dan legislatif tidak mungkin membiarkan kinerja Barack Obama terganggu masalah pendanaan. Namun pemikiran (sebagian) anggota parlemen bisa jadi tidak se-simple itu. Beberapa analis melihat ada kemungkinan kongres membiarkan obligasi negara terkena status default.
 
Hal itu tentu akan menyebabkan pasar saham kolaps tiba-tiba. Namun jika pasar nantinya bereaksi keras, maka hal itu akan memberi tekanan baru bagi kongres. "Kongres butuh tekanan supaya mau meneken persetujuan, misalnya dari reaksi keras pelaku pasar," ujar Ed Mills dari FBR Capital. Namun Mills melihat kemungkinan persetujuan tidak tercapai hingga deadline 2 Agustus hanya sebesar 25%. "Tampaknya kedua pihak benar-benar sulit mengalah sampai situasi berubah menjadi krisis," ujarnya. 
 
Kongres dan Gedung Putih menetapkan tanggal 22 Juli sebagai batas akhir negosiasi. Sementara Menteri Keuangan, Tim Geithner, mengatakan pemerintah punya toleransi hingga 2 Agustus. Jika kongres enggan melunak setelah deadline, maka pasar saham akan bergejolak. Investor luar memandang Washington tidak bisa kompak menyelesaikan kepentingan nasional. 
 
"Pada akhirnya, kongres akan menyepakati wacana pemerintah," pungkas Alec Levine, Associate Director Newedge Group. Levine melihat situasi sekarang identik dengan saat pemerintah memperjuangkan Troubled Asset Relief Program (TARP) beberapa tahun silam. "Saat itu perundingan pertama gagal, pasar bereaksi keras hingga perundingan dua berjalan mulus," ungkap Levine. Akhirnya, program senilai $700 miliar bisa direstui House untuk mengatasi krisis tahun 2008 lalu. Situasinya kurang lebih serupa, respon kritis dari pelaku pasar keuangan dibutuhkan supaya kongres tidak terlalu keras kepala. 

Euro : Uji Resistance 1.4281

Koreksi terjadi pada EURUSD hingga ke area support di 1.4129. Terlihat pada grafik 1 jam bahwa terbentuk pola head and shoulders dan pullback terjadi ke area neckline. Pola ini akan gagal jika harga kembali berakselerasi ke atas neckline atau ke atas 1.4187 dan hal tersebut akan membuka peluang untuk pergerakan naik menguji resistance di 1.4281. Sebaliknya, tembusnya support di 1.4129 akan memperkuat pola tersebut sehingga EURUSD berpotensi turun hingga 1.4035.


Sterling “Nervous” Jelang Hasil Stress Test


Meski  sempat terkoreksi tipis, Poundsterling terpantau nayris tak bergerak alias flat di akhir pekan ini.
Dengan kondisi yang flat tersebut, Sterling masih tetap rentan merosot lagi ditengah memburuknya sentimen pasar karena cemas terhadap rapuhnya ekonomi, tingginya rasio hutang Inggris dan ekspektasi kenaikan suku bunga yang makin menjauh.
 
Selain itu aksi lepas posisi kadang sesekali mewanai perdagangan karena pasar mengantisipasi terlebih dahulu menjelang dirilisnya indikator ekonomi AS yaitu data inflasi harga konsumen (CPI-AS) serta hasil uji kesehatan (stress test) bank-bank Eropa hari ini.

Prospek USD Minus, Untungkan Euro


Sampaidengan sesi perdagangan siang di hari Jumat, mata uang tunggal Euro terpantau bergerak sideways setelah mengalami koreksi di sesi sebelumnya.
Faktor ini terutama disebabkan oleh dollar AS yang mengalami sedikit pemulihan setelah Pimpinan Federal Reserve Ben Bernanke akhirnya menjawab semua spekulasi di pasar yang menyebutkan bahwa QE3 akan segera diluncurkan.
 
Dalam pidatonya di depan Komite Senat AS, Bernanke menegaskan bahwa bank sentral AS akan menyuntikkan dana lagi ke dalam sistem perekonomian, hanya jika ekonomi Amerika benar-benar semakin memburuk, yang menurutnya belum terjadi saat ini meski tingkat inflasi terus naik sejak akhir 2010.
 
Namun secara umum untuk kedepannya, dollar AS masih akan tertekan, terutama setelah pihak Moody’s dan S&P saat ini telah memperingatkan akan men-downgrade peringkat hutang kredit Amerika jika sampai 2 Agustus mendatang Kongres belum juga menaikkan plafon hutang AS.
 
Bila kondisinya demikian, untuk jangka panjang EUR masih memiliki peluang menguat lebih lanjut. Karena kondisi ini akan mendorong investor melakukan pembelian terhadap aset ber-imbal hasil tinggi.

Profit Taking Hambat Laju Emas


Harga emas melemah di sesi Asia terkait tindakan trader mengambil keuntungan setelah pekan ini emas rally ke level tinggi baru di $1,594.90 per troy ons. Spot emas di $1,583.40/ons, turun $3.60 dari level penutupan hari Kamis (14/07) di New York.
Logam mulia akan menguji level $1,600/ons dalam jangka pendek, namun pergerakan tajam tampaknya tidak akan terjadi hari ini menjelang hasil stress-test bank Eropa pukul 23.00 WIB. Jika jumlah bank yang gagal menjalani tes lebih tinggi hal ini akan berimbas pada pelemahan EUR terhadap USD. Namun hal ini juga dapat mendorong harga emas dikarenakan kekhawatiran mengenai krisis hutang zona Eropa menambah minat aset safe-haven.
Dari 91 bank Eropa yang menjani tes, 10-15 diperkirakan mengalami kegagalan, menurut catatan analis MF Global, Tom Pawlicki. 

Emas Bergerak Rangebound


Logam  mulia bergerak rangebound. Sejak 1 Juli emas telah mencatat gain 6.8% dengan level penutupan saat itu di $1,486.50/ons.
Kekhawatiran masalah hutang zona Eropa, pertumbuhan ekonomi AS yang mengkhawatirkan dan kemungkinan mengenai langkah pelonggaran kuantitatif AS mendukung permintaan save haven untuk logam mulia. Spot emas di $1,585.80/onsz, turun $1.20 dari level penutupan. Logam mulia diperdagangkan di range sempit kisaran $1,584.00 - $1,589.00. Perak di $38.30/ons, naik 11 sen, platinum menjadi $1,767/ons, naik $5 dan paladium di $778/ons, naik $4 dari level penutupan.

Potensi Downgrade Rating AS Menghantam Sesi Eropa


Minyak  berjangka naik secara moderat setelah laporan jobless claims AS jatuh tajam disaat bersamaan laporan penjualan ritel mengalami peningkatan, mengindikasikan perbaikan ekonomi di negara konsumen minyak terbesar dunia.
 
Para pelaku pasar masih melihat data ekonomi tersebut dibayangi oleh kekhawatiran lebih besar pada potensi downgrade rating kredit AS seiring tidak tercapainya kesepakatan negosiasi anggota kongres dengan Gedung Putih.
 
Permintaan minyak AS juga meorost menyentuh level terendah 2 bulan di minggu yang berakhir pada 8 Juli, menurut laporan EIA hari Rabu kemarin. Penggunaan bahan bakar merosot ke level terendah 8 tahun. Sehingga penguatan harga minyak masih berpotensi terbatas seiring peringatan Moody’s Investor Service pada review rating bond pemerintah di AAA.
 
Berdasarkan studi teknikal, bias intraday menjadi netral setelah harga gagal menembus diatas 98.75, namun masih dibutuhkan penembusan konsisten dibawah area 95.15 untuk memicu momentum bearish lebih lanjut menguji area support kunci 92.00.